Penghibur dikala sendu

Si tembok diam, dia memijat kepalanya tiba-tiba rasanya pening sekali.

"Tembok? apa kau masih hidup? Woy!" Sang gadis mencoba membuka lagi pembicaraan yang tadi sempat terputus.

"Hm, masih." Si tembok dengan mata tertutup, tangan kanan mengontrol ponsel di telinga dan tangan satunya memijat keningnya lagi.

"Astaga, astaga ... kau kesambet ya?" Sang gadis tidak terima jika rivalnya irit bicara.

Dia ingin pria itu berisik dan selalu mendebatnya, rasanya aneh jika sama-sama sok serius, diam terlalu lama, menurutnya ini tidak asik.

"Aku baru putus, kau puas?" Tembok menjawab itu dan kembali diam.

"Nah bener itu, diputusin saja lah gadis itu, makan hati tembok, cari saja yang lain." Sang gadis sok menjadi penasehat, padahal dia saja belum pernah berkencan dengan siapapun.

"Tidak akan jatuh cinta, malas. Lebih baik aku menggangumu saja. Kau itu gadis tidak laku, jadi aman." Si tembok menghina secara terang-terangan.

"Kwkwwk ... iya memang aku tidak laku dan bodoh! aku hanya menyukai Kak Rama, sampai kapanpun." Ujung-ujungnya si gadis jadi curhat, padahal yang membutuhkan hiburan adalah Thomas.

"Mana ada cinta monyet dibawa sampe tua," ucap Thomas. Gadis itu terdengar tidak masuk akal.

"Ada aja, kan aku contohnya. Btw kau jangan bunuh diri hanya karena putus cinta, tidak baik tembok. Penghuni neraka malas bertemu denganmu, jadi jangan mati dulu," jawab si gadis dengan nada mengejek.

"Haisssh, aku bukan putus asa. Hanya saja tidak terlalu paham dengan para gadis." Si tembok mulai terbuka,dia ingin bergantian curhat.

"Kau bodoh! mana bisa paham! belajarlah dariku!" Gadis itu lagi-lagi sok pandai, dia lupa bahwa dirinya gadis pecinta dalam diam.

"Haahah ... kau yang bodoh! sudahlah, jangan bahas dia, aku mual."

"Sampai segitunya ya?".

"Sudah ya? aku mau pulang dulu."

Tut ... tut ... tut ...

Dia penghibur dikala sendu, tetapi aku malas harus menunjukkan sisi lain yang aku miliki. Bisa-bisa dia akan semakin sombong.

Pria tembok kembali fokus dengan stir mobil di depannya, dia perlahan meninggalkan jalan itu.

"Cih, ayahku yang berkhianat, tapi aku yang kena batunya. Ini sangatlah adil, btw no problem. Aku bisa move on segera, buat apa cinta, lebih baik aku fokus dengan cita-citaku yang ingin menjadi pilot."

Pria itu memang lebih suka menerbangkan pesawat daripada menerbangkan hati yang pada akhirnya akan dihempas oleh rasa khianat yang menyakiti.

Thomas memilih untuk pulang ke rumah.

**********

Di depan rumah Thomas ....

Mobil mewah itu sudah terparkir di garasi. Thomas keluar dari mobil di sambut dengan kedatangan Bi Tina.

"Tuan Muda, tadi Nyonya besar kemari, dia meminta Tuan pulang ke rumah utama." Bi Tina memberikan berita yang sangat buruk.

"Mengapa kau tidak meminta ibu tinggal disini?" Sang pria tembok memikirkan hal ini sudah sangat lama, tapi belum mampu ia realisasikan. Ada banyak yang harus ia persiapkan agar tidak diremehkan oleh sang ayah.

"Sudah Tuan, tetapi Nyonya mengatakan ingin kembali setelah adik tiri Tuan kembali ke kota ini," ucap Bi Tina.

"Hadeh! mengapa harus menunggu bocil itu?" Sang pria tembok heran, mengapa sang ibu masih mau bertahan dengan sang ayah yang mempermainkannya.

"Dia masih sekolah di Slovakia," jawab Bi Tina.

Mendengar kata Slovakia, dia teringat akan cinta pertama Catlyn.

Astaga! ada apa dengan Slovakia? si Cat cat juga memikirkan pria Slovakia, ini adik kampret apa lagi.

Dia selalu kesal saat membahas adik tiri yang tidak pernah ia kenal itu.

"Oh, aku baru tahu di sana, namanya saja aku lupa." Pria itu memang tidak mau tahu dengan adik tirinya itu, tidak ada alasan untuknya peduli.

"Bibi juga lupa Tuan ... haha." Sang ART selalu memahami perasaan Thomas. Dia juga yang selalu membantunya menyelesaikan pekerjaan rumah dikala sibuk. Akan tetapi untuk mengingat nama orang, Bi Tina lebih sering lupa.

"Tidak penting, pada intinya hanya ibu yang aku pikirkan. Semoga kami bisa bersama lagi." Tuan Muda tembok memang sangat mencintai ibunya, tanpa batas.

Tembok masuk ke dalam rumah dengan Bi Tina mengekor di belakangnya.

Dia merasa sangat lelah, dia mengatakan kepada Bi Tina agar tidak menggangunya karena dia ingin istirahat.

Bi Tina mengiyakan permintaan sang Tuan Muda.

ART kepercayaan tembok berjalan menuju dapur, sedangkan dia masuk ke dalam kamar.

"Telepon Cat cat saja lah, gabut banget hari ini."

Sang pria tembok mempercepat langkahnya untuk sampai di kamar.

Setelah berada di depan pintu kamarnya, dia langsung membuka pintu tersebut, kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Tembok meraih ponsel yang ada di saku celananya dan segera menghubungi gadis yang mampu menemaninya di saat gundah itu.

Thomas menghubungi nomor baru yang sudah ia beri nama Catwoman.

Beberapa kemudian panggilan itu terjawab.

"Yah, bersambung lagi ya curhatnya?" Langsung kena semprot si Cat.

"Haha ... aku tidak ingin curhat, hanya saja aku butuh teman tidur." Pria itu mengatakan hal yang ambigu, membuat sang gadis berpikir yang anu anu.

"Astaga! permestruman ya? mestrum sekali!" Sang habis langsung membidik pria tembok, pria yang selalu bermusuhan dengannya tetapi sekarang butuh bantuannya.

"Kau pasti mengira aku itu omes, padahal aku hanya ingin kau menemaniku tidur dengan panggilan telepon yang tidak berakhir." Sang pria tembok semakin memperjelas inti dari keinginan yang aneh, dia akan terlihat sangat membutuhkan Cat.

"Oh, hanya itu saja. Aku tidak mempermasalahkannya, tapi kau jangan mendengkur, aku tidak suka suara dengkuran." Sang gadis pernah memiliki pengalaman dengan teman yang suka mendengkur membuatnya tidak bisa tidur.

"Iya bawel!"

**********

Episodes
1 Musuh bebuyutan
2 Budak Thomas
3 Toilet umum
4 Awal Kebencian
5 Rumah Thomas
6 ART baru
7 Phobia makanan an jing
8 Awal Penderitaan
9 Panda putih dan imut
10 Selesai, saatnya pulang
11 Pulang bersama
12 Pria tembok rempong
13 Pacaran ya?
14 Momen aneh
15 Putus!
16 Penghibur dikala sendu
17 Curhat beneran
18 Pagi yang kelam
19 Bangkit
20 Suara Pria Asing
21 Menghibur musuh
22 Usai kelas ...
23 Pulang bersama
24 Masih bersama
25 Rasa aneh?
26 Telepon dari ibu
27 Menghempas pengkhianat
28 Kenangan sebelum berpisah
29 Mendengar kau berbicara dengannya
30 Cinta datang terlambat
31 Apakah ini cinta?
32 Setelah Catlyn pergi
33 Bertemu dengan Cat lagi
34 Grace dan putranya
35 Dekat karena iba
36 Thomas dan Yusita
37 Grace cemburu
38 Sebutan ayah
39 Perebutan Thomas
40 Cat, i love you
41 Sampai rumah
42 Masih belum terbiasa
43 Sesak sekali
44 Hampir saja khilaf
45 Berusaha menerima
46 Kebohongan Grace
47 Sementara itu ...
48 Menjaga diri
49 Rama meragu
50 Usai pertemuan!
51 Tatapan mata untuk Thomas
52 Merelakan gadis kesayangan
53 Bukan untukku
54 Terjebak dua pria
55 Kejutan
56 Amarah yang terpendam
57 Mencoba percaya
58 Suami idaman
59 Otw menikah
60 Fakta terungkap
61 Sesal
62 Menepis nya
63 Tiga bulan kemudian ....
64 Jalan tengah
65 Keputusan Catlyn
66 Grace kembali
67 Dilema
68 Pergi ke rumah sakit
69 Bertemu kawan lama
70 Kebahagiaan Defril
71 Keadaan Grace
72 Otw Jerman
73 Def ngambek
74 Mengutamakan Def dan Grace
75 Persetujuan
76 Aku hanya mencintainya
77 Bertemu Catlyn
78 Dua bulan berlalu ...
79 With Love
80 Lamaran
81 Persiapan pernikahan
82 Menjadi ibu tiri
83 Curhat Thomas
84 Meminta Maaf
85 Hari H pernikahan ...
86 Malam yang luar biasa
87 Masih pengantin baru
88 Panggilan Defril
89 Ingin adik
90 Promo
91 Promo
92 my Son (the best Daddy)
93 Yong Earl Mencintaiku Dengan Hatinya
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Musuh bebuyutan
2
Budak Thomas
3
Toilet umum
4
Awal Kebencian
5
Rumah Thomas
6
ART baru
7
Phobia makanan an jing
8
Awal Penderitaan
9
Panda putih dan imut
10
Selesai, saatnya pulang
11
Pulang bersama
12
Pria tembok rempong
13
Pacaran ya?
14
Momen aneh
15
Putus!
16
Penghibur dikala sendu
17
Curhat beneran
18
Pagi yang kelam
19
Bangkit
20
Suara Pria Asing
21
Menghibur musuh
22
Usai kelas ...
23
Pulang bersama
24
Masih bersama
25
Rasa aneh?
26
Telepon dari ibu
27
Menghempas pengkhianat
28
Kenangan sebelum berpisah
29
Mendengar kau berbicara dengannya
30
Cinta datang terlambat
31
Apakah ini cinta?
32
Setelah Catlyn pergi
33
Bertemu dengan Cat lagi
34
Grace dan putranya
35
Dekat karena iba
36
Thomas dan Yusita
37
Grace cemburu
38
Sebutan ayah
39
Perebutan Thomas
40
Cat, i love you
41
Sampai rumah
42
Masih belum terbiasa
43
Sesak sekali
44
Hampir saja khilaf
45
Berusaha menerima
46
Kebohongan Grace
47
Sementara itu ...
48
Menjaga diri
49
Rama meragu
50
Usai pertemuan!
51
Tatapan mata untuk Thomas
52
Merelakan gadis kesayangan
53
Bukan untukku
54
Terjebak dua pria
55
Kejutan
56
Amarah yang terpendam
57
Mencoba percaya
58
Suami idaman
59
Otw menikah
60
Fakta terungkap
61
Sesal
62
Menepis nya
63
Tiga bulan kemudian ....
64
Jalan tengah
65
Keputusan Catlyn
66
Grace kembali
67
Dilema
68
Pergi ke rumah sakit
69
Bertemu kawan lama
70
Kebahagiaan Defril
71
Keadaan Grace
72
Otw Jerman
73
Def ngambek
74
Mengutamakan Def dan Grace
75
Persetujuan
76
Aku hanya mencintainya
77
Bertemu Catlyn
78
Dua bulan berlalu ...
79
With Love
80
Lamaran
81
Persiapan pernikahan
82
Menjadi ibu tiri
83
Curhat Thomas
84
Meminta Maaf
85
Hari H pernikahan ...
86
Malam yang luar biasa
87
Masih pengantin baru
88
Panggilan Defril
89
Ingin adik
90
Promo
91
Promo
92
my Son (the best Daddy)
93
Yong Earl Mencintaiku Dengan Hatinya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!