Sang gadis keluar dari rumah itu kemudian berjalan perlahan menuju pintu gerbang rumah itu yang senantiasa terbuka, dia menghubungi salah satu temannya yang seorang ojek online.
Dia malas untuk menghubungi sopir pribadinya karena akan mendapatkan masalah, Tuan Fabio pasti akan marah-marah karena sang putri menggunakan fasilitas yang pria itu berikan sebelum pulang ke rumah, semuanya akan berbuntut panjang dan Cat tidak mau itu terjadi.
"Kau bisa jemput aku di jalan xxx?" ucap Cat kepada ada yang teman yang bernama Nicole. Pria itu adalah seorang pria yang berprofesi sebagai ojek online, dia pernah menaruh rasa kepada Cat tetapi gadis itu tidak memperdulikannya sehingga dia menyerah karena sang gadis juga seorang dari keluarga yang kaya raya, Nicole pria biasa dan tidak bisa bersaing. Pria itu tahu diri, dia tidak ingin mencari masalah dan membuat kedua orang tuanya kesusahan.
"Maaf, aku tidak bisa menjemputmu karena adikku sedang sakit, aku harus menjaganya di rumah," jawab Nicole, dia tidak bisa membantu kali ini.
Setelah Nicole tidak bisa diandalkan, dia menelepon 3 teman yang lain, masing-masing bernama Kevin, Junior, Seryl.
Namun, ketiga orang itu juga sibuk, mereka mengatakan sedang mengerjakan tugas kelompok bersama.
Cat langsung menutup panggilan teleponnya karena tidak ingin ketahuan jika dia membolos hari ini, ketiga temannya berada di kelas yang berbeda jadi tidak mengetahui jika mahasiswi teladan itu tidak menghadiri kelas Bu Erma yang fenomenal itu.
Saat Cat dalam kesusahan, di situ lah senyum Thomas mengembang.
Ketika mengetahui sang gadis menyebalkan tidak bisa pulang karena banyak hal, memberikan tawaran bantuan yang cukup mencengangkan.
"Ehm!" Sang pria tembok berdehem.
Dia berdiri tepat di belakang sang gadis.
"Kau di sana sudah dari tadi ya? pasti menguping!" ucap Cat sembari berbalik, dia menatap pria tembok yang tersenyum bahagia melihat dirinya menderita karena tidak ada yang bisa mengantarnya pulang.
"Aku selalu ada disaat kau menderita, tapi aku terlalu baik untuk menjadi orang yang mengantarmu pulang, kau pulang bersama sopirku aja! tapi nanti kau bayar ya tarifnya, tiga juta untuk pulang pergi." Pria tembok sifat kejam dan tega mulai menunjukkan eksistensinya, uang tiga juta untuk pulang pergi, itu pun tidak sampai ke keliling kota, sangat mahal baginya.
"Kau mulai lagi pria kampret! mana ada tiga juta? kau itu rentenir ya?" Si gadis sepertinya hilang kesabaran tetapi ini membuat sang pria tembok lebih gencar untuk menggodanya.
"Iya, kau Tarni ya? saudaranya Pak Tarno sim salabim jadi apa prok-prok! bisa tahu sedetail itu pasti kau pesulap!" Sang pria tembok memang pandai melontarkan jokes yang unfaedah, harusnya lucu, tetapi si gadis jadinya tidak ada tawa di antara keduanya.
Si gadis tidak ada pilihan, dia menimbang apa yang harus dia lakukan setelah ini, menerima tawaran pria tembok atau egois dengan apa yang ada di dalam hati.
Dua menit berlalu ...
Cat sudah memutuskan apa yang harus ia lakukan.
"Oke, aku akan menuruti ucapanmu tetapi kau harus menurunkan tarifnya, 500ribu," ucap si gadis seperti sedang melelang harga daging di pasar.
"No, dua juta," jawab Thomas.
"No, 560ribu," pinta Cat.
"No, ini yang terakhir! 1.999.999," jelas sembari tertawa.
"Tuan Muda kampret! sama aja atuh, hadeh!" Si gadis menirukan apa yang dikatakan oleh salah satu temannya.
"Hahaha ... kau tidak mau? jalan kaki saja, lumayan olahraga malam, tapi kalau ingat di tikungan itu ada preman, dia akan membawamu pergi dan menjualmu dan pergi jauh ke negara lain. Hiiii ... mengerikan!" ucap sang pria tembok menakut-nakuti Cat.
"Astaga! apa kau kira aku anak kecil? aku tidak percaya apapun yang kau katakan tetapi intinya aku akan menuruti ucapanmu! daripada menakutiku lebih baik kau bilang kepada sopir mu untuk mengantarku pulang ke rumah." Sang gadis meraih ponsel yang ada di sakunya kemudian mentransfer uang sebesar 2.999.999 pada nomor rekening si pria tembok.
"Sudah aku kirim, coba kau cek!" imbuh si gadis.
"Wah kau sampai hafal nomor rekeningku, hebat!" ucap Thom, dia merasa heran dengan gadis yang ada di depannya.
Sampai nomor rekening pun dihafalnya.
"Aku selalu mentransfer uang karena kau ingin menyiksaku. Sudah berapa kali kau melakukan ini kepadaku? apa kau melupakan kejadian 3 hari yang lalu! kampret moment! aku harus membayar uang kepadamu senilai 5 juta. Uang seakan tidak berguna saat terlibat permasalahan denganmu, aku merasa sangat dirugikan atas hari ini." Si gadis berkeluh kesah tetapi tidak digubris oleh pria tembok.
Dia pergi begitu saja, membiarkan saya gadis mengatakan banyak hal sendirian.
Bebeberapa menit kemudian dia kembali.
"Kau masih saja berisik? aku padahal sudah masuk ke dalam rumah!" ucap si pria tembok yang mendengar sang gadis masih mengomel.
"Hm, aku kesal kepadamu karena kau selalu membuatku rugi!"
"Haha ... daripada terlalu banyak menggerutu, lebih baik masuk ke dalam mobil dan aku akan mengantarmu."
"Apa? kau yang mengantar ku?"
"Iya, sopirku sedang sakit perut, kebanyakan makan balado ikan yang super pedas, dia bolak-balik ke kamar mandi. Aku kasihan kepadanya!"
"Oh, memiliki belas kasih? sifatmu langka sekali!"
"Sial! mau pulang atau tidak?"
"Mau!"
"Ikut aku!"
"Iya kampret!"
Akhirnya si pria tembok sendiri yang mengantar Cat pulang ke rumah.
*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments