Amel berlari cepat mengejar suaminya yang menuju hutan, yang ia pikirkan bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya
"mas tunggu,,,,,,aku bisa jelasin"teriak Amel berlari menuju Farhan yang telah memasuki hutan belantara
sementara di tempat lain Dewi dan Kevin menuju taman dimana Amel bertemu dengan rendi,namun sampai disana mereka tidak menemukan keberadaan Amel, yang ia lihat hanya Rendi yang sedang duduk di ayunan
"rend kemana Amel?"tanya Dewi tanpa basa-basi
Rendi yang melihat Dewi sedang berada di depannya,ia langsung berdiri dan menatap Dewi,Rendi ingin menanyakan perihal Amel Rendi yakin Dewi mengetahui semuanya
"apa benar,Amel sudah menikah?"tanya Rendi
Dewi yang mendengar itu bingung, bagaimana Rendi bisa mengetahuinya, apakah Amel yang memberitahu nya sendiri
tanpa berpikir panjang Amel mengiyakan namun ia hanya ingin melihat sahabatnya sekarang,namiun ia tidak menyebutkan nama lelaki itu, apalagi lelaki itu sedang berada disini,di perkemahan ini
"lalu dimana Amel?kasih tau gue!"tanya Dewi
Rendi akhirnya menunjukkan jalan dimana Amel berlari menjauh darinya,buru buru Dewi dan Kevin berlari mengikuti instruksi dari Rendi, mereka memasuki hutan
sedangkan Amel yang berusaha memberhentikan langkah Farhan,ia tersandung kayu, Farhan yang melihat istrinya kesakitan buru buru ia mendekat
"kamu nggak papa Mel?"tanya Farhan khawatir
Amel yang melihat kekhawatiran yang terpampang di wajah Farhan ia tersenyum
"ditanya senyum senyum,kamu ngerjain saya?"tanya Farhan mengalihkan wajahnya ke arah lain
"i iya biar mas Farhan berhenti, lagian malam malam malah main kejar-kejaran capek tau"gerutu Amel
"ini semua juga karena kamu, lagian kenapa kamu ngejar saya, harusnya sekarang lagi Nerima bunga dari pacarmu"omel Farhan memasang wajah kesalnya
"mas Farhan jangan salah paham dulu,aku juga nggak tau kalau Rendi nyatain cintanya sama aku,aku nggak punya perasaan apa-apa sama Rendi mas"jelas Amel
"kita dulu memang pernah berjanji untuk selalu bersama,tapi perasaan itu hilang semenjak kita nikah mas"jelas Amel lagi,ia ingin suaminya mempercayai nya
Farhan diam tak menjawab,iamengalihkan pandangannya ke langit yang terdapat bulan dan bintang yang cerah
Amel yang melihat perilaku Farhan yang mengabaikan nya,ia ikut kesal seharusnya ia marah karena tadi Farhan memasak bersama Tasya
"mas Farhan tadi juga ngapain bercandaan sama Tasya"omel Amel mengalihkan pandangannya juga
Farhan langsung menengok ke arah Amel yang mengarahkan wajahnya kearah lain
"dia hanya bantuin mas masak, lagian dia juga sahabat kamu kan?"tanya Farhan,namun tak mendapat respon dari Amel
sekarang gantian Amel yang mengabaikan, Farhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal,ia bingung harus bagaimana
"ya udah saya minta maaf karena tadi saya Deket Deket sama Tasya"pinta Farhan
Amel yang mendengar permintaan maaf dari Farhan langsung menghadap kearahnya dengan penuh senyuman
"Amel juga minta maaf karena tadi buat mas Farhan marah"ucap Amel menunduk
Farhan tersenyum, mereka akhirnya baikan dan Amel memberikan jari kelingkingnya sedangkan Farhan yang faham langsung menerima dengan senyuman,ia tidak menolak seperti yang Farhan lakukan kemarin
mereka berdiri untuk pulang keperkemahan, tetapi karena berlari cukup jauh membuat keduanya kehilangan jejak
"aduh mas kita gimana ini"tutur Amel bingung karena malam malam begini membuat dirinya takut apalagi ini berada di hutan
"kamu tenang dulu, saya telfon Kevin"ucap Farhan meraih ponsel dari sakunya
buru buru Farhan memencet tombol panggil untuk menelfon Kevin
Kevin yang sedang bersama Dewi tengah mencari keberadaan Farhan tiba-tiba ponselnya berdering,dan melihat nama bosnya menelfon,ia lantas menekan tombol hijau
"hallo kev,kamu dimana?"tanya Farhan
"i iya pak saya ditengah hutan lagi nyariin bapak, sekarang bapak lagi dimana?"tanya Kevin karena jaringan terputus putus
"saya tersesat sama istri saya, sekarang kamu aktifkan GPS ya!"ucap Farhan
Kevin di buat kesal akibat sinyal yang susah,ia tidak bisa mendengar kan perkataan bossnya dengan baik
"apa pak?pepes?"tanya Kevin bingung
Farhan yang mendengar kata pepes seketika kesal,bisa bisanya sekretaris nya bilang pepes sedangkan ia berkata GPS
"bukan pepes,,,tapi GPS"jelas Farhan dibuat geram oleh tingkah sekretaris itu
Farhan bingung, karena sinyal yang susah ia harus mencari sinyal agar bisa menghubungi sekretarisnya kembali,ia melirik sekilas ia bingung harus mencari sinyal kemana
"gimana mas sudah kabarin Kevin?"tanya Amel
"belum, sinyal nya susah sayang"tutur Farhan
Amel bingung,ia memikirkan ide bagaimana bisa mencari sinyal di tengah hutan begini,lalu ia melihat pohon yang lumayan kecil tetapi tinggi
"mas aku punya ide,,mas Farhan panjat pohon itu,untuk nyari Sinyal"ucap Amel menunjukkan pohon yang berukuran kecil namun tinggi
Farhan melihat pohon tsb,dari kelihatan nya itu mudah sekali di panjat dan bisa ke paling ujung ranting agar mendapat sinyal, namun karena tubuh nya yang lumayan besar dan tinggi ia bingung
"itu pohonnya kecil, kalau saya panjat bisa bisa patah rantingnya"jelas Farhan pada Amel
Amel menyerengit,ia bingung kalau tidak mencari sinyal dan berjalan terus ia takut tersesat lebih jauh lagi ke dalam hutan
"kamu aja sayang,kamu kan jago dalam panjat memanjat"ujar Farhan mengancingkan jempolnya
"aku udah lama nggak naik pohon, karena sejak kejadian aku nimpuk mas Farhan,jadi aku dilarang keras Sama ibu untuk panjat pohon lagi, sekarang lupa karena udah lama banget"jawab Amel
"mungkin kalau manjat bisa, turunnya yang nggak bisa"jelas Amel lagi
Farhan juga bingung, namun tidak ada pilihan lain ia ingin segera menghubungi sekretarisnya itu
"kalau kamu jatuh mas tangkap"jawab Farhan meyakinkan Amel
"janji ya"tutur Amel
Farhan mengiyakan dan Amel mulai memanjat pohon dengan hati hati, sembari membawa ponsel milik suaminya
ditempat lain Dewi dan Kevin juga bingung apa yang dimaksud perkataan bossnya itu,pepes? kenapa bossnya membicarakan tentang pepes padahal ia tidak mau masak pepes?
"ini semua gara-gara sinyal"gerutu Kevin dalam hati
Dewi yang melihat wajah Kevin, langsung menemukan ide agar mendapatkan sinyal
"eee, tuan Kevin naik pohon aja nyari Sinyal"usul Dewi
Kevin menyerengit,ia harus naik pohon malam malam begini? pohonnya lumayan besar, karena ingin segera keluar dari hutan ini ia segera memanjat pohon tsb
Dewi yang melihat hanya menganga,ia melihat Kevin cekatan dalam hal panjat memanjat
sampai di atas ranting pohon Amel segera menghubungi Kevin setelah mendapatkan sinyal
Kevin yang menerima panggilan dari boss nya tsb langsung mengangkat nya
"hallo pak"tanya Kevin memulai pembicaraan
"hallo kev ini saya Amel"jawab amel langsung to the poin ia sedang dirundung takut akibat berada di ketinggian
"iya Bu, sekarang ibu dan bapak sedang berada dimana?"tanya Kevin
"saya Sama mas Farhan tersesat di tengah hutan,dan kamu tolong aktifkan GPS nya ya, agar saya bisa menemukan jalan keluar dari hutan ini"tutur Amel
"i iya Bu, saya sudah mengaktifkan nya,GPS pak Farhan juga diaktifkan ya Bu, karena sekarang saya juga tersesat di hutan bersama Dewi"jelas Kevin
"kamu sekarang lagi sama Dewi?"tanya Amel
"iya Bu, kita ingin menyuaul ibu tetapi malah ikut tersesat"jawab Kevin
"oke kamu jaga Dewi ya semoga kita bisa bertemu dan keluar dari hutan ini"ucap Amel menutup telfonnya
sedangkan Farhan yang melihat Amel mengakhiri pembicaraan itu segera mengisyaratkan untuk istrinya segera turun
"ayo turun sayang"tutur Farhan
Amel ketakutan setengah mati, jantung nya hampir copot karena takut jika rantingnya patah
ditengah perjalanan untuk turun dari bawah,Amel terpeleset dan jatuh namun dengan sigap Farhan menangkap nya, Amel jatuh di tubuh Farhan dan mereka menggelinding ke rumput dalam keadaan berpelukan.sekarang tubuh Amel diatas tubuh milik suaminya ia bisa merasakan nafas hangat keluar dari hidung suaminya itu.
oke jangan lupa baca eps selanjutnya ya gaesss 🥰🎉🎉🎉 salam happy 🥰🎉🎉🎉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments