pagi menerpa jendela kamar milik Farhan, Farhan mulai membuka matanya ia melihat Amel tengah bersiap untuk berangkat berkemah
"eh mas sudah bangun,aku sudah siapkan baju untuk pergi ke kantor,ya udah mas cepat mandi"tutur Amel pada Farhan yang sedang mengumpulkan nyawanya
"eh iya,kamu udah mau berangkat sayang?"goda Farhan,ia memulai aksinya untuk memberi perhatian pada Amel
Amel tersenyum dan mengangguk, sejujurnya ia Keukeh untuk pergi ke berkemah, bukan karena ia lama tak melakukan kemah tetapi ia masih ingin menenangkan hatinya yang masih terluka akibat kejadian waktu itu di Inggris.
"ya udah aku pamit ya mas"pamit Amel seraya mencium tangan Farhan dan pergi keluar kamar
setelah kepergian Amel,buru buru Farhan turun dari ranjang, menuju ke kamar mandi dan segera bersiap
setelah sampai di kampus ia segera turun,Amel bingung dengan sopir keluarga nya kenapa selama perjalanan, mengendarai mobil seperti siput,ia hampir ketinggalan bus sekolah
Amel langsung memilih tempat duduk di bagian paling depan dekat jendela,ia suka berada di depan, seharusnya ia duduk di belakang dengan Dewi,namun Dewi sudah datang sejak tadi bersama Tasya, untuk menghilangkan rasa bosannya Amel segera meraih ponselnya dan mendengarkan lagu lewat handset
berapa waktu kemudian, tiba-tiba seseorang bertopi dan berhodie duduk disamping Amel,Amel yang menyadari itu ia melirik ke arah lelaki tsb, tiba-tiba topi lelaki tsb menampakkan wajah yang sangat ia kenali, yang berusaha Amel untuk melupakan kejadian itu, sekarang sudah ada di depan nya
"mas Farhan?"pekik Amel kaget,ia tidak menyangka Farhan bisa ada di sampingnya
"iya aku, kenapa memangnya?"tanya Farhan santai sembari meraih handset sebelah kiri milik Amel dan memasangkan ketelinganya
"loh kok mas Farhan bisa disini?"tanya Amel dengan penuh tanda tanya
"iya dong, saya kan salah satu donatur di kampus kamu,jadi boleh ikut berkemah"jelas Farhan meraih Snack yang ada di tangan Amel
Amel heran,namun ia urungkan bertanya lagi, yang ia pikirkan bagaimana kalau seisi mobil ini bertanya kenapa Amel duduk dengan seorang terpandang disebelah nya, sedangkan Amel yang hanya dari kelas bawah
"oke,seterah mas Farhan mau ikut kemah atau tidak yang jelas mas Farhan harus pindah tempat duduk,aku nggak mau seisi mobil ini tau kalau aku dekat dengan seorang donatur dikampus ini"bisik Amel
Farhan heran dengan sikap ame, seharusnya ia bangga karena telah menikah dengan seorang CEO dari Perusahaan ternama, tetapi ini malah disuruh menyembunyikan identitas nya?
"biarkan, kalau kamu ngusir saya dari sini, saya akan teriak kalau kita sudah resmi menikah"jawab Farhan santai
Amel dibuat geram, yang tau pernikahan mereka hanya Dewi teman baiknya, tetapi ia juga tidak ingin memaksa Farhan, karena Farhan mengancam yang tidak tidak
akhirnya Amel hanya mengangguk kan kepalanya,ia bersandar di jendela,bus berjalan dengan kecepatan rata-rata semua mahasiswa menyayangi dengan sorak gembiranya,Amel hanya diam dan Farhan pun begitu, setelah cukup lama Farhan tertidur pulas,ia hampir jatuh ke bawah akibat tidak ada sandaran namun dengan sigap,Amel menaruhkan kepalanya ke bahu miliknya,ia tidak mau sampai Farhan kenapa Napa
setelah memakan waktu cukup lama,bus akhirnya berhenti di Bogor (puncak) dimana akan diadakan berkemah, semua orang menuruni bus termasuk Dewi dan Tasya
"hai mel,loh kok ini?"sapa Dewi kaget melihat Farhan, tengah tertidur pulas di bahu Milik Amel
"siapa dia mel?"tanya Tasya
"dia,,"memikirkan nama yang cocok untuk suaminya,ia bingung harus mengakui Farhan sebagai apa. dengan para teman nya
tiba-tiba Farhan bangun,dan melihat Amel yang tengah dilanda panik, ia bisa menebak bahwa Amel sedang di tanyakan oleh temannya siapa dirinya
"saya ini, sepupunya Amel, saya datang dari jauh"jelas Farhan menjawab dengan asal asalan
mereka berdua mengangguk paham, terkecuali Dewi ia sudah tahu dengan hubungan Amel dan Farhan namun,ia tidak mau membocorkan nya karena dilarang oleh Amel
mereka semua menuruni bus,dan berbaris untuk menaiki puncak, dipimpin oleh pak Willy selaku panitia berkemah tsb, kemudian bus kedua datang, memperlihatkan Rendi yang ikut bergabung dengan barisan Amel
"oh jadi ini yang namanya Willy"gumam Farhan dalam hati,ia melihat dari wajah Willy dari fisiknya,ia adalah dosen yang galak dan dingin namun itu membuat Farhan berfikir apakah pak Willy ini menyukai istrinya
"hai mel, apa kabar?"sapa Rendi yang tengah berada di samping Amel dan Farhan, Farhan yang melihat itu hanya tersenyum simpul,ia yakin lelaki ini sepertinya menyimpan rasa pada Amel,ia bisa melihat bagaimana cara Rendi menatap Amel
"Alhamdulillah baik rend"jawab Amel sembari tersenyum
"kita nggak pernah ketemu sejak pernikahan kak Ratna,dan sekarang ketemu malah pisah buss"jelas Rendi diselingi tawa dan memperlihatkan lesung pipinya
Amel hanya tersenyum, ia belum cerita kalau kakak nya tidak jadi menikah justru Amel lah yang menggantikan nya, Farhan yang melihat tatapan mata mereka heran, apakah ini cinta pertama Amel?
"oh iya rend kenalin ini sepupu ku namanya mas Farhan"tutur Amel sembari melihat ke arah Farhan,ia sejujurnya tidak tega memperkenalkan suaminya dengan sebutan sepupu,namun ia akan segera menjelaskan nya kepada Farhan, ketika ia sedang berdua
"oh iya,mas aku Rendi"sapa Rendi mengulurkan tangannya pada Farhan
Farhan menerima uluran tangan Rendi,ia tersenyum tipis
mereka bertiga akhirnya menuju ke puncak dengan instruksi dari pak Willy selaku panitia berkemah tsb
Farhan ada di belakang Amel,ia selalu mengikuti Amel melangkah ia tidak mau Amel kenapa Napa, dibelakang nya ada Rendi,Rendi bingung kenapa Farhan selalu mengikuti langkah Amel, padahal kan mereka sepupu,namun Rendi berfikiran positif tentang hubungan keduanya
sampai di puncak,pak Willy memberikan petunjuk letak dimana tenda akan didirikan,Amel berdoa semoga tidak berdekatan dengan Farhan,lalu apakah Farhan membangun tendanya sendiri? fikiran itu terus melayang di fikiran Amel
Tiba-tiba seseorang dari jauh teriak,lalu semuanya menengok dan melihat kan seorang laki laki dengan kemejanya berjalan menghampiri mereka, Farhan pun tersenyum dengan gembira
"permisi pak maaf saya mau bergabung dengan perkemahan ini, saya teman dari Farhan dan ingin bergabung apakah boleh?"tanya Kevin pada sang panitia
panitia menanyakan kepada Farhan apakah benar ia adalah temannya? Farhan menganggukkan kepalanya ia merasa puas, karena sekretaris nya mematuhi perintah nya, sebelum ia berangkat ke kampus, Farhan menghubungi sekretarisnya untuk ikut bersamanya berkemah di puncak Bogor, awalnya Kevin menolak, tetapi ia diancam dipecat bila tidak mematuhinya
Amel yang menyadari sekretaris suaminya ikut bersamanya,lalu siapa yang mengurus perusahaan?ia akan menanyakan itu nanti setelah membubarkan barisan ini
setelah semuanya sudah mengerti bagaimana cara membangun tenda, segera Amel menarik tangan Farhan dan mengajak nya bicara hanya empat mata
"mas kok mas bisa bawa Kevin kesini?lalu siapa yang menghandle perusahaan?"tanya Amel khawatir ia sama sekali tidak habis fikir dengan tindakan suaminya
Farhan tersenyum melihat ekspresi wajah Amel yang memerah,ia tahu Amel menghawatirkan nya
"Udah tenang aja,itu semua Udah ada yang ngatur"jelas Farhan santai
"siapa mas?"tanya Amel Heran dengan sikap Farhan yang terlihat santai
"harimau"jelas Farhan sembari berjalan meninggalkan Amel yang masih diam mematung
Amel langsung menghadang langkah Farhan,ia menatap mata Farhan tajam,lalu Farhan yang tau maksud dari sorot mata Amel ia hanya mendengus nafas kasar
"ada apa?"tanya Farhan sembari menyilangkan tangan didada
"mas Farhan kok berkemah?ikutin aku ya?"tutur Amel
"iya memang nya kenapa?"jawab Farhan memasang wajah imutnya didepan Amel
"ya aku nggak mau teman teman ku tau tentang identitas kita"jelas Amel mengarah kan wajah nya kearah lain
"memangnya kenapa kalau tau?kamu punya silingkihin ya?"goda Farhan diselingi tawanya
"hah? bukan itu mas tapi kalau semua orang tahu, mereka akan berfikiran negatif dengan aku"jawab Amel cemberut
"biarin aja"sembari meninggalkan Amel sendiri
oke jangan lupa baca eps selanjutnya ya 🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉🎉 salam happy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments