PERTIKAIAN

Damar benar-benar marah saat itu. Bagaimana tidak? Perempuan yang paling ia sayangi selama ini ternyata berselingkuh dengan pria lain di kamar tamu mereka sendiri. Meskipun sebagai suami ia belum pernah merasa disayangi oleh Siska, tapi perbuatan bejat mereka ini tentunya sangat menyakiti hati dan merendahkan ego Damar sebagai suami sah Siska.

BRUAK!!!

Damar yang tidak pernah berbuat kasar selama ini membanting pintu dengan keras dan membuat Siska beserta Dave terkejut.

"Astagfirullah!! Apa yang kalian lakukan di sini?" teriak Damar dengan suara keras.

"Damar!!" pekik Siska perlahan.

Damar melangkah ke arah mereka berdua, kemudian laki-laki itu menyingkirkan Siska yang sedang berada di atas tubuh Dave sehingga tubuh Siska berguling ke samping dengan keadaan tanpa sehelai benangpun. Tidak cukup sampai di situ, Damar menghantam muka Dave dengan pukulan cukup keras.

"Aduh!!!" pekik Dave.

Dave berusaha bangkit dan menghalau serangan Damar, namun serangan Damar yang bertubi-tubi itu gagal ditangkal oleh Dave sehingga pria itu menerima beberapa pukulan terutama di bagian wajahnya. Pada suatu kesempatan, Damar mengambil vas bunga yang berada di meja pojok ruangan. Ia sudah bersiap untuk menghantamkan vas bunga itu ke kepala Dave yang tidak berdaya. Namun, tiba-tiba Siska berlari ke arah Dave dan ia memasang badan di depan Dave.

"Bunuh aku saja, Damar! Bunuh aku!" teriak Siska dengan lantang.

Siska tahu semarah apapun Damar, ia tidak akan pernah tega terhadapnya.

"Kamu pikir aku tidak akan tega membunuhmu juga, Siska. Perbuatan kamu kali ini tidak bisa diampuni lagi, Siska!" ucap Damar dengan penuh amarah.

Siska mulai merasa ketakutan dengan perkataan Damar. Ia benar-benar takut Damar akan membunuh Dave dan juga membunuh dirinya.

"Damaaaaar!!! Jangan!!!!" Siska memohon kepada suaminya yang sedang kalap itu.

Damar kali ini tidak bergeming. Kemurkaannya sudah memuncak.

"Ampuuuuun, Damar!" Siska terus memohon dengan penuh rasa ketakutan.

Damar memandang wajah istrinya dengan penuh amarah. Damar tiba-tiba teringat saat ibunya memohon kepada Damar untuk menikah dengan Siska. Damar awalnya menolak karena merasa tidak pantas menjadi menantu Tuan Hisyam, terlebih saat itu kondisi Siska sedang hamil oleh orang lain. Namun, karena ibunya terus memohon, akhirnya Damar mau menjadi pengantin penyelamat bagi Siska dengan satu syarat, setelah bayinya lahir mereka mau mengulangi akadnya lagi.

Awal-Awal menikah Siska cukup menurut kepada Damar meskipun lebih sering ketus. Bagaimana tidak? Damarlah yang memenuhi segala kebutuhan Siska sejak hamil. Mulai dari susu kehamilan, vitamin, dan makanan-makanan aneh yang diidam oleh Siska.

Pernah tengah malam, Siska mengidam minta es buah. Damar mencari keliling kota tidak menemukan pedagang yang menjual es buah. Akhirnya, Damar pun berinisiatif membuatkan es buah untuk istrinya. Dan ajaibnya, Siska suka sekali dengan es buah buatan Damar. Dan sejak saat itu Siska sering minta dibuatkan es buah oleh Damar.

Selama Siska hamil, Damar sering membaca ayat suci Al-Qur'an di dekat Siska. Awalnya Siska marah dan mengata-ngatainya karena merasa terganggu, tapi Damar tidak kehabisan akal. Dengan kesabarannya ia mengatakan kepada Siska bahwa janin yang sering dibacakan ayat suci Al-Qur'an pertumbuhannya akan lebih bagus dan akan lebih tenang sehingga proses kelahirannya akan lebih mudah. Siska pun percaya karena ia merasakan sendiri, janin di dalam perutnya yang cukup aktif menendang-nendang, mendadak menjadi lebih tenang kalau Damar membacakan ayat suci Al-Qur'an di dekatnya.

Selama hamil, Siska pernah satu kali masih keluar malam untuk minum-minum dan menginap di rumah salah satu sahabatnya. Damar pun menasehati istrinya untuk berhenti minum-minum sementara karena itu dapat membunuh janin yang sedang ia kandung.

"Biar saja janin ini mati! Memang itu yang aku inginkan. Janin ini yang sudah merenggut kebahagiaanku berkumpul dengan teman-teman! bantah Siska saat itu.

"Kamu jangan ngomong begitu, Siska. Apa kamu tidak tahu, keguguran itu lebih beresiko dibanding kelahiran? Banyak anak muda yang mati saat keguguran!" jawab Damar.

Siska pun akhirnya menurut dan tidak pernah keluar malam lagi bersama teman-temannya.

Demikianlah Siska, di satu sisi ia kadang menurut kepada Damar karena ia tahu Damar sangat menyayanginya. Tapi, di satu sisi ia sangat membenci pria miskin yang hanya menjadi suami penyelamat nama baik keluarganya itu.

Siska tetaplah Siska, sebenci apapun ia dengan Damar. Ia juga adalah wanita normal yang juga memiliki hasrat. Apalagi Damar meskipun miskin, ia juga memiliki wajah yang cukup tampan dan bentuk badan yang atletis. Pernah di usia kehamilan memasuki tujuh bulan, saat Damar baru saja mengompres kaki Siska yang agak bengkak, Siska tiba-tiba berhasrat ingin melakukan hubungan suami istri dengan Damar. Namun, Damar saat itu menolaknya dengan halus dengan alasan Siska harus beristirahat.

"Kamu jangan sombong kenapa sih, Damar? Apa aku ini kurang cantik? Belum tentu aku akan mau tidur denganmu besok dan seterusnya? Atau jangan-jangan kamu itu tidak normal, ya!" omel Siska ketus karena mendapat penolakan dari Damar.

"Tidak begitu, Siska. Kamu itu sangat cantik. Tidak ada satu pun laki-laki yang tidak tertarik denganmu. Tapi, kondisi tubuhmu sedang tidak baik. Lihat kakimu sedang bengkak. Sebaiknya kamu beristirahat dulu sekarang. Besok aku akan menelpon dokter Indri supaya datang ke sini memeriksa kehamilanmu," jawab Damar santun.

"Maaaaaa ... Maaaa ..." Tiba-Tiba terdengar suara Arya dari kamar sebelah.

Arya memang masih belum bisa berbicara dengan lancar. Kata-Kata yang sering ia ucapkan adalah "Pa" atau "Ma". Meskipun selama ini Siska tidak begitu peduli dengan Arya, ia lebih sering dimomong oleh Damar, tapi Damar selalu mengajari anak itu tentang kebaikan, termasuk untuk memaklumi kesibukan ibunya.

Damar tersentak begitu mendengar suara Arya yang sepertinya akan mendekat ke kamar tamu. Damar mulai bingung bagaimana ia akan menjelaskan kepada Arya tentang apa yang ia lihat nantinya. Papanya sedang berusaha memukul mamanya dan laki-laki lain dihadapannya. Jika sampai Arya melihat adegan itu, pasti itu akan menimbulkan trauma bagi anak itu. Damar mulai kebingungan, Siska yang mulai menyadari hal itu pun menggunakan kesempatan itu untuk menyuruh Dave berlari keluar dari dalam kamar dan Siska pun memakai pakaiannya sendiri. Sedangkan Damar tetap mematung dan tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Apalagi kini Arya tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu kamar tamu yang sedang terbuka lebar.

"Papa!!!!" panggil Arya dengan suaranya yang lucu.

Siska buru-buru berlari ke arah pintu dan menggendong Arya. Pasti ia melakukannya agar tidak dihajar oleh Damar.

"Sini gendong mama, ya!" ucap Siska dengan manisnya.

Damar tetap berdiri mematung sambil menyaksikan Arya yang begitu bahagia digendong oleh mamanya.

BERSAMBUNG

Apa yang akan dilakukan Damar kemudian?

Jangan lupa difavoritkan, ya?

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

BAGUS DICERAIKN SAJA WANITA TK TAU DIRI SPRTI SISKA, SDH DIBANTU TUTUPI AIB, GK BERTRIMA KSIH..

2023-06-20

0

V3

V3

dasar istri bejad , mending bunuh aja tuh tuh mereka biarin aja damar di penjara dr pd harga diri nya di injak-injak bgtu

2023-01-18

0

Ayuk Vila Desi

Ayuk Vila Desi

ini gendong anaknya gak pake baju thor ..

2022-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!