SUAMI RAHASIA PENYANYI DANGDUT
Sebelum subuh, Damar sudah bangun untuk salat tahajud dan persiapan salat berjamaah di masjid dekat rumahnya. Damar sebenarnya tidur sangat larut semalam karena ia menunggu Siska istrinya yang tak kunjung pulang. Tapi, karena sudah menjadi kebiasaan sejak kecil. Seberapapun capeknya, ia tetap bangun sebelum subuh.
"Bangun sebelum subuh itu bikin awet muda dan lancar rejeki, Le" pesan yang selalu diucapkan oleh almarhum ibunya Damar.
Damar meraih Ponsel miliknya yang sudah terlihat buluk. Beberapa pesan yang ia kirim ke Siska masih saja contreng satu. Sama seperti semalam.
"Ada di mana kamu, Sis? Bikin cemas saja"
Damar juga telah menghubungi beberapa teman Siska yang ia kenal, tapi tidak ada yang mau menjawab di mana keberadaan perempuan itu. Teman-Teman Siska seperti sengaja menyembunyikan keberadaan Siska dari Damar.
"Apa kamu mabuk lagi kayak waktu itu, Sis? Gimana kalau sampai terjadi sesuatu sama kamu?Kalau dari gelagat teman-temanmu, sih kayaknya iya. Dulu mereka juga tidak ada yang menjawab waktu aku menanyakan keberadaan kamu. Ternyata, kamu mabuk dan menginap di rumah Selfi, sahabatmu. Semoga suatu saat nanti kamu sadar, Siska. Arya butuh kasih sayang seorang ibu."
Damar sudah tiga tahun ini menjadi menantu di keluarga Tuan Hisyam. Damar bukanlah kekasih dari Siska. Melainkan Damar hanyalah suami pengganti dari laki-laki yang tidak mau bertanggung jawab setelah menghamili Siska. Untuk menutupi aib keluarga, akhirnya Tuan Hisyam memilih Damar yang notabene adalah anak dari Mbok Narsih, perempuan tua yang bekerja di rumah Tuan Hisyam sebagai buruh cuci.
Mbok Narsih pun tidak kuasa menolak permintaan majikannya itu apalagi pada saat itu Mbok Narsih sedang menanggung hutang yang cukup besar kepada Tuan Hisyam yang ia gunakan untuk mendaftarkan Damar di sebuah SMK, beberapa tahun lalu.
"Mbok, tolong saya ya. Rayulah Damar untuk mau menikah dengan Siska. Mbok Narsih tidak mau kan melihat orang mempergunjingkan Siska? Bagaimanapun Siska itu sudah pernah dirawat sejak kecil oleh Mbok Narsih, bukan? Anggaplah Siska sebagai anak Mbok Narsih juga," rayu Tuan Hisyam tiga tahun lalu.
Mbok Narsih pun berjanji untuk merahasiakan perihal kehamilan Siska dari orang lain. Hanya ia, Damar, dan keluarga Tuan Hisyam sajalah yang mengetahui hal itu. Dan tentunya laki-laki yang tidak bertanggung jawab itu. Damar sebagai anak yang sangat menghormati ibunya dan Tuan Hisyam pun menerima pernikahan itu dengan lapang dada.
Akhirnya digelarlah acara pernikahan antara Damar dan Siska dengan acara resepsi yang cukup mewah Semua relasi bisnis Tuan Hisyam pun diundang ke acara tersebut. Dan awal kehancuran hidup Damar pun dimulai sejak saat itu.
Siska sebagai istri Damar sama sekali tidak menghargai Damar sebagai suaminya. Ia memperlakukan Damar tak lebih dari seorang pembantu. Kata-Kata kasar sering terlontar dari mulut Siska dan menyakiti hati Damar. Namun, Damar legowo menerima semua perlakuan itu. Ia beranggapan bahwa wajar apabila Siska yang merupakan anak orang kaya belum bisa menerima dirinya sebagai suami secara langsung. Pada saatnya nanti Siska pasti akan berubah seiring dengan berjalannya waktu.
Tuan Hisyam dan istrinya pun tidak jauh bedanya dengan Siska. Mereka tidak pernah mau makan satu meja dengan suami Siska itu. Mereka juga sering membebani Damar dengan pekerjaan-pekerjaan rumah yang sepatutnya dikerjakan oleh pembantu. Damar yang sudah terbiasa bekerja keras sejak kecil tidak menganggap hal itu sebagai sebuah siksaan.
Bulan pun berganti, perut Siska semakin membesar. Damar yang sejatinya sudah mengetahui bahwa bayi di dalam perut Siska bukanlah darah dagingnya, ia tetap menjadi suami yang siaga untuk Siska dan bayi di dalam perutnya. Siska yang pada dasarnya manja itu pun sering meminta hal-hal aneh kepada Damar dan sering marah-marah ke Damar kalau keinginannya tidak segera dipenuhi. Hingga lahirlah bayi laki-laki yang bernama Arya di keluarga mereka. Damar sangat meyayangi Arya seperti anaknya sendiri. Tuan Hisyam dan istrinya pun sayang kepada Arya. Sedangkan Siska, semenjak Arya lahir, ia kembali sering keluar malam seperti pada saat belum menikah dulu.
"Siska, Arya ingin kamu gendong tuh!" rayu Damar pada Siska.
"Kamu saja yang gendong. Aku capek!" jawab Siska.
Semenjak Arya lahir, Damar semakin bersemangat untuk hidup. Ia yang sejak menikah dengan Siska diam-diam menekuni profesi ojek online pun semakin semangat bekerja. Tuan Hisyam sampai heran dari mana Damar bisa mendapatkan uang untuk membeli susu Arya yang terbilang mahal. Damar bilang dia menjalin kerjasama bisnis dengan temannya.
"Halah! Bisnis apaan! Awas kamu kasih makan cucuku dengan barang haram!" bentak Tuan Hisyam.
"Naudzubillah, Pak. Damar tidak mungkin memberikan nafkah haram kepada Arya. Lebih baik Damar meminta kepada Bapak daripada memberikan nafkah haram kepada Arya," jawab Damar.
"Nah gitu. Kamu nggak usah sombong sok-sokan kerja buat Arya. Kamu cukup di rumah saja meladeni kebutuhan kami semua di sini itu sudah cukup," bentak Tuan Hisyam.
Damar tidak menyahut. Semenjak Damar menikah, ia memang mulai bekerja di luar. Ia memberikan nafkah lahir kepada Siska meskipun tidak seberapa paling-paling hanya cukup untuk membeli skincare perempuan itu. Makanya Siska sering mengolok-olok suaminya karena sebagian besar kebutuhan hidupnya masih ditanggung oleh jatah dari ayahnya sendiri.
Sebagai suami, Damar pernah menasehati Siska untuk hidup lebih sederhana karena mereka sudah menikah agar tidak bergantung kepada orang tua terus-terusan. Tapi, bukannya disambut baik, Siska malah memaki-maki Damar dan menganggapnya sebagai laki-laki tidak berguna. Kalau sudah begitu, Siska tidak akan mau tidur sekamar dengannya lagi.
Urusan nafkah batin? Sejak menikah, Siska tidak pernah mau melayani Damar. Baginya Damar bukanlah benar-benar suaminya. Ia hanyalah laki-laki bodoh yang mau menutupi aib keluarganya demi melunasi hutang almarhum ibunya.
Saat Damar akan keluar rumah menuju masjid, samar-samar Damar mendengar suara cekikian orang dari kamar tamu. Damar menghentikan langkahnya.
"Loh, itu kok seperti suara Siska? Apa yang dilakukan Siska di kamar tamu? Siska sedang ngomong sama siapa?"
Untuk mengobati rasa penasarannya, Damar pun berjalan mengendap-endap menuju kamar tamu. Jantungnya berdegup kencang saat ia semakin dekat dengan ruangan tersebut. Pikirannya berkecamuk, apalagi suara itu semakin terdengar mirip dengan istrinya. Begitu Damar sudah sampai di pintu kamar tamu, Damar pun membuka pintu kamar tamu lebar-lebar dan langit seakan runtuh saat itu begitu Damar menyaksikan Siska sedang berada satu selimut dengan Dave, salah satu teman SMA Siska yang pernah datang ke acara pernikahan mereka tiga tahun lalu.
BERSAMBUNG
Bagaimana reaksi Siska dan Dave? Apa yang akan dilakukan Damar?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
𝙔𝙖𝙮𝙖𝙖
mertua kok gitu sih dikira mertua nya baik nyatanya sama aja kayak anaknya😌kan kasian damar
2023-02-08
0
buk e irul
seru kayanya
2023-01-20
0
V3
kak Junan aku sdh mampir Loch ke novel ini ,,
astaghfirullah al'adzim istri yg durhaka tuh dan mertua yg dzalim ,, sdh di bantu tp mlh menindas Damar ,, psti ada karma tuk mereka bertiga.
baru di awal bab tp seru bgt Loch ,, aku aja dh kebawa perasaan nih baca nya
2023-01-18
0