Lembar 11.Pemuda Asing!

BAB 10

"Lama-lama tuh cowok resek gue bogem juga mulutnya. " Sambil terus berjalan menuju arah kelasnya.

Seluruh siswa yang berpapasan hanya bisa menundukkan kepala ketika Velisa lewat dengan omelan kagak jelas yang keluar dari mulut mungilnya itu. Tak ada satu orang pun yang berani menegur Velisa ketika dia sedang badmood.

"Duh, nih gara-gara pita merah gue gak ketemu jadi berantakan deh rambut gue. " Ucap Velisa sembari menyibak rambut panjangnya ke belakang.

Sebenarnya Velisa berniat mengikat rambut panjangnya dengan pita merah yang sedari tadi ia cari, akan tetapi pita merah itu tak kunjung ia temukan. Dengan terpaksa ia ke sekolah dengan penampilan rambut panjang menjuntai di sertai poni yang menutupi jidad nya . Sekilas membuat Velisa seperti anak SMP jaman bahulak.

Jam masih menunjukkan pukul setengah tuju pagi, berarti waktu belajar masih akan di mulai satu setengah jam lagi.

"Gimana kuku gue cantik kan. " Ucap Freya menunjukan kukunya kepada Hellen dan Kimberly tanpa memperdulikan Velisa yang masuk kelas dengan raut muka yang berbeda.

Yah memang tiga cewek itu selalu menghabiskan waktu paginya dengan saling merapikan kuku, berbeda dengan Hellen, Kimberly dan Freya, Adizti justru menghabiskan waktunya dengan membaca buku di perpustakaan ya bisa di bilang Adizti kutu buku.

"Ih, sebel ...... "

Tiba-tiba Velisa berteriak dan menghentak-hentakan kakinya ke lantai membuat se isi kelas menatapnya.

"Frey.. Kenapa tuh anak. " Ucap Kimberly yang ternyata memperhatikan tingkah aneh Velisa.

"Halah... biasa mungkin gara-gara Adizti gak jemput dia, lo tahu kan kalau dia paling ogah kalau berangkat bareng mamanya semenjak jadi ketua Geng. "

Ucap Freya dengan santainya dan tetap fokus dengan kakunya tanpa memperhatikan Kimberly yang bertanya-tanya padanya.

"Hell.. Tugas Loh tenangin bu bos. "

Ucap Kimberly sambil menepuk pundak cewek polos itu.

"Hah gue. " Sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Betul juga tuh, siapa lagi kalau bukan Hellen anak tiri Velisa wkwkwkw. "

Sahut Freya disertai ketawanya yang khas.

"Buruan, sebelum dia makan tuh meja. "

Ucap Kimberly disertai sedikit paksaan agar Hellen mau menghampiri Velisa.

"Ih, iya-iya. Dasar penakut, wllekkk. " Hellen beranjak dari tempat duduknya menghampiri Velisa sembari menjulurkan lidahnya ke arah Freya dan Kimberly.

"Bos... "

Menepuk pundak Velisa yang menyembunyikan wajah kesalnya di kedua tangan yang ia lipat di atas meja. "

"Astagfirullah... ngagetin aja luh Hell. "

Ucap yang tiba-tiba terbangun gara-gara suara cempreng Hellen yang mengganggunya.

"Hikz.. hikzzz Maaf bos. "

Tanpa ragu-ragu Hellen duduk di samping bosnya dan mengelus punggung si bos yang kelihatan banyak beban.

"Ngapain lo kesini.. "

Ucap Velisa dengan nada yang sedikit melemas karena ia belum sarapan dan harus menahan emosi terhadap sikap Lina yang menitipkan dirinya kepada Bima cowok yang baru dua hari ia kenal.

"Abisnya bos mukanya kayak ikan lohan, mulut di Monyongin ngedumel sendiri kagak jelas. " Ucap Hellen dengan polosnya ngatain Bosnya sendiri seperti ikan lohan.

"Haha.Ngakak si Hellen. "

Freya yang mendengar ucapan Hellen di buat tertawa oleh gadis polos itu, begitupun si Kimberly yang berusaha menahan tawanya mendengar bocil itu ngatain Velisa.

"Dah gue gak mau bercanda Hell, ambilin susu strawberry di tas gue. " Suruh Velisa sembari menyodorkan tasnya yang ada di meja ke arah Hellen.

"Ih bos gue gaul, tapi minumnya masih susu." Sembari memberikan susu itu ke Velisa.

plak..

"Berisik banget lo cil. "

Ucap Velisa sembari menutup Mulut bocil itu dengan tangannya .

"Ih, bos jahat. " Gerutu Hellen dengan nada manjanya.

"Sana lu pergi berisik. " Ucap Velisa sembari meminum susu strawberry nya.

Hellen pun pergi membiarkan Velisa menikmati sarapan paginya, walau hanya meminum susu itu sudah cukup bagi Velisa.

"Vel, Gue sama anak-anak nyusulin si Adizti ya takutnya di metong ngerjain tugas sendirian di perpus, bentar lagi jam pertama udah di mulai pula. "

Ucap Freya sembari melihat keadaan Bosnya, yang ternyata masih asik meminum susu strawberry nya, walau di sertai muka yang masam.

"Lo gak apa-apa kan kita tinggal." Tambah Kimberly yang beranjak dari tempat duduknya bergegas pergi dengan Freya dan Hellen.

"I'm fine, kalian pergi aja duduk Adizti ntar dia beneran tepar. "

Sambil menikmati susu strawberry nya, Velisa merasa fine saat teman-temannya menanyai keadaan nya.

"Beneran, gak mau ikut? " Ucap Freya sembari merapikan alat cat kuku yang habis ia gunakan .

"Ntar lah gue nyusul belakangan,gampang "

"Emm oke.. " Hanya sepatah kata itu yang keluar dari mulut Freya

Freya emang sahabat Velisa, akan tetapi ia bukan orang yang sering ikut campur saat mood Velisa sedang kacau. Freya tahu kalau Velisa sedang badmood sikapnya akan berubah seperti kerasukan jin dari alam sana.

Jam masih menunjukan pukul tujuh pagi. Kelas masih benar-benar sepi karena memang pelajaran di sekolah itu di mulai agak siangan dari hari biasa.

Dua kotak susu strawberry sudah ia habiskan tanpa menyentuh bekal sup yang Lina bawakan pada dirinya.

Suasana kelas begitu sunyi hanya ada Velisa di kelas yang masih asik meminum kotak ke tiga susu strawberry nya di iringi alunan musik yang ada di handphonenya.

"Tuh bocil gak ada rasa kenyang nya. "

Gumam Bima yang ternyata sedari tadi memperhatikan Velisa dari jendela kelas.

Bima memasuki kelas dan duduk di samping Velisa.

"Ih minumnya kayak bocil. " Ucap Bima sembari menyeka ujung bibir Velisa yang terdapat bekas susu strawberry lalu memasukkannya ke mulut nya sendiri tanpa rasa jijik sedikitpun.

Velisa hanya terdiam sembari menatap pria tampan yang ada di depanya itu, Velisa terus menatap tanpa ia sadari muka Bima semakin dekat dan hidung mereka pun saling bertemu.

"Lucu... "

Ucap Bima sembari menggesek-gesekan hidungnya dengan hidung Velisa kekanan dan kekiri, sambil tersenyum manis.

Velisa cewek yang super dingin dan bar-bar tiba-tiba hanya terdiam seribu bahasa,saat Bima melakukan hal itu padanya

"Suka..?" Tanya Bima disertai senyuman kecil di bibirnya.

Velisa hanya tersenyum kecil tanpa sepatah kata apapun,

Suasana berubah menjadi romantis bak drama Korea ketika tangan kanan Bima mengelus poni Velisa yang terlihat mengemaskan bagi dirinya.

" Gini aja cantik, jangan di ikat." Ucapan halus Bima semakin mrmbuat jantung Velisa berdegup tak beraturan,

Velisa hanya bisa tersenyum kecil ke Bima. Lagi-lagi tak ada sepatah kata apapun yang keluar dari mulut cewek cerewet itu.

**Untung kan gays Bima gak gigit Velisa kalau digigit tampat dong wkwkwk☙☙☙

stay tune tunggu update selanjutnya**..

Episodes
1 1.Prolog
2 Lembar 1
3 3.Lembar 2
4 Lembar 3
5 Lembar 4.
6 Lembar 5.
7 Lembar 6.Tuan Muda?
8 Lembar 7.
9 Lembar 8.
10 Lembar 9.Suga?
11 Lembar 10.Menyebalkan!
12 Lembar 11.Pemuda Asing!
13 Lembar 12.Air Mata Farhan!
14 Lembar 13.Kenapa?
15 LEMBAR 14.Alena !
16 Lembar 15.Pelayan !
17 Lembar 16.Perhatian
18 Lembar 17.Erika
19 Lembar 18.Rafel Than?
20 Lembar 19.Kakak Angkat
21 Lembar 20.Tak Pernah Ada!
22 Lembar 21.Kasih Sayang
23 Lembar 22.Kecupan Manis!
24 Lembar 23.Kedatangan Sahabat!
25 Lmbar 24.Tubuh Farhan?
26 Lembar 25.Kakak?
27 Lembar 26.Prince ?
28 Lembar 27.Pengakuan
29 Lembar 28.Arthan?
30 Lembar 29.Action
31 Lembar 30.Gedung Tua
32 Lembar 31.Claudia?
33 Lembar 32.Hidupnya?
34 Lembar 33.Toko Buku
35 Lembar 34.Devan?
36 Lembar 35.Rahasia !
37 Lembar 36.Bunuh Diri?
38 Lembar 37.Menemukan Petunjuk
39 Lembar 38.Kemana?
40 Lembar 39.Obat Pelumpuh Saraf
41 Lembar 40.Egois Untuk Kebaikan
42 Lembar 41.Histori Devan
43 Lembar 42.Penasaran
44 Lembar 43.Buku Catatan Arsyan
45 Lembar 44.Devan Pembunuh?
46 Lembar 45.Mimpi Devan dan Kembali ke Sekolah
47 Lembar 46.Penjaga Sebelum ke Sekolah
48 Lembar 47.
49 Lembar 48.Flasback
50 Lembar 49.Bible & Biu
51 Lembar 50.Emosi
52 Lembar 51.Kembali Sekolah
53 Lembar 52.Pohon Baringin
54 Lembar 53.Sebuah foto
55 Lembar 54.Sakit
56 Lembar 55.Merubah Ceritanya
57 Lembar 56.Benang Merah
58 Lembar 57.Syan dan Han
59 Lembar 58.Pelukan Menenangkan
60 Lembar 59.Bertemu Sosok Istimewa
61 Lembar 60.Bertemu Arwah Arsyan
62 Lembar 61.Indigo
63 Lembar 62.Syan dan Suga
64 Lembar 63.Pelangi itu?
65 Lembar 64.Rahasia Semesta
66 Lembar 65.Anak Buangan?
67 Lembar 66.Usai
68 Lembar 67.Bingkai Kenangan
69 Lembar 68.Kecelakaan Itu
70 Lembar 69.Miris
71 Lembar 70.Sama Pentingnya!
72 Lembar 71.Atap!
73 Lembar 72.Keluarga
74 PENGUMUMAN
75 Lembar 73.Bunda Lesna!
76 Lembar 74.Mentalnya
77 Lembar 75.Akhir Sebuah Cerita
78 Pengenalan Karya baru
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1.Prolog
2
Lembar 1
3
3.Lembar 2
4
Lembar 3
5
Lembar 4.
6
Lembar 5.
7
Lembar 6.Tuan Muda?
8
Lembar 7.
9
Lembar 8.
10
Lembar 9.Suga?
11
Lembar 10.Menyebalkan!
12
Lembar 11.Pemuda Asing!
13
Lembar 12.Air Mata Farhan!
14
Lembar 13.Kenapa?
15
LEMBAR 14.Alena !
16
Lembar 15.Pelayan !
17
Lembar 16.Perhatian
18
Lembar 17.Erika
19
Lembar 18.Rafel Than?
20
Lembar 19.Kakak Angkat
21
Lembar 20.Tak Pernah Ada!
22
Lembar 21.Kasih Sayang
23
Lembar 22.Kecupan Manis!
24
Lembar 23.Kedatangan Sahabat!
25
Lmbar 24.Tubuh Farhan?
26
Lembar 25.Kakak?
27
Lembar 26.Prince ?
28
Lembar 27.Pengakuan
29
Lembar 28.Arthan?
30
Lembar 29.Action
31
Lembar 30.Gedung Tua
32
Lembar 31.Claudia?
33
Lembar 32.Hidupnya?
34
Lembar 33.Toko Buku
35
Lembar 34.Devan?
36
Lembar 35.Rahasia !
37
Lembar 36.Bunuh Diri?
38
Lembar 37.Menemukan Petunjuk
39
Lembar 38.Kemana?
40
Lembar 39.Obat Pelumpuh Saraf
41
Lembar 40.Egois Untuk Kebaikan
42
Lembar 41.Histori Devan
43
Lembar 42.Penasaran
44
Lembar 43.Buku Catatan Arsyan
45
Lembar 44.Devan Pembunuh?
46
Lembar 45.Mimpi Devan dan Kembali ke Sekolah
47
Lembar 46.Penjaga Sebelum ke Sekolah
48
Lembar 47.
49
Lembar 48.Flasback
50
Lembar 49.Bible & Biu
51
Lembar 50.Emosi
52
Lembar 51.Kembali Sekolah
53
Lembar 52.Pohon Baringin
54
Lembar 53.Sebuah foto
55
Lembar 54.Sakit
56
Lembar 55.Merubah Ceritanya
57
Lembar 56.Benang Merah
58
Lembar 57.Syan dan Han
59
Lembar 58.Pelukan Menenangkan
60
Lembar 59.Bertemu Sosok Istimewa
61
Lembar 60.Bertemu Arwah Arsyan
62
Lembar 61.Indigo
63
Lembar 62.Syan dan Suga
64
Lembar 63.Pelangi itu?
65
Lembar 64.Rahasia Semesta
66
Lembar 65.Anak Buangan?
67
Lembar 66.Usai
68
Lembar 67.Bingkai Kenangan
69
Lembar 68.Kecelakaan Itu
70
Lembar 69.Miris
71
Lembar 70.Sama Pentingnya!
72
Lembar 71.Atap!
73
Lembar 72.Keluarga
74
PENGUMUMAN
75
Lembar 73.Bunda Lesna!
76
Lembar 74.Mentalnya
77
Lembar 75.Akhir Sebuah Cerita
78
Pengenalan Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!