"Ya ampun ma... kenapa nomor Syalu nggak bisa di hubungi." Cemas pak Delon.
Karena perasaan nya yang tidak enak, pak Delon berinisiatif menghubungi putrinya, dia hanya ingin memastikan kalau kondisi putrinya dalam keadaan baik-baik saja.
"Aduh... udah deh pa, nggak usah lebay, palingan mereka lagi enak-enak kan menikmati malam pertama." Jawab bu Rosa cuek.
"Ma. Apa mama nggak khawatir sedikitpun dengan putri kita?" ucap pak Delon kesal.
"Mama khawatir pa, tapi kan Syalu dah besar dan dia pasti bisa kok jaga diri." Lagi-lagi Rosa mengabaikan kecemasan Delon.
"Papa udah nggak ngerti lagi gimana jalan fikiran mama, bisa-bisa nya mama bersikap biasa-biasa saja di saat anak kita tidak berada di sisi kita." Pungkas Delon.
"Papa ini ya... ngedumel aja dari tadi kerjaan nya, mama ini selalu salah di mata papa." Ketus Rosa.
"Papa ini marah karena mama nggak ada perhatian nya sama sekali dengan Syalu." Sengit Delon.
"Enggak gi..." Kata-kata Rosa terhenti karena sudah di potong oleh pak Delon.
"Cukup Ma. Papa capek berdebat dengan mama, papa mau keluar mencari angin." Kemudian pak Delon berlalu keluar kamar meninggal kan Rosa di kamar sendirian.
"Salah lagi... salah lagi, mau nya apa sih papa ini? ini juga Syalu kenapa coba nomor nya pakai nggak aktif segala." Rutuk Rosa.
Di kediaman Rico, seperti nya dia tidak dapat lagi mengelak karena pilihan yang di berikan Doni cukup menggiurkan, walaupun pada kenyataannya dia harus merelakan Syalu dalam 1 minggu bersama laki-laki lain. Namun bagi Rico uang lebih dari segalanya, terlebih lagi hutang-hutangn nya sudah di anggap lunas oleh Doni.
Di dalam kamar nampak Syalu telah mengganti pakaian nya dengan yang lebih tertutup, dengan di bantu bik Atun kini kondisi Syalu sedikit lebih membaik. Hanya saja luka memar di pipi dan sudut bibir tidak bisa hilang begitu saja. Nampak Syalu clingak clinguk seperti mencari sesuatu.
"Non lagi cari apa?" tanya bik Atun.
"Oh ini bik, ponsel Syalu mana ya? soal nya dari tadi belum kabarin mama dan papa." Ucap Syalu.
"Oh ponsel ya non, kayaknya tadi bibik liat den Rico yang pegang." Jawab bik Atun.
"Ha? Rico? ngapain dia megang HP Syalu bik?" Syalu nampak bingung.
"Nggak tau juga non, yang bibik liat tadi itu, den Rico habis marah-marah sama non dia langsung ambil HP di atas nakas itu, warna HP nya merah muda kan? yang di belakang nya ada gambar lope-lope." Jelas bik Atun polos.
Seketika Syalu tersenyum mendengar bik Atun berbicara. Dan tentu saja bik Atun nampak keheranan melihat Syalu tersenyum.
"Kok non malah tersenyum sih, ada yang salah ya non dengan kata-kata bibik." Tanya bik Atun.
Seketika tawa Syalu pecah. Tentu saja itu membuat bik Atun tambah bingung dengan majikan nya yang tiba-tiba tertawa begitu lepas. Sambil menahan sakit perut Syalu berusaha bicara
"Bibik ini loh ada-ada saja, Love ya bik bukan lope-lope." Jelas Syalu sambil tertawa.
"Owalah...." Teriak bik Atun seketika, tawa mereka berdua pecah memenuhi ruang kamar tersebut.
Sejenak mereka melupakan kejadian yang baru saja menimpa mereka, tawa Syalu begitu lepas, sehingga bik Atun tanpa sadar menitikkan air mata untuk Syalu, hati nya begitu pedih dan pilu mengingat nasib buruk yang menimpa gadis itu.
"Ya Tuhan semoga ada keajaiban untuk menolong non Syalu keluar dari penderitaan ini." Batin bik Atun.
"Bibik kok nangis?"sambil mengusap air mata wanita paruh baya di hadapan nya."
"Bibik bahagia non lihat non tersenyum seperti ini, walaupun kita baru kenal, tapi bibik sayang banget sama non, non udah bibik anggap anak sendiri." Isak bik Atun.
Seketika Syalu terharu dan berhambur kepelukan wanita paruh baya itu, tangis nya kembali pecah, dada nya terasa sesak, bagaimana bisa orang yang baru kenal dengan dirinya begitu sayang kepada nya, bahkan menganggap dirinya sebagai anak kandung nya sendiri.
Sedangkan ibu kandung yang telah melahirkan dirinya malah menjerumuskan bahkan menghancurkan masa depan nya.
"Ma. Bagaimana bisa mama lakukan ini ke Syalu, orang lain saja mengerti perasaan dan sakit nya Syalu, tapi mama seolah-olah menutup mata dan hati mama."Batin Syalu.
Sedangkan dibawah Rico tak dapat berbuat apa-apa lagi, mau tidak mau dia harus menyetujui tawaran Doni. Apalagi Doni telah mengancam akan menghancurkan dirinya.
"Sekarang bawa aku ke wanita ku."Perintah Doni.
" Ha? A... apa bos?" tanya Rico bingung.
"Jangan pura-pura bodoh, kamu sudah menerima uang dari ku bahkan hutang-hutang mu sudah aku anggap lunas, jadi sekarang giliran mu yang menepati janji." Hardik Doni.
"Ba... baik bos." Patuh Rico dengan gugup.
Kemudian Rico menapaki anak tangga dengan gontai, sedangkan Doni dan kedua bodyguard nya mengekor di belakang nya. Rico hanya berharap Syalu mau mengikuti keinginan Doni selama satu minggu ini.
"Semoga Syalu mau mengerti dan menerima penawaran ini, atau kalau tidak bos Doni akan mencincang tubuh ku sampai habis. Tapi kalau Syalu menolak bagaimana?" perang batin mulai merasuki fikiran dan hati Rico.
Kini Rico dan Doni telah sampai di depan kamar. Setelah itu Rico mengetuk pintu lalu membuka pintu kamar nya. Syalu dan bik Atun tersentak ketika pintu kamar di buka, seketika suasana mencekam ketika wajah Rico yang muncul di hadapan mereka, tak sampai disitu mereka kembali terkejut karena yang masuk bukan hanya Rico melainkan ada orang lain yaitu Doni dan kedua bodyguard nya.
Seketika tubuh Syalu mulai lemas, tubuh nya bergetar hebat ketika melihat laki-laki yang ada di hadapan nya. Namun bik Atun tak tinggal diam, dia segera menarik tubuh Syalu untuk sembunyi di belakang nya.
"Den... bibik mohon, jangan sakiti non Syalu lagi, kasihan dia den." Bik Atun meminta belas kasih dari sang majikan.
"Minggir bik, saya ada urusan dengan Syalu." Dengan paksa Rico menarik tangan Syalu.
Namun secepat kilat Doni membuka suara.
"Sekali lagi saya lihat kamu perlakukan wanita ku dengan kasar, akan ku patahkan kedua tangan dan kaki mu." Ucap Doni lantang.
Seketika Rico melepaskan cekalan tangan nya pada Syalu.
"Maaf bos." Sesal Rico.
Sementara Syalu dan Bik Atun nampak terkejut mendengar laki-laki asing itu menyebut Syalu sebagai wanitanya.
"Apa maksud perkataan laki-laki ini?" Batin Syalu.
"Rico. Siapa laki-laki ini?" tanya Syalu.
"Dia laki-laki yang akan menggantikan aku selama seminggu bersama kamu Syalu." Jelas Rico tanpa menatap wajah Syalu.
Deg
Deg
Seperti di sambar petir Syalu mendengar perkataan Rico, apa maksud dari semua kata-kata Rico. Siapa sebenarnya laki-laki yang bersama Rico.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
lovely
sepertinya Doni lebih menghargai perempuan timbang silucnut Rico 😡
2022-06-09
0
Nuy Che'bungzu
lanjut thor,,,
2022-03-31
0