Di kediaman Doni, nampak Syalu tengah resah memikirkan sesuatu di dalam kamar nya. Tiba-tiba pintu kamar di ketuk.
Tok
Tok
Tok
Syalu sempat tersentak mendengar suara pintu di ketuk, hati nya sedikit was-was karena takut kalau laki-laki itu yang mendatangi nya.
"Siapa?" Tanya Syalu.
"Ini Bibik nyonya."Jawab bik Jum dari bik pintu.
" Masuk bik."Ucap Syalu.
Kemudian Bik Jum masuk dengan membawakan cemilan di nampan yang ada di tangan nya.
"Ini nyonya tadi bibik bikin gorengan, dimakan ya!"dengan menyodorkan piring gorengan ke hadapan Syalu.
" Makasih bik, nanti aja Syalu makan gorengan nya."Ucap Syalu.
Kemudian Bik Jum meletakan piring gorengan nya di atas nakas. Melihat Syalu yang sedikit murung membuat bik Jum tidak tinggal diam, dengan gerakan sedikit hati-hati bik Jum berhasil membuyarkan lamunan Syalu.
"Ada apa nyonya?" Sambil memegang pundak Syalu.
"Syalu kangen papa sama mama bik, Syalu pengen ketemu sama mereka." Ucap Syalu sedih.
"Kenapa nyonya nggak telfon aja?"saran bik Jum.
" Enggak bik, perasaan Syalu memang Rindu dan ingin bertemu dengan mereka, tapi hati Syalu selalu menolak kalau ingat perbuatan mama yang memaksa Syalu menikah dengan laki-laki brengsek itu."Ucap Syalu dengan emosi.
"Tapi mereka orang tua nyonya, mereka berhak tau bagaimana kondisi nyonya." Pungkas bik Jum.
"Mereka nggak perlu tau bik kondisi Syalu bagaimana, Syalu sudah terlanjur kecewa dengan cara mama dan papa." Dengan terisak Syalu berusaha menahan tangis nya.
Melihat Syalu yang sedang menangis, ada rasa iba di hati bik Jum, hati nya seperti teriris melihat penderitaan gadis yang ada dalam pelukan nya. Bagaimana tega orang tua kandung nya telah menjerumuskan anak kandung nya sendiri ke dalam penderitaan hanya demi uang dan harta.
Kini hati bik Jum kembali bimbang, antara ingin mendukung sang majikan yakni Doni atau menolong gadis dalam pelukan nya. Disisi lain dia ingin sang majikan yang telah di anggap nya anak kandung nya sendiri itu bahagia dengan wanita pilihan nya, tapi dia juga tak ingin Syalu menderita karena di paksa untuk kedua kalinya menikah dengan laki-laki yang tidak dia cintai.
"Bik." Panggil Syalu.
"Hem.. ya nyonya." Jawab bik Jum.
"Rasa nya Syalu pengen mati aja bik." Ucap Syalu tiba-tiba.
Deg
Deg
Bik Jum nampak terkejut dengan ucapan Syalu yang mengatakan ingin mati, dia tak menyangka kalau Syalu menanggung beban sebesar itu sehingga fikiran untuk matipun terlintas di benak nya.
"Ya Allah... istigfar nyonya." Sambil terisak bik jum mengeratksn pelukan nya.
"Syalu benar-benar lelah bik, Syalu merasa sebatang kara hidup di dunia ini." kini tangis Syalu benar-benar pecah.
"Tidak nyonya, jangan bilang seperti itu, ada bibik disini."Ucap bik Jum.
"Bik, Syalu ingin pergi dari sini, Syalu nggak mau disini bik." Ucap Syalu di sela isak nya.
Sejenak bik Jum terdiam, dia bingung harus bicara apa ke Syalu, disisi lain dia telah berjanji dengan Doni akan mencoba bicara dengan Syalu untuk meneruskan Doni sebagai suaminya, tapi disisi lain seperti nya memang Syalu tidak mau ada di rumah ini.
"Nyonya, apa nggak sebaiknya nyonya coba menerima den Doni?"Tanya bik Jum ragu-ragu.
Sejenak tangisan Syalu terhenti, dia menatap mata wanita paruh baya itu kemudian berkata.
"Apa bibik sedang mempertahankan Syalu karena laki-laki itu?" selidik Syalu.
"Ma.. mak... sud nyonya?" jawab bik Jum gugup.
"Apa laki-laki itu menyuruh bibik untuk merayu Syalu supaya mau jadi wanita simpanan nya? iya bik?Jawab!!!" pekik Syalu.
"Tidak nyonya, tidak seperti itu, nyonya yang tenang ya!" bik Jum berusaha menenangkan Syalu yang mulai emosi.
"Syalu udah percaya sama bibik, Syalu yakin bibik mau bantu Syalu." Lagi-lagi Syalu kembali terisak.
Melihat Syalu begitu terpukul bik Jum merasa menyesal karena telah bicara soal Doni, niat nya hanya ingin kedua nya bahagia namun pada kenyataannya Syalu sangat tidak menyukai Doni.
Sedangkan dikamar Doni nampak bahagia karena dapat dukungan dari bik Jum.
"Semoga bik Jum berhasil membujuk Syalu untuk mau menikah dengan ku." Gumam Doni.
Kemudian Doni beranjak dari kamar hendak ke kamar Syalu, dia ingin mendengar kan langsung apa yang sedang mereka bicarakan, Doni ingin Mendengar kan langsung kalau Syalu menerima diri nya.
Ketika Doni telah sampai di depan pintu kamar, Samar-samar Doni mendengar ada suara tangisan. Doni semakin mendekatkan telinga nya ke daun pintu kamar.
"Bibik akan coba bicara lagi dengan den Doni, semoga den Doni mau mengerti dan memahami perasaan nyonya Syalu." Ujar bik Jum.
Deg
Deg
Seketika Doni terkejut mendengar bik Jum bicara seperti itu dengan Syalu.
"Apa mungkin wanita itu menolak ku?" Geram Doni dalam hati.
"Terima kasih bik sudah mau bantu Syalu, kebaikan bibik tidak akan Syalu lupakan." Ucap Syalu.
"Bibik hanya akan mencoba Nyonya, selebihnya bibik serahkan pada Allah dan keputusan den Doni." Pungkas bik Jum.
"Apa laki-laki itu mau melepaskan Syalu bik?" tanya Syalu.
"Kita coba ya nyonya, walaupun bibik sebenarnya tidak yakin akan hal itu." Tambah bik Jum.
"Maksudnya apa bik?" tanya Syalu tak mengerti.
"Bibik kenal den Doni dari kecil sampai sekarang, dia tipe yang tidak mau di bantah dan di tolak, jika dia sudah menginginkan sesuatu makan den Doni akan melakukan apa saja untuk hal itu." Jelas bik Jum.
Deg
Hati Syalu tiba-tiba bergetar, ada sedikit takut dalam hati nya dengan penjelasan bik Jum. Pantas saja dia berani mengeluarkan uang sebanyak itu hanya untuk membeli dirinya, ternyata dia sudah masuk salah satu target yang di inginkan Doni.
"Jadi Syalu harus bagaimana bik, Syalu takut...!" Ucap Syalu bergetar.
"Kita sama-sama berdoa ya nyonya, semoga den Doni mau mendengar kan nasehat bibik." Imbuh bik Jum.
"Kenapa nasib Syalu seperti ini bik, kemarin mama paksa Syalu nikah sama Rico yang tidak Syalu cintai, dan sekarang Syalu harus di paksa lagi nikah dengan laki-laki tidak Syalu kenal apa lagi Syalu cintai... Hu..." Syalu nampak histeris mengungkapkan isi hatinya.
"astaghfirullah... nyonya jangan teriak-teriak nanti den Doni dengar." Ucap Bik Jum.
"Biar saja dia dengar bik, biar dia tau kalau perempuan yang dia inginkan sangat-sangat menolak dan tak mau menikah dengan dirinya, dan tidak semua hal yang dia ingin kan harus di paksakan dengan orang lain." Lagi-lagi Syalu berteriak dalam isak nya.
Namun tanpa di duga, dari luar kamar Doni yang sudah tersulut emosi pun langsung mendobrak kamar Syalu.
Brak...
Seketika kamar Syalu terbuka lebar, mendapati hal itu Syalu dan bik Jum terperanjat, mereka begitu terkejut melihat Doni sudah berada di kamar dengan raut wajah tak biasa, wajah memerah dan mata ber api-api.
"Dasar wanita tidak tau terimakasih, tidak tau di untung!" maki Doni ke Syalu.
"Astaghfirullah den... istighfar." Ujar bik Jum yang mulai ketakutan dengan kemarahan Doni.
"Diam! mending sekarang bibik keluar, keluar!!!" hardik Doni ke bik Jum.
Tak mampu berkata-kata lagi kini bik Jum keluar dengan pasrah, baru kali ini Doni semarah itu kepada dirinya. Bahkan sedikitpun Doni tidak pernah berkata kasar pada diri nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Neti Jalia
sudah ku like semua thor. tetap saling dukung y🤗🙏
2022-04-03
1