Sementara itu kedua orang tua Rico telah sampai pada tujuan nya. Bu Mar nampak begitu lelah, bagaimana tidak, setelah menghadiri serangkaian acara pernikahan anak semata wayang nya, belum sempat istrahat lama mereka harus pergi lagi ke kota untuk menyelesaikan masalah usaha mereka.
Ketika bu Mar ingin merapikan baju-baju nya ke dalam lemari, pak Darto yang baru keluar dari kamar mandi bertanya pada sang istri.
"Ma... udah kabarin anak-anak belum?" tanya Darto.
"Belum pa, takut ganggu." Ucap Mar.
"Loh kok gitu?" Tanya Darto bingung.
"Lah ini kan malam pertama mereka pa." Jelas bu Mar.
"Oh... gitu." Kepala pak Darto manggut-manggut.
"Is... papa ini kayak nggak pernah mudah aja." Cebik bu Mar..
"Ya... maaf ma, papa lupa he... he..." Cengir pak Darto.
Sementara itu di kediaman Rumah utama pak Darto nampak suasana begitu mencekam dan terasa panas, Rico yang mendengar ucapan bik Atun bahwa Doni memanggil dirinya, dengan cepat dia turun kebawah dan menemui nya.
"Maaf bos sudah menunggu lama." Takut-takut Rico bicara dengan Doni.
"No problem." Jawab Doni dengan tenang.
Sejenak Rico tercengang mendengar nada suara Doni yang mulai tenang.
"Ha?" Tumben dia nggak marah, batin Rico.
"Nggak usah kaget seperti itu Rico, aku cuma berusaha ramah pada mu." Jelas Doni.
Namun hal sebenarnya adalah dibalik ucapan Doni terselip niat dan rencana yang sudah dia siapkan untuk Rico.
"What? Ramah? Lagi-lagi Rico membatin.
Tiba-tiba saja perasaan Rico menjadi tidak enak, entah kenapa gerak gerik Doni begitu mencurigakan, sebelum nya Doni begitu murka pada diri nya, namun kali ini sikap nya berubah menjadi hangat dan ramah. Namun Rico tak ingin gegabah, dia tak ingin Doni tau bahwa dia tengah mencurigai dirinya.
"Ngomong-ngomong siapa wanita yang di atas tadi." Tiba-tiba Doni bertanya.
Deg
Seketika Rico tersentak saat Doni menanyakan perempuan di atas. Sudah pasti yang di maksud Doni adalah Syalu. Dengan asal Rico menjawab.
"Oh itu pembantu." Jawab Rico asal.
Doni nampak menyipitkan kan sebelah matanya.
"Kamu yakin itu pembantu?" Tanya Doni kembali.
"Yakin bos, masa Rico berani bohong sama bos." Elak Rico.
"Kamu serius? Secantik dan sesexi itu pembantu lo?" Lagi-lagi Doni di buat penasaran.
namun bedah hal dengan Rico, dia nampak kaget dengan kata-kata Doni, ternyata dugaan nya benar, yg dia tanyakan adalah Syalu.
"Oh... itu..." Kata-kata Rico terputus, dan bingung mau bicara apa dengan Doni.
"Itu apa?" kamu sengaja ya mau buat saya mati penasaran ha? hardik Doni.
Ti... tidak bos, dia istri saya bos." Jawab Rico gugup.
Ha... ha...
Seketika suara Doni menggelegar memenuhi ruang tamu rumah Rico.
"Dasar Gila, Laki-laki brengsek, bisa-bisa nya dia tertawa, apa yang lucu." Batin Rico.
"Sudah berapa lama kamu menikah dengan gadis cantik itu?" Tanya Doni ke Rico.
"Baru hari ini bos." Jawab Rico gugup.
"Apa? hari ini?"Tanya Doni tak percaya.
" Iya bos tadi siang kami menikah."Jelas Rico membenarkan.
"Apa kalian sudah melakukan nya?" selidik Doni.
Rico nampak bingung dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Doni, kenapa dia ingin begitu tau urusan ranjang nya bersama Syalu. ingin rasanya dia menghajar Doni sampai babak belur, namun itu hanyalah niat di hatinya, pada kenyataannya dialah yang takut akan dibinasakan oleh Doni, selain kaya Doni juga begitu kuat karena di kelilingi oleh bodyguard-bodyguard yang tangguh, mau tak mau Rico harus menjawab pertanyaan dari Doni.
"Belum sempat bos, tadinya sudah hampir mendekati penyatuan namun terhalang oleh kedatangan bos Doni." Ceplos Rico.
"Maksud kamu saya sudah mengganggu malam pertama kamu ha?" Hardik Doni.
"Ti... tidak bos, bukan itu maksud saya." Elak Rico dengan gugup.
Seketika Doni menyeringai penuh arti, dalam fikiran nya berkata "Tak sia-sia aku datang kemari, aku akan memanfaatkan hutang Rico sebagai senjata menekan dirinya."
Melihat Doni yang senyum-senyum sendiri perasaan Rico mulai tidak enak, hati nya merasa kalau Doni sedang merencanakan kan sesuatu.
Sedangkan dari ruangan atas nampak bik Atun tertatih-tatih mendekati Syalu yang tengah meringkuk menangis di atas ranjang.
"Non..." Bik Atun tengan meraih pundak Syalu.
"Bik..." Seketika Syalu berhambur kepelukan bik Atun, entah mengapa Syalu merasa sangat nyaman dalam pelukan wanita paruh baya itu.
"Apa kita telpon nyonya dan tuan saja non?" tanya bik Atun.
"Jangan bik, kasian mereka." Sambil terisak Syalu menahan bik Atun.
"Tapi non, den Rico sudah benar-benar keterlaluan sama non, bahkan dia sudah memperlakukan non dengan tidak baik." Bik Atun nampak mulai kesal dengan Rico.
"Jangan bik, Syalu nggak mau nanti orang tua Syalu yang kena imbas nya." Lagi-lagi Syalu melarang.
"Ya Allah non, hati non sungguh baik, kenapa orang tua non begitu tega." Kini bik Atun pun ikut terisak.
"Ini sudah jadi takdir Syalu bik, mungkin harus seperti ini jalan cerita hidup Syalu." Pasrah Syalu.
Kemudian bik Atun langsung memeluk Syalu dengan erat, kedua nya menangis sesegukan, ada rasa sesak di dada bik Atun melihat penderitaan sang gadis yang tengah di peluk nya.
Sedangkan di bawah Doni mulai beraksi ingin bernegosiasi dengan Rico, Rico yang mulai merasakan hal yang janggal merasa tidak nyaman dengan perubahan sikap Doni.
"Rico. Aku mau bicara hal penting dengan mu." Kata Doni tiba-tiba.
"A... apa bos?" jawab Doni gugup.
"Apa kau ingin aku anggap lunas hutang-hutang mu?" Kata-kata jebakan di mulai Doni untuk Rico.
Seketika wajah Rico berubah cerah dan semringah, Rico tak percaya kalau Doni akan mengikhlaskan hutang-hutang nya. Baru saja Rico akan mengucapkan terimakasih Tiba-tiba Dini menyela.
"Te..." Kata-kata Rico terpotong.
"Jangan senang dulu, itu semua tidak gratis." Cela Doni.
Seketika wajah Rico berubah jadi cemas, dia merasa akan terjadi sesuatu, entah kenapa filing nya, mengatakan ada kaitan nya dengan Syalu.
"Maksud Bos?" Tanya Rico.
"Serah kan istrimu untuk ku." Pinta Doni dengan lantang.
Deg
Seketika jantung Rico terasa berhenti, ternyata benar dugaan nya, dibalik perubahan Doni ada hal yang sedang dia inginkan, dengan suara bergetar Rico membuka suara nya.
Ha... ha...
Seketika Rico tertawa untuk menetralisir kan kecemasan nya, dia berharap Doni hanya mempermainkan nya saja.
"Ah... si bos bercanda nya bisa aja." Jawab Rico.
"Saya tidak pernah main-main, kamu sudah tau kan sifat saya selama ini bagaimana kalau sudah berurusan dengan perempuan." Tegas Doni.
Seketika Rico terdiam seribu bahasa, dia merasa Doni benar-benar dengan permintaan nya, lalu apa yang akan Rico lakukan kalau sampai Doni tidak merubah permintaan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
lovely
dasar suami lucnuttt s Rico 😡
2022-06-09
0
Pujiati
semangat terus Thor
ujian Kesetiaan hadir kembali
2022-05-17
0
Sebutir Debu
kalau udah urusan narkoba istri pun dijual
2022-04-29
1