Kini tinggal Doni dan Syalu di dalam kamar, dengan seringai yang menakutkan Doni berjalan ke arah Syalu, kali ini wajah yang di perlihatkan Doni benar-benar menakut kan. Melihat Doni yang berjalan ke arahnya, spontan gerak kaki Syalu mundur kebelakang sampai pada akhirnya tubuh itu mentok di tembok.
detak jantung yang tidak karuan membuat tubuh Syalu bergetar hebat, rasa takut yang menjalar di tubuh nya membuat dirinya merasa lemas. Saat tangan Doni ingin meraih wajah Syalu tiba-tiba tubuh gadis itu ambruk tidak sadar kan diri.
Nampak Doni sedikit terkejut melihat Syalu yang tiba-tiba ambruk di hadapan nya, dengan cepat dia meraih tubuh Syalu.
"Sial... belum juga di apa-apa kan sudah ambruk duluan." Umpat Doni.
Kemudian tubuh kekar Doni mengangkat tubuh Syalu keranjang, setelah membaringkan tubuh Syalu Doni berinisiatif ingin membangun kan nya.
"Hey... Syalu... bangun, cepat bangun!!!" sambil menepuk-nepuk pipi Syalu Doni berusaha membangunkan Syalu.
Melihat tubuh Syalu tak merespon Doni nampak tambah kesal, dia berjalan mondar mandir seperti memikirkan sesuatu. Tanpa di sadari Doni ada sepasang mata yang sedang mengintip secara perlahan.
"Ngapain sih laki-laki ini masih dikamar, masa aku harus pura-pura pingsan terus." Ucap Syalu dalam hati.
Syalu memang berusaha menghindari Doni, di dalam ketakutan nya tiba-tiba saja muncul ide pura-pura pingsan agar terhindar dari kemarahan Doni, karena dia yakin kalau laki-laki itu sudah mendengar semuanya apa yang dia bicara kan dengan bik Jum. Apa lagi melihat Doni masuk kamar dengan begitu murka Syalu yakin Doni akan melakukan sesuatu pada dirinya.
"Itu si Doni kenapa nggak keluar-keluar sih, aku kan lagi kebelet ini!!!" lagi-lagi Syalu bicara dalam hati.
Syalu melihat Doni mengeluarkan handphone dari saku celananya, sepertinya dia ingin menelfon seseorang, benar saja tak lama kemudian suara doni terdengar.
"Parman. Lakukan seperti rencana awal, aku sudah tidak mau lagi menunda-nunda nya, carikan gaun yang terindah dan juga perias ternama." Ucap Doni untuk bodyguard nya.
Sedangkan Parman dari seberang sana hanya menjawab.
"Baik tuan, perintah siap di laksanakan." Jawab Parman.
"Dan satu lagi,saya tidak mau ada kesalahan atau pun kekurangan dari wanita ku itu, kalau sampai dia tidak secantik yang ku bayangkan, maka akan ku habisi perias itu!" Ancam Doni.
"Baik tuan." Lagi-lagi Parman hanya menjawab seperti itu.
Kemudian Doni memutus telfon nya, lalu kembay menelfon seseorang. Sedangkan Syalu nampak, bergidik ngeri.
"Sebenarnya apa yang sedang di rencana kan oleh laki-laki gila ini?" tanya Syalu dalam hati.
"Hallo bik, cepat naik ke atas sekarang!!" perintah Doni untuk bik Jum.
"Oh jadi yang di telfon bik Jum."Ucap Syalu dalam hati.
Sesekali Doni melirik kearah Syalu, namun gadis itu tak kunjung siuman.
" Sebenarnya dia ini pingsan apa mati sih?" Gumam Doni dalam hati.
Tak berapa lama kemudian.
Tok
Tok
Tok
Terdengar suara ketukan pintu sebanyak tiga kali.
"Masuk." Perintah Doni.
Kemudian bik Jum masuk dengan perlahan, ada sedikit takut yang menyelimuti bik Jum, karena selama ini Doni tidak pernah berkata kasar bahkan memarahinya.
"Den Doni memanggil bibik?" tanya bik Jum takut-takut.
"Hm..." Jawab Doni singkat.
"Ada tugas buat bibik den?" tanya bik Jum, sambil melirik Ke arah tempat tidur.
"Nyonya Syalu kenapa ya? apa yang terjadi dengan nya? apa den Doni melakukan sesuatu pada nya sehingga tidak sadar kan diri seperti itu. Tanya bik Jum dalam hati.
"Tolong urus dia bik, tadi dia pingsan, kalau dia sudah siuman suruh dia mandi dan siap-siap."Perintah Doni.
"Baik Den." Patuh bik Jum, dia sengaja tak banyak tanya karena tidak ingin membutuhkan majikan nya marah kembali.
"Oh ya, nanti ada orang salon sama orang butik, nanti di Terima bik, terus langsung suruh eksekusi Syalu." Kata Doni dengan dingin.
"Iya Den." lagi-lagi bik Jum mengangguk patuh.
"Dan satu lagi suruh pelayan lain untuk mengurus kamar utama, hias seindah mungkin jadi kan kamar utama sebagai kamar pengantin yang terindah dan termewah." Lagi-lagi Doni mengeluarkan perintah.
"Iya Den." Jawab bik Jum.
Kemudian Doni pergi keluar dari kamar tanpa mengucap kan satu patah kata pun. Sedangkan bik Jum nampak masih kebingungan dengan kondisi Syalu yang tidak sadar kan diri.
Ketika bik Jum hendak mengambil sesuatu di laci nakas untuk membuat Syalu sadar tiba-tiba
"Bik." Ternyata Syalu sudah duduk dengan posisi kepala bersandar di tempat tidur.
"Astaghfirullah... nyonya!!! pekik bik Jum.
Seketika Syalu memberikan kode pada bik Jum untuk menurunkan suara nya, karena dia takut Doni akan kembali ke kamar dan mengetahui kalau sebenarnya dia tidak pingsan sungguhan melain kan hanya berpura-pura.
Bik Jum pun mengerti, hingga pada akhirnya mereka membuka suara dengan hati-hati.
" Jadi nyonya Syalu hanya pura-pura pingsan?"tanya bik Jum sedikit bingung.
"Iya bik, habis nya Syalu nggak ada cara lain, laki-laki itu seperti mau membunuh ku, tatapan nya begitu tajam." Jawab Syalu polos.
"Ya ampun nyonya, bibik sudah menduga hal ini akan terjadi, itu sebab nya bibik bilang kalau den Doni tidak bisa di bantah atau pun di tolak." Ujar bik Jum.
"Bik tolong jangan panggil Syalu dengan sebutan nyonya, saya masih terlalu muda untuk di panggil nyonya, panggil saja neng atau non." Ujar Syalu.
"Iya neng." Jawab bik Jum tersenyum.
"Apa yang harus Syalu lakukan bik? Syalu tidak mau dengan laki-laki itu." Tanya Syalu kemudian.
"Bibik juga bingung neng,den doni itu orang nya keras kepala, kalau sudah mau nya susah untuk di cegah." Jawab bik Jum.
"Neng tadi bibik di suruh buat bikin neng siap-siap, neng harus mandi sekarang." Lanjut bik Jum.
"Emang Syalu mau kemana? kok harus siap-siap!" tanya Syalu bingung.
"Bibik juga nggak paham neng, yang jelas nanti ada orang salon sama butik yang bakal datang, jadi neng harus di persiapkan." Ujar bik Jum.
Kini fikiran Syalu tambah berkecamuk, apa yang sebenarnya lagi di rencanakan oleh Doni,kenapa dia harus di persiapkan, kenapa ada orang butik dan juga salon, tak berat lama kemudian.
Tok
Tok
Tok
Pembicaraan Syalu dan bik Jum terhenti, kemudian bik Jum membukakan pintu, dan ternyata itu adalah orang butik dan salon. Ternyata apa yang di sampaikan oleh bik Jum benar, mereka benar-benar di minta untuk merias dirinya, sekitar satu jam lebih Syalu di permak habis oleh orang salon suruhan Doni, dan ternyata hasil nya benar-benar di luar dugaan semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Pujiati
"Ujian Kesetiaan" hadir lagi
2022-05-18
0
@yuyun030690.
lanjut thor
2022-04-06
1
@yuyun030690.
lanjut thoor😉😉😉😉
2022-04-05
1