NovelToon NovelToon

DIJUAL DI MALAM PERTAMA

Bab.1. Pernikahan Yang Tak Diinginkan

"Ma. Syalu mohon ma, jangan lakukan ini ke Syalu. Syalu masih ingin kuliah ma," ucap Syalu.

Nampak seorang gadis cantik dengan balutan kebaya putih tengah menangis dengan pilu.

"Diam kamu Syalu!" hardik Bu Rosa terhadap anak semata wayangnya.

"Kamu itu di suruh hidup enak susah banget sih. Mama ini mau yang terbaik buat kamu, kamu juga harus berbakti sama Mama dan Papa," ucap Rosa.

"Ini sudah waktunya kamu membalas jasa-jasa kami terhadap kamu Syalu.

"Cukup ma!"bentak pak Delon terhadap istrinya.

"Mama apa-apaan sih, nggak gitu juga kali ma. Syalu ini anak kita satu satu nya, jadi mama jangan pernah ngomong seperti itu lagi ke Syalu." Tegas pak Delon ke istrinya.

"Pa. Syalu mohon pa, batalin pernikahan Syalu dan Riko, Riko bukan laki-laki yang baik untuk Syalu." ucap Syalu.

Nampak wajah cantik Syalu telah sembab karena terlalu lama menangis.

"Cukup Syalu! "lagi dan lagi bu Rosa menghardik Syalu dengan tatapan ingin membunuh.

"Kamu tau apa tentang Riko ha? Dia itu pemuda yang baik, tampan dan kaya raya. Papanya Riko orang terpandang di kampung kita, dan Papanya memiliki banyak usaha dan salah satunya perkebunan teh di kampung kita."

"Ma. Yang kaya itu juragan Darto bukan Riko, laki-laki itu cuma bisa nya keluyuran dan menghambur-hamburkan harta orang tua nya." ucap Syalu di tengah isak tangis nya.

"Persetan dengan kelakuan Riko di luar sana, yang mama tau kamu harus menikah dengan Riko hari ini juga! "sinis bu Rosa terhadap Syalu.

"Ma,"Seru pak Delon kepada istrinya.

"Apa sebaiknya kita fikirkan ulang masalah ini?

kasihan Syalu, sepertinya Dia sangat tertekan dengan pernikahan ini," sambung pak Delon.

"Apa Pa? " oh no no no Pa," teriak bu Rosa sambil mengacungkan jari ke hadapan suaminya.

"Mama seratus persen nggak setuju Pa. Susah payah Mama ingin berbesanan dengan pak Darto, eh nggak tau nya mau di batalin. Enak saja," sungut bu Rosa.

"Tapi Ma...."

Kring

Kring

Kring

Baru saja pak Delon hendak berbicara namun handphone nya sudah berbunyi.

"Siapa Pa?" tanya bu Rosa kepada suaminya.

"Ini dari catering Ma." Jelas pak Delon ke bu Rosa.

"Oh ya udah di angkat Pa! siapa tau penting." sambung bu Rosa.

"Iya Ma." jawab pak Delon kemudian beliau berlalu dari kamar Syalu untuk segera mengangkat telpon dari pihak catering.

Sedangkan di kamar Syalu, Syalu masih menahan isak tangis nya. Dia merasa sesak dengan kenyataan bahwa sebentar lagi dia akan menikah dengan laki-laki pilihan Mamanya.

"Udah nggak usah nangis, ntar rusak make up nya. ketus bu Rosa.

"Mbak Rika tolong itu make up nya di benerin dulu! " ujar bu Rosa.

"Saya nggak mau ya nanti Syalu kelihatan jelek di depan calon Mantu saya," titah Bu Rosa.

" Baik nyonya." Patuh mbak Rika.

Mbak Rika ini adalah tukang rias pengantin di kampung Syalu, jasa rias nya selalu di pakai oleh warga kampung karena memang hasil nya sangat memuaskan, bahkan mbak Rika pernah di panggil ke kampung-kampung lainnya untuk make up pengantin.

"Mbak Rika saya kasih waktu 15 menit buat benerin make up Syalu! saya mau keluar dulu mau liat tamu undangan." kemudian bu Rosa berlalu dari kamar Syalu.

"Maaf mbak Syalu sini saya benerin make up nya." kata mbak Rika, kemudian Mbak Rika dengan cekatan membenahi make up Syalu yang sudah mulai berantakan.

"Aduhh... mbak Syalu... jangan nangis terus dong! ini make up nya bisa-bisa luntur semua, nanti saya di marahin sama nyonya Rosa." jelas mbak Rika.

"Maaf mbak." ada guratan kesedihan yang mendalam yang di lihat mbak Rika Saat Syalu mulai berbicara.

"Maaf kan saya mbak, saya hanya menjalan kan perintah nyonya Rosa, saya mengerti perasaan mbak Syalu, tapi mungkin memang ini yang terbaik." iba mbak Rika.

"Nggak apa-apa mbak, mungkin ini memang ini sudah takdir saya." pasrah Syalu.

Sedangkan di luar sudah nampak pihak pengantin Pria telah sampai di kediaman Pak Delon, Riko nampak mengenakan jas putih untuk melengkapi penampilan nya. bahkan Riko terihat tampan dan gagah.

Buru-buru Bu Rosa menghampiri pihak besan nya, bahkan Bu Rosa sangat begitu antusias menyambut calon mantu nya yang keliahatan gagah dan tampan.

"Wah.. calon mantuku udah sampai rupanya." seru bu Rosa.

"Iya tante. seringai Riko. Oh ya dimana calon istriku? kenapa belum kelihatan selidik Riko."

"Oh... Syalu masih dikamar, lagi di make up." tunjuk bu Rosa.

"Riko boleh temuin Syalu nggak tante? soal nya Riko udah nggak sabar pengen ketemu Syalu."

" Bo...."

"Riko. No sayang, tidak sekarang ya?" sela bu Mar sambil menggoyang-goyangkan jari telunjuk nya ketika bu Rosa ingin menjawab pertanyaan Riko.

Ya bu Mar adalah ibu dari Riko waluyo istri dari pak Darto waluyo, bu Mar merupakan ibu yang berhati lemah lembut. bahkan beliau tidak pernah sekalipun memarahi Riko walau pun Riko sering melakukan kesalahan.

"Oh ya pak Delon nya mana bu Rosa?" tanya pak Darto ke bu Rosa.

"Oh.. itu Dia." Tunjuk bu Rosa ke arah pak Delon yang sudah menuju arah mereka.

Setelah sampai si dekat Besan nya pak Delon segera menyalami pak Darto dan bu Mar.

"Selamat datang besan, maaf Saya tadi tidak langsung menyambut kalian karena saya ada urusan tadi di belakang." jelas pak Delon.

"Tidak apa-apa pak, kami pun baru tiba di sini." Jawab bu Mar.

Sedangkan di kamar nampak Syalu sudah selesai di make up, kini wajahnya kembali cantik dan bersinar. Walau nampak murung namun Syalu berusah tegar dan menerima takdir yang sudah di gariskan untuk nya.

"Wah... mbak Syalu cantik banget ya, ini pasti mas Riko pangling nih liat wajah mbak Syalu. " Puji mbak Rika.

Namun Syalu hanya merespon pujian tersebut dengan senyuman miris, tatapan nya kosong seolah-olah hanya raga yang ada sedang nyawa nya pun sudah melayang. ketika Syalu sibuk dengan fikiran nya sendiri tiba-tiba dia di kejutkan dengan suara mbak Rika.

"Mbak Syalu yang sabar dan kuat ya, semoga pernikahan mbak Syalu langgeng dan bahagia". Doa mbak Rika.

Seketika wajah Syalu kembali mendung dan meneteskan air mata. Lagi-lagi rasa sakit dan sesak muncul begitu saja, ingin rasa nya ia mengakhiri hidup nya saat ini juga.

"Waduh mbak... jangan nangis dong, Saya kan udah capek-capek benerin make up nya."sungut mbak Rika.

"Oh iya.. maaf mbak saya lupa," seringai Syalu.

"Ya udah kita turun ya mbak, kayak nya bentar lagi udah mau mulai acara ijab nya." ajak mbak Rika

Syalu hanya mengangguk pasrah berjalan mengikuti mbak Rika.

bab 2. SAH

Ketika Syalu dan Rika menuruni anak tangga, semua mata tertuju ke mereka berdua, terutama pada Syalu. Kecantikan yang Dia miliki sungguh sangat menganggumkan, Syalu berjalan menapaki anak tangga dengan begitu anggun. Walaupun pada kenyataan nya hatinya begitu hancur menghadapi pernikahan yang tak diinginkan.

Ketika Syalu dan Rika melewati para tamu undangan menuju tempat ijab Qobul, tak sengaja Syalu mendengar percakapan antara ibu-ibu yang hadir di acara pernikahan nya.

"Eh Ida. Syalu cantik banget ya, beruntung tuh Si Riko dapetin Syalu. Udah cantik, imut dan pintar pula." celetuk bu Romlah.

"Iya. sayang banget ya dia nikah muda, padahal seharus nya dia bisa sekolah sampai selesai kuliah. Lagian kenapa sih bu Rosa buru-buru nikahin si Syalu." balas bu Ida.

Dan

Bla bla bla masih banyak lagi komentar yang tak enak di dengar. Dan semua itu semakin membuat hati Syalu semakin sakit dan sesak.

Ketika Syalu sampai di tempat ijab Qobul, dia langsung di sambut bu Rosa dengan sebuah pelukan yang hangat.

"Kamu cantik banget sayang." bisik bu Rosa.

"Makasih Ma." jawab Syalu.

"Ya udah sekarang kamu duduk di sebelah Riko ya!" ujar bu Rosa.

Syalu hanya menurut tanpa bicara sepatah kata pun, hatinya masih terasa perih dengan apa yang di lakukan sang Mama. Demi uang dan gengsi Dia rela menikah kan anak nya yang masih muda dengan lelaki yang manja dan hanya bisa menghambur-hamburkan uang orang tua nya.

ketika Syalu hendak duduk di sebelah Riko, Tiba-tiba Riko berkata.

"Waw.. sayang kau sangat cantik dan terlihat seksi dengan kebaya ini." Puji Riko.

"Terima kasih." Jawab Syalu dengan malas.

Ketika Syalu sedang fokus menghadap kedepan tiba-tiba Riko berbisik dan berkata dengan tanpa malunya.

"Kecantikan mu ini membuat ku tidak sabar untuk mencicipi malam pertama kita, semoga acara ini cepat berakhir." Seringai Riko di iringi kekehan kecil.

Seketika Syalu melotot kearah Riko, mata nya serasa mau copot saking kagetnya mendengar ucapan Rico, entah kenapa Rico bisa berfikiran seperti itu. Didalam hati nya sudah banyak kutukan untuk laki-laki tak bermoral tersebut.

"Dasar mesum." Lirih Syalu.

"Kau bilang apa sayang? soalnya tadi saya kurang dengar." Tanya Rico.

"ha... dia panggil apa tadi, panggil sayang? PD banget dia panggil saya dengan sebutan sayang." Celetuk Syalu dalam hati.

"Oh tidak, saya tidak bilang apa-apa Rico, mungkin kamu hanya salah dengar." Jawab Syalu.

"Oh begitu, oke baiklah mungkin saya memang salah dengar. Habisnya kamu cantik banget sih jadi nya saya nggak fokus." Rayu Riko.

Beberapa menit kemudian Bapak penghulu mengingatkan untuk segera memulai acara ijab Qobul nya. Kemudian Pak Delon dan Riko mulai berjabat tangan untuk memulai ijab nya.

"Riko Waluyo saya nikahkan engkau dengan anak saya yang bernama Syalu Asyalah Mahardika Binti Delon Mahardika dengan maskawin emas seberat 100 gr dibayar tunai."

"Saya Terima nikahnya Syalu Asyalah Mahardika Binti Delon Mahardika dengan maskawin tersebut."

Kemudian pak penghulu menanyakan pada para saksi.

"Bagaimana para saksi? sah? " tanya penghulu.

Semua kompak menjawab sah.

Seketika suasana menjadi haru dan tampak sekali bu Rosa sangat bahagia karena telah resmi menjadi besan pak Darto. Orang paling kaya dan disegani di kampung mereka.

Namun tidak untuk Syalu,dia begitu sedih dan terluka. hati nya benar-benar hancur karena kini dia telah resmi menyandang status sebagai seorang istri dari Riko Waluyo, Laki-laki yang paling dia benci dan tidak sukai.

Berbeda lagi dengan Riko, nampak dia begitu sangat bahgia karena telah resmi mempersunting gadis pujaan hatinya. Sudah banyak rencana yang bersarang di otak nakal nya, dia sudah tidak sabar ingin menyalurkan hasratnya yang selama ini terpendam.

Ada rasa haru dan penyesalan yang di rasakan oleh pak Delon, di satu sisi beliau merasa bahagia karena telah menikahkan putri semata wayang nya. Tapi di sisi lain ada rasa bersalah karena telah memaksa putrinya untuk menikah di usia terbilang muda.

"maaf kan Papa nak, karena kesalahan papa kamu jadi kena imbasnya dan menderita." Tangis pak Delon dalam hati.

Flashback On

Sebelum mengalami kebangkrutan sebenar nya pak Delon adalah Pengusaha Meble ternama, beliau sudah memiliki banyak cabang di beberapa tempat dan daerah. hasil karya orang-orang kepercayaan nya sungguh sangat memuaskan para pelanggan, tak heran banyak sekali konsumen dan peminat Meble hingga dari kalangan menengah hingga keatas.

bahkan pelanggan dari kota pun rela datang jauh-jauh hanya untuk meminang salah satu karya Meble Pak Delon.

Hingga pada suatu hari peristiwa na'as itupun terjadi, seluruh cabang meble yang ada di daerah semuanya terbakar tanpa sisa, dan tak lama dari kejadian tersebut cabang yang lain nya yang ada di beberapa tempat ikut terkena masalah karena ada salah satu karyawan pak Delon yang berkhianat dan menipu pak Delon sampai habis-habisan.

Dan disitulah semua uang dan harta habis tak tersisa, hingga suatu hari Bu Rosa berkata.

"Pa gimana ini, semua tabungan dan perhiasan habis tak tersisa, mana mama udah lama banget nggak kesalon." Sungut bu Rosa.

"Sabar ma. Sekarang kita lagi di uji oleh Allah, mama harus sabar ya dan banyak bersyukur, karena kita masih di berikan kesehatan dan umur panjang." jawab pak Delon.

"Alahhh.. sabar.. sabar, emang nya kita bisa hidup karena makan sabar." sungut Bu Rosa

"Ya papa harus Gimana lagi ma, papa udah berusaha buat bangkit lagi, tapi memang papa butuh modal besar untuk bangkit lagi, dan semua itu semua tidak mudah ma." Jelas pak Delon.

"Alahhh.. itukan cuma alibi papa aja buat nggak keliatan malas nya, dasar papa aja yang bodoh nggak mau berusaha. Pokoknya Syalu harus menikah dengan pria kaya dan terpandang, jadi kita bisa ketularan kayanya." ketua bu Rosa sambil berlalu pergi meninggalkan suaminya.

"mama.. mama.. kapan sih mama mau berubah, selalu harta dan uang yang mama fikirkan." lirih pak Delon.

Semenjak kejadian itu bu Rosa gencar mencarikan calon suami untuk Syalu, dan pada akhirnya berakhir dengan Rico Waluyo, dialah pilihan terakhir bu Rosa untuk di jadikan menantu, bak gayung bersambut perjodohan itu pun di Terima Rico dengan senang hati karena dia sudah lama menginginkan Syalu menjadi kekasihnya.

hanya saja selama ini Syalu selalu menolak cinta Rico, bukan tanpa alasan Syalu menolak Rico karena selama ini Syalu sudah tau bagaimana watak laki-laki itu, selain hobi berfoya-foya dia juga kerap kali bermain judi dan minum-minuman alkohol.

Namun takdir berkata lain, justru hari ini dia telah resmi menjadi istri Rico Waluyo, Laki-laki yang amat dia benci dan hindari. Dan semua ini terjadi atas kehendak sang mama.

Flashback Off

bab 3. DI BOYONG KERUMAH SUAMI

Tak terasa waktu terus berjalan dan hari semakin sore, saat itu acara resepsi pun telah usai di gelar. Saat ini Syalu dan mba Rika sudah berada di dalam kamar untuk mengganti pakaian Syalu dan membantu Syalu membersihkan sisa-sisa make up yang masih menempel di wajahnya.

Rico yang lebih dahulu mengganti pakaian di dalam kamar tamu hanya bisa pasrah dan sedikit kesal karena Syalu tidak mengizinkan nya masuk kekamar Syalu untuk ikut mengganti pakaian, dia sempat memaki dirinya sendiri karena tidak bisa bersikap tegas kepada Syalu yang kini telah menjadi istri sah nya.

"Brengsek! bisa-bisa nya perempuan itu menolak diriku, awas saja nanti setelah sampai dirumah, saya habisin di ranjang." Seringai Rico.

Sementara itu ketika Bu Rosa hendak masuk kekamar Syalu tanpa sengaja bu Rosa melihat Rico yang keluar dari kamar tamu dan kemudian menyapanya.

"Loh Rico. Kok kamu ada di kamar tamu, bukanya seharus nya kamu ada di kamar Syalu? " tanya bu Rosa.

"Oh ini tante, tadinya mau ikut kekamar tapi Syalu nya ngelarang Rico masuk tan." ucap Rico.

"Loh kok panggil tante sih.., tante kan udah jadi mama mertua kamu, kamu udah tante anggap sebagai anak tante sendiri, jadi kamu panggil mama juga ya." Timpal bu Rosa.

"Oh iya,Rico lupa ma kalau udah jadi mantu mama." Rico sambil terkekeh kecil.

"Oh ya. kata kamu Syalu ngelarang kamu masuk kamar, apa itu benar nak? " tanya Rosa.

"Iya ma. sepertinya Syalu masih belum menerima Rico sepenuhnya, sikap nya saja dingin sama Rico." Adu Rico.

Sebenarnya Rico memang sengaja berbicara seperti itu kepada Rosa, karena Rosa begitu mendukung perjodohan ini, jadi secara tidak langsung Rico ingin menekan Syalu lewat Rosa. Rico berharap setelah dia berkata seperti itu Rosa akan mengambil tindakan terhadap Syalu, dan membuat Syalu menerima dirinya sepenuhnya.

Mendengar cerita Rico Rosa langsung naik pitam dan hendak memberi pelajaran Syalu.

"Kurang ajar anak itu, dasar nggak tau diri." Murka Rosa sambil hendak kekamar Syalu.

"Ma. Mama mau kemana? Rico mohon ma jangan salahkan Syalu, mungkin Syalu belum terbiasa dengan semua ini." Cegah Rico.

Padahal dalam hati nya bersorak gembira, karena gadis yang angkuh dan susah di taklukan oleh dirinya akan segera dapat teguran keras dari sang mertua.

"Mama akan pergi kekamar Syalu nak, mama akan berikan pelajaran pada anak nggak tau diri itu." Jawab Rosa.

"Tapi mama jangan marahin Syalu ya ma, kasian Syalu Rico nggak apa-apa kok ma." Seringai Rico dengan licik.

"Udah kamu tenang aja, mama yang akan urus semua nya, mama nggak tega liat kamu di giniin Syalu." Beranjak pergi meninggal kan Rico.

Namun siapa sangka, Rico tidak mau meninggalkan momen yang seru ini dimana melihat Syalu yang akan di marahin oleh mertuanya secara habis-habisan. Diam-diam Rico membuntuti Rosa yang menuju kamar Syalu. Setibanya di kamar Syalu tiba-tiba.

"Syalu... Plak Plak!" Rosa sambil berteriak dan menampar bolak balik pipi Syalu.

"Mama. Apa-apaan sih ma? kenapa mama tampar Syalu?" sambil memegang pipinya yang habis di tampar dan mata Syalu pun mulai berkaca-kaca.

"Itu balasan buat anak yang kurang ajar dan nggak tau diri seperti kamu." Sengit bu Rosa.

"Apa maksud mama? kenapa mama bicara seperti itu sama Syalu?" Tanya Syalu.

"Sekarang mama tanya sama kamu, Apa maksud kamu melarang Rico masuk kamar ini ha? sedangkan sekarang kamu sudah resmi jadi istri nya Rico, kamu sengaja mau bikin malu mama dan papa ha?" Bentak Rosa.

Oh jadi laki-laki mesum itu udah ngadu sama mama, dasar bajingan,nggak tau malu,bisa-bisa nya dia ngadu ke mama soal ini. Ucap Syalu dalam hati.

"Ma. Syalu bukan nya nggak boleh keparat itu masuk kamar Syalu." Ucap Syalu keceplosan menyebut Rico keparat.

Spontan Rosa semakin murka mendengar Syalu menyebut Rico dengan sebutan keparat, tak beda jauh dengan Rico yang sudah berada di ambang pintu, awal mulanya dia sangat bahagia ketika melihat Rosa memarahi Syalu, dia yakin ibu mertuanya bisa menaklukan anak perempuan nya, namun siapa sangka dia malah mendengar Syalu malah menyebut nya sebagai keparat, seketika hati nya semakin bergemuruh karena menahan amarah. Ketika Rico hendak melangkah maju tiba-tiba.

Plak...

Plak...

Lagi-lagi Syalu menerima tamparan dari mama nya.

"Ma." Teriak Syalu.

"Itu pelajaran buat kamu yang sudah kurang ajar sama suami kamu." Hardik Rosa.

Seketika Rico menyeringai licik, dia puas melihat Syalu yang tak bisa berkutik sama sekali. Dia segera masuk kekamar Syalu dan berpura-pura melerai pertengkaran antara anak dan ibu tersebut.

"Sudah ma sudah. Kasian Syalu kalau di marah terus, memang Rico yang salah sudah memaksa Syalu agar mengizinkan Rico untuk masuk kamar nya." Rico pura-pura mengalah.

"Kamu dengar Syalu ha? kamu dengar disaat Rico kamu hina dan campakan, dia masih saja membela kamu." Sengit Rosa.

Rico hanya tersenyum licik ketika Rosa mati-matian membela diri nya, bahkan Rosa tidak mengetahui kalau di dalam hati Rico sedang mengumpat dirinya.

Dasar wanita tua matre, dia rela menjatuhkan harga diri anak nya demi harta, tapi tidak apalah setidak nya saya tidak perlu mengotori tangan saya untuk memeberi pelajaran wanita angkuh itu,ucap Rico dalam hati.

Ketika Rico sedang asik dengan fikiran nya, Syalu langsung bicara dengan mama nya dengan penuh derai air mata.

"Ma. Syalu ini anak mama, Kenapa mama lebih mementingkan perasaan laki-laki itu di banding Syalu." Isak Syalu.

Sedangkan di sudut kamar, nampak mbak Rika hanya diam mematung. Dia nampak syok dengan pertengkaran yang terjadi di depan matanya, dia bingung ingin pergi atau tetap memilih diam di tempat,akhirnya dia memutuskan untuk memilih keluar dari ruangan itu.

"Maaf nyonya saya permisi keluar dulu." Ucap mbak Rika Tiba-tiba.

"Kenapa tidak kamu lakukan itu dari tadi Rika, kamu sengaja mau menguping pembicaraan kami ha?" hardik Rosa.

"Maafkan saya nyonya." hanya itu yang mampu di ucapkan Rika ketika hendak berlalu keluar kamar.

"Astaghfirullah...Ma. Kenapa mbak Rika jadi sasaran kemarahan mama sih?" Tegur Syalu.

"Biar nggak tuman." Sengit Rosa.

Ketika Syalu, Rosa dan Rico masih dikamar, Tiba-tiba bu Mar mengetuk pintu lalu masuk ke kamar Syalu.

"Wah... ternyata kalian disini semua?" tanya bu Mar.

"Oh iya besan ini Tadi lagi bantu Syalu siap-siap." jawab Rosa.

Seketika Mar melirik Syalu yang sedang murung, nampak wajah wanita cantik dan mulus itu terlihat sembab seperti habis menangis. namun bu Mar tak mau membahas semua itu dia hanya berfikir positif, kemungkinan Syalu menangis karena akan berpisah dari orang tua nya, sejenak suasana berubah menjadi hening dan kaku namun tiba-tiba bu Mar memecah kesunyian tersebut.

"Rico, Syalu. Seperti nya kita harus pulang sekarang, karena nanti habis magrib mama dan papa akan pergi kekota selama 1 minggu, ada urusan yang harus mama papa selesaikan." jelas bu Mar.

Ha..? Syalu nampak syok mendengar perkataan ibu mertuanya barusan.

Berbeda lagi dengan Rico, dia nampak bahagia dan puas karena kesempatan untuk berdua dan menikmati malam pertama nya dengan Syalu akan lebih bebas lagi di karena kan orang tuanya akan pergi, sudah banyak ide-ide nakal yang dia peroleh hanya untuk memuaskan hasratnya.

"Oh jadi mama papa mau pergi? ya udah ma tenang aja, Rico dan Syalu kan udah nikah jadi pasti aman lah kalau kita tinggal berdua, ya nggak sayang?" Tangan Rico berusaha merangkul Syalu namun segera di tepis oleh Syalu.

Seketika mata Rosa langsung melotot seperti mau keluar kearah Syalu, sambil menunduk Syalu berkata.

"Maaf mas Rico Saya malu karena belum terbiasa." jelas Syalu.

"Udah nggak apa-apa Sayang, mama ngerti kok, kalau di awal-awal memang gitu suka malu-malu kucing, ya udah kita pulang sekarang yuk.. soal nya mama papa mau beresin pakaian dulu dirumah." Ajak bu Mar.

Kemudian mereka semua keluar kamar, Rosa dengan wajah semringah mengantarkan besan nya kedepan pintu teras, sedangkan Syalu masih dengan perasaan terluka nya hanya bisa menerima dengan pasrah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!