Menguasai Quirk

Aku ingin mengakhirinya dengan cepat, tapi melihat bagaimana Pak Aizawa dan No. 13 bertarung sebelumnya. Serangan jarak dekat atau jauh tetap akan sama hasilnya. Menyentuh Pak Aizawa saja rasanya mustahil untukku.

Pertarungan dimulai dengan No. 13 yang mulai menggunakan lubang cacing di jarinya, ia ingin membuatku tertarik ke arah mereka. Baru sampai disini rasanya sangat mustahil.

Aku tak bisa berfikir apapun selain menerima tarikan itu dan mencoba menyentuh No. 13

Aku mulai mengaktifkan Quirk Meniru ku dan membiarkan tubuhku tertarik ke arah mereka. Dengan gerakan asal aku berhasil menyentuh No. 13

"Aktif!" Namun Quirk milik No. 13 tak bisa keluar, mataku tertuju pada Pak Aizawa yang sudah menghilangkan Quirk ku. Sudah kuduga.

Pak Aizawa langsung mencoba mengikatku dengan talinya, aku berusaha bergerak kabur dari mereka.

Aku melepas Quirk milik No. 13 lalu bersembunyi di balik gedung tinggi dan besar.

"Ujian masuk dulu, kau berhasil mengalahkan Endeavor dengan 1 Quirk. Harusnya kamu bisa mengalahkan kami" teriak Pak Aizawa dari suatu tempat yang tak ku tahu.

Aku sedikit punya ide gila sih. Maafkan aku Pak No. 13 mungkin ini akan terasa sakit.

"Aku mulai sekarang, Gelombang air"

Aku hentakkan kakiku ke tanah lalu kakiku mengeluarkan Air yang dengan cepat membanjiri seluruh area. Airnya tidak terlalu tinggi tapi ini cukup untuk rencanaku.

"Aktifkan Quirk"

Aku mencari pohon untuk ku naiki, lalu aku menembakkan listrik dari tanganku. Listrik itu akan mengalir pada air yang akan membuat No. 13 tersetrum.

Tiba-tiba saja Quirk ku berhenti, ternyata Aizawa sudah menemukan posisiku.

"Kabar bagusnya, kamu berhasil melumpuhkan No. 13, tapi kabar buruknya kamu berhasil ku temukan."

Aku langsung kabur menjauh agar tidak terkena jangkauan Pak Aizawa namun nyatanya kecepatan Pak Aizawa membuatnya mampu mengejarku.

Tidak ada pilihan selain bertarung tanpa Quirk.

Ia berhasil menangkap ku dengan kainnya lalu menarik ku dan menghempaskan ku ke tanah. Pak Aizawa kemudian mencengkram kepalaku.

"Sudah selesai" Pak Aizawa berkedip.

"Aktif!" Keluar listrik dari sekujur tubuhku membuat Pak Aizawa langsung menjauh dariku.

"Ini tentang perhitungan asal" ucapku sambil terengah-engah.

Aku juga menyadari kalau mata Aizawa Sensei sudah kering. Ditambah setiap Quirknya tidak aktif rambut Aizawa sensei selalu kembali turun.

"Kaminari, inilah Quirkmu bila di kembangkan"

Tubuhku terbalut listrik membuat tubuhku bergerak lebih cepat, saat aku mulai mendekat ke arah Pak Aizawa ternyata dia mulai menghilangkan listrik Kaminari.

Dengan cepat aku melempar pasir yang tadi sempat aku pungut sebelum mulai menerjang Pak Aizawa, kemungkinan sangat kecil karena dia memakai Gogle.

Lemparan pasir itu sedikit membuat Pak Aizawa harus menutup matanya, disitu kesempatanku untuk menyerang karena tanpa sadar Pak Aizawa lengah.

Aku memusatkan listrik di tanganku, melipat gandakan kekuatannya. Listrik itu terlihat seperti pisau tajam di tanganku. Dengan cepat aku menerjang untuk menyerang Pak Aizawa.

Namun sayang Pak Aizawa sudah menonaktifkan lagi listrik ku saat ia berhasil memegang tanganku. Aku melihatnya terengah-engah seperti takut terkena listrik ku.

"Cukup, kamu berhasil mendesak ku." Ucapnya yang berarti aku lulus.

Aku menghela nafas dan melihat tanganku yang tanpa sadar ku rasakan sudah terluka dan terlihat gemetar karena listrik Kaminari.

"Lepas...." Aku melepas Quirk Kaminari sebelum terjadi hal lebih buruk lagi.

*

*

*

*

Di ruang pengobatan Recovery Girl. Tanganku sudah terbalut dan di obati meski masih terasa perih. Tak lama semua teman sekalasku menghampiriku kecuali Bakugou.

Mereka mengkhawatirkan kondisiku mengingat Kaminari sendiri selalu terkena efek samping dari Quirknya sendiri.

Aku meyakinkan mereka kalau aku baik-baik saja dan hanya menyisakan luka di tanganku.

"Tadi itu sangat nekat, Yura. Aku sudah katakan lebih baik pakai Quirkku saja" ucap Todoroki dengan nada yang tampak kesal padaku karena tidak menurut.

"Aku hanya berfikir kalau rencanaku akan berhasil.... Maafkan aku" ucapku sambil menundukkan kepala.

"Tapi tadi itu sangat hebat! Bahkan aku tidak bisa melakukannya!" Ucap Kaminari dengan penuh semangat seakan dia ingin mempelajari gerakanku.

Todoroki menambahkan tentang saat kami berlatih bersama sebelum festival "Dia bisa memodifikasi atau meningkatkan Quirk yang ia copy. Yura itu seperti cerdas dalam masalah Quirk."

"Tapi kekuatan ini sangat mengerikan kalau aku lepas kendali seperti dulu. Aku selalu berusaha keras untuk menahan saat meniru Quirk kalian" jawabku.

Setelah itu kami memutuskan untuk menyudahi perbincangan ini dan mengingat kalau kita semua sudah melakukan ujian dengan sekuat tenaga kita. Bersama-sama kita pun mengepalkan tangan ke atas sembari berteriak "PLUS ULTRA!"

*

*

*

*

Beberapa hari kemudian setelah di laksanakan nya ujian, Pak Aizawa memberi berita di pagi hari. Kami semua akan melaksanakan perkemahan musim panas, meski 4 orang dari kami harus ikut kelas tambahan saat perkemahan karena gagal dalam ujian praktek.

Maka dari itu, beberapa dari mereka berencana untuk membeli semua perlengkapan yang di perlukan.

Baik aku, Todoroki, dan Bakugou menolak untuk ikut dengan mereka. Saat itu Todoroki berbisik padaku untuk ikut menemui ibunya, tapi aku ingat kalau akhir pekan aku harus pergi ke tempat aku di isolasi dulu.

Todoroki khawatir denganku yang akan pergi sendirian namun aku berkata padanya untuk mengutamakan menemui ibunya jika ia ingin menjadi seorang pahlawan hebat.

Akhir pekan di pagi hari, aku bersiap untuk pergi melakukan pemeriksaan di laboratorium. Hari ini sedikit lebih panas sehingga aku mengikat rambut hitam panjangku ini.

Sesampainya disana, aku langsung menuju ruang pemeriksaan. Tubuhnya di pasang berbagai alat kedokteran. Profesor yang selalu mengecek ku itu terlihat fokus menghadap komputer.

"Kamu sudah berkembang rupanya, rasanya Quirkmu beradaptasi dengan perasaanmu. Tapi sepertinya juga ada yang akan tumbuh" ucapnya.

"Ini terlihat berwarna hitam pekat. Apa kau menyadari sesuatu?" Lanjutnya.

"Aku pernah sekali bermimpi, saat itu tubuhku tiba-tiba demam. Di mimpi itu aku melihat anak kecil itu dan sosok diriku yang berlapis kabut hitam"

Lantas ia pun mengangguk seakan mengerti, ia melepas alat-alat di tubuhku dan mulai menjelaskan pelan-pelan. Dia kagum dengan para guru Yuuei yang berhasil membedah cara kerjaku Quirk-ku. Tapi Quirk Meniru dan memperkuat yang ditiru seperti semacam potongan dari Quirk ku sebenarnya. Dan sekarang Quirk-ku yang sebenarnya tidak lama akan terlihat jelas.

Terlebih melihat diriku yang mampu mengambil Quirk orang lain bahkan bisa sampai mengambil nyawanya. Menurut profesor itu, Quirk milikku adalah kejadian langka yang hampir tak pernah terjadi sebelumnya.

Ia berpesan untuk menjaga hatiku dan tak membiarkan diriku berada di kegelapan sekali lagi.

Dari itu aku menyimpulkan bahwa aku harus lebih berusaha. Aku yang dulu tak pernah seperti ini, aku selalu pesimis, selalu ingin mengakhiri hidup. Tapi setelah berteman dengan Todoroki dan semua teman di kelas 1-A, aku merasa menjadi lebih optimis dan terbuka.

Nama Yura dari Todoroki memang sangat berarti untukku, Yura adalah nama yang membuatku jadi sekarang ini.

*

*

*

*

Perjalanan menuju rumah, aku mengambil waktu sebentar untuk membeli sesuatu yang perlu ku bawa saat perkemahan esok.

Aku datang ke toko yang terlihat lengkap, saat sedang memilih barang tanpa ku sadari aku malah bertemu dengan Bakugou yang terlihat sedang membawa keranjang belanja.

"NGAPAIN KAU KEMARI! SIALAN!" Ucapnya yang membuat beberapa pengunjung menoleh pada kami.

"B-bakugou tenanglah. Aku hanya mampir membeli sedikit barang. Tapi dari tadi tidak ketemu"

"Ckh...." Bakugou berbalik berjalan menjauh dariku.

"Kenapa diam disitu?! Cepat jalan di belakangku dan katakan apa yang kau cari"

"Ah, Terima Kasih Bakugou"

"SIAPA YANG MEMBANTUMU HA?! AKU INGIN MEMBUATMU CEPAT KELUAR DAN PERGI DARI HADAPANKU! SIALAN KAU! CEPAT ENYAH!!"

"Ha ha ha Bakugou tetaplah Bakugou" aku pun berjalan di belakangnya.

Bersambung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!