Aku merapikan rambut hitamku yang panjang sepinggang, aku berpikir ini sangat mengganggu saat ujian nanti.
Aku berinsiatif untuk mengikat rambutku, aku sedikit tidak menyadari warna mataku yang berwarna orange seperti jeruk.
Ini pertama kalinya aku menatap cermin, selama ini aku menutupnya dengan kain karena tidak mau melihat perawakan ku sendiri.
Ternyata aku tumbuh menjadi gadis berbadan setinggi 155 cm dan lumayan memiliki lekuk tubuh yang bagus.
Tanpa ku sadar aku tenggelam dalam rasa kagum ku di depan cermin. Aku bergegas mengambil tas dan berlari mengejar waktu yang sudah terbuang untuk berkaca.
Karena aku diperlakukan spesial oleh para pemerintah, aku diminta mengikuti tes praktik di tempat para murid jalur rekomendasi di uji.
Tak cukup banyak yang datang tapi aku merasa Quirk mereka sangat hebat.
Seorang petugas berjas datang menghampiriku, dia mengantarku ke pintu masuk yang berbeda.
Di jalan yang aku lalui aku melihat mereka yang masuk ke gedung itu.
Aku menaiki tangga menuju lantai 2, mataku tak henti memperhatikan para murid itu.
Hingga mataku ini tertuju pada seorang murid yang membuatku merasa rindu, langkahku terhenti "Bisakah aku melihat mereka sebentar saja?" Ucapnya tanpa melepas pandanganku.
"Apakah itu benar kamu? Kamu terlihat berbeda sekarang" ucapku lirih sambil menahan air mata yang hampir berlinang. Aku tak mau terlalu lama tenggelam dan lanjut berjalan.
Aku memasuki arena, ternyata pada ujian ini aku harus melawan pahlawan nomer 2 yaitu Endevour.
Tunggu, apakah ini terlalu berlebihan? Aku tak sebanding dengan sang nomer 2 yang terkenal sangat kuat.
Wajahnya juga terlihat mengerikan membuat kepalaku tertunduk.
"Harusnya sekarang aku melihat ujian anakku dibawah, tapi aku malah diminta untuk menguji mu.
Aku ingin semua selesai dengan cepat!" Ucapnya tegas. Aku baru tahu kalau dia punya anak seumuran ku.
"Lalu ujiannya seperti apa?"
"Kau bicara seakan bisa mengalahkan ku?!" Bentak Endeavor
"T-tidak, hanya saja aku tak pandai komunikasi jadi maaf sudah menyakitimu Tuan No. 2"
"Ini mudah, aku sudah di beritahu tentang Quirk yang ada di tubuhmu sekarang. Dan kau hanya perlu membuatku tidak bisa bergerak selama 10 detik"
Apa?! 10 detik?! Bahkan 3 detik saja aku rasa tidak mampu. Tapi, bukankah itu juga berarti dia sama sekali tak meremehkan aku? Bagaimanapun juga aku harus segera menyelesaikannya.
Pluit pun berbunyi keras, aku langsung menembakkan jaring ku ke sebuah bangunan dan bersembunyi.
Aku ingin dia berfikir kalau aku akan menyiapkan serangan dadakan padanya.
Namun ternyata Endeavor sudah menemukan lokasiku dan melancarkan tinju apinya ke arahku.
Aku dengan cepat kabur dengan jaring-jaring ku, namun ternyata dia malah mengejar ku.
Aku bergelantungan dari gedung ke gedung menghindari setiap serangannya. Tanpa ku sadari tanganku sudah tergores apinya, lumayan membuatku merasa kesakitan.
Aku tak punya banyak rencana sekarang tapi aku akan mencoba membuat jala dengan gedung-gedung yang rapat.
Aku menarik nafasku dan menahannya untuk bisa berkonsentrasi
Aku pun asal menembakkan jaring ke arahnya, lalu aku menyilangkan jari-jari tanganku dan mengeluarkan jaring lengket dari ujung jari.
Aku menembakkannya dengan penuh tenaga. Tak hanya sekali tapi berulang kali, meski aku tau jaring ku akan terbakar oleh apinya.
Tapi aku sudah memperkirakannya saat mencoba menembakkan jaringku secara asal.
1.. 2.. 3.. 4.. 5
6.. 7.. 8.. 9..
Pluit tanda berakhir berbunyi tepat saat itu juga, Endeavor berada dalam jarak 10 cm dariku. Aku yakin sudah gagal....
"Lulus." Ucap Endeavor sambil berjalan menjauh dariku.
Aku mulai menarik nafas kembali, aku melihat dia terhenti dan melihat ke arahku yang sedang mengambil nafas dengan sangat kencang.
"Kau menahan nafas selama itu untuk konsentrasi? Usahamu tidak buruk. Aku bilang 10 detik bukan berarti kalau aku harus benar-benar tidak bergerak selama 10 detik. Jalamu itu menahan ku selama 1 detik, dan kau menembakkan berkali-kali"
Tebakan Endeavor memang benar, ia lalu kembali berjalan pergi. Ini luar biasa karena aku bisa melawan No. 2, perasaan berdebar ini akan aku ingat.
*
*
*
*
Aku sekarang berbaring di kasur yang sudah setahun ku tempati untukku tidur. Hari ini aku mengalami hal yang mendebarkan, aku kembali teringat dengan dia.
Rasanya dia terlihat di penuhi kemarahan dan sedih, aku ingat dia orang yang hangat dan tak sedingin itu.
Apakah dia mengalami hal buruk? Atau itulah penampakkannya saat sedang bersemangat? Apa aku bisa bertemu dia lagi? Apa dia mengingatku?
Bagaimana kalau ia lupa? Bukankah hari itu dia bahkan tidak datang dan meninggalkanku.
Sesak rasanya hatiku karena mencoba menerka berbagai kemungkinan buruk, aku memang orang yang pesimis.
Aku sudah menyerah berharap pada orang lain, meski All Might memberitahuku untuk memberi kesempatan pada kehidupanku hal itu sama sekali tak berguna.
Akhirnya aku hanya hidup menuruti jalan yang para pemerintah itu gariskan.
Aku bangkir dari ranjang tidurku berjalan menuju meja yang ada di kamarku, sebuah lembaran tentang SMA Yuuei.
Memangnya apa bagusnya sekolah ini? Bukan karena All Might dan Endeavor yang menjadi alumni sekolah ini kan?
Baiklah kalau kalian memintaku untuk mencarinya disekolah ini, dan lagi aku sudah resmi lulus. Tanpa aku sangka kalau aku bisa lulus dengan kekuatan paman jahat itu.
Aku memandangi telapak tanganku yang terasa sedikit sakit, apa Quirk milikku yang sebenarnya? Apa aku tak akan di beritahu karena aku adalah monster dan pembunuh?
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
sp yaa?
pasti todoroki
2023-04-19
1