Setelah pertarungan Roy dan Boy usai, terlihat Roy, ivan dan Tiara sedang berteduh di suatu tempat, yang tak jauh deket taman.
"Boy..., lo emang gak pernah berubah, dari dulu lo masih ajah cengeng dan so jagoan, gua juga inget Boy, sewaktu kita kecil dulu, lo dengan sikap lo yang so jagoan itu, lo nangtangin ke4 kaka kelas kita dulu, lo dengan beraninya menangtang mereka demi membela kita juga kan?" batin Ivan, membayangkan Boy!
Ternyata di masa kecilnya Boy, menangtang ke empat kaka kelasnya itu, karna Boy membela temen-temennya juga.
"Mungkin lo emang cengeng dan so jagoan, tapi lo gak kalah beraninya juga, sama seperti abang lo, maka dari itu gua kagum banget sama abang lo, karna dia, selalu saja jadi Pahlawan di kala kita takut, menghadapi apa yang gak kita bisa lakuin," senyum Ivan, yang teringat masa lalunya!
Roy yang melihat Tiara ada di sampingnya, iapun bertanya? "Ti, kenapa kamu gak ikut sama Boy?"
"Ahh bang Roy, yang berlalu biarlah berlalu, aku mulai sadar sekarang, bahwa aku sama ka Boy, hanyalah temen baik saja gak lebih," jawab Tiara, sambil tersenyum menatap Roy!
"Oh gitu yah Ti, ya sudah, mau gimana lagikan, toh ini semua sudah terjadi," saut Roy, membalas senyum Tiara.
"Iya bang Roy," saut Tiara, saling menatap dengan Roy!
"Boy maafin gua yah, gua gak bisa ngendaliin emosi gua sendiri, tapi gua janji Boy sama lo, gua sebagai abang lo, akan selalu ada buat lo, buat ngejaga lo, buat ngelindungin lo, apapun yang terjadi dan sampai kapanpun gua akan selalu ngelindungi lo, seperti janji gua kepada ayah," batin Roy, mengingat masa kecilnya, bersama ayahnya!
Di masa lalu, Roy kelas 4 sd, dan Boy masih kelas 2 sd, Roy dan Boy berebutan maennan layaknya adik kaka yang suka sama maenan robot-robotan! "Bang Roy, sini robotnya aku pinjem," pinta Boy kecil.
"Kan tadi kamu udah maen, sekarang giliran abang dong yang maen sama Robotnya!" ucap Roy kecil.
"Ahh..., Bang Roy, tapi aku masih mau maenin Robotnya," lirih Boy kecil sambil menangis.
"Udah-udah..., ada apa ini ribut-ribut?" tanya pak Bagas, ayah Roy&Boy, yang sedang baca koran, sambil mengawasi anaknya!
"Itu ayah..., ka Roy pegang maennanya sendirian ajah, Boy juga kan pengen maen sama Robotnya," lirih Boy kecil, yang menghampiri ayahnya dan memeluknya!
"Tapi ayah..., kan Boy tadi udah maen sama Robotnya, sekarang gantian Roy dong, yang maen!?" saut Roy Kecil, sambil menatap ayahnya.
"Udah-udah..., kalian jangan berantem yah..., Roy&Boy, nanti ayah pasti beliin lagi maenannya, yang lebih banyak lagi dan lebih bagus lagi, biar kalian gak rebutan," rayu pak Bagas, agar anaknya tenang.
"Bener ya ayah, ayah janji?" tanya Boy kecil, sambil menatap ayahnya!
"Iya Boy ayah janji, nanti ayah beliin yah, kalo ayah sudah pulang tugas, sekarang ayah ada tugas Negara dulu, kamu baik-baik sama kaka kamu, jangan sampai berantem lagi yah," ucap pak Bagas, yang akan segera berangkat ke kantor polisi, karna sudah ada janji kepada komandannya.
"Iya ayah...," saut Boy sambil memeluk ayahnya!
"Dan kamu Roy sini, ayah mau ngomong sama kamu," panggil pak Bagas.
"Iya ayah..., ada apa?" tanya Roy, sambil menghampiri ayahnya.
"Lain kali, kamu harus bisa lebih mengalah lagi sama ade kamu yah," ucap pak Bagas, sambil mengusap rambut Roy.
"Tapi kan yah, nanti Boy bisa jadi anak yang manja lo," saut Roy, sambil cemberut.
"Kamu harus inget Roy, Boy itu ade kamu sendiri, coba kamu liat Boy, kasian kan Boy, sedari Boy dilahirkan, Boy gak pernah melihat mamahnya sendiri, walaupun kamu juga hanya melihat mamahmu semasih kamu kecil, tapi kamu sempet merasakan punya mamah, dan merasakan kasih sayang dari seorang mamah, sedangkan Boy, sama sekali belum pernah merasakan kasih sayang seorang mamah, karna mamahnya meninggal sewaktu melahirkannya," ucap pak Bagas, sambil menatap Roy.
"Jadi..., kamu harus banyak-banyak mengalah sama ade kamu, karna kamu adalah anak seorang Polisi, sebagai anak seorang Polisi, kamu sebagai prajuritnya Ayah, kamu harus menyayangi adik kamu sendiri," ucap pak Bagas, sambil tersenyum menatap Roy.
"Iya ayah, aku akan selalu dengerin perintah ayah, suatu saat nanti, aku juga ingin jadi seorang Polisi yang hebat, sama seperti ayah," saut Roy kecil, yang bangga kepada ayahnya!
"Nah..., itu Baru anak ayah," peluk pak bagas, sambil mengusap penuh kasih sayang, kepada anaknya!
Kembali kemasa sekarang!
"Maafin aku ya ayah, aku gak bisa jadi kaka yang baik untuk adikku sendiri, aku juga minta maaf, aku gak bisa nepatin janjiku ke ayah, kalo aku ingin menjadi seorang Polisi yang hebat sama seperti Ayah, aku malah jadi anak berandalan, berbeda dengan Ayah, prajurit hebat yang meninggal dalam tugas, karna di bunuh oleh kelompok Black Dragon, tapi aku berjanji Ayah, kali ini aku pasti akan menepati janjiku ke Ayah, saat ayah di makamkan dulu, aku berjanji untuk balaskan dendam Ayah kepada mereka, para mafia
Black Dragon," batin Roy, dengan penuh amarah balas dendam!
Berlanjut kepada cerita masalalu pak Bagas, yang menyusup kesebuah kampung yang di huni oleh para penjahat.
Pak Bagas perlahan-lahan, mencari informasi kepada warga sekitar, untuk mencari cara, bagaimana dia bisa masuk kedalam kelompok Geng mafia Black Dragon, dan mencari tau dimana markas utama mereka.
Akhirnya pak Bagas mendapatkan informasi, bahwasannya setiap sebulan sekali, orang suruhan dari Black Dragon, akan menagih upah sebagai perlindungan di Wilayah mereka, agar mereka aman dari kejaran Polisi.
Jadi pak Bagas mengatur strategi, pada saat orang suruhan dari Black Dragon menagih iuran, ia harus mengambil perhatian si orang suruhan itu, akhirnya teman satuan pak Bagas pun, berpura-pura akan menangkap orang dari suruhan Black Dragon itu.
Dan pak Bagas berpura-pura mengalahkan polisi itu, teman kesatuannya, untuk mencuri perhatian orang suruhan Black Dragon.
Setelah pak Bagas ini mendapatkan kepercayaan dari orang suruhan Black Dragon, iapun di percaya untuk mengawalnya, membawa uang upeti ke wilayah Black Dragon, ke markas utama Black Dragon, untuk menyetorkan dan akan di kenalkan kepada pemimpin dari Black Dragon, kemudian pak Bagas ini di antarkanlah kepada salah satu petinggi Black Dragon.
Setelah di kenalkannya pak Bagas ini kepada petinggi Black Dragon, selang beberapa waktu, iapun mendapatkan kepercayaan untuk mengurusi beberapa bisnis dari mafia Black Dragon.
Seiringnya waktu, pak bagas ini sambil berpura-pura menjadi seorang mafia, iapun mengorek trus banyak informasi tentang mafia Black Dragon!
Dan akhirnya pak Bagas pun, mendapatkan informasi yang di butuhkan, untuk di laporkan kepada komandannya.
Yaitu tentang Bisnis Black Dragon, cabang Bisnis Black Dragon, dan mengapa Black Dragon bisa dengan mudah mendapatkan banyak senjata api di wilayahnya.
Bisnis Black Dragon berupa.
1.jual beli Narkoba
2.jual barang ilegal
3.produksi obat terlarang
4.jual beli senjata api
5.jasa perlindungan dari Polisi, dan banyak lagi bisnis dari Black Dragon yang lainnya.
karna Black Dragon adalah kelompok mafia besar, jadi keberadaan mereka ini bukan hanya berada di Indonesia saja, tapi sudah melebar luas ke beberapa Negara.
Bahkan pemimpin utama dari mafia Black Dragon pun, tak ada satupun yang mengetahuinya, yang mereka ketahui hanyalah pemimpin dari cabang daerah kekuasaannya saja, namun pemimpin utama dari Black Dragon, tak ada satupun yang mengetahuinya.
Black Dragon ini, untuk memperlancar bisnisnya, mereka berkerja sama dengan oknum Polisi di setiap wilayah mereka, di dalam Negri maupun luar Negri, jaringan mafia Black Dragon sangatlah luas, bahkan beberapa di wilayah kekuasan Black Dragon, salah satu pemimpinnya berasal dari oknum Polisi, yang sengaja menjadi Polisi, untuk mempermudah bisnis mereka.
Setelah Pak bagas ini mendapatkan informasi yang banyak tentang mafia Black Dragon, iapun berencana akan melaporkannya kepada komandannya, namun sayang nya, sebelum pak Bagas ini sempet melaporkan informasinya kepada Komandannya, gerak-geriknya mulai di ketahui oleh salah satu petinggi dari Black Dragon, lalu petinggi itu mengadakan rapat kepada semua petinggi Black Dragon lainnya, yang berada di Kota tersebut.
Pak Bagas pun, yang merasa belum ketahuan gerak-geriknya oleh Black Dragon, iapun menghadiri rapat pertemuan para petingi itu. tanpa pak Bagas sadari, dia telah terkepung oleh Black Dragon, iapun ditangkap lalu di bunuh oleh Black Dragon dengan cara kejam&sadis.
Mata dari pak bagas ini dibutakan dan lidahnya di potong, sebagai ganti penghianatan kepada Black Dragon.
Black Dragon, yang sudah mengetahui identitas pak Bagas adalah seorang Polisi yang menyamar, jenazah nyapun di kirim ke markas Polisi, sambil dalam petinya terdapat Bom waktu, yang bisa saja meledak di markas kepolisian, di dalam petinya juga ada pesan, (jangan berani selidiki kami).
Tapi untung nya, kepolisian di markas Polisi itu sangat sigap dan cepat, melumpuhkan Bom nya, Bom pun bisa di atasi jadi tidak meledak, dan jenazah pak Bagas pun, bisa di kebumikan dengan layak, sebagai prajurit pahlawan yang gugur dalam tugas.
Lalu di kirimkan lah jenazah pak bagas ini kepada keluarganya, yaitu Roy&Boy, di situ juga ada tantenya, adik kandung dari pak Bagas Hermawan, yaitu Linda Hermawan, sekaligus yang merawat Roy&Boy, ketika pak Bagas sedang ada tugas.
Lalu di kebumikanlah pak Bagas Hermawan ini, sambil diberikan penghormatan terakhir dari pihak kepolisian, di hadapan Linda Hermawan sang adik pak bagas, dan kedua anaknya Roy&Boy.
Mereka pun, menangis sejadi-jadinya, di depan makam nya, Roy pun bersumpah di depan makam ayah nya, ia akan balas dendam kepada Black Dragon suatu saat nanti.
Setelah kepergian ayah nya, Roy&Boy tinggal bersama dengan tante nya, karna ibu mereka sudah meninggal saat melahirkan Boy.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments