Roy yang melihat Tiara menangis di tengah deras nya air hujan, ia pun tak tega melihat nya hujan-hujanan, lalu Roy menghampiri Tiara untuk memayungi nya agar tidak kehujanan.
Tiara yang menangis sendirian tiba-tiba ada yang memayungi nya, mengira bahawa boy kembali lagi untuk diri nya, "Ka Boy jadi kamu balik lagi? ka Boy pasti gak tega kan liat aku ke hujanan?" lirih Tiara, "Jawab ka Boy kenapa kamu diam saja? apa kamu menyesal atas apa yang sudah kamu katakan tadi ke aku?"
"Ka Boy ka.., Booy...," namun ketika Tiara menoleh, yang ternyata yang sedang memayungi nya bukanlah Boy, melain kan Roy.
"Sudah cukup Ti, kamu gak usah menangisi Boy lagi, masih ada aku disini yang siap melindungi kamu," kata Roy sambil memayungi Tiara.
"Bang Roy...," kaget Tiara, "kenapa bang Roy datang? bang Roy gak usah peduliin aku lagi ini semua gara-gara bang Roy, aku benci sama kamu bang Roy," ucap Tiara yang melampiaskan nya kepada Roy.
"Jika kamu gak suka sama aku itu gak masalah Ti, yang penting kamu harus pakai payung ini dulu, hujan nya semakin deras nanti kamu sakit kalo kehujanan gini," hawatir Roy sambil memberikan payung nya.
"Aku gak butuh payung ini, aku gak butuh bang Roy, yang aku butuh hanya ka Boy," bentak Tiara sambil membuang payung yang di berikan oleh Roy, Tiara pun pergi meninggal kan Roy.
"Tunggu Tiara...," panggil Roy sambil mengambil payung nya lagi.
"Kalau kamu gak suka sama aku, kalau kamu benci sama aku, itu tak masalah Ti, tapi tolong Ti, tolong setidak nya pakailah payung ini, kamu jangan hujan-hujanan kaya gini, kamu jangan menyiksa diri kamu sendiri," lirih Roy.
"Biarin..., biarin aku sakit, biarin aku mati sekalian, toh gak ada yang peduli juga kan?
jadi bang Roy gak usah so merhatiin aku lagi, aku benci sama bang Roy," bentak Tiara dengan penuh kekecewaan dan tangisan, sambil pergi meninggal kan Roy.
"Kenapa jadi begini Boy..., kenapa harus adik ku sendiri yang kamu cintai Ti? kenapa harus Boy yang kamu cintai? kenapa aku gak bisa ada di hati kamu? apa salahku? apa salah ku Tuhan...," teriak Roy di tengah-tengah deras nya air hujan.
Ternyata dari ke jauhan Boy yang belum meninggalkan taman itu, dia sedang memperhatikan Tiara dan Roy di tengah deras nya air hujan, "Maafin aku Tiara..., maafin gue juga bang Roy, gue gak bisa jadi adek lo yang baik, semoga ini menjadi pilihan terbaik untuk kita semua, Tiara..., bang Roy..., aku sangat menyayangi kalian berdua lebih dari apapun," batin Boy sambil meneteskan air mata.
Di sisi lain, ada anggota Warrior juga yang kepo sama masalah mereka, yang ikut mengintip dari ke jauhan! "Kocak juga mereka ber tiga, kaya di ftv-ftv gitu yah! hehehe...," tawa Ivan,
"Iyah dasar kaka ade penuh Drama, mungkin mereka bertiga cocok jadi pemain Filem atau pesinetron ajah, hahaha...," saut kevin sambil tertawa.
"Emang Filem atau Sinetron apa yang cocok buat mereka Vin?" gosip Ivan.
"Azab karna Cinta segitiga adik ber kaka kali Van, hahaha...," cela Kevin sambil tertawa!
"Hahaha..., kok jadi azab sih Vin?
kocak banget dah, hahaha...," saut Ivan, "bukan adik ber kaka kali Vin, tapi kaka ber adik?"
"Gapapa bro..., biar tambah kocak ajah hahaha...," tawa Kevin.
"Betul juga lo Vin, hahaha...," saut Ivan!
Ivan, Kevin dan anggota warrior lainnya yang ikut mengintip dan ngegosip malah tertawa terbahak-bahak, sehingga terdengar oleh Boy.
Boy melihat Ivan dan yang lainnya sedang ngegosip, dia pun mengendap-endap untuk menangkap Ivan dan yang lainnya, "Sialan, jadi mereka menguping dan ngegosipin gua dari tadi?" kesal Boy.
"Ssstttt..., kita ketahuan sama Boy," ucap Ivan yang melihat Boy akan menuju ke arahnya.
"Kalau kita gak mau mati koyol disini, ayo kita lariii...," ajak kevin sambil mereka berlari kocar kacir karna takut di kejar oleh Boy!
"Heeyyy..., tunggu..., dasar sialan," panggil Boy yang kesal sambil mengejar Ivan dan yang lainnya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments