Tom and Jerry

"Hei, apa yang kamu lakukan? kenapa mendesakku?" tanya Kamisha sedikit panik. Takut kejadian tempo hari akan terjadi lagi. Dilecehkan untuk yang kedua kali sama artinya dengan murahan.

"Untuk membuktikan bahwa aku serius dengan keponakanmu," ucap Xander tegas. "Atau jangan - jangan kau mengira aku akan mencium mu lagi?" tanya Xander menggoda.

"Siapa bilang brengsek..!" Kamisha dengan kedua tangannya berusaha mendorong tubuh Xander.

"Hahahah... kau tersipu malu," Xander tertawa terbahak - bahak. "Kau belum pernah pacaran?"

"Siapa bilang belum pernah? aku sudah punya anak."

Xander terdiam. Mana suaminya batin Xander.

"Kenapa tadi kau mengatakan tidak mengenalku."

"Memang belum pernah mengenal."

"Kejadian kemarin bagaimana? atau jangan - jangan kau takut keponakanmu akan berpikir bahwa kau bukan aunty yang baik. Mau dicium oleh pria asing."

"Hei, aku tidak mau kau cium ya. Kau juga tahu aku menolaknya ya kan? bagaimana dengan tendangan maut dariku? kau lupa? kalau lupa aku akan mengingatkannya," Kamisha sudah mengambil ancang - ancang siap menendang.

"Oke... oke... kita lupakan masalah kita dulu. Aku ingin bicara padamu secara serius."

"Baiklah, duduk," Kamisha mempersilahkan Xander untuk duduk. "Apa yang ingin kau bicarakan?"

"Terus terang aku ingin menjalin hubungan yang serius dengan Kyara."

"Seberapa serius niatmu? kalian baru kenal beberapa hari," Kamisha menatap tajam ke dalam mata Xander. "Kau bohong Xander. Kau tidak sungguh - sungguh mencintai keponakanku."

"Akan aku buktikan."

"Really? buktikan saja. Aku siap menunggu aksimu."

"Tapi aunty Misha, kau bukan orang tuanya Kyara, jadi aku rasa yang berhak memberi restu adalah orang tuanya. Aku akan mendapatkannya."

"Aku memang bukan orang tuanya, tapi di Bandung aku walinya."

"Kyara sudah dewasa aunty Misha. Dia berhak menentukan masa depannya."

Kamisha terdiam sejenak. Dalam hatinya ia membenarkan apa yang di katakan oleh Xander. Tapi hatinya masih jengkel dengan apa yang sudah Xander lakukan tempo hari.

"Baiklah aku akan melihat ketulusanmu mencintai keponakanku."

"Siap aunty Misha."

"Jangan memanggilku aunty!"

"Tapi memang kau auntynya Kyara bukan? atau aku panggil bulik... bibi... mak cik..."

"Sudah, terserah kamu saja."

"Aku berterima kasih kau mengijinkanku mendekati keponakanmu."

"Aku akan selalu mengawasi gerak gerikmu, jika kau membuat keponakanku menangis, kau akan berhadapan denganku."

"Tenang saja aunt, aku senang kau mengawasiku." Xander tersenyum.

"Sudah, ayo kita kembali. Anakku pasti sudah lapar."

Mereka berdua kembali masuk ke dalam rumah.

"Mommy kenapa kau lama sekali?"

"Maaf Axel sayang, mommy harus bicara dengan temannya kak Kyara."

"Aku lapar."

"Hmm anak mommy yang gembul ini lapar ya. Ayo kita ke meja makan."

Axel menarik tangan Kamisha "Siapa itu?"

"Ah mommy sampai lupa. Axel ini om Xander temannya kak Kyara."

"Hai Axel, aku Xander."

"Om Xander ganteng, kalau aku besar aku akan seperti dia."

"Hahahahh tentu saja bisa, kau harus makan yang banyak."

"Mommy melarangku."

"Oya," jawab Xander mengernyitkan keningnya.

"Mommy melarangmu makan kue manis terlalu banyak Axel, bukan melarang makan yang lainnya."

"Kue buatan mommy enak, om mau coba?" tanya Axel mengalihkan perhatian.

"Oya, boleh," jawab Xander.

"Axel, kita makan dulu," perintah Kamisha.

Axel cemberut dan duduk di sebelah Kamisha dengan patuh. Kamisha mulai mengambilkan makanan untuknya.

"Kau harus makan sayur Axel."

"I don't like mom."

"If you want to be big like him, you have to eat a lot of vegetable."

"Baiklah."

Xander yang melihat interaksi mereka berdua merasa seperti sebuah keluarga.

"Hmm Axel lihat ini," Xander memperlihatkan ia makan sayuran. "Hmm enak."

"Benarkah?"

"Iya, ini enak sekali."

"Ya masakan mommy ku tiada duanya." Kamisha tersenyum mendengar pujian putranya.

Akhirnya Axel memakan sayuran dengan lahap tidak seperti biasanya yang harus dengan paksaan.

"Axel, ternyata memang benar masakan mommy mu enak."

"Iya selain mommy ku bakat memasak ia juga bakat memarahiku."

"Hahhahahah," Xander tertawa terbahak - bahak. "Benar itu benar."

"Oh sekarang kau menjelekkan mommy di depan orang - orang ya. Kamu harus mendapat hukuman Axel," Kamisha menggelitik dan menciumi putranya itu. Ia sama sekali tidak tersinggung dengan perkataan Axel.

"Stop mom. Aku menyerah," pinta Axel.

Kyara yang melihat interaksi antara Kamisha dan Axel menjadi diam.

"Kenapa kamu diam Kyara?"

"Eh tidak apa - apa Xander, mungkin agak sedikit lelah."

"Kalau begitu aku akan pulang."

"Eh tidak, aku tidak mengusirmu. Jangan pulang please."

"Iya jangan pulang om. Kau belum memakan kue mommy ku."

"Baiklah jika kalian minta aku lebih lama di sini, maka aku akan disini sebentar lagi. Boleh aunty Misha."

"Hmm boleh," jawab Kamisha ketus. Ia segera ke dapur untuk mengambil beberapa kue.

"Aku bantu," Xander menawarkan bantuan.

"Tidak perlu dan ingat jangan berusaha mengambil hatiku untuk mendapatkan Kyara," jawab Kamisha. "Saat ini aku belum merubah penilaianku padamu."

"Baiklah kalau itu maumu," Xander berbalik ingin kembali ke ruang keluarga.

"Om Xander menunggu kue mommy ku ya."

"Karena kau yang merekomendasikan, aku akan coba."

"Ayo mommy cepat bawa sini."

"Sabar sayang, kuenya masih panas. Makan pelan - pelan oke."

Xander tersenyum keheranan saat bersamanya Kamisha bersikap sangat tegas dan galak, tapi begitu menghadapi Axel ia bersikap sangat lembut, keibuan dan penyayang. Bagaimana bisa sikapnya berubah seratus delapan puluh derajat.

"Kenapa senyum - senyum?"

"Oh itu sikap Axel lucu sekali, berbeda dengan mommy nya yang galak."

"Galak?"

"Ya galak, cerewet dan ketus."

"Mbak Misha bukan orang yang seperti itu. Ia sangat baik, sabar, pintar. Kenapa kamu bisa menganggapnya galak?"

"Mungkin aku harus mengenalnya lebih dekat."

"Kau tahu dia baru saja di pecat."

"Nah itu bukti kalau dia tidak bersikap baik."

"Bukan begitu ceritanya. Ia biasa bekerja dengan baik dan sempurna. Semua klien puas dengan kinerjanya."

"Kenapa di pecat?"

"Dia penanggung jawab acara di event kita tempo hari. Ternyata souvenir yang kita pesan masih kurang, dia mengambilnya sendiri di toko souvenir. Entah karena ada kejadian apa yang kita tidak tahu souvenir itu hancur dan anehnya lagi terakhir dia sudah ada di basement parkir, tapi kenapa bisa terlambat datang. Dia tidak mau cerita denganku dan menanggung semuanya sendiri."

Xander diam mendengar cerita Kyara. Ada rasa bersalah di hatinya. Ternyata karena dia, Kamisha di pecat. "Lantas sekarang kerja apa untuk menghidupi kalian?"

"Masih ada toko kue."

"Yang di sebelah itu?"

"Iya, mbak Misha hanya buka sebentar dari pagi sampai sore karena membuat kue perlu waktu. Dia sudah capek dari kerja, mengurus Axel sendiri."

"Suaminya?"

"Hmm aku___ aku tidak bisa cerita. Maaf."

"It's oke, itu terlalu pribadi."

Tiba - tiba ada yang menarik - narik kemejanya

"Om, kuenya."

"Kau mengagetkanku boy."

Axel tanpa di perintah duduk di pangkuan Xander sambil memakan kue buatan Kamisha.

"Axel sayang, turun nak."

"Duduk di pangkuan om Xander sangat nyaman mom."

"Biarkan saja dia duduk dipangkuan ku."

"Axel, om Xander tamunya kak Kyara pasti banyak yang ingin di bicarakan. Kita masuk ke dalam."

"Mommy tidak asyik," jawab Axel cemberut.

"Axel, jangan marah ke mommy."

"Sudahlah aunty Misha, biarkan saja dia di pangkuanku."

"Kalau sudah begitu, dia akan manja denganmu."

"Memangnya kenapa kalau manja?"

"Ya nanti dia akan bergantung padamu."

"Memangnya kenapa kalau bergantung padaku."

"Ya karena kami baru mengenalmu, siapa tahu kau ingin menculik anakku karena dia lucu."

"Oh god aunty Misha, jangan berpikiran sempit."

"Aku tidak berpikiran sempit hanya berjaga - jaga saja."

"Aku laki - laki dari keluarga yang baik."

"Sudah___ sudah kenapa kalian jadi menegang sih," lerai Kyara

"Ah ya, mommy dan om Xander seperti Tom and Jerry," ucap Axel. Akhirnya hal itu bisa mencairkan suasana. Setelah menghabiskan.kue buatan Kamisha, Xander ijin pulang. Tampak kelegaan di raut wajah Kamisha.

🍁🍁🍁🍁

"Bagaimana pertemuannya tuan?"

"Hmm cukup lancar," jawab Xander. "Kita salah memberinya hadiah Alex."

"Maksud pak Xander, aunty nya Kyara?"

"Ya dia siapa lagi," jawab Xander. "Kau tahu ternyata dia hampir seumuran dengan Kyara."

"Bagus kalau seumuran dengan Kyara, ia justru akan mengerti percintaan anak muda dan merestui kalian."

"Siapa bilang mudah? ini justru sangat sulit," keluh Xander.

"Tidak biasanya anda mengeluh."

"Dia wanita yang aneh Alex, saat denganku dia sangat terbuka, bicara terang - terangan dan yah sedikit galak tapi kalau dengan anaknya dia sangat lembut. Aneh kan?"

"Menurut saya itu tidak aneh, dia belum mengenal anda wajar kalau menjaga jarak dengan anda."

"Mungkin juga, apalagi dia dipecat dari EO gara - gara aku."

"Bagaimana bisa tuan?"

"Gara - gara membantuku bebas dari penculik.. pekerjaannya jadi tidak beres."

"Wah, kasian aunty nya Kyara." ucap Alex.

"Dia cukup mandiri, masakannya enak. Apalagi kue buatannya. Kapan - kapan kau harus mencoba."

"Cantik?" tanya Alex.

"Ya cantik," jawab Xander dengan spontan. "Eh maksudku biasa saja, masih cantik keponakannya."

Alex tersenyum melihat atasannya itu. Baru pertama kali ia banyak bercerita tentang wanita. Alex jadi penasaran ingin bertemu dengan aunty nya Kyara.

🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Nyesel kehilangan Kamiha padahal pihak dr perusahaan Xander tdk masalah soal souvenir. Jangan" itu andil dr RAMA

2024-05-14

0

Lucia

Lucia

Oh xander yg bt dipecat. Siapa penculik itu ya?? Bos tiwi sejahat itu. Tdk liat loyalitas krja kamisha..🤦‍♀️ br aja EO gk maju🤭

2024-05-14

0

galaxi

galaxi

waduh kasian kyara dong...jd loncatan doang

2024-05-09

0

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Bertanggung Jawab
3 Survive
4 Belajar Iklas
5 Kembalinya Kyara
6 Perkenalan dengan Axel
7 Xander Alfero Hadid
8 Dipecat
9 Berkenalan dengan Aunty Misha
10 Tom and Jerry
11 Axel Hilang
12 Menumpang Hidup
13 Sisi lain Kamisha
14 Ulang tahun Axel
15 Pertama Masuk Kerja
16 Proyek pertama
17 Cemburu Buta
18 Lucu Melihat Wajahnya
19 Cooking With Love
20 Tamu
21 Kebohongan
22 Pertemuan Keluarga
23 Terbongkar
24 Jujur tapi Bohong
25 Please, Maafkan Aku
26 Gara - Gara di Intai
27 Seperti Keluarga Bahagia
28 "Family Gathering
29 Insiden Lampu Gantung Jatuh
30 Pasien yang Banyak Maunya
31 Tidak akan Kubiarkan itu Terjadi
32 Barter
33 Sial Betul
34 Tragedi
35 Terbongkar
36 Maaf, Aku Masih Marah Padamu
37 Ajang Pembuktian
38 Kyara
39 Award Liburan
40 Kenapa Aku Tidak Bisa Berhenti
41 Trap by Mama Attalia
42 Menjadi Nyonya Xander
43 Berbohong Kedua Kalinya
44 Menaklukkan Hatimu
45 Gagap
46 Tidur Berjalan
47 Mulai Terbiasa Denganmu
48 Merindukanmu
49 Jogja 1
50 Jogja 2
51 Jogja 3
52 Proyek baru
53 Alex si Pengganggu
54 Gara Gara Mati Lampu
55 Drama antara
56 Anniversary Hotel 1
57 Anniversarry Hotel 2
58 Saling Menginginkan
59 Bianca
60 Aku Mencintaimu
61 Surga Dunia
62 Aku Mencintaimu Lima Tahun yang Lalu
63 Jebakan Rani
64 Penyelidikan
65 Kejujuran
66 Terkuak Satu Demi Satu
67 Pemecatan Norman dan Nita
68 Pesan Mbak Ayu
69 Tinggal Bersama
70 Gangguan Mental
71 One by One
72 Berlibur ke Puncak
73 Jangan Sentuh Istriku
74 Jangan, Tinggalkan Aku
75 Tidak Sempurna
76 Hamil
77 Akhirnya Aku Tahu
78 Mendung Sore Itu
79 Kegilaan Kyara
80 Meet You
81 Mau Sembuh
82 Selamat Tinggal Kamisha.
83 Melahirkan
84 Hai, Misha Istriku
85 Misi Dua Pria Dewasa
86 That,s My Husband
87 Terus Berusaha Mendapatkanmu
88 Rencana Gila Sofi dan Mama
89 Sakit.. Sakit.. Sakit..
90 Sengsara Membawa Nikmat
91 Sakitnya Mama Attalia
92 Kembali Bersama
93 Adik Mama
94 Kerja sama dengan Matteo
95 Ternyata Kalau Serius, Tampan Juga
96 Masa Lalu Matteo
97 Tidur Bersama
98 Kau Hanya Milikku Matteo.
99 Hamil Lagi
100 Nyaman di Sampingmu
101 Luka Membawa Bahagia
102 Siena
103 Baby Alesha
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Bertanggung Jawab
3
Survive
4
Belajar Iklas
5
Kembalinya Kyara
6
Perkenalan dengan Axel
7
Xander Alfero Hadid
8
Dipecat
9
Berkenalan dengan Aunty Misha
10
Tom and Jerry
11
Axel Hilang
12
Menumpang Hidup
13
Sisi lain Kamisha
14
Ulang tahun Axel
15
Pertama Masuk Kerja
16
Proyek pertama
17
Cemburu Buta
18
Lucu Melihat Wajahnya
19
Cooking With Love
20
Tamu
21
Kebohongan
22
Pertemuan Keluarga
23
Terbongkar
24
Jujur tapi Bohong
25
Please, Maafkan Aku
26
Gara - Gara di Intai
27
Seperti Keluarga Bahagia
28
"Family Gathering
29
Insiden Lampu Gantung Jatuh
30
Pasien yang Banyak Maunya
31
Tidak akan Kubiarkan itu Terjadi
32
Barter
33
Sial Betul
34
Tragedi
35
Terbongkar
36
Maaf, Aku Masih Marah Padamu
37
Ajang Pembuktian
38
Kyara
39
Award Liburan
40
Kenapa Aku Tidak Bisa Berhenti
41
Trap by Mama Attalia
42
Menjadi Nyonya Xander
43
Berbohong Kedua Kalinya
44
Menaklukkan Hatimu
45
Gagap
46
Tidur Berjalan
47
Mulai Terbiasa Denganmu
48
Merindukanmu
49
Jogja 1
50
Jogja 2
51
Jogja 3
52
Proyek baru
53
Alex si Pengganggu
54
Gara Gara Mati Lampu
55
Drama antara
56
Anniversary Hotel 1
57
Anniversarry Hotel 2
58
Saling Menginginkan
59
Bianca
60
Aku Mencintaimu
61
Surga Dunia
62
Aku Mencintaimu Lima Tahun yang Lalu
63
Jebakan Rani
64
Penyelidikan
65
Kejujuran
66
Terkuak Satu Demi Satu
67
Pemecatan Norman dan Nita
68
Pesan Mbak Ayu
69
Tinggal Bersama
70
Gangguan Mental
71
One by One
72
Berlibur ke Puncak
73
Jangan Sentuh Istriku
74
Jangan, Tinggalkan Aku
75
Tidak Sempurna
76
Hamil
77
Akhirnya Aku Tahu
78
Mendung Sore Itu
79
Kegilaan Kyara
80
Meet You
81
Mau Sembuh
82
Selamat Tinggal Kamisha.
83
Melahirkan
84
Hai, Misha Istriku
85
Misi Dua Pria Dewasa
86
That,s My Husband
87
Terus Berusaha Mendapatkanmu
88
Rencana Gila Sofi dan Mama
89
Sakit.. Sakit.. Sakit..
90
Sengsara Membawa Nikmat
91
Sakitnya Mama Attalia
92
Kembali Bersama
93
Adik Mama
94
Kerja sama dengan Matteo
95
Ternyata Kalau Serius, Tampan Juga
96
Masa Lalu Matteo
97
Tidur Bersama
98
Kau Hanya Milikku Matteo.
99
Hamil Lagi
100
Nyaman di Sampingmu
101
Luka Membawa Bahagia
102
Siena
103
Baby Alesha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!