Axel Hilang

Setelah menidurkan Axel, Kamisha keluar dan duduk bersantai di ruang keluarga. Ia sedang melihat - lihat resep kue lama miliknya. Ia mulai memikirkan strategi pemasaran, agar kuenya bisa berkembang dan menghasilkan uang. Kyara keluar dari kamarnya dan ikut duduk di sofa menemani Kamisha.

"Bagaimana kesan mbak Misha?"

"Kesan apa?"

"Xander lah mbak."

"Oh B aja."

"Biasa? lantas kenapa mbak Misha bicara serius berdua dengannya?"

"Aku hanya ingin tahu keseriusannya padamu."

"Kenapa mbak Misha se protektif itu padaku? apa masalahnya?"

"Aku hanya khawatir jika kejadian dulu menimpamu lagi, itu saja."

"Dia nggak sama dengan pria itu mbak. Xander orang yang bertanggung jawab."

"Dari mana kamu tahu dia bertanggung jawab?"

"Dia baik dengan karyawan, memberikan gaji yang besar, kesejehteraan juga dipikirkan."

"Itu sudah kewajiban dia sebagai seorang atasan karena karyawannya itu menghasilkan keuntungan buat dia. Itu namanya bukan tanggung jawab."

"Menurutku sama saja."

"Aku tidak ingin kamu terburu - buru mengambil keputusan. Aku tidak ingin masa depanmu rusak lagi."

"Masa depan rusak? rusak yang bagaimana yang mbak maksud? mbak seharusnya melihat aku bisa sekolah kemudian kuliah dan sekarang aku bekerja di sebuah hotel terkenal dengan gaji besar!"

"Oke, kau anggap memiliki anak sebelum menikah tidak kau anggap rusak? kau anggap tidak mau bertanggung jawab membesarkannya itu masa depan yang baik? kau anggap tidak berterus terang mengenai kondisi ibumu itu hal yang di benarkan?"

"Mbak Misha tidak iklas melakukan semua itu!"

"Aku iklas, sangat iklas malahan. Aku hanya sedih kau memulai suatu hubungan dengan kebohongan. Seharusnya kamu jujur dan melihat bagaimana reaksinya. Apakah masih mau menerima kondisimu? Jika dia dengan tulus masih mau menerimamu, misal besok dia melamarmu akan aku ijinkan."

"Tidak, dia tidak perlu tahu semua tentang masa laluku. Semua sudah aku tutup rapat - rapat. Mbak jangan mengungkitnya lagi."

"Aku sama sekali tidak mengungkitnya lagi. Aku hanya ingin kamu mendapat laki - laki yang tulus mencintaimu."

"Kalau pemikiranku seperti itu, maka aku akan hidup seperti mbak yang sampai sekarang tidak memiliki pasangan! aku ke kamar dulu mbak, aku capek," pamit Kyara.

Mata Kamisha berkaca - kaca mendengar perkataan dan pendapat dari keponakannya itu. Ia menutup buku resep itu, menuju dapur membuat secangkir coklat hangat.

Sambil menikmati coklat hangat dia berjalan menuju taman kecil yang berada di belakang. Tujuannya hanya untuk menghilangkan kegundahan dan kekalutan hatinya. Ia menyiram beberapa bunga yang ada disana.

Setelah itu ia duduk dan kembali menikmati coklat hangat. Mungkin aku terlalu keras pada Kyara. Dia memang sudah dewasa dan berhak menentukan jalan hidupnya sendiri batin Kamisha. Benar yang dia katakan aku terlalu egois sehingga tidak ada pria yang menyukaiku.

Setelah menghabiskan coklat hangat ia segera masuk dan bergabung bersama Axel untuk tidur.

🍁🍁🍁🍁

Pagi ini Kamisha sudah sibuk berkutat di dapur di bantu oleh mbok Sri. Ia harus mulai mengatur waktu lagi agar tidak keteteran dalam mengurus Axel.

"Mbok, aku antar Axel sekolah dan Kyara kerja dulu. Nanti kalau ovennya sudah bunyi ting itu tandanya kue nya sudah matang. Langsung di buka dan keluarkan loyangnya. Hati - hati panas mbok."

"Ya mbak Misha."

"Axel kamu sudah siap?"

"Sebentar lagi mommy."

Sambil menunggu Axel dan Kyara, Kamisha menata beberapa kue yang sudah matang ke dalam box, rencananya kue itu akan ia tawarkan ke beberapa kenalannya. Siapa tahu mereka mau pesan.

"Mbak Misha, aku mau bicara."

"Ada apa Ra?"

"Soal yang tadi malam."

"Ayo bicara di teras saja, takut kalau Axel dengar."

"Baik mbak."

Setelah sampai di teras.

"Maaf mbak semalam aku bicara kasar dengan mbak."

"Tidak apa - apa, bukan sepenuhnya salahmu," jawab Kamisha. "Semalam aku juga berpikir bahwa aku terlalu memaksakan kehendakku padamu. Aku lupa kalau kamu sudah dewasa dan berhak menentukan masa depanmu sendiri."

"Terima kasih mbak," ucap Kyara. "Oya mbak, kue sebanyak itu mau di bawa kemana?"

"Kau tahu kan kalau aku sudah dipecat. Sudah tidak punya pekerjaan lagi. Rencananya kue itu akan aku tawarkan pada beberapa temanku."

"Hmm bagaimana kalau aku bawa satu box ke hotel. Siapa tahu nanti ada yang pesan juga."

"Wah, ide bagus tuh."

"Oya mbak, hari ini mbak Misha tidak perlu mengantarku."

"Terus kamu mau naik apa?"

"Hmm Xander yang menjemputku."

"O..o.. baiklah kalau begitu," jawab Kamisha manggut - manggut. "Ayo masuk akan aku siapkan kuenya."

Mereka berdua kembali masuk menuju ke dapur. Kamisha menata kuenya ke dalam box serapi mungkin sehingga menarik pembeli.

"Axel, ayo kita berangkat. Keburu terlambat."

Tidak ada jawaban dari Axel.

"Axel sayang, kau tidak mendengar mommy," panggil Kamisha lagi sambil masuk ke dalam kamar. Kosong dan Axel tidak ada di sana.

"Kyara, kau lihat Axel."

"Tidak mbak."

Kamisha mulai panik karena tidak menemukan anaknya.

"Mbok Sri..! mbok Sri..!"

"Njih mbak."

"Mbok Sri lihat Axel?"

"Lo tadi kan Axel ke depan."

"Ke depan?"

"Nggih mbak, katanya mau bantu masukkan box - box kue ke dalam mobil."

"Axel tidak tahu kalau hari ini aku mau bawa kue buat di jual mbok."

"Waduh, saya ndak tahu mbak Misha."

"Ya sudah bukan salah mbok Sri," ucap Kamisha. "Kyara kita cari Axel, pasti belum jauh."

"Baik mbak."

Aduh Axel sayang, kamu pergi ke mana nak batin Kamisha panik.

"Ra, kau cari di komplek sebelah kanan dan aku yang sebelah kiri. Kalau kamu menemukan Axel tolong telepon aku."

"Baik mbak."

Mereka berdua mencari Axel dengan berpencar. Sesekali Kamisha menanyakan pada orang yang sedang aktivitas di pinggir jalan.

Seharusnya belum jauh batin Kamisha. Kenapa masih belum ketemu dan Kyara juga belum menelepon. Ya tuhan tolong bantu aku menemukan Axel.

Tiba - tiba di saat Kamisha kebingungan ada suara klakson mobil.

"Aunty Misha, pagi - pagi mau kemana?"

"Xander? tolong bantu aku, Axel hilang," ucap Kamisha. Matanya mulai berkaca - kaca.

Xander segera menepikan mobilnya dan keluar menemui Kamisha. "Bagaimana ceritanya?"

"Aku tidak tahu, tadi pagi waktu aku memanggang kue dia masih di rumah ganti baju. Terus aku tinggal ke depan sebentar. Tau - tau dia sudah hilang."

"Tenang, tenangkan dirimu. Dia masih kecil pasti perginya belum jauh dari sini," Xander berusaha menenangkan Kamisha yang tampak sangat panik.

"Apa salah mommy sayang, hingga kamu pergi dari rumah." gumam Kamisha.

"Aku bantu cari oke, kamu jangan panik. Pasti ketemu."

"Terima kasih Xander."

Mereka berdua bersama - sama mulai mencari keberadaan Axel. Bertanya pada orang sekitar dan akhirnya ketemu.

"Xander anak kecil topi putih itu Axel kan!" teriak Kamisha. Disana tampak di dekat taman bermain ada anak laki - laki kecil mengenakan topi putih sedang menjajakan kue.

"Yah benar itu Axel," ucap Xander.

Kamisha segera berlari dan memanggil anaknya "Axel..! Axel..! sayang..!" teriak Kamisha. Karena terburu - buru dan tidak melihat jalan yang berlubang, Kamisha jatuh tersungkur.

"Aaauuwww...!!!" teriaknya.

"Hei, hati - hati," Xander berlari menghampiri Kamisha yang terjatuh. Ia membantu Kamisha berdiri.

"Aaauuwww..!!!" teriaknya lagi

"Kenapa?"

"Entahlah, sakit buat jalan."

"Terkilir?"

"Aku tidak tahu," jawab Kamisha. "Tolong kau bawa Axel kemari ya, aku tunggu disini."

"Oke."

Xander berlari menghampiri Axel yang sedang menjajakan kue di sekitar taman bermain.

"Hei boy."

"Om Xander," ucap Axel dan segera memeluknya. "Om mau beli kue ku."

"Aku mencarimu boy."

"Oh common, jangan panggil aku boy om, aku Axel yang sebentar lagi akan dewasa."

"Hahahahh.. oke.. oke," jawab Xander. "Apa yang kau lakukan disini?"

"Aku menjajakan kue," Axel memperlihatkan kue di dalam box yang tinggal setengah.

"Kau membuat khawatir orang satu rumah, lihat itu mommy mencarimu sampai kesini."

"Mommy?"

"Ya, tuh mommy mu," tunjuk Xander. "Ayo kesana, ia sampai jatuh karena mencarimu."

Xander menggandeng tangan Axel dan membawanya ke Kamisha yang sedang duduk karena kakinya masih sakit.

"Oh Axel sayang, kemana saja kamu nak?" Kamisha memeluk dan menciumi putranya.

"I'm sorry mommy membuatmu khawatir."

"Jangan tinggalkan mommy seperti itu lagi oke kalau mau keluar atau pergi kemana saja mommy akan mengantarmu."

"Aku membantu mommy."

"Membantu apa sayang?"

"Berjualan kue."

"Kenapa kau berjualan kue? kan ada mbak Suci di toko."

"Aku tau mommy di pecat dan tidak punya uang lagi, aku ingin membantumu mom."

"Oh my god Axel," Kamisha seketika menangis sambil memeluk Axel. "Maafkan mommy menjadi beban untukmu."

"Dari mana kamu tahu mommy dipecat?"

"Aku tidak sengaja mendengar percakapan mommy dan kak Kya."

Xander yang melihat itu seakan dunianya runtuh, ia kembali merasa bersalah karena dia Kamisha dipecat.

"Axel, dengarkan mommy," Kamisha melepas pelukannya dan menatap dalam ke mata anaknya. "Kamu tidak perlu mengkhawatirkan mommy mencari uang, tabungan mommy banyak dan juga mommy sudah mendapat pelanggan."

"Benarkah? aku dengar dari kak Kya mommy baru akan menawarkan ke teman - teman mommy."

"Kamu salah Axel, aku sebenarnya yang jadi pelanggan mommy mu," ucap Xander. "Kau tahu aku punya dua ratus karyawan di hotelku dan aku rasa mommy mu nanti akan kewalahan membuat kue untuk mereka."

"Yeeaayyy... kue nya laris, thank's om Xander," Axel memeluk Xander.

"Kau jangan khawatir oke, cukup kau belajar saja agar kelak dewasa kau bisa sepertiku."

"Siap om Xander."

"Ayo kita pulang." ajak Xander.

"Aauuww..!!!" teriak Kamisha lagi ketika mencoba untuk berjalan.

"Kenapa mommy?"

"Kaki mommy sakit."

"Mobilku agak jauh, kau yakin bisa jalan?" tanya Xander.

"Entahlah, mungkin kalau pelan - pelan bisa."

"Sudahlah, sini aku gendong."

"E..e..e.. jangan harap aku mau ya," Kamisha mencibir.

"Heh... sudah kakinya luka masih saja arogan. Ayolah aunty Misha, Axel juga harus sekolah."

"Ya sudah, tapi jangan macam - macam ya."

"Bagaimana bisa macam - macam? kaki luka begini apa yang mau di macam - macami."

"Dasar bawel," gerutu Kamisha.

Xander jongkok di depan Kamisha "Ayo naik."

"Nggak ada cara lain?"

"Apa mau di gendong depan?"

"Nggak ah, nanti orang ngira yang nggak - nggak lagi."

"Terserah kamu deh," Xander mulai emosi

"Iklas nolong nggak sih?"

"Aku iklas aunty Misha, aku rasa kamunya yang banyak pertimbangan."

"Ayo mommy, sudah mulai panas," desak Axel.

"Oh ya sayang, sabar ya mommy akan naik ke punggung om Xander." Kamisha mulai memasang ancang - ancang untuk naik ke punggung Xander. "Sudah."

"Oke ayo kita pulang Axel."

Xander mulai menggendong Kamisha. "Wow berat juga tubuhmu."

"Diam," ucap Kamisha sambil mencubit punggung Xander.

"Aauuww... ampun aunty Misha," goda Xander yang pura - pura kesakitan.

Setelah sampai di mobil, Xander membawa Kamisha ke suatu tempat.

"Loh, ini bukan jalan pulang kerumah."

"Kita ke dokter dulu."

"Buat apa?"

"Cek kakimu."

"Nggak perlu."

"Harus! kau auntynya Kyara itu artinya sebentar lagi kau akan menjadi keluargaku oke dan jangan membantah."

Tak berapa lama mereka sampai le rumah sakit. Ternyata tidak ada masalah berat dengan kaki Kamisha hanya terkilir sedikit. Setelah diberikan obat rasanya sudah tidak sakit seperti tadi. Kyara juga sudah diberitahu bahwa Axel sudah ketemu.

"Ayo pulang."

Kamisha mengangguk "Axel ayo sayang."

Sambil menggandeng tangan Axel, Kamisha dan Xander berjalan menuju mobil.

"Masih sakit."

"Sudah tidak terlalu sakit," jawab Kamisha. "Terima kasih karena sudah membantuku mencari Axel. Jika anak itu hilang aku tidak tahu lagi bagaimana harus melanjutkan hidup."

"Jangan berpikir terlalu jauh."

"Oya, jika kau ingin melanjutkan hubunganmu dengan Kyara. Aku mengijinkan," ucap Kamisha sambil tersenyum.

"Oh terima kasih," jawab Xander. Entah kenapa ia masih merasa biasa saja mendengar bahwa Kamisha merestui hubungan mereka. Tidak terlalu senang juga tidak terlalu sedih.

🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Anisul Mukaromah

Anisul Mukaromah

kyara seharusnya yang tanggung jawab hidupi axel meskipun gak ngakui setidaknya buat meringankan beban misha apalagi misha udah gak kerja........... salah xander yang mutusin mau deketin kyara mau nikahin udah gitu gak cari tau dulu masalalu kyara kayak apa ntar nyesel kalo tau kyara udah gak perawan dan punya anak

2022-03-20

1

Tiny suartini

Tiny suartini

kyara ga tau diri banget ya, udah ditolongin anaknya diurus tapi kaya ga tau berterimakasih gitu..
aku tuh gemes sama perempuan kaya kya kesannya egois banget ga inget sama anak

2022-03-20

2

~Wiji~

~Wiji~

reaksi kyara gmna yaaaa liat misya sama xander plg bareng,,, 🤔🤔🤔🤔

2022-03-20

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Bertanggung Jawab
3 Survive
4 Belajar Iklas
5 Kembalinya Kyara
6 Perkenalan dengan Axel
7 Xander Alfero Hadid
8 Dipecat
9 Berkenalan dengan Aunty Misha
10 Tom and Jerry
11 Axel Hilang
12 Menumpang Hidup
13 Sisi lain Kamisha
14 Ulang tahun Axel
15 Pertama Masuk Kerja
16 Proyek pertama
17 Cemburu Buta
18 Lucu Melihat Wajahnya
19 Cooking With Love
20 Tamu
21 Kebohongan
22 Pertemuan Keluarga
23 Terbongkar
24 Jujur tapi Bohong
25 Please, Maafkan Aku
26 Gara - Gara di Intai
27 Seperti Keluarga Bahagia
28 "Family Gathering
29 Insiden Lampu Gantung Jatuh
30 Pasien yang Banyak Maunya
31 Tidak akan Kubiarkan itu Terjadi
32 Barter
33 Sial Betul
34 Tragedi
35 Terbongkar
36 Maaf, Aku Masih Marah Padamu
37 Ajang Pembuktian
38 Kyara
39 Award Liburan
40 Kenapa Aku Tidak Bisa Berhenti
41 Trap by Mama Attalia
42 Menjadi Nyonya Xander
43 Berbohong Kedua Kalinya
44 Menaklukkan Hatimu
45 Gagap
46 Tidur Berjalan
47 Mulai Terbiasa Denganmu
48 Merindukanmu
49 Jogja 1
50 Jogja 2
51 Jogja 3
52 Proyek baru
53 Alex si Pengganggu
54 Gara Gara Mati Lampu
55 Drama antara
56 Anniversary Hotel 1
57 Anniversarry Hotel 2
58 Saling Menginginkan
59 Bianca
60 Aku Mencintaimu
61 Surga Dunia
62 Aku Mencintaimu Lima Tahun yang Lalu
63 Jebakan Rani
64 Penyelidikan
65 Kejujuran
66 Terkuak Satu Demi Satu
67 Pemecatan Norman dan Nita
68 Pesan Mbak Ayu
69 Tinggal Bersama
70 Gangguan Mental
71 One by One
72 Berlibur ke Puncak
73 Jangan Sentuh Istriku
74 Jangan, Tinggalkan Aku
75 Tidak Sempurna
76 Hamil
77 Akhirnya Aku Tahu
78 Mendung Sore Itu
79 Kegilaan Kyara
80 Meet You
81 Mau Sembuh
82 Selamat Tinggal Kamisha.
83 Melahirkan
84 Hai, Misha Istriku
85 Misi Dua Pria Dewasa
86 That,s My Husband
87 Terus Berusaha Mendapatkanmu
88 Rencana Gila Sofi dan Mama
89 Sakit.. Sakit.. Sakit..
90 Sengsara Membawa Nikmat
91 Sakitnya Mama Attalia
92 Kembali Bersama
93 Adik Mama
94 Kerja sama dengan Matteo
95 Ternyata Kalau Serius, Tampan Juga
96 Masa Lalu Matteo
97 Tidur Bersama
98 Kau Hanya Milikku Matteo.
99 Hamil Lagi
100 Nyaman di Sampingmu
101 Luka Membawa Bahagia
102 Siena
103 Baby Alesha
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Bertanggung Jawab
3
Survive
4
Belajar Iklas
5
Kembalinya Kyara
6
Perkenalan dengan Axel
7
Xander Alfero Hadid
8
Dipecat
9
Berkenalan dengan Aunty Misha
10
Tom and Jerry
11
Axel Hilang
12
Menumpang Hidup
13
Sisi lain Kamisha
14
Ulang tahun Axel
15
Pertama Masuk Kerja
16
Proyek pertama
17
Cemburu Buta
18
Lucu Melihat Wajahnya
19
Cooking With Love
20
Tamu
21
Kebohongan
22
Pertemuan Keluarga
23
Terbongkar
24
Jujur tapi Bohong
25
Please, Maafkan Aku
26
Gara - Gara di Intai
27
Seperti Keluarga Bahagia
28
"Family Gathering
29
Insiden Lampu Gantung Jatuh
30
Pasien yang Banyak Maunya
31
Tidak akan Kubiarkan itu Terjadi
32
Barter
33
Sial Betul
34
Tragedi
35
Terbongkar
36
Maaf, Aku Masih Marah Padamu
37
Ajang Pembuktian
38
Kyara
39
Award Liburan
40
Kenapa Aku Tidak Bisa Berhenti
41
Trap by Mama Attalia
42
Menjadi Nyonya Xander
43
Berbohong Kedua Kalinya
44
Menaklukkan Hatimu
45
Gagap
46
Tidur Berjalan
47
Mulai Terbiasa Denganmu
48
Merindukanmu
49
Jogja 1
50
Jogja 2
51
Jogja 3
52
Proyek baru
53
Alex si Pengganggu
54
Gara Gara Mati Lampu
55
Drama antara
56
Anniversary Hotel 1
57
Anniversarry Hotel 2
58
Saling Menginginkan
59
Bianca
60
Aku Mencintaimu
61
Surga Dunia
62
Aku Mencintaimu Lima Tahun yang Lalu
63
Jebakan Rani
64
Penyelidikan
65
Kejujuran
66
Terkuak Satu Demi Satu
67
Pemecatan Norman dan Nita
68
Pesan Mbak Ayu
69
Tinggal Bersama
70
Gangguan Mental
71
One by One
72
Berlibur ke Puncak
73
Jangan Sentuh Istriku
74
Jangan, Tinggalkan Aku
75
Tidak Sempurna
76
Hamil
77
Akhirnya Aku Tahu
78
Mendung Sore Itu
79
Kegilaan Kyara
80
Meet You
81
Mau Sembuh
82
Selamat Tinggal Kamisha.
83
Melahirkan
84
Hai, Misha Istriku
85
Misi Dua Pria Dewasa
86
That,s My Husband
87
Terus Berusaha Mendapatkanmu
88
Rencana Gila Sofi dan Mama
89
Sakit.. Sakit.. Sakit..
90
Sengsara Membawa Nikmat
91
Sakitnya Mama Attalia
92
Kembali Bersama
93
Adik Mama
94
Kerja sama dengan Matteo
95
Ternyata Kalau Serius, Tampan Juga
96
Masa Lalu Matteo
97
Tidur Bersama
98
Kau Hanya Milikku Matteo.
99
Hamil Lagi
100
Nyaman di Sampingmu
101
Luka Membawa Bahagia
102
Siena
103
Baby Alesha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!