Ulang tahun Axel

"Selamat ulang tahun Axel sayang," ucap Kamisha ketika membangunkan Axel.

Axel yang mengerjap - erjapkan matanya "Thank's mommy."

"Cepat mandi, kita berangkat ke sekolah dan mommy sudah menyiapkan beberapa kue untuk temanmu di sekolah."

"Benarkah?"

Kamisha mengangguk.

"Thank's mom, you are the best."

"Sama - sama love," ucap Kamisha memeluk Axel.

Sambil menunggu Axel mandi, Kamisha mulai menata dan memasukkan berbagai kue ke dalam mobil.

"Mbak."

"Ya."

"Hari ini mbak Misha ada wawancara dengan hotelnya Xander."

"Aku tahu."

"Hmm apa ulang tahunnya Axel di tunda?"

"Tidak Ra, tetap kita rayakan di sekolahan cuma nanti tidak sampai siang. Hanya ceremoni saja."

"Wawancaranya mbak?"

"Aku kemarin meminta Xander untuk mengundur waktu wawancara sampai jam sebelas siang."

"Dia mau?"

"Ya dan aku juga mengundangnya ke acara Axel.. jadi nanti kau bisa berangkat bersamanya."

"Baiklah, tapi kenapa dia tidak mengatakan apa - apa padaku."

"Wah kalau itu aku tidak tahu," jawab Kamisha. "Ayo bantu aku membawa kue nya."

"Ya mbak."

Dengan segera Kyara membantu Kamisha memasukan kue ke dalam mobil. Tak lama kemudian tampak Xander sudah datang. Kyara segera menyambut kedatangannya.

"Hai, kau ikut ke sekolahan nanti?"

"Hmm tentu saja, Axel yang mengundangku secara langsung," jawab Xander. "Mana dia?"

"Di dalam sedang mandi," jawab Kyara.

Pandangan Xander beralih ke Kamisha yang sibuk menata cup cake dan aneka makanan untuk anak - anak.

"Wah mom Misha sepertinya sibuk sekali."

"Tentu saja sibuk, tidak seperti anda yang sibuk menonton seorang wanita dengan satu anak menata kue tanpa membantunya."

"Baiklah, butuh bantuan mom Misha?"

"Tidak perlu, sudah terlambat."

"Kenapa begitu banyak? yang aku pernah lihat teman Axel di sekolah tidak sebanyak itu."

"Iya, teman Axel di sekolah hanya berjumlah tiga puluh sisanya untuk anak - anak di panti asuhan."

"Wow, kau sudah mengajarkan anakmu untuk berbagi."

"Yah syukurlah, aku melakukan ini sejak Axel berumur satu tahun. Jadi kami sudah seperti keluarga."

"Hmm menarik, lain kali boleh juga aku mengadakan acara seperti itu."

"Ya, bagus juga," jawab Kamisha. Tak lama kemudian keluarlah Axel.

"Hai, om Xander," peluknya dengan erat.

"Hai, selamat ulang tahun Axel."

"Terima kasih om."

"Hmm kau tidak menanyakan kadomu."

"Kata mommy tidak boleh minta kado ke siapapun."

"Hei, sebentar lagi aku akan menjadi keluargamu."

"Oh really."

"Of course Axel."

"Yeeaayy... aku akan naik mobil keren setiap hari."

"Hahahahhh... bukan hanya setiap hari tapi setiap saat," ucap Xander. "Dan ini kado untukmu Axel," Xander mengeluarkan sesuatu dari bagasinya.

"Yeeaayy Robot Optimus Prime, aku sudah lama menginginkan ini. Thank's om Xander."

"Sama - sama Axel, rajin sekolah dan nurut kata mommy mu."

Kyara hanya terdiam melihat interaksi antara Axel dan Xander, mereka dalam waktu singkat cepat akrab. Ia berpikir apakah harus berterus terang dengan Xander bahwa ia sudah memiliki anak yaitu Axel. Tapi bagaimana jika setelah tahu, Xander malah menjauh.

Kamisha mendekati Kyara yang melamun "Mana kadomu?"

"Aku, aku lupa mbak."

"What? lupa? anakmu sedang ulang tahun Ra, tolong perhatian sedikit," bisiknya

"Nanti aku belikan saat perjalanan ke sekolah."

"Ya sudah terserah kamu," jawab Kamisha yang malas berdebat karena ini moment bahagianya Axel. "Ayo kita berangkat sayang, keburu siang."

"Oke mommy."

"Axel, kau naik mobilku saja."

"Ehmm no om Xander, kasihan mom Misha dia akan sendiri kalau aku naik mobil bersama om dan kak Kya."

"Good boy," puji Xander.

Mereka segera berangkat ke sekolah Axel. Teman - temannya sudah menunggu kedatangan mereka. Acara tidak berlangsung lama karena mereka akan lanjut ke panti.

Ternyata itu semua membawa berkah. Xander memutuskan menjadi donatur tetap di panti asuhan. Ia merasa iba banyak anak - anak kecil yang tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua. Apalagi tempat yang mereka tinggali perlu renovasi sehingga layak di tempati.

"Axel, mommy hari ini ada wawancara kerja. Kau di rumah bersama mbok Sri, oke."

"Mommy akan bekerja lagi?"

"Ya sayang, kalau wawancaranya berhasil."

"Baiklah mommy."

"Mommy pergi dulu."

Kamisha mencium kening putranya dan kemudian berangkat menuju hotel Hadid Paradise. Ia merasa agak tegang karena menghadapi para penguji. Ia juga belum begitu tahu mengenai dunia perhotelan. Kyara sudah memberikan referensi buku mengenai perhotelan dan itu cukup membantu.

Setelah sampai di tempat parkir, Kamisha membenahi penampilannya sedikit. Ia harus memberi muka pada keponakannya bahwa ia memiliki keluarga yang tidak membuat malu.

Kamisha keluar dari mobil. Sebelum melangkah masuk ia menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan - pelan.

Tiba - tiba matanya tertuju pada seseorang yang dia kenal.

"Pak..! pak..!" panggilnya sambil menepuk pundak seorang pria. Pria itu menoleh ke arah Kamisha. "Masih ingat saya?"

Pria itu diam dan memandang Kamisha penuh selidik.

"Saya wanita yang pernah anda tolong dari serangan seorang pria. Itu di depan kantor EO Galaxy. Hmm sekitar lima tahun yang lalu."

"Oh ya saya ingat."

"Saya belum sempat mengucapkan terima kasih secara pribadi pada bapak."

"Ah tidak perlu saya hanya melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik."

"Yah karena bantuan bapak masa depan saya terselamatkan dari pria seperti itu."

"Sebenarnya masa depan seseorang itu sudah ditentukan oleh yang maha kuasa."

"Iya betul pak, tapi tetap saja saya harus mengucapkan terima kasih. Nama bapak?"

"Saya Alex, panggil saja begitu."

"Ah jangan dong pak, dengan orang yang usianya lebih tua harus sopan," ucap Kamisha. "Pak Alex bekerja di sini?"

"Ya benar sudah lama saya mengabdikan hidup saya di sini."

"Hmm kalau saya baru mau masuk ini," jelas Kamisha. "Eh maaf pak Alex saya harus wawancara di dalam, sekali lagi terima kasih sudah menyelamatkan saya lima tahun yang lalu," ucap Kamisha.

"Sama - sama, mudah - mudahan wawancaranya lancar sehingga kita bisa menjadi rekan kerja."

"Iya terima kasih doanya pak. Permisi."

Kamisha segera masuk ke dalam gedung dan menuju lantai tiga untuk melakukan wawancara dengan kepala HRD.

Wah.. aku lupa menanyakan namanya batin Alex. Syukurlah kalau dia bisa terlepas dari pria itu, sayang sekali kalau cantik - cantik harus menderita.

Siang ini Kamisha melakukan wawancara dengan lancar. Semua pertanyaan bisa ia jawab dengan sempurna. Ternyata tidak sesulit yang ia bayangkan, atau mungkin Xander telah berpesan kepada kepala HRD untuk memberikan pertanyaan yang mudah. Ah masa bodoh yang penting ia masuk ke perusahaan ini sama seperti yang lain, melalui tes.

"Selamat Kamisha, kamu diterima bekerja disini."

"Terima kasih sekali pak."

"Selamat bergabung dan rencananya kamu ditempatkan di bagian marketing."

"Baik pak, saya akan berusaha melaksanakan tugas sebaik - baiknya."

Pintu ruangan terbuka masuklah Xander.

"Selamat siang pak Xander," sapa kepala HRD.

"Selamat siang, bagaimana dengan karyawan baru ini?"

"Semua pertanyaan yang diajukan dijawab dengan sempurna dan memang cocok di bagian marketing."

"Hmm bagus," jawab Xander. "Selamat bergabung Kamisha, aku harap kau bisa membawa kemajuan lagi di hotel kami," ucap Xander sambil mengulurkan tangannya

Kamisha menyambut uluran tangan itu dan menjabatnya "Terima kasih pak Xander, saya akan berusaha melaksanakan tugas saya dengan sebaik - baiknya."

Xander segera keluar dari ruangan. Dan Kamisha di perlihatkan ruangan kerjanya. Ia bisa bekerja mulai besok pagi.

Setelah melihat ruang kerjanya ia memutuskan untuk duduk di kafe sebelum pulang.

"Mbak Misha."

"Kyara."

"Bagaimana mbak wawancaranya?"

"Lancar, dan aku bisa bekerja mulai besok."

"Syukurlah, aku lega."

"Kamu dari mana?"

"Makan siang sama Xander, hmm tuh orangnya ke sini"

Xander berjalan bersama seseorang yang sepertinya dia kenal.

"Selamat Kamisha, maaf aku harus memanggilmu seperti itu karena ini di kantor."

"Saya sama sekali tidak keberatan pak Xander," jawab Kamisha. "Pak Alex ketemu lagi."

"Kamu kenal Alex?"

"Ya saya kenal, karena beliau sudah menyelamatkan masa depan saya lima tahun yang lalu."

"Alex, jelaskan."

"Baik pak, jadi begini bapak masih ingat pernah menyuruh saya menyelamatkan wanita yang sedang diseret oleh seorang pria lima tahun yang lalu. Tepatnya di kantor EO Galaxy."

"Ah waktu kita mau mengadakan event buat kantor."

"Ya betul pak."

"Ah aku ingat, wanita dengan senyum yang___" Xander tidak melanjutkan kata - katanya.

"Yang apa pak?" tanya Kamisha penasaran.

"Senyum yang lega karena lepas dari bahaya, itu maksudku."

"Jadi mbak___" Alex tidak meneruskan perkataannya.

"Kamisha, pak Alex. Panggil saja Misha."

"Jadi mbak Misha, saat itu pak Xander lah yang menyuruh saya menyelamatkan anda."

"Oh jadi yang di dalam mobil itu pak Xander."

"Hmm jangan GR dulu. Aku menolongmu karena kasihan."

"Iya... iya... saya tahu pak Xander berhati emas, menolong kaum yang lemah. Saya ucapkan terima kasih atas pertolongan pak Xander waktu itu."

"Hmm," jawab Xander.

"Mbak Misha aku kembali ke ruangan dulu ya," sela Kyara di tengah pembicaraan mereka

"Ya Ra, hati - hati. Aku juga pamit pulang."

"Ya mbak," jawab Kyara sambil pergi meninggalkan Kamisha.

"Mbak Misha kenal dengan mbak Kyara?" tanya Alex.

"Bukan hanya kenal, Alex. Kamisha ini aunty nya Kyara," jawab Xander.

"Oh saya baru tahu."

"Ya pak Alex, santai saja, walaupun jadi aunty saya juga belum terlalu tua untuk mengenakan syal " Kamisha melirik Xander.

"Hei... namanya juga aunty pasti berumur kan."

"Belum tentu, ada juga yang muda. Contohnya saya, lain kali tanya - tanya dulu pak. Minimal cari informasi."

"Kau meremehkanku?"

"Bukan meremehkan tapi memberi saran agar jalan bapak itu benar."

"Ah sudah, malas aku berdebat denganmu."

"Ah yang benar, kalau malas kenapa setiap ketemu berdebat terus," Kamisha melotot ke arah Xander.

"Kamu."

Alex tersenyum melihat ekspresi mereka berdua.

"Pak Xander, kalau tidak ada hal yang penting lagi saya mohon ijin untuk pulang."

"Hmm apa Axel menyukai hadiah dariku?"

"Pagi tadi dia senang sekali, nanti aku tanyakan pendapatnya."

"Baiklah, kabari aku."

"Bagaimana caranya pak?"

"Alex beri dia no handphone ku."

Alex segera memberikan kartu nama Xander pada Kamisha.

"Terima kasih pak Alex.. saya permisi dulu.." ucap Kamisha.

"Ehemmm.." Xander berdehem dengan keras.

"Oh hampir lupa. Terima kasih pak Xander yang berhati emas. Saya permisi dulu."

"Ya hati - hati."

Kamisha meninggalkan mereka berdua dengan tersenyum geli.

"Cantik senyumannya mbak Misha ya pak."

"Iya," jawab Xander. "Eh cantik dari mana, orang yang ketus dan keras kepala."

"Ingat Alex kau sudah tua, sudah berkeluarga. Jangan macam - macam."

"Tidak pak, saya hanya kagum saja."

Sementara itu di dalam mobil tampak Kamisha menerima telepon.

"Ya mbak Ayu."

"Besok lusa aku akan ke Bandung. Aku rindu dengan cucu dan anakku."

"Mbak Ayu sudah menghubungi Kyara?"

"Dia tidak bisa aku hubungi, apa dia ganti nomor?"

"Setahu tidak mbak. Coba nanti aku bicara dengannya."

"Baiklah kalau begitu."

"Mbak nanti kalau sudah sampai di terminal telepon saja. Nanti aku jemput."

"Terima kasih ya Sha."

Panggilan di akhiri.

Kamisha menarik napas panjang. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikirannya Kyara. Aku harus bicara dengannya kalau di rumah batin Kamisha.

🍁🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Lucia

Lucia

Kyra gmn sih sm ibu & anak tdk mengKuii.
Gk liat pa pengorbanan mishA🤔

2024-05-14

0

Isma Rismaya

Isma Rismaya

ku menunggu uodate nya thir

2022-03-26

1

~Wiji~

~Wiji~

kasian misyaa harus managgung beban kluarga,,,

2022-03-25

1

lihat semua
Episodes
1 Pengkhianatan
2 Bertanggung Jawab
3 Survive
4 Belajar Iklas
5 Kembalinya Kyara
6 Perkenalan dengan Axel
7 Xander Alfero Hadid
8 Dipecat
9 Berkenalan dengan Aunty Misha
10 Tom and Jerry
11 Axel Hilang
12 Menumpang Hidup
13 Sisi lain Kamisha
14 Ulang tahun Axel
15 Pertama Masuk Kerja
16 Proyek pertama
17 Cemburu Buta
18 Lucu Melihat Wajahnya
19 Cooking With Love
20 Tamu
21 Kebohongan
22 Pertemuan Keluarga
23 Terbongkar
24 Jujur tapi Bohong
25 Please, Maafkan Aku
26 Gara - Gara di Intai
27 Seperti Keluarga Bahagia
28 "Family Gathering
29 Insiden Lampu Gantung Jatuh
30 Pasien yang Banyak Maunya
31 Tidak akan Kubiarkan itu Terjadi
32 Barter
33 Sial Betul
34 Tragedi
35 Terbongkar
36 Maaf, Aku Masih Marah Padamu
37 Ajang Pembuktian
38 Kyara
39 Award Liburan
40 Kenapa Aku Tidak Bisa Berhenti
41 Trap by Mama Attalia
42 Menjadi Nyonya Xander
43 Berbohong Kedua Kalinya
44 Menaklukkan Hatimu
45 Gagap
46 Tidur Berjalan
47 Mulai Terbiasa Denganmu
48 Merindukanmu
49 Jogja 1
50 Jogja 2
51 Jogja 3
52 Proyek baru
53 Alex si Pengganggu
54 Gara Gara Mati Lampu
55 Drama antara
56 Anniversary Hotel 1
57 Anniversarry Hotel 2
58 Saling Menginginkan
59 Bianca
60 Aku Mencintaimu
61 Surga Dunia
62 Aku Mencintaimu Lima Tahun yang Lalu
63 Jebakan Rani
64 Penyelidikan
65 Kejujuran
66 Terkuak Satu Demi Satu
67 Pemecatan Norman dan Nita
68 Pesan Mbak Ayu
69 Tinggal Bersama
70 Gangguan Mental
71 One by One
72 Berlibur ke Puncak
73 Jangan Sentuh Istriku
74 Jangan, Tinggalkan Aku
75 Tidak Sempurna
76 Hamil
77 Akhirnya Aku Tahu
78 Mendung Sore Itu
79 Kegilaan Kyara
80 Meet You
81 Mau Sembuh
82 Selamat Tinggal Kamisha.
83 Melahirkan
84 Hai, Misha Istriku
85 Misi Dua Pria Dewasa
86 That,s My Husband
87 Terus Berusaha Mendapatkanmu
88 Rencana Gila Sofi dan Mama
89 Sakit.. Sakit.. Sakit..
90 Sengsara Membawa Nikmat
91 Sakitnya Mama Attalia
92 Kembali Bersama
93 Adik Mama
94 Kerja sama dengan Matteo
95 Ternyata Kalau Serius, Tampan Juga
96 Masa Lalu Matteo
97 Tidur Bersama
98 Kau Hanya Milikku Matteo.
99 Hamil Lagi
100 Nyaman di Sampingmu
101 Luka Membawa Bahagia
102 Siena
103 Baby Alesha
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pengkhianatan
2
Bertanggung Jawab
3
Survive
4
Belajar Iklas
5
Kembalinya Kyara
6
Perkenalan dengan Axel
7
Xander Alfero Hadid
8
Dipecat
9
Berkenalan dengan Aunty Misha
10
Tom and Jerry
11
Axel Hilang
12
Menumpang Hidup
13
Sisi lain Kamisha
14
Ulang tahun Axel
15
Pertama Masuk Kerja
16
Proyek pertama
17
Cemburu Buta
18
Lucu Melihat Wajahnya
19
Cooking With Love
20
Tamu
21
Kebohongan
22
Pertemuan Keluarga
23
Terbongkar
24
Jujur tapi Bohong
25
Please, Maafkan Aku
26
Gara - Gara di Intai
27
Seperti Keluarga Bahagia
28
"Family Gathering
29
Insiden Lampu Gantung Jatuh
30
Pasien yang Banyak Maunya
31
Tidak akan Kubiarkan itu Terjadi
32
Barter
33
Sial Betul
34
Tragedi
35
Terbongkar
36
Maaf, Aku Masih Marah Padamu
37
Ajang Pembuktian
38
Kyara
39
Award Liburan
40
Kenapa Aku Tidak Bisa Berhenti
41
Trap by Mama Attalia
42
Menjadi Nyonya Xander
43
Berbohong Kedua Kalinya
44
Menaklukkan Hatimu
45
Gagap
46
Tidur Berjalan
47
Mulai Terbiasa Denganmu
48
Merindukanmu
49
Jogja 1
50
Jogja 2
51
Jogja 3
52
Proyek baru
53
Alex si Pengganggu
54
Gara Gara Mati Lampu
55
Drama antara
56
Anniversary Hotel 1
57
Anniversarry Hotel 2
58
Saling Menginginkan
59
Bianca
60
Aku Mencintaimu
61
Surga Dunia
62
Aku Mencintaimu Lima Tahun yang Lalu
63
Jebakan Rani
64
Penyelidikan
65
Kejujuran
66
Terkuak Satu Demi Satu
67
Pemecatan Norman dan Nita
68
Pesan Mbak Ayu
69
Tinggal Bersama
70
Gangguan Mental
71
One by One
72
Berlibur ke Puncak
73
Jangan Sentuh Istriku
74
Jangan, Tinggalkan Aku
75
Tidak Sempurna
76
Hamil
77
Akhirnya Aku Tahu
78
Mendung Sore Itu
79
Kegilaan Kyara
80
Meet You
81
Mau Sembuh
82
Selamat Tinggal Kamisha.
83
Melahirkan
84
Hai, Misha Istriku
85
Misi Dua Pria Dewasa
86
That,s My Husband
87
Terus Berusaha Mendapatkanmu
88
Rencana Gila Sofi dan Mama
89
Sakit.. Sakit.. Sakit..
90
Sengsara Membawa Nikmat
91
Sakitnya Mama Attalia
92
Kembali Bersama
93
Adik Mama
94
Kerja sama dengan Matteo
95
Ternyata Kalau Serius, Tampan Juga
96
Masa Lalu Matteo
97
Tidur Bersama
98
Kau Hanya Milikku Matteo.
99
Hamil Lagi
100
Nyaman di Sampingmu
101
Luka Membawa Bahagia
102
Siena
103
Baby Alesha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!