Terkapar

Ali masih harus menetralisir nafasnya yang rasanya menghilang setelah dadanya tadi seperti terkena hantaman bola meriam. Benar-benar rasanya menyesakkam dan nyawanya mirip tercabut dari raganya.

Netra coklatnya masih harus memfokuskan diri dan yang kabur. Rasanya aku mau pingsan. Dia hanya mendengar suara teriakan Davina saat peluru itu mengenai tubuhnya. Davina. Seketika Ali berusaha untuk bangkit.

"Whoo... Whoo. Sabar Al!" sebuah suara terdengar di telinganya. "Gimana rasanya terkena peluru?"

Ali berusaha bangkit. "Da...vi...na" suaranya terdengar serak.

"Ji, tampaknya rusuknya kena deh!" ucap seseorang lagi. Ali berusaha memfokuskan suara orang satunya.

"Kak Fuji! Gimana Ali?" suara Davina terdengar di telinganya.

"Dia akan hidup cuma ya harus dibawa ke rumah sakit."

Ali merasa tubuhnya diangkat oleh dua orang pria dan berjalan keluar resort.

"Aku tidak apa-apa" bisiknya pelan. "Hanya nyeri di dada." Dirinya sudah bisa fokus dan kembali.

"No, Al, kamu harus dibawa ke rumah sakit. Kayaknya rusukmu ada yang retak" ucap Nathan. Ali melihat kiri dan kanannya terdapat Nathan dan Fuji Al Jordan. Ketiganya keluar dan Ali bisa melihat bagaimana para sepupunya Davina tampak memakai baju hitam-hitam ala ninja menatap dirinya kasihan dan... geli.

"Bisa ambruk juga kamu Al" ledek Arjuna yang berdiri bersebelahan dengan Ashley. Ali juga bisa melihat Bara, Arya, Rhett, Marco, Mario, Ezra, Iwan dan Aidan disana. Semuanya tampak badass. Benar-benar baik keturunan Pratomo ataupun menantunya harus bisa sama mengerikan.

"Thanks Al, jadi tameng Davina" cengir Aidan.

"Aku hanya bisa itu" ucap Ali sebelum masuk ke dalam mobil milik Fuji.

Davina pun memeluk saudaranya satu persatu.

"Terimakasih" ucap gadis itu yang mendapatkan pelukan dan ciuman di pelipisnya dari Arjuna.

"Hei, kamu adik kami. Siapa yang mengganggu, kita hajar lah. Sayang, si rusuh nggak bisa ikut karena bininya mau lahiran" kekeh Arjuna.

"Rugi Levi. Dia yang atur strategi sama Oom Javier, malah dia yang ga bisa ikut" kekeh Aidan.

"Sudah, kamu temani Ali ke rumah sakit." Marco mengusap kepala adik iparnya.

***

Davina memandang Ali yang masih memegang dadanya yang masih terasa nyeri.

"Maaf Al" bisik Davina.

"It's okay, Vina. Hanya...aku tidak menyangka begini rasanya terkena peluru" senyum Ali menenangkan gadis itu.

"Tapi kamu berani lho Al, maju melindungi Davina sebelum peluru itu mengenai dirinya." Nathan menoleh ke belakang. ( Sorry aku revisi soalnya salah ketik. )

"Aku hanya reflek" jawab Ali. "Tidak akan kuijinkan siapapun menyakiti Davina" ucapnya tegas.

Fuji dan Nathan hanya saling memandang dan mata hazel Fuji menatap adiknya yang membalas dengan tatapan yang tidak bisa diprediksi.

***

Hasil pemeriksaan dua tulang rusuk Ali mengalami retak dan harus dirawat di rumah sakit selama satu Minggu untuk pemulihan.

Ali hanya manyun mendengar harus terdampar di rumah sakit.

"Sabar Al, resiko menjadi tameng itu begini. Beruntung kevlar mu benar-benar bagus. Dulu aku pernah kena tembak gara-gara ada pasien gila, empat tulang rusukku patah. Parah bener!" kekeh Fuji tanpa beban.

"Apa kalian selalu seperti ini? Hidup dengan aksi heboh?" tanya Ali penasaran.

"Well, kami sudah biasa melihat keluarga kami seperti ini jadi biasa saja." Fuji memeriksa hasil Rontgen Ali. "Setidaknya ini nggak separah aku sih."

"Levi lagi stress" lapor Nathan yang baru saja menengok sepupunya.

"Kenapa?" tanya Davina.

"Yanti galaknya keluar dan Levi jadi tempat pelampiasan" kekeh Nathan.

"Tapi anak itu memang patutnya mendapatkan istri yang galak dan bisa menghandle kegesrekannya" cengir Nathan.

"Aku nggak kebayang kayak apa anaknya dia besok. Apakah bisa anteng atau separah babeh dan Opanya?" Fuji hanya menggelengkan kepalanya.

"Ji, elu kan sama saja kalau soal gesrek!" komentar Nathan.

"Tapi parah dia!"

***

Davina tetap ngeyel tetap menemani Ali Khan di rumah sakit sementara Yono, datang membawakan baju ganti milik keduanya dari kamar masing-masing.

"Non Davina, kalau mau bersih-bersih dulu Monggo lho. Saya yang akan menjaga tuan Khan." Yono menatap nonanya yang masih melihat Ali.

"Aku titip Ali ya, Yono." Davina lalu mengambil kopernya dan membawanya ke kamar mandi.

Setelah Davina masuk ke kamar mandi, Ali menatap Yono. Pria berwajah seram itu selalu lembut jika bersama nonanya, nona yang sudah dilindunginya sejak dua tahun lalu. Boleh dibilang Davina seperti adiknya sendiri.

"Yono" panggil Ali.

"Ya tuan Khan?" Yono mendekati Ali Khan yang terbaring di tempat tidur.

"Berapa lama kamu menjadi pengawal Davina?"

"Saya sudah dua tahun ini mengawal nona Davina, tuan Khan."

"Apakah dia mempunyai kekasih sebelum ini?"

Yono menatap pria India yang menjadi rekan bisnis Bossnya, Arjuna. Yono memang anak buahnya Arjuna dulu sebelum dia kirim ke Jakarta untuk mengawal Davina.

"Setahu saya belum ada tuan. Selama saya mengawal nona Davina, dia hanya berkumpul dengan para sepupunya."

Ali pun mengangguk.

***

Davina tampak sudah segar setelah mandi dan dia memakai kaus longgar bewarna biru navy, celana jeans panjang serta wajahnya bebas make up.

Gadis itu dengan santainya menyimpan SiG dan PPKnya ke dalam tas kopernya dan Ali hanya melongo melihat Davina juga meletakkan sebuah pisau disana.

"Tenang Al, itu pisau buat masak, bukan nusuk orang" ucap Davina cuek.

"Kamu sejak umur berapa belajar menembak?"

Davina duduk di sebelah Ali dan mulai membuka bento yang sudah dibawakan Yono.

"Kamu mau makan?" tanya Davina tidak menjawab pertanyaannya.

"Belum terlalu lapar. Jawab dulu pertanyaanku, Vina." Ali menatap dalam ke mata hazel itu.

"Sejak aku berusia enam tahun." Davina memasukkan nasi dan potongan ayam teriyaki ke dalam mulutnya.

"Apakah wajib di kalangan keluarga kalian?"

"Wajib dan harus." Davina menatap Ali. "Kenapa? Insecure?"

Ali tertawa tertahan karena rusuknya terasa sakit. "Tidak. Aku malah semakin semangat membuktikan pada ayahmu bahwa aku pantas untukmu. Ngomong-ngomong, aku sangat menikmati kejadian semalam."

"Kejadian yang mana?" tanya Davina bingung.

"Semalam aku memelukmu di tempat tidur sebelum pria itu masuk ke dalam resort."

Pipi Davina merona. "Itu akting Al."

"Aku tidak merasa bahwa aku berakting, Vin karena aku benar-benar menikmatinya setiap saat meskipun keluargamu melihatnya." Ali Khan menatap mata hazel Davina. "Aku benar-benar mencintaimu, Davina. Sangat."

Davina menatap Ali Khan.

Tapi aku tidak mencintaimu, Ali.

***

Yuhuuu Up Siang Yaaaaa

Maaf telat soalnya tadi urus si Kara dulu

Ohya kalau mau lihat visual generasi Pratomo, aku kasih deh meskipun ada di Ig ku hana_reeves_nt

Generasi Kedua. Maaf lupa si Jammie Arata

Generasi ketiga.

Generasi keempat.

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote n gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Desy Tri Astuti

Desy Tri Astuti

cerita anak2 Reza Pratomo gk ada ya thor. Nathan Pratomo sama Fuji AL Jordan 😉( anak Mamoru)

2024-09-14

1

Lusy Aristiani

Lusy Aristiani

Eiji n diajeng Aya aya..... 😆😆😆😆

2024-08-09

1

Septi ani

Septi ani

ada cerita tttg ashley sky ya kak?

2023-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue Davina Arata
2 Masa Lalu Davina
3 Bertemu Ye-jun
4 Aku Akan Bersamamu Selama Seminggu
5 Ke Rumah Davina
6 Jogging
7 Bukalah Hatimu
8 Dia Di Seberang
9 Di Apartemen
10 Ali Tertembak
11 Terkapar
12 Survei Membuktikan
13 Jalan-jalan Malam
14 Sweetheart?
15 She's Gonna Be Mine
16 Makan Siang Bersama Fuji Al Jordan
17 Kareem Hassan
18 Jealous Melanda
19 Nathan dan Kareem
20 Bule Jawa
21 Menemani Di Rumah Sakit
22 Nasehat Sari Hassan
23 He's Back
24 Dua Rival
25 I'll Be Over You
26 Thief of Kissing
27 Dihajar
28 Breakfast
29 Be Gentleman
30 Rencana
31 Inspeksi
32 Seni seviyorum
33 Acara Lamaran
34 Pergi ke Tokyo
35 Nyaris
36 With Nathan
37 Second Wedding
38 Finally... Alhamdulillah
39 Mantan Duda
40 Simple Request
41 Elakshi Falisha Arata Hassan ( END )
42 Bonchap - Falisha
43 Bonchap - Ke FH Workshop
44 Bonchap - Oooohhh I see
45 Bonchap - Bertemu Davina
46 Bonchap - Bagas dan Aji
47 Bonchap - Cicit Vivienne Neville Beraksi
48 Bonchap - Javier Memutuskan
49 Bonchap - Diantara Dua Hati
50 Bonchap - Sangaji Aryaseta Lau
51 Bonchap - Javier is Javier
52 Bonchap - Falisha dan Freya
53 Bonchap - Haris Lexington
54 Bonchap - I Found The Ghost
55 Bonchap - Aji, Nadya, Freya dan Haris
56 Bonchap - Kumpul Di RR's Meal
57 Bonchap - Anarghya Pradipta Giandra
58 Bonchap - Freya dan Bagas
59 Bonchap - Aishiteru
60 Bonchap - Casper oh Casper
61 Bonchap - Pocoooonnggg!
62 Bonchap - Membagongkan
63 Bonchap - Find The Best
64 Bonchap - Bagas and Haris
65 Bonchap - Aji dan Haris
66 Bonchap - Aaaahhhh
67 Bonchap - Freya Gak Kuat Mamaaaa
68 Bonchap - Aji Bikin Bete
69 Bonchap - Déja Vu
70 Bonchap - Senin Yang Heboh
71 Bonchap - Keluarga Arata
72 Bonchap - Bagas Penasaran
73 Bonchap - Kepergok
74 Bonchap - Diomeli
75 Bonchap - Setidaknya Aku Ayem
76 Bonchap - Rahasia Javier
77 Bonchap - Lamaran
78 Bonchap - Tukang Jodohin
79 Bonchap - Javier dan Valora
80 Bonchap - Rencana Bulan Madu
81 Bonchap - Para Opa dan Oma
82 Bonchap - Daddy and Mommy
83 Bonchap - Acara Resepsi
84 Bonchap - Safira Pratomo
85 Bonchap - Runaway Brides
86 Bonchap - Pengantin Anyar
87 Bonchap - Mengantar Javier ( END )
88 Bonchap - Haris, Hantu dan Tikus
89 New Novel
90 Pohon Keluarga Season 2
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Prologue Davina Arata
2
Masa Lalu Davina
3
Bertemu Ye-jun
4
Aku Akan Bersamamu Selama Seminggu
5
Ke Rumah Davina
6
Jogging
7
Bukalah Hatimu
8
Dia Di Seberang
9
Di Apartemen
10
Ali Tertembak
11
Terkapar
12
Survei Membuktikan
13
Jalan-jalan Malam
14
Sweetheart?
15
She's Gonna Be Mine
16
Makan Siang Bersama Fuji Al Jordan
17
Kareem Hassan
18
Jealous Melanda
19
Nathan dan Kareem
20
Bule Jawa
21
Menemani Di Rumah Sakit
22
Nasehat Sari Hassan
23
He's Back
24
Dua Rival
25
I'll Be Over You
26
Thief of Kissing
27
Dihajar
28
Breakfast
29
Be Gentleman
30
Rencana
31
Inspeksi
32
Seni seviyorum
33
Acara Lamaran
34
Pergi ke Tokyo
35
Nyaris
36
With Nathan
37
Second Wedding
38
Finally... Alhamdulillah
39
Mantan Duda
40
Simple Request
41
Elakshi Falisha Arata Hassan ( END )
42
Bonchap - Falisha
43
Bonchap - Ke FH Workshop
44
Bonchap - Oooohhh I see
45
Bonchap - Bertemu Davina
46
Bonchap - Bagas dan Aji
47
Bonchap - Cicit Vivienne Neville Beraksi
48
Bonchap - Javier Memutuskan
49
Bonchap - Diantara Dua Hati
50
Bonchap - Sangaji Aryaseta Lau
51
Bonchap - Javier is Javier
52
Bonchap - Falisha dan Freya
53
Bonchap - Haris Lexington
54
Bonchap - I Found The Ghost
55
Bonchap - Aji, Nadya, Freya dan Haris
56
Bonchap - Kumpul Di RR's Meal
57
Bonchap - Anarghya Pradipta Giandra
58
Bonchap - Freya dan Bagas
59
Bonchap - Aishiteru
60
Bonchap - Casper oh Casper
61
Bonchap - Pocoooonnggg!
62
Bonchap - Membagongkan
63
Bonchap - Find The Best
64
Bonchap - Bagas and Haris
65
Bonchap - Aji dan Haris
66
Bonchap - Aaaahhhh
67
Bonchap - Freya Gak Kuat Mamaaaa
68
Bonchap - Aji Bikin Bete
69
Bonchap - Déja Vu
70
Bonchap - Senin Yang Heboh
71
Bonchap - Keluarga Arata
72
Bonchap - Bagas Penasaran
73
Bonchap - Kepergok
74
Bonchap - Diomeli
75
Bonchap - Setidaknya Aku Ayem
76
Bonchap - Rahasia Javier
77
Bonchap - Lamaran
78
Bonchap - Tukang Jodohin
79
Bonchap - Javier dan Valora
80
Bonchap - Rencana Bulan Madu
81
Bonchap - Para Opa dan Oma
82
Bonchap - Daddy and Mommy
83
Bonchap - Acara Resepsi
84
Bonchap - Safira Pratomo
85
Bonchap - Runaway Brides
86
Bonchap - Pengantin Anyar
87
Bonchap - Mengantar Javier ( END )
88
Bonchap - Haris, Hantu dan Tikus
89
New Novel
90
Pohon Keluarga Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!