Bukan sulit membuangnya dari benakmu
Namun,terkadang memori denganya yang tlah melekat kuat sehingga sulit tuk terlupakan.
Bukanya sulit mencari penggantinya,namun dia tlah membawa sebagian hati.Menguasai seluruh pikiranmu dan benakmu.
"Beehh.....mantul kan lagu request-an gue?"katanya sambil menaik turunkan alisnya.
"Jangan nangis bro....orang cuma lagu kok!"kekehnya lagi.
"Dasar ogeb,loe gak berubah ya dari dulu Al!"
Al-pria tampan itu mendengus kesal kepada sahabat satunya.Padahal usianya sudah menginjak 27 tahun,namun sikapnya masih saja tak ada yang banyak berubah.Namun ketika itu menyangkut keluarga kecilnya,sosok humoris ini berubah menjadi singa jantan yang selalu siap menerkam siapapun yang berani menganggu istri dan calon anaknya.
"Al,ini udah waktunya loe move on.Ini udah delapan tahun loe? Memangya loe gak mau nikah gitu?"kata Reno.
Terlihat jelas dari mimik muka humorisnya menjadi lebih serius.
"Nikah itu enak bro.Selain sunnah rosul,loe juga nanti ada yang ngurusin.Makan,mandi,pakaian,pokoknya segala galanya.
Nikah itu bukan cuma senang senangya doang bro.Kita juga harus jadi imam yañg siap sedia dan bertanggung jawab.
Istri itu bukan cuma nemenin tidur sama makan aja.Tapi,teman buat kita sharing,pundak untuk kita bersandar kalo lagi jenuh,obat untuk kita kalau kita lagi suntuk karna pekerjaan.
Pokoknya loe harus bisa move on,dan cari pengganti dia bro.
Come on man,hidup harus terus berjalan.Dan orang tua loe juga pasti pengen loe berkeluarga."kata Reno serius menasehati Al.
Memang semenjak menikah,Reno juga merasakan banyak perubahan pada dirinya.Perubahan dalam artian yang lebih baik.Apalagi istrinya seorang bidadari dunia tak bersayàp yang solehah.
Ditambah lagi,semenjak tuhan menitipkan anugrahnya dirahim sang istri,enam bulan lalu.
"Yang terpenting,orang tua loe pasti pengen gendong CUCU!"lanjutnya,penuh penekanan diakhir kalimatnya.
"Ck....loe itu memang sinting dari dulu Ren.Gue juga bingung,kenapa gadis solehah kaya Nindia mau sama loe?"kata Al datar,sambil berjalan meninggàlkan Reno yang terlihat kesal.
"Huh....dasar,dibilangin malah ngatain.Dasar bujang lapuk kegantengan!!"kesalnya.
Sepulangnya dari acara tersebut,bohong rasanya jika perkataan Reno tadi tak menganggu benaknya.Terlebih lagi,ini memang sudah delapan tahun berlalu.
Namun,Al belum juga mau membuka hatinya untuk seorang gadis manapun.
Tampan dan mapan adalan bonus plus ples dari seorang Algafriel Hazka Diarga.
Pria lulusan Universitas Rhine-Tehnical University in Aachen atau sering disingkan menjadi RWTH Aachen,salah satu universitas terbaik di Jerman,dan merupakan salah satu institusi penelitian ternama di Eropa.
Tempat yang sama dengan mantan persiden RI ke-3,Alm.** Habibie yang merupakan lulusan RWTH Aachen.
Delapan tahun berlalu,dan siapa sangka dalam delapan tahun itu banyak yang tlah berubah.Dari impianya menjadi atlit basket,mangkir menjadi seorang pilot ternama didunia penerbangan.Mengikuti jejak sang ayah dan kakek.
Hidupnya seperti burung dalam delapan tahun ini.Mengarungi berbagai benua dari atas langit,tak pernah menetap ditempat yang tetap.
Seperti burung,hinggap didahan yang berbeda tiap hari tanpa punya tempat pulang.
Mungkin perkataan Reno tadi adalah teguran.Teguran akan sikap dinginya kepada perempuan selama ini.Mungkin sudah waktunya,waktunya Al untuk move on.
Walaupun nyatanya,mencari yang baru untuk menggantikan 'dia' itu tak mungkin rasanya.
-A**t kota Bandung**-
"Makan yang banyak ya sayang.Lihat,tubuh kamu kurus begini.Makan apa kamu selama ini Al?"tanya wanita cantik berdress biru itu,sambil menyimpan berbagai lauk kepiring sang putra.
Bagi Sesil,kepulangan putranya adalah hal langka.Satu tahun kebelakan ini putranya tidak puĺang kerumah sama sekali karena kesibukkanya didunia penerbangan.
"Ma,Al udah kenyang!"
"Tapi kamu baru makan sedikit sayang,makan lagi ya.Mubazir kalau dibuang buang."kata sesil sambil tersenyum.
Delapan tahun telah berlalu,membawa perubahan baru.Kadang ia sèdih melihat putranya ini,delapan tahun lamanya ditinggalkan.Tetapi tetap saja,hatinya belum bisa berlabuh kepada gadis lain.
"Abanggg......."teriakan melengking itu,berasal dari bocah perempuan berseragam paud yang tengah berlari dengan kencang Al.
Al tersenyum ramah,menyambut gadis kecil yang sudah ia rindukan itu.Ellena Tripika Prisilla,gadis mungil berusia 4 tahun.Namanya yang cantik berartikan kebahagiaan untuk tiga perwujudan (Tripika).El panggilan untuknya,gadis ini memang membawa kebahagiaan tersendiri untuk keluarga Al.
"El...kangen abang Al!"katanya,masih dengan pelapalan yang kurang lancar.
"Abang juga!"sambut Al,sambil memeluk gadis kecil tersebut.
Membawanya pada pangkuanya.
Senyuman bahagia tak kuasa lagi ditahan dibibir Sesil.Wanita yang sudah berkepala empat itu sangat bahagia melihat keakraban kedua anaknya.Terutama putra sulungnya yang jarang pulang itu.
"El pulang sama siapa sayang?"tanyanya,sambil tersenyum kearah sang putri.
"El pulang sama dokter clala ma!"ungkapnya,masih dalam posisi memeluk sang kakak.
"Dokter Clara sayang.Bukan Clala!!"koreksi Sesil.
"Clala....clala...rlll....clarla....El gak bisa sebut hulup erl ma!"protes sikecil,yang berhasil membuat sesil dan El tersenyum.
"Iya,nanti juga El bisa sebutin hurup R dengan benar!"kata Sesil.
"Selamat siang tante Sesil!"sapa perempuan cantik yang tengah berjalan kearah meja makan.
"Siang Clara.Sini,gabung makan siang sama El dan Al!"kata Sesil ramah.
Perempuan itu tersenyum,lalu berjalan mendekat.
"Selamat sore kak Al?"sapanya ramah.
Keramahan yang nyatanya berhasil membuat Al muak.
"Sore"
Sesil menangkap perubahan ekspresi diwajah sang putra.Iya memang tahu jika putri rekan kerjanya ini memang memiliki perasaan khusus pada sang putra.Fakta ini ia ketahui,saat sang putra sendiri merasa sangat terganggu dengan keadaan clara yang menganggu dan mengejar ngejarnya semenjak mereka bertemu tiga tahun lalu.
Ketidak sukaan Al kepada Clara memang diperlihatkan secara langsung oleh Al.Terlebih lagi,gadis itu selalu menempel kepadanya.Itu juga yang menjadi salah satu alasan Al enggan pulang ke Bandung,karena adanya kehadiran perempuan ini.
"Kak Al berapa lama di Indonesia?"tanyanya lembut.
Wajah Clara memang tergolong cantik,malah sangat cantik.Wajah cantik orientalnya yang terawat,turunan dari genetik sang ayah yang berdarah New york dan sang ibu yang berdarah negri jiran,malaysia.
"Lima hari"
"Lima hari? Sebentar sekali Al??"komentar sang mamah.
"Lusa Al harus masuk kerja ma,Al ada penerbangan New Zeland mam!!"
"Tapi kenapa sebentar sekali Al? Bentar lagikan Ramadhan,kamu gak mau shalat ID
Dibandung lagi?"
"Gak ma,kemungkinan Al ramadhan diluar negri lagi."
Sesil menyerah,putranya ini memang keras kepala dan sulit dibujuk.Keputusan Al untuk memilih dunia penerbangan sebenarnya membuat sesil sering dirundung kecemasan.
Bagaimanapun juga,dulu saat suaminya masih aktif didunia penerbangan,pria itu pernah beberapa kali tertimpa tragedi yang hampir merenggut nyawanya.
Tragedi tragedi tersebutlah yang seakan akan menjadi mimpi buruk bagi Sesil.
"Memangnya gak bisa ambil cuti dulu ya kak?"lirih Clara sambil tersenyum kecil.
"Tidak!"jawab Al final.
Jika sudah begini,jangankan Clara.Sesil saja tidak bisa menganggu gugat keputusan sang putra.
Bagi Al,kini berada kokpit pesawat adalah tempat ternyaman dan terberat baginya.
Bayangkan saja,dari kokpit atau flight deck tersebut Ia dituntut harus bisa mengendalikan pesawat,dengan ratusan nyawa didalamnya.
Namun itulah pekerjaan seorang pilot dan co-pilot tentunya.
Pekerjaan yang menurut sebagian orang itu berat,nyatanya punya sisi membantu bagi Al.
Saat tengah berada diflight deck,pikiranya hanya terpusan untuk mengendalikan pesawat tersebut,dengar artian ia bisa menghilangkan 'dia' sejenak dari pikiranya.
Namun,saat kepulanganya terakhir kali kemembuat banyak pemikiran tersendat diotaknya.
"Al!"sapa Sesil kala itu.
"Iya ma!"
"Boleh mama bicara sesuatu?"
"Silahkan ma"
"Al....ini sudah delapan tahun.Mama tahu sayang,kamu belum bisa melupakan Gea.Tapi,,Al....hidup itu harus terus berjalan.Kamu tidak mungkin terus menunggu seseorang yang sudah tidak ada bukan? Mama ingin,Al bisa membuka hati untuk seseorang.Bukan untuk menggantikan dia,cuma untuk pengobat ketika dia memang sudah tidak bisa kembali.Kamu sudah besar Al,kamu sudah tahu mana yang benar untukmu!"
Kata sang mama kala itu.
Memang tidak ada yang salah dari perkataan sang mama kala itu,namun terasa membebani kinerja otaknya.
Dan Al ingat jawabanya saat itu.
"Ok mam.Al akan coba.....coba mencari perempuan yang cocok dengan Al.Tapi bukan untuk mengantikan dia!!
Karena sampai kapanpun dia tak tergantikan ma."
Aĺ akan mencoba untuk membuka hatinya perlahan lahan.Biarkan sosok itu selalu menetap dihatinya,walaupun cuma sebatas kenangan,namun sosoknya tak pernah tergantikan dihati seorang Algafriel Hazka Dwiarga.
□■■
Mencoba Move on
Huappp....malam semua😩😩
Gimana???
Maaf ya kalau banyak yang kecewa😣😣
Sok atuhh....maunya riques engga buat kelanjutanya??
Sok dikolom komentar ya🤗🤗
Sukabumi 13/11/19
18:36
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Amelia_Ling
di cerita sebelh al nikahnya ama gea,,
apa mgkn gea meninggalnya cuma buat ngejauhin gea dari al ,🤔🤔
2021-10-20
2
me_bhebril1206
Al dan El
🤩
2020-11-19
1
aquawomen
El adik kandung Al?
apa adik angkat Al?
2020-08-06
3