Sehari semenjak pertemuan Al dan Gea,keadaan gadis itu semakin drop.Oleh karena itu dengan persetujuan dari pihak keluarganya,Gea lansung dirujuk ke Singapura.
Rencana awalnya proses rujukan itu akan dilaksanakan lusa,namun karena keadaan Gea yang terus drop maka rencana itu dimajukan.
"Tuan,semuanya sudah siap.Pesawatnya lepas landas 8 menit lagi!"kata seorang pramugara,mengintrupsi pria berjas hitam dihadapanya.
"Baik"
Andra-pria itu menatap nanar sang putri yang kondisinya makin memburuk.Semalam pria itu sudah mengunjungi makam sang istri terlebih dahulu.Seperti kebiasaan rutinya,Andra selalu mengutarakan semua keluh kesahnya didepan nisan sang istri.
'Sayang,tolong bantu putri kita'batinya.
"Tuan,waktunya berangkat"intrupsi pramugara tersebut.
"Baik"
Dengan langkah berat,pria itu memasuki kabin pesawat tempat sang putri tengah berbaring tak berdaya disana.
'Tolong bertahan buat papih sayang!'batinya sambil menatap nanar sang putri.
Tidak ada lagi senyuman manis yang menghiasi bibir mungilnya,tidak ada lagi manik hazel yang menatapnya penuh binar.Tidak ada lagi wajah cantik yang berseri seri,semuanya berganti dengan wajah pucat pasi tanpa ekspresi.
"Tuan?"panggil Ander-Sekertaris pribadi Andra.
"Ada apa der?"tanyanya lemah.
Sungguh pria muda dihadapan Andra ini tahu betapa beratnya beban yang tengah menghimpit rongga tuanya ini.
"Didepan ada pemuda berseragam SMA yang membuat rusuh tuan."lapornya.
"Pemuda?"pikiran Andra meremang mengingat kembali.
Cuma ada satu pemuda,satu pemuda berseragam SMA yang memiliki tekad sekuat baja untuk menemui putrinya.
Dan dia adalah Algafriel Hazka Dwiarga,pemuda yang berani beraninya telah menabur benih benih cinta dihati putrinya.Bahkan jauh dari pertama kali mereka bertemu,tepatnya saat usia Gea baru menginjak 14 tahun.
Padahal Andra tahu betapa beresikonya jika perasaan itu jika dibiarkan semakin tumbuh.
Oleh karena itu ia mengantisipasinya dengan membuat sang putri harus belajar di rumah.
Itu pula yang membuat Andra membatasi ruang gerak sang putri.
'Harusnya dari dulu saya jauhkan Gea dari kamu!'batin Andra.
"Om....biarkan saya bertemu Gea om.Sekali saja!!"teriak pemuda tampan yang masih mengenakan seragam putih abu tersebut.
Tubuh jangkuknya sudah ditahan oleh kedua sahabatnya.Jika tidak,mungkin Al sudah menerobos masuk melewati puluhan bodyguard yang tengah berjada dihadapan mereka.
"Santuy dulu Al,gak usah teriak teriak.Gak enak dilihatin orang!"lerai Geno-sang sahabat.
"Iya Al,loe gak lihat kita jadi tontonan sekarang.Berasa jadi seleb gue!"celetuk Reno.
Pletak...
"Aww....tokek loe,sakit jidat gue!"pekik Reno kala tangan Geno melayang dijidatnya.
"Makanya kalo ngomong tuh difilter,tau sikon ogeb!"
"Hehehe.....sorry guys,hidup gue kan gak lengkap tanpa humor."
"Om Andra!!"panggil Al lagi sambil memberontak.
"Busyet dahh....siAl kayak kesetanan gen,tenaganya strong banget."ungkap Reno,ketika cekalanya hampir saja lepas.
"Sstt.....orang dia lagi kesemsem jin cinta,makanya jadi strong gini!"komentar Geno.
"Strong apaan? Stres tak tertolong sih ia!"timpal Reno.
Tanpa mempedulikan ocehan sahabat sahabatnya,Al kembali meronta mencoba melepaskan cekalan kedua sahabatnya itu.Yang ia inginkan cuma satu,melihat wajah Gea sebelum ia pergi untuk berobat kesingapura.
"Om,Izinin saya buat lihat Gea om!"
"Apapaan kamu?"bentak suara bass berat tersebut.
Suara yang berasal dari pria yang baru keluar dari pintu pesawat tersebut.
"Njirrr....kaget gue,tiba tiba disentak!"oceh Reno karena keterkejutanya.
"Sama,gue juga njirr!"
"Saya mau lihat Gea om!"pinta Al memelas.
'Emang iya ya,karena cinta membuat kita lemah.Nah....si Al ini contohnya!'barin Reno.
'Njirr....peñgorbanan loe bikin gue salut bro!'pikir Geno.
"Kalau bukan karena kamu,Putri saya tidak akan sampai seperti ini."sindirnya tegas.
"Apa salah Al om? Al sayang sama Gea om,gak mungkin Al nyakitin Gea!"ungkap Al sepenuh hati.
Ia memanang tak perlu bohonh lagi jika ia telah jatuh cinta,jatuh cinta pada muridnya sendiri.
'Ngaku juga nih kutu,lah....dari kemaren kemarin kemana man?'gumal Reno menahan tawanya yang hampir bergema.
'Ck....miris banget kisah cinta loe Al.Akhirnya loe ngaku sayang juga,keburu ditinggalin tau rasa loe!'batin Geno.
"Rasa sayang kamu yang membuat Gea terluka!"katanya datar nan lirih.
Tiga pemuda disana melongo cengo.
'Mana ada orang sayang nyakitin?'batin Reno dan Geno.
"Tapi selama ini saya gak pernah nyakitin Gea om,main tangan atau apapun.Saya gak pernah om!"bela Al.Bagaimanapun juga ia tak pernah merasa telah menyakiti Gea selama ini.
"Susah memang bicara dengan anak muda zaman sekarang!"kata Andra lagi.
"Dan,seharusnya saya jauhkan putri saya dari kamu dari tiga tahun lalu!"ucapnya final,setelah itu ia kembali memasuki kabin pesawat.
Sebelum itu ia membari intruksi agar bodyguardnya membereskan tiga bocah tersebut.
'Tiga tahun lalu? Apa maksudnya??'batin Aĺ menerka nerka.
"Omm...biarkan saya menemui Gea,satu kali saja!"teriak Al.
"OMMM"
Tampa mengindahkan teriakan Al,pesawat yang ditumpangi Gea mulai lepas landas.
Meninggalkan Al yang masih meronta dicekalan para bodyguard Andra.
"SHIT....LEPASIN BANGKEE!!"teriak Al emosi.
"Dasar,bocah ingusan"
"Hajar aja bro!"
"Okelah,sini loe bocah ingusan!"sangking kesalnya dengan rontaan Al,dua dari lima bodyguard Andra sampai menghajar Al sampai babak belur.
"NJIRR...JANGAN BERANINYA KEROYOKAN LOE KUTU!!"Teriak Reno tak terima melihat sahabatnya dikeroyok.
"Berani loe bocah,sini maju!"
"STOP"
ketika tengah mengambil ancang ancang,Sesil-Mama Al datang dari belakang Geno.
"Berani kalian memukul anak anak saya,saya pastikan detik ini juga kalian akan dijebloskan kepenjara!"ucap sesil penuh ancaman.
"APA-"
"Maaf dokter Sesil,kalau begitu kita pamit undur diri!"sela bodyguard yang lain.
"Apaan sih bro,gue bisa kok ladenin tuh emak emak!"sindir temanya satu lagi.
"Yang loe sebut emak emak itu,menantunya pemilik bandara ini O'on"bisik temanya yang lain.
"APA...??"
"Udah yuk cabut!!"
Sepeninggalanya kelima bodyguard tersebut,Sesil,Reno dan Geno langsung menghampiri tubuh Al yang tergolek lemas dilantai bandara.
"Yaampun sayang,kenapa bisa jadi begini?"sedih Sesil kala melihat putra sematawayangnya itu penuh luka.Luka fisik maupun fsikis.
"Reno sama Geno bantu tante bawa Al pulang ya!"pintanya yang langsung dijawab anggukan oleh kedua sahabat putranya itu.
"Sshhh...."rintih Al.
"Sakit ya Al?"tanya sang mama.
"..."
Tak ada respon sedikitpun dari sang putra.Sepulangnya dari bandara tadi,Al sama sekali tidak mengeluarkan sepatah katapun.Kebisuaan Al ini tentu membuat hati Sesil tak nyaman.
"Al sayang,Al makan dulu ya.Dari siang Al belum makan loe,nanti Al sakit"bujuk sang mama.
Pemuda dengan seragam abu yang sudah berganti dengan kaos hitam polos dan celana pendek itu masih tak bergeming.
Setelah kepulangan duo sahabatnya setengah jam lalu,keadaan Al masih sama.
Masih enggan berbicara dengan siapapun.
"Al,jangan seperti itu.Jangan buat mama khawatir!"suara itu mengintrupsi.
Suara bariton berat yang selalu Al rindukan.Suara sang idola,sang sahabat yang selalu mengerti keadaanya.Suara itu suara Roland Dwiarga-suara sang papa.
"Pah"lirih Al,sambil menatap sang papa penuh rindu.
"C'mon boy,papa dengar jagoan papa sedang galau!"candanya,sebelum kepulanganya kerumah sang istri memang telah menceritakan apa yang tengah dialami sang putra.
"Pah"
Dengan satu kali hentakan,pemuda tampan itu berhasil memeluk tubuh tegap sang ayah.
Sosok yang paling mengerti dirinya,walaupun terkadang keduanya harus dipisahkan oleh ruang dan waktu.
"Hey...hey...heyy...stop,don't cry boy,daddy no like you crying."lirihnya sambil menepuk nepuk bahu sang putra.
"Al gak nangis pah!"kata Al mencoba setegas mungkin.
"You lie Algafriel Hazka Dwiarga.Kalau tidak nangis ini apa? Baju papa kayak basah.Jangan jangan ingus kamu ya?"kekeh Roland agak bercanda.
"Papa you lie.I don't cry...!!"kata Al tegas,masih dalam posisi memeluk sang ayah.
"Cup...cup..cup...big baby papa lagi patah hati!"ejek Roland.
"Ihh...papahh"kesal Al.
Sesil yang melihat interaksi kedua pria yang disayanginya hanya tersenyum laga.Setidaknya jika suaminya itu kembali,Al pasti mau lebih terbuka tentang apa yang tengah dialaminya.
"Sudah tidur?"tanya Sesil dari ambang pintu,sedikit berbisik.
"Hm"
Jawab sinkat sang suami.
Ckleekk
Setelah memastikan putra tertidur dengan nyaman,sepasang suami istri itupun meninggalkan kamar puta mereka.
"Maaf ya,kamu pasti lelah!"lirih sesil.
Memang Al cendelung lebih mau berbagi masalah yang tengah dialaminya dengan sang papa ketimbang dengan sang mama.
"Gak apa apa,itu juga udah tugas aku!"jawab Roland,sambil mengecup pelipis sang istri sayang.
"Jadi,sekarang kita harus apa?"tanya Roland lagi.
Nah itu,itu yang harus Sesil dan Roland pikirkan sekarang.Apa jalan keluar paling tepat untuk sang putra saat ini.Terlebih lagi sesil tahu,jika keberadaan Al dapat memicu gejala Aritmia pada jantung Gea.
Maka dari itu,ia harus benar benar harus mempertimbangkan jalan keluar terbaik bagi putranya itu.
"Kita obrolin lagi besok,kamu pasti cape!"ucapnya lembut,sambil menggiring sang suami kekamar mereka.
"Ok"
°Singapura 23.53 malam.
Seorang pria tengah duduk dengan setia menanti kepulihan sang putri.Sudah hampir dua minggu lamanya,putri gadisnya ini tak kunjung bangun.Andra-bagaikan kehilangan separuh jiwanya saat ini.Dikala putri sematawayangya itu tergeletak tak berdaya dengan berbagai alat penunjang hidup ditubuhnya.
'Ge,jangan tinggalin papih.Kalau Gea tinggalin papih,papih nanti kesepian!'guman Andra tak kuasa menahan bulir air matanya.
Sejam yang lalu,dokter mengatakan jika putrinya itu tak kunjung sadar dalam 2×24 jam,maka kemungkinan kemungkinan terburuk akan dipastikan terjadi.
'Bangun sayang,papih rindu Gea'
□□□
Singapura
Huahhh....untung libur Hari pahlawan.Jadi bisa nulis😉😉
Oh...iya jgn lupa ya,vote,komen dan share kalau kalian sayang Al sama Gea😋😋
Sampai jumpa lagi dipart nyesek berikutnya🖑🖑
Sukabumi 10/11/19
16;12
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
me_bhebril1206
swiiit deh papah ma mamahnya mas al
2020-11-19
1
aquawomen
bapanya Gea menuju 30 apa 40 yak
trus knp tuh 3 tahun yg lalu antara Al sm gea
2020-08-06
5
Amy🦃
lanjut..........
2020-06-27
2