Ardan menatap sedih kepada seorang gadis yang terbaring lemah diatas bangkar rumah sakit,dengan berbagai alat medis penunjang hidupnya.
Sudah hampir sepekan,gadis berwajah baby face itu terpejam,tak bergerak.Tak ada lagi senyuman manis yang tersungging dari bibirnya.Celotehanya,tawa riangnya,tidak ada lagi.
Kelopak matanya tertutup rapat.Menyembunyikan manik hazel cantik miliknya.
'Bangun ge,papih rindu Gea!'batin pria baya itu berharap.
□□□
"Mamih mana sih? Kok lama banget"gerutu Al sambil menatap ruangan sang mama jengah.
Mamanya bilang akan pergi sebentar,namun nyatanya mamanya itu sudah pergi hampir satu jam lamanya.
Al ditinggalkan sendirian didalam ruangan berbau obat obatan dengan poster tempel bergambar organ jantung dengan seluk beluknya.
Tak lama bunyi decitan pintu dan dibarengi dengan munculnya wanita yang mengenakan snelli dokter kekebesaranya.
"Lama ya?"tanya wanita itu-sisil sambil tersenyum ramah kepada sang putra.
"Ck....mama mah kayak gak tahu prinsip putranya aja!!"kesal Al.
"Uluulu....anak tampan mama merajuk karena ditinggal lama ya??"
"..."
Al masih diam,memang ia kesal karena ditinggal sendirian oleh mamanya.
Namun yang ia pikirkan kini adalah pendengaranya yang tadi sayup sayup menangkap nama gadis yang ingin ia temui disebut sebut.
"Al ada apa? Al ada masalah disekolah?"
"..."
"Terus kenapa,mama boleh tau?"tanya sisil lembut.Ia memang melihat perubahan yang terjadi pada putra semata wayangnya ini.
Ada yang menganggu putranya,terlebih lagi satu minggu ini keadaan Al yang kacau balau.Insting seorang ibu tak pernah salah,ia tahu jika ada yang tengah menganggu pikiran sang buah hati.
"Al baik baik saja ma!"kata Al.
Pemuda itu berusaha menutupi kegundahan hatinya.Bagaimanapun juga ia sudah cukup dewasa untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
"Kalau gitu biar mama yang cerita!" Bagi sisil tak apa jika sang putra belum mau terbuka padanya,ia yakin suatu saat nanti akan ada saatnya putranya itu membuthkan bantuanya.
Sesil tahu jika Al tumbuh menjadi sosok
Yang kekurangan kasih sayang seorang ayah dikarenakan sang ayah sibuk bekerja.
Sesil sendiri sulit meluangkan waktunya untuk sang putra dikarena kepadatan jadwal kerjanya.
Jadi karena saat ini putranya itu tengah berada dihadapanya,diruang kerjanya,Sesil akan memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi cerita dengan sang buah hati.
"Mama punya pasien pengidap kelainan jantung bawaan,usianya kira kira seusia Al!"Al,anak itu mendengarkan dengan seksama cerita sang mama.
"Dia itu gadis yang cantik,ceria,baik,dan aktif.Sayangnya karena kelainan itu ruang geraknya harus terbatasi.
Selama ini dia tinggal dengan ayahnya,ibunya sudah meninggal sejak ia masih kecil."lanjutnya.
"Seminggu yang lalu dia dibawa kerumah sakit dengan keadaan lemas akibat jantungnya tak berdetak dengan seharusnya."
Al mulai mengerti alur cerita sang mama.Malang sekali hidup gadis itu,hidupnya sedah dipenuhi duka karena ditinggalkan sosok ibu dari kecil ditambah lagi kelainan jantung yang membatasi ruang geraknya.
"Terus sekarang gimana keadaanya mam?"tanya Al penasaran.
"Dia jatuh koma,karena ritme jantungnya terlalu lamban sehingga menghambat pasokan oksigen menuju otak.Kelemahan beberapa syaraf diotak juga membuat keadaanya makin buruk"
"Sudah seminggu ini dia koma."tutur sang mama.
"Ma,Al boleh lihat pasien spesial mama itu?"tanya Al.
Sesil tersenyum,dari dulu Al memang selalu ingin tahu tentang pasien yang selalu dibicarakanya.Al selalu bilang itu adalah pasien spesial sang mama,jika sang mama sudah cerita panjang lebar tentang pasienya.
"Boleh,sebentar lagi mama juga mau periksa keadaan dia!"
Setelah memasuki waktu periksa pasien yang katanya 'spesial' menurut Al.
Al pun ikut membuntuti sang mama dari belakang.
Hingga ia berhenti di sebuah ruang rawat inap intensip yang tertera disana Ruang VIP no.2341
Ketika memasuki ruangan yang didominasi warna putih itu,Al langsung disambut oleh bau obat obatan seperti bau khas kebanyakan ruangan rumah sakit.
Disana,diatas bangkar ada seorang gadis yang tengah terlelap,dengan nyenyaknya.
Berbagai alat medis penunjang hidupnya menempel dianggota badanya.
Wajahnya tak terlihat jelas,karena tertutup oleh tubuh sang mama saat sedang melakukan pemeriksaan rutinya.
"Al sini!"panggil sang mama,mengintrupsikan agar sang putra mau mendekat.
Dengan langkah pelan Al menuju mamahnya.Ketika pemuda tampan itu sudah berada disisi bangkar rumah sakit,matanya memicing seketika saat melihat objek dihadapanya.
Pasien berpiama rumah sakit berwarnà pink,dengan wajah cantiknya yang pucat pasi,tidur terdiam dengan tenangnya.
Sebuah kebingungan dan keterkejutan melingkupi hatinya.Realitanya memang terjadi seperti ini,namun ekspetasinya tak mencerna penglihatanya ini dengan baik.
"Gea?"
□□□
"Njirr....sakit banget nih perut!!"rintih pemuda yang mengenakan baju rumah sakit berwarna biru laut tersebut.
"Brisik ogeb,inikan memang salah loe sendiri!"gereutu pemuda lainya yang tengah duduk disampingnya itu.
"Huahh...gue pengen ke WC lagi gen!"
"Ck....nyusahin gue aja loe!"kesal Geno-pemuda itu langsung membantu membawa tiang infus milik sang sahabat yang kebelet BAB.
5 menit kemudian......
"Huahh....perut gue mules banget gen,mana badan gue lemes!"tuturnya sambil meringis menahan melilit dikulit perutnya.
"Ya iyalah sakit,orang loe boker mulu dari tadi,makanya loe lemes juga!"tutur Geno.
Pukup 20.30 malam tadi mama Reno menelponya,katanya Reno sakit perut.Sedangkan dirumah cuma ada Reno sama pembantu,soalnya mama dan adik Reno sedang pergi ke Jakarta menemui suaminya yang sedang kerja disana.
"Dasar,hidup loe memang nyusahin gue mulu.Loe makan apa aja sih dari pagi,sampe bisa gini?"
Tanya Geno penasaran.
"Hmm....pagi tadi disekolah sih gue makan bubur bik Inah,siangnya makan biasa.Bakso mang ucul pake sambel lima sendok,trus pas pulang sekolah gue makan nasgor tuh pake boncabe level 30.Trus pas dibasecame tadi gue beli seblak ceker super pedesnya mang Asep,loe kan lihat sendiri.Terus gue gak makan apa apa lagi!"tuturnya,mengingat ingat.
"Ohh...iya gue lupa,pas dijalan pulang tadi,gue ditraktir baso mercon yang baru buka ditikungan itu loh,sama Rudi-ketua tim futsal gue."lanjutnya.
Geno memutar bola matanya jengah saat mendengarkan penuturan sahabatnya itu.
"Pantes aja tuh perut konslet,orang loe makanya kayak gitu.Gak sehat banget!!"
Cibir Geno kesal.
Pasalnya,karena Reno tiba tiba terserang Diare,dia jadi harus menemani sahabat tegilnya dirumah sakit,yang notabenenya tempat yang paling ia tak sudi datangi.
"Obatnya bisa ditebus diapotek dibawah ya dek!"ujar suster yang baru saja memeriksa keadaan Reno.
"Iya sus!"
"Jangan dulu makan makanan yang bedas dan berat dulu ya dek,sampai diarenya reda."ucap suster tetsebut,lembut.
Reno membalas senyuman manis tersebut
"baik sus"
"Kalau begitu saya pergi dulu,semoga cepat sembuh ya dek!"
"Terimakasih sus!"
"Cih....caper mulu,gak inget pacar ukhty loe dirumah."cibir Geno sambil beranjak mengambil gagang pintu.
"Khilaf bro,lagi pula susternya manis banget!"kekeh Reno.
"Modus lah!"ucap Geno ketika sudah berhasil meraih gagang pintu itu.
"Mau kemana loe? Kok gue ditinggal sendirian?"
"Brisik,gue mau nebus obat loe dibawah!"
"Gue ikut ya gen,gue takut sendirian!"pinta Reno.
"Sendirian aja loe takut,zinah mata ama suster tadi gak takut dosa loe?"cibir Geno sambil melanjutkan langkahnya.
"Gen....gue beneran takut sendirian loh,gue takut kalo malaikat izrol dateng tiba tiba nyabut nyawa gue gimana? Kan gue belum nulis wasiat."ucap Reno,memang terlihat raut muka ketakutan disana.
Raut wajah yang membuat Geno ingin tertawa terbahak bahak melihatnya.
"Serah loe aja,kalaupun malaikat izroil jadi dateng,tau rasa loe!"cibir Geno sambil berlalu dibalik pintu.
"Genn....gue ikuuttt!!"teriak Reno.
◇◇◇
"Jadinya berapa mbak?"
"150.000 ribu dek!"
"Pake ATM ya bak,saya gak bawa uang cash!"ucap Geno-sambil mengeluarkan platinum card dari dompet kulitnya.
Ia memang baru saja mau menebus obat milik Reno,namun ia lupa kalau ia belum menarik uang dari ATM-nya.
Si-Mbak apoteker tersebut sampai tercengang melihat pemuda seusia anak SMA mengeluarkan platinum card dari dompet kulitnya.
'Tajirnya ni bocah!'batinya.
Ya iyalah tajir,orang ayahnya pemilik salah satu kilang minyak terbesar di malaysia,dan pengusaha batu bara ternama di Indonesia.
Uang jajan Geno sebulan saja mampu untuk membeli satu unit iphone keluaran terbaru.
Namun Geno itu bukan tipe pemuda yang boros,oleh karena itu untuk uang sakunya sehari hari ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya sendiri.Al Geno dan Reno memang memiliki sebuah coffe shop yang dikelola oleh ketiganya.
Uang dari laba usaha mereka tersebut cukup untuk uang saku dan uang jajan ketiganya.
BRUK
"Maaf saya tidak sengaja.Saya sedang terburu buru!"ucap pria yang baru saja menabrak Geno tersebut.
"Pak Andra?"kaget Geno.Pasalnya yang menabraknya itu adalah pemilik sekolahnya.
Namun terbesit sebuah pertanyaan dikepala Geno.
Sedang apa dia dirumah sakit?
"Kamu"kaget Andra juga.
"Bapak lagi ngapain disini?"tanya Geno penasaran.
"Saya sedang menjenguk kerabat saya yang sakit disini!"alibi Andra.
"Ohh...."
"Kalau begitu saya pergi dulu,maaf karena telah menabrak kamu.Saya sedang terburu buru."
"Iya tidak apa apa pak!"
Sepeninggalanya Andra,
"tuh singa kenapa ya? Kayak cemas gitu!"guman Reno sebelum kembali melanjutkan langkahnya.
□□□
"Gea?"ucap Al pelan.
"Namanya bukan Gea sayang,tapi Lana!"koreksi sang mama.
Entah mengapa saat melihat gadis yang tengah terbaring diatas bangkar rumah sakit itu membuat Aĺ mengingat sosok Gea.
"Kenapa Al?"tanya sang mama,saat melihat keterdiaman sang putra.
"Ma,Al pergi keluar dulu ya.Al ada perlu!"kata Al sambil berlari meninggalkan sang mama.
"Al kamu mau kemana?"
panggil sang ibu,namun nihil,sang putra sudah hilang dibalik pintu.
"Padahal mama belum ajak kamu lihat pasien 'spesial' itu!!"lanjut Sesil.
◇◇◇
'Ge...kamu kemana? Kenapa perasaan aku gak enak gini??'
Bersambungg......
TBC
Huahhhh.....double update guys😄😄
Gimana?? Gimana???
Lanjut apa jangan🤔🤔
Jañgan lupa vote dan komentarnya ya ditunggu🤗🤗
Sukabumi 30/10/19
10:21
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments
Siti Fatimah Snp Ngefekz
prasa.an cerita al dikit deh ditimbang ma tmn nya
2021-04-20
1
Amy🦃
kirain tuh gea hhhh
2020-06-27
8