Bab 12

Malam itu mereka sepakat menginap di rumah Sari. Bagas, Doni, dan Ahmad tidur di ruang keluarga. Karpet bulu yang terbentang cukup luas untuk mereka bertiga membuat nyaman untuk segera tidur. Sari dan Rara tentu saja tidur dikamar seperti biasa.

Sari segera terlelap dalam tidurnya. Tubuhnya perlu pemulihan setelah berpindah dimensi dan harus menerima serangan dari seseorang yang diduga pak Lingga secara beruntun.

Pikiran alam bawah sadarnya mulai membawa Sari menjelajahi dunia mimpi. Dunia penuh misteri, tentang impian, harapan, ketakutan, kebahagiaan, kesedihan, dan bahkan firasat. 

Dunia mimpi tidak bisa dikendalikan manusia, hanya penguasa alam yang bisa mengaturnya. Dan tentu saja para makhluk halus dengan kekuatan tinggi yang mampu menyelusup ke dalam dan mencuri mimpi.

...----------------...

Kelebatan bayangan hitam muncul di sudut rumah Sari. Dengan mudahnya mereka menyusup dan menyelinap ke dalam rumah. Tubuh mereka mampu menembus dinding dan mencari keberadaan Sari.

Kedatangan mereka begitu halus dan tak terdengar para penjaga Sari. Hanya mereka dengan kekuatan tinggi yang mampu memanipulasi Indra sang penjaga.

"Lihat dia, tidur bagaikan seorang putri." kata seseorang dengan senyuman iblisnya.

"Apa kau yakin itu akan bekerja dengan baik pada waktunya?" tanya yang lainnya.

"Tentu saja, racun itu hanya akan bekerja saat aku menginginkannya. Untuk sekarang kita biarkan dia, jika tiba saatnya nanti dia akan menjadi pedang bagiku. Waktunya balas dendam semakin dekat." jawabnya.

"Jangan sampai tindakanmu merugikan kita, ingat mereka memiliki kekuatan jauh diatas kita. Salah langkah sedikit saja, habis riwayat kita!" Seseorang dengan jubah hitamnya mengingatkan pada pemilik senyum iblis.

"Aku tahu, dan aku tidak perlu kau ingatkan!" Wanita itu tampak marah dengan si pria berjubah hitam.

"Sari berguna untuk kita, dia kunci untuk mendapatkan pusaka itu. Hanya dia yang bisa mengakhiri penderitaan yang kekal." 

Pria berjubah hitam itu mendekati Sari, ia menyibakkan rambut Sari untuk melihat bekas lukanya. "Kerja bagus, racun itu tersimpan sempurna. Kita hanya perlu menjaganya sampai waktunya tiba."

"Huh, aku harus menjaganya terus? Kapan aku boleh merasakan darahnya lagi? Kekuatannya luar biasa, darahnya bisa membuat wajahku semakin cantik." ujar wanita misterius itu menahan air liurnya.

"Sedikit saja kau sentuh dia lagi, aku yang akan mengakhiri hidupmu!" Pria berjubah hitam menyeringai pada wanita dengan retina merah itu dan berlalu meninggalkannya, menembus dinding rumah Sari dan menghilang dalam kegelapan malam.

"Huh, sialan … lagi-lagi aku harus mengalah dari gadis ini!" Wanita itu mendengus kesal, ia mendekati Sari dan mengambil sejumput rambutnya menciumnya, menyeringai menampakkan gigi tajamnya. 

"Aku akan menunggu kesempatan itu cantik, dan jika waktunya tiba kau akan mati ditanganku." Wanita itu tertawa dan pergi meninggalkan rumah Sari menyusul si pria berjubah hitam. 

...----------------...

Sari gelisah dalam tidurnya, ia seperti mendengar suara tawa seorang wanita. Tawa itu terus terngiang, dalam mimpinya beberapa orang berjubah hitam berdiri mematung dan menatap ke arah Sari. 

Wajah mereka tertutup kain hitam, hanya kedua mata mereka yang nampak. Mereka berlima dan dua diantaranya tampak memiliki energi yang luar biasa. Dua orang yang lain memiliki mata yang menyala bak mata kucing di malam hari. Sementara yang satu sepertinya hanya orang biasa, tanpa kekuatan. Mereka diam dan menatap Sari kemudian berbalik mengikuti sang pemimpin dan meninggalkan Sari dalam kebingungan.

"Siapa mereka? Musuh atau teman?"

Sebuah bisikan terdengar jelas ditelinga Sari, "Mereka yang terlibat akan menanggung kutukan mengerikan!"

"Siapa itu? Jangan berbisik! Tunjukkan dirimu!"

"Berhati-hatilah pada mereka yang berjalan di kegelapan!" Suara itu kembali berbisik.

"Mereka? Apa maksudnya?" tanya Sari kesal.

"Pilihanmu hanya dua membunuh atau terbunuh!" Suara itu berubah menjadi tawa panjang yang menyakitkan Sari dan perlahan menghilang ditelan kesunyian.

Hhmm, another puzzle … sabar, sabar … semua tidak semudah jalan tol yang bebas hambatan. 

Terpopuler

Comments

Eka Chusnul Msi

Eka Chusnul Msi

kayak alaric tuh suka masuk ke mimpi orang lain

2024-03-28

0

vithree-rahayu

vithree-rahayu

biarpun jalan tol bebas hambatan, tpi nyatanya makin banyak merenggut nyawa dijalan tol

2022-06-07

1

winda hikari

winda hikari

lnjut disini dan d bab selanjutnya...yeayyy👏👏👏

2022-04-05

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 105 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!