Bab 4

Dari kejauhan seseorang memperhatikan Sari dan timnya. Seulas senyum sinis tampak menghiasi bibirnya. Ia menyembunyikan diri di balik laptop yang terbuka, sesekali matanya menatap Sari yang terpancing oleh energi yang dilepaskan olehnya.

"Kita lihat saja, apa kali ini kami bisa mengalahkan mereka?!" ucapnya sebelum meminum kopi hitamnya.

...----------------...

Sari masih mencari si pemilik energi kuat itu, tapi sejurus kemudian perhatiannya dipecahkan oleh kedatangan pak Lingga dan keempat anak buahnya.

"Lho kalian disini juga?" tanya pak Lingga ramah.

"Eh, bapak juga kesini? Iya ni pak, santai disini dulu sebelum kerja lagi. Pak Lingga mau gabung?" Sari membalas pertanyaan pak Lingga dengan ramah, meski ia hanya sekedar berbasa basi saja.

"Nggak perlu, silahkan kalian lanjut saja saya cari tempat lain." jawabnya dengan senyum mengembang. Atau lebih tepatnya senyum pura-pura.

Mereka memilih tempat yang sedikit jauh dari Sari dan tim. Rara yang sedari tadi memperhatikan mereka berbisik pada Sari, "Sar, sak jane mereka tu ngganteng yo tapi kok aku ngeri-ngeri sedap sama muka pucete! Jane mereka wajahe tu asli opo oplas to, bening koyok di drakor-drakor gitu!"

"La mbuh Ra, aku yo bingung. Anggap aja mereka artis Korea yang nyasar kemari.

Pak Lingga melirik sepintas ke arah seseorang, ia menaikkan sudut bibirnya. 

"Rupanya ada penyusup." Pak Lingga bergumam dan langsung mendapat respon dari Atika.

"Apa perlu kami bereskan?" 

"Jangan, biarkan saja. Saya mau lihat apa maksudnya mendekati anak itu." cegah pak Lingga.

"Tapi kekuatannya cukup besar, apa tidak membahayakan anak itu?" tanya Atika lagi.

"Anak itu bisa menanganinya. Mereka seimbang, kita nggak perlu mencampuri urusan mereka. Fokus saja sama liputan dan juga pencarian pusaka itu." 

Mereka terdiam dan patuh pada Pak Lingga. Tidak banyak kata yang terlontar dari kelima orang itu. Hanya diam dan menanti perintah Pak Lingga.

Sari kehilangan jejak energi yang tadi menekannya. Ia masih penasaran dengan pemilik energi itu.

"Don, kamu tadi ngerasain nggak? Energi itu?!" bisik Sari.

"Hhm, iya … cuma mancing aja kayaknya, Lo wangi sih Sar jadi banyak yang ngincer?" ledek Doni.

"Iiish, sembarangan kamu kalo bilang! Tapi siapa ya Don, energinya lain lho nggak kayak punya Pak Lingga?!"

"Dah, nggak usah usil! Fokus kerja, toh udah nggak ada juga orangnya!" 

"Iya juga sih."

Bagas menerima panggilan, ia menjauh dari rekan setimnya. Sari memperhatikan dari jauh, ekspresi Bagas sangat serius membuatnya sedikit khawatir.

"Siapa Gas?" tanya Sari saat Bagas mendekat.

"Ibu, beliau nggak jadi datang. Sakit." jawab Bagas dengan wajah sedih.

"Terus gimana mau nengokin dulu ke rumah?" 

"Nggak usah, kata Ayah udah bisa ditanganin kok. Ibu juga nggak ngizinin aku pulang, nanti video call aja kalo dah kelar kerjaan."

"Yakin?!" tanya Sari sekali lagi.

"Hhm, iya nggak apa beb. Tenang aja." 

Sari mengusap punggung Bagas dengan lembut, untuk memberinya kekuatan. Bagas mengajak Sari dan lainnya kembali ke ruangan mereka. 

Mereka mulai mencari beberapa pilihan lokasi untuk dijadikan bahan liputan. Mencari kata Banyuwangi bukan hal sulit, lewat pencarian Google sederet cerita dari mitos, legenda dan seni budaya muncul.

Bagas, Doni, dan Ahmad mencari legenda dan mitos yang bisa digali. Sementara Rara dan Sari mencari kesenian populer di Banyuwangi. 

"Sar, ini bagus deh tarian ini mirip sintren bedanya ini nggak sembarangan bisa di pentasin kalo sintren kan bisa asal sesajinya lengkap." Rara menunjukkan pada Sari yang tertera di monitornya.

Sari mengintip dari kubikelnya. Ia membacanya sepintas, "Siip, kita ajuin aja! Print deh Ra, jangan lupa bikin alasan kenapa kita pilih itu!"

"Siap bos!"

Sari melanjutkan kembali pencariannya. Entah mengapa ia begitu tertarik dengan desa Blambangan. Sebuah desa yang masuk di kecamatan Muncar, Banyuwangi.

"Blambangan … ada apa disana? Coba aku lihat, kerajaan Blambangan, Majapahit, Minakjinggo?" Sari mengernyit, ia kembali melanjutkan pencariannya.

"Kayak pernah denger deh, tapi dimana yaa? Aah iya, iklan rokok bukan sih?" gumamnya lagi.

"Ra, kamu tahu Minakjinggo nggak?"

"Minakjinggo apaan tuh, aku nggak tahu Sar?!" jawab Rara yang sedang asyik mencetak proposal.

"Kirain tahu, ya udah aku Googling lagi dah!"

Aneh, sesuatu menuntunku untuk ke sana Apa ada yang menarik disana?

Terpopuler

Comments

Eka Chusnul Msi

Eka Chusnul Msi

mau ketemu si pandji manusia milenium kah??

2024-03-28

0

Sri Bayoe

Sri Bayoe

😍😍😍suka

2023-02-12

0

Yu Gina

Yu Gina

novel ini ikut misi kepenulisan? Perasaan tadi baca juga cerita sari sama tarian sintren.

2022-04-22

2

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 105 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!