Bab. 20 Saling mengagumi.

Reyhan terbangun dari tidurnya, ia membuka matanya perlahan, tepat di di hadapannya wajah Elia yang tertidur dengan pulas, Reyhan terus memandangi istrinya sampai tak sadar bibirnya sudah menempel bibir Elia.

Reyhan berusaha mengusai diri agar tak khilaf, untuk menghindari kecanggungan Reyhan melempar bantal ke wajah Elia.

" Bangun..... !!! Jangan tidur seperti kerbau. " kata Reyhan

Elia yang mendengar suara berisik dan tertimpa bantal di wajah nya pun terbangun. Ia melihat sekeliling dan baru kini ia sadar telah berada dikamar Reyhan.

" Kenapa sih kak, kamu selalu saja mengacaukan hidupku. Sedang bermimpi dengan.... " ia menutup mulutnya.

" Dengan Siapa? " sentak Reyhan.

" Dengan siapapun apa urusannya denganmu. Ini mimpiku, aku bermimpi dengan pangeran berkuda putih pun tak ada yang melarang. " elak Elia,

' Tak mungkin aku bercerita jika sedang mimpi di cium bibirnya oleh Reyhan, bisa besar kepala nanti Reyhan' pikir Elia.

" Lebih baik kamu bangun, dari pada Mimpi tak berguna seperti itu. " kata Reyhan yang tak suka jika Elia memimpikan orang lain dan bukan dirinya.

Reyhan masuk ke dalam kamar mandi, sedangkan Elia masih memegang bibirnya sambil senyum senyum.

" Tunggu dulu, ini sebuah kesalahan. Bagaimana bisa aku terlalu bahagia mimpi di cium kak Reyhan. Elia sadar, kak Reyhan itu hanya mencintai Nihan. Dia menikahimu karena dendam dengan kak Aldo. Kamu akan di campakan nantinya. " gumam Elia menampar pipinya sendiri.

" Aw...... " pipinya terasa sakit karena ditampar sendiri olehnya.

Bertepatan dengan itu Reyhan keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalut handuk di pinggangnya dan terekpos jelas dada bidang suaminya dan rambut yang basah membuat Elia melongo.

" Apa tidur di kamarku semalam membuatmu gila? Kenapa kau menampar dirimu sendiri. " kata Reyhan dengan mengeringkan rambut dengan handuk kecil yang ia bawa.

" Apa kamu sedang menggodaku kak? " tanya Elia

" Menggoda apa? Untuk apa aku menggoda gadis ingusan sepertimu! " jawab Reyhan santai, masih terus mengeringkan rambutnya tanpa beranjak ke walk in closet.

" Kenapa kamu hanya menggunakan handuk di depan seorang gadis. " kata Elia dengan membuang muka.

Reyhan mendekati Elia, sehingga Elia mulai merasakan hawa dingin di sekujur tubuhnya.

" Kamu bilang seorang gadis? aku bahkan sudah sangat hafal di mana letak tahi lalatmu di dada sebelah kiri. Otakmu saja yang kotor, mana ada orang keluar dari kamar mandi memaki jas, atau sebuah celemek. Keluar dari kamar mandi ya pakai handuk. " kata Reyhan melempar handuk kecil yang bekas mengeringkan rambutnya ke wajah Elia. Tercium aroma sampo yang sangat segar dari handuk tersebut.

" Setidaknya pakai bathrope. " kata Elia menyela

" Bukankah kamu sangat menyukainya, aku seperti ini. " kata Reyhan mulai berani menggoda Elia.

" Siapa bilang. Aku tak terobsesi dengan bule sepertimu. Sangat menyiksa. " kata Elia asal

" Menyiksa? Menyiksa bagaimana? " tanya Reyhan tak mengerti.

" Sudahlah yang jelas aku tidak terobsesi pada bule. " kata Elia mulai menyingkap selimut.

" Heh... tidak terobsesi katanya. Aku menyuruhmu untuk tidur bersamaku besok, tapi kamu begitu bersemangat dan tak sabar untuk seranjang denganku. " kata Reyhan yang mengejek Elia, karena sudah dari semalam ia tidur di ranjangnya.

Elia jadi salah tingkah sendiri, Karena ia tak mampu menyangkal, jika ia tidur disana karena memang murni kesalahannya bukan paksaan dari Reyhan.

" Sudahlah, lebih baik aku keluar. Lama lama berdekatan dengan kamu, bisa gila. " kata Elia membela diri

Elia memutuskan membersihkan diri di kamarnya, namun ia lupa jika semua peralatan sudah di pindahkan ke kamar Reyhan semua. Akhirnya Elia kembali masuk ke kamar Reyhan tanpa mengetuk pintu untuk masuk ke kamar mandi.

" Aaaaa..... " seketika Elia berteriak dan membalikan badan.

Reyhan masih santai memakai celana panjangnya, memang seolah sedang menggoda Elia.

" Apa kakak tak pernah memakai pakaian ganti di walk in closet. " kata Elia masih menutup matanya.

" Jangan seperti anak ingusan seperti itu. Kamu bahkan sudah pernah merasakan nya. Apa kamu lupa. " kata Reyhan santai.

Elia jengkel sendiri, kenapa Reyhan senang sekali menggodanya akhir akhir ini. Dia masuk ke dalam kamar mandi, dengan masih menutup matanya.

Reyhan terseyum melihat wajah Elia yang bersemu merah, ia nyakin jika dia terus menggoda Elia, ia akan bisa menakluk kan hatinya.

Reyhan sudah siap dengan pakaian kemeja dan celana panjangnya. Reyhan melihat Elia keluar mandi segera mendekati dan mengulurkan sebuah dasi ke hadapan Elia. Rlia memandang sejenak, akhirnya ia pun meraih dasi tersebut dan memakaikannya.

Karena postur tubuh Elia yang kecil dan pendek membuatnya agak berjinjit jinjit. Melihat itu Reyhan menundukan sedikit badannya.

" Makanya, makan yang banyak agar kamu bisa tinggi. " kata Reyhan memandang wajah Elia.

Sungguh jantung Elia seperti ingin keluar dari organ tubuhnya, mendengar penuturan Reyhan yang terasa hembusan nafasnya.

" Sudah. " kata Elia pergi meninggalkan Reyhan.

" Tuhan... Bantu aku menghilangkan rasa ini. Jangan sampai aku jatuh cinta pada kak Reyhan Tuhan. Dia bukan jodohku. " kata Elia menyadarkan dirinya sendiri.

Setelah selesai membuat sarapan Elia menghidang di meja dapur, tampak Reyhan masih sibuk dengan laptop di pahanya. Reyhan sengaja menunggu Elia membuatkan sarapan untuk ya di meja dapur. Agar sesekali ia dapat mencuri pandang wajah istrinya ketika memasak. Suasana hati Reyhan hari ini seperti sedang berawan di tambah tumbuh pelangi warna warni di sekitarnya. Ia begitu begitu bersemangat untuk bekerja.

" Aku tak mengijinkanmu bergaul dengan anak ingusan seperti mereka. Bergaulah dengan orang yang sama dewasanya denganmu, agar kamu tidak berubah menjadi wanita urakan. " kata Reyhan

" Tapi dia teman kampusku kak. " kata Elia membela diri.

" Atau aku akan menyuruh rektor disana untuk men DO dirimu. " kata Reyhan menyuruput teh manis yang dibuat Elia.

" Tapi kak. " Elia mencoba membela temannya.

" Elia, jika nanti ibuku disini, aku harap kamu tak pernah membangkang ku seperti ini. " kata Reyhan yang menutup pembicaraan.

Elia akhirnya memilih diam. Jika ia menolak itu tandanya ia harus kehilangan mimpinya yang ia kejar. Karena selama ini, Reyhan selalu melakukan apa yang ia tekan kan.

" Ke depannya, jika kamu akan melakukan sesuatu apapun, jangan pernah tak meminta ijin padaku. " kata Reyhan lagi

" Apa kakak akan mengabulkannya. " protes Elia. Karena seringnya Reyhan selalu mengatakan tidak, saat Elia mengatakan iya.

" Tergantung. Seberapa besar perjuanganmu memohon. " jawab Reyhan

Elia memandangi wajah Reyhan di pagi hari yang sangat tampan. Memakai jas biru terang, seperti menjelaskan perasaannya yang semakin terang untuk Reyhan. Elia tak menyadari, jika reyhan kembali melepas kemeja dan dasi hanya menggunakan kaos. Hanya karena agar terlihat lebih muda di hadapan Elia, dan supaya tak di panggil paman oleh istrinya.

Reyhan menjitak kening Elia, karena sedari tadi ia berbicara tapi tak di jawab hanya di lihat.

" Apa kamu baru menyadari jika aku terlalu tampan untuk kau miliki? " tanya Reyhan dengan penuh percaya diri.

Hay Readerku..... Jangan pelit untuk like karya aku ya....🤣🤣🤣. Terima kasih sudah setia baca, sampai Episode ini....🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Senajudifa

Senajudifa

semangat terus y thor

2022-08-24

0

Noorhied

Noorhied

Oh Lord...ganteng banget suami orang 😍😝😝🤣🤣🤣🤣

2022-05-04

1

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Aku like trs thorr.jangan khawatir😁

2022-03-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2 Bab. 2 Di khianati.
3 Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4 Bab. 4 Surat Undangan
5 Bab. 5 Restu
6 Bab. 6 Tercampakan
7 Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8 Bab. 8 Mizka bukan Farah
9 Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10 Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11 Bab. 11 Sampai di Jerman
12 Bab. 12 Kekesalan Elia
13 Bab. 13 Reyhan Sakit
14 Bab. 14 Menghindar
15 Bab. 15 Awal Mula
16 BAB. 16 Reyhan Marah
17 Bab. 17 Prestasi Elia
18 Bab. 18 Ketahuan
19 Bab. 19 Rencana Pindah
20 Bab. 20 Saling mengagumi.
21 Bab. 21 Perubahan
22 Bab. 22 Sedikit terbuka
23 Bab 23 Mengantar Elia
24 Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25 Bab. 25 Like Father Like Son
26 Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27 Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28 Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29 Bab 29 I'm Yours
30 Bab. 30 Pergi ke Kantor
31 Bab. 31 Kembali Pulang
32 Bab. 32 Diabaikan
33 Bab 33 Bertemu Mr Smith
34 Bab. 34 Pulang
35 Bab. 35 Perubahan
36 Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37 Bab 37 Sebuah Fakta 1
38 Bab. 38 Hamil 1
39 Bab. 39 Hamil 2
40 Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41 Bab 41 Terungkap
42 Bab. 42 Kritis
43 Bab. 43 Penyesalan Sean
44 Bab 44 Paula Gonzales
45 Bab. 45 Paula Gonzales 2
46 Bab. 46 Sadar
47 Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48 Bab. 48 Elia Pulang
49 Bab. 49 Kebangkitan Elia
50 Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51 Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52 Bab. 52 Semangat Elia
53 Bab. 53 Pria Terakhir
54 Bab. 54 Bimbang
55 Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56 Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57 Bab. 57 Gagal fokus
58 Bab 58 I want you to Love me like you do
59 Bab. 59 Masalah
60 Bab. 60 Sebuah Pesan
61 Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62 Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63 Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64 Bab. 64 Pertengkaran
65 Bab. 65 Pemaksaan
66 Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67 Bab. 67 Pecundang
68 Bab. 68 Masa Lalu
69 Bab. 69 Masa Lalu 2
70 Bab. 70 Melepas Kerinduan
71 Bab. 71 Puber kedua
72 Bab. 72 Bodyguard
73 Bab. 73 Bulan Madu
74 Bab 74 Kagum
75 Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76 Bab. 76 Hamburg
77 Bab. 77 Pengalaman Pertama
78 Bab. 78 Bertemu Kembali
79 Bab. 79 Kekhilafan
80 Bab. 80 Sadar
81 Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82 Bab. 82 Mizka dan Elwas
83 Bab 83 Di lamar
84 Bab. 84 Di tolak
85 Bab. 85 Rahasia Elwas
86 Bab. 86 Kecewa
87 Bab. 87 Diantara dua pilihan
88 Bab. 88 Pulang
89 Bab. 89 Apartemen Elwas
90 Bab. 90 Berkunjung Camer
91 Bab. 91 Kembali pulang
92 Bab. 92 Perjuangan Mizka
93 Bab. 93 Menikah
94 Bab. 94 Pulang Honey moon
95 Bab 95 Ending yang Bahagia
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2
Bab. 2 Di khianati.
3
Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4
Bab. 4 Surat Undangan
5
Bab. 5 Restu
6
Bab. 6 Tercampakan
7
Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8
Bab. 8 Mizka bukan Farah
9
Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10
Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11
Bab. 11 Sampai di Jerman
12
Bab. 12 Kekesalan Elia
13
Bab. 13 Reyhan Sakit
14
Bab. 14 Menghindar
15
Bab. 15 Awal Mula
16
BAB. 16 Reyhan Marah
17
Bab. 17 Prestasi Elia
18
Bab. 18 Ketahuan
19
Bab. 19 Rencana Pindah
20
Bab. 20 Saling mengagumi.
21
Bab. 21 Perubahan
22
Bab. 22 Sedikit terbuka
23
Bab 23 Mengantar Elia
24
Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25
Bab. 25 Like Father Like Son
26
Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27
Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28
Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29
Bab 29 I'm Yours
30
Bab. 30 Pergi ke Kantor
31
Bab. 31 Kembali Pulang
32
Bab. 32 Diabaikan
33
Bab 33 Bertemu Mr Smith
34
Bab. 34 Pulang
35
Bab. 35 Perubahan
36
Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37
Bab 37 Sebuah Fakta 1
38
Bab. 38 Hamil 1
39
Bab. 39 Hamil 2
40
Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41
Bab 41 Terungkap
42
Bab. 42 Kritis
43
Bab. 43 Penyesalan Sean
44
Bab 44 Paula Gonzales
45
Bab. 45 Paula Gonzales 2
46
Bab. 46 Sadar
47
Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48
Bab. 48 Elia Pulang
49
Bab. 49 Kebangkitan Elia
50
Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51
Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52
Bab. 52 Semangat Elia
53
Bab. 53 Pria Terakhir
54
Bab. 54 Bimbang
55
Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56
Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57
Bab. 57 Gagal fokus
58
Bab 58 I want you to Love me like you do
59
Bab. 59 Masalah
60
Bab. 60 Sebuah Pesan
61
Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62
Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63
Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64
Bab. 64 Pertengkaran
65
Bab. 65 Pemaksaan
66
Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67
Bab. 67 Pecundang
68
Bab. 68 Masa Lalu
69
Bab. 69 Masa Lalu 2
70
Bab. 70 Melepas Kerinduan
71
Bab. 71 Puber kedua
72
Bab. 72 Bodyguard
73
Bab. 73 Bulan Madu
74
Bab 74 Kagum
75
Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76
Bab. 76 Hamburg
77
Bab. 77 Pengalaman Pertama
78
Bab. 78 Bertemu Kembali
79
Bab. 79 Kekhilafan
80
Bab. 80 Sadar
81
Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82
Bab. 82 Mizka dan Elwas
83
Bab 83 Di lamar
84
Bab. 84 Di tolak
85
Bab. 85 Rahasia Elwas
86
Bab. 86 Kecewa
87
Bab. 87 Diantara dua pilihan
88
Bab. 88 Pulang
89
Bab. 89 Apartemen Elwas
90
Bab. 90 Berkunjung Camer
91
Bab. 91 Kembali pulang
92
Bab. 92 Perjuangan Mizka
93
Bab. 93 Menikah
94
Bab. 94 Pulang Honey moon
95
Bab 95 Ending yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!