Bab. 13 Reyhan Sakit

Elia meregangkan otot otot tubuhnya, ia merasa pegal di sekujur tubuhnya, karena setelah semalam mengganti pakaian Reyhan, ia memutuskan untuk tidur di sofa.

Elia melihat jam di dinding, menunjukan pukul sembilan.

" Kenapa aku sekarang jadi pemalas seperti ini. " guman Elia, dia pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

" Ah.... " Elia kaget, ia lupa jika semalam Reyhan tidur di ranjangnya.

Sebenarnya Reyhan terbangun, namun ia tak membuka matanya, karena kepalanya masih terasa berat.

Elia menuju kamar mandi miliknya untuk membersihkan diri. Ia keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar, setelah merapikan rambut yang di kuncir kuda, ia keluar untuk membuat sarapan.

Sibuk di dapur untuk beberapa waktu, menghasilkan makanan yang benar benar menggugah selera, ia sengaja membuat nasi goreng spesial dengan beraneka warna,ada telur, ayam, udang, bakso, sosis dan terakhir ia taburi bawang goreng.

" hmmmm.... Mantap ! Perfecto... " puji Elia pada dirinya sendiri. Ia menaruh satu porsi di piring yang lain, dan satu lagi ia makan langsung sampai habis.

" Ting....tung...... "

Elia yang mendengar pintu apartemen di bunyikan, melihat siapa yang datang.

" Seperti nya orang Indonesia. " pikir Elia lalu membukakan pintu

" Maaf Nona, Bisakah saya bertemu Tuan Muda? " tanya lelaki itu

" Siapa nama Tuan Mudamu? " tanya Elia memastikan agar tidak salah orang.

" Tuan Reyhan Putra Mandala, Nona. " jawab laki laki itu menyebutkan nama lengkap Reyhan.

Elia pun menyuruh laki laki itu menemui di dalam kamarnya, namun laki laki itu menolak. Dengan alasan Reyhan sangat membenci ada orang lain masuk ke kamarnya. Elia yang mendengar hanya manggut manggut.

" Baiklah, kamu tunggu di sini aku panggilkan. " jawab Elia menuju kamarnya, ia mencoba membangunkan Reyhan namun ia terkaget, karena suhu tubuh Reyhan sangat panas.

Elia mengambil tas kerjanya dan mencoba mengecek suhu tubuh nya.

" Kamu demam. " kata Elia.

" Kak, ada yang mencarimu. Aku suruh kemari saja ya. " kata Elia

Reyhan perlahan membuka matanya yang terasa berat.

" Bantu aku ke sana. " kata Reyhan. Ia tahu jika yang datang pasti asisten pribadi nya.

" Tapi kamu demam. Lebih baik dia yang masuk. " Elia menyarankan.

" Elia. Apa kamu mengijinkan semua laki laki masuk ke kamarmu dengan mudah? " kata Reyhan ketus

" Tidak pernah ada satu laki laki yang masuk ke dalam kamarku. Kamu orang pertama yang berani meniduri ranjang milik ku, bahkan ini masih baru. " kata Elia tak kalah ketus.

" Aku hanya kasian padamu. Tapi jika kamu memaksa ya sudah, kenapa harus dengan amarah. " kata Elia lagi.

Reyhan mencoba bangun dengan memijat kepalanya, yang terasa sangat pusing. Mungkin ini pengaruh minum alkohol yang untuk pertama kali baginya.

Elia yang melihat pun tak tega, akhirnya ikut membantu memapah, tanpa ada penolakan dari Reyhan.

" Kenapa Elwas? " tanya Reyhan tanpa basa basi.

" Maaf Tuan, Ms. Smithsonian menolak permohonan kerjasama kita jika tidak bertemu dengan anda secara langsung. " kata Elwas

" Urus satu orang saja tak becus kamu Elwas. Sudah berapa lama kamu ikut bekerja dengan ku. " kata Reyhan

" Maaf Tuan, Ms. Smithsonian sulit di hadapi. " jawab Elwas

" Atur kembali pertemuanku untuknya minggu depan. Untuk sementara ini, kamu urus perusahaaan. " kata Reyhan yang terus memejamkan mata bersandar pada sofa, sesekali ia memijat pelipis kepalannya.

" Baik Tuan. " jawab Elwas

" Apa ada hal lain lagi? " tanya Reyhan

" Tidak Tuan. " kata Elwas yang terus memandang kasian Tuannya yang terlihat sangat pucat.

" Lalu kenapa kamu masih duduk di sini. Siapa yang akan memantau perusahaan, jika kamu ikut bersantai denganku. " ketus Reyhan

" Baik Tuan, saya permisi. " ujar Elwas pamit undur diri dengan Elia juga.

Elia mengelengkan kepala, melihat tingkah Reyhan, yang walau sakit tidak membuatnya menjadi lembut.

" Kamu itu sedang sakit, tapi masih saja galak seperti serigala. " ucap Elia.

" Mari ku bantu ke kamarmu. " tawar Elia

" Tidak perlu. Ambilkan saja bantal dan selimut ku kemari. " Ucap Reyhan yang masih memejamkan mata.

Akhirnya Elia membantu mengambil kan bantal ke kamar Reyhan, sangat bersih dan rapi. Di nakas samping tempat tidur Reyhan, terpampang foto Reyhan dengan Nihan yang sedang tertawa bersama. Elia melihat hanya tersenyum kecut.

Ia menyadari jika yang di lakukan kakaknya merebut Nihan dari Reyhan memang salah, wajar saja jika Reyhan sangat membenci kakak juga dirinya. Karena terlihat jelas jika Reyhan sangat mencintai Nihan. Tapi dalam hal ini, haruskah hanya kakaknya yang di salahkan, jika Nihan saja yang sudah memilih Aldo di hidupnya.

" Kamu mengambilkan bantal untuk ku, atau malah tidur di ranjangku. " teriak Reyhan.

Elia tersentak dari lamunannya segera mengambilkan selimut dan juga bantal untuk Reyhan.

" Kamu itu bisa tidak bersikap lembut, sudah di kasih azab suami durhaka, masih saja tak tobat. Teriak teriak seperti orang kesurupan. " kesal Elia yang selalu mendapat perlakuan ketus dari Reyhan.

Reyhan diam saja tak menjawab, setelah menerima selimut juga bantal, ia tertidur kembali.

Elia membuatkan bubur sup untuk Reyhan, agar pencernaan nya tidak ikut terganggu. Dia Mencoba membangunkan Reyhan untuk Memakan sedikit bubur buatanya.

" Aku tak berselera. " jawab Reyhan masih dengan mata terpejam.

" Jika kamu ingin sembuh, makanlah sedikit, dan aku akan memberimu obat pereda nyeri. " kata Elia.

Akhirnya Reyhan pun menurut, dia duduk dan memakan bubur yang di suapkan Elia padanya.

" Katanya tak berselera, tapi juga habis satu mangkuk penuh. Bagaimana jika berselera, satu panci juga kamu habiskan mungkin. " gumam Elia yang bisa terdengar Reyhan akhirnya membuat dia tersedak.

" Uhuhuk......" Reyhan terbatuk batuk.

Elia menyodorkan minum putih untuknya, lalu membuka tiga jenis obat.

" Kamu tidak sedang akan meracunku bukan? " tanya Reyhan was was

" Jika aku mau, aku sudah membunuhmu di kamar mandi sedari tadi malam. Sudahlah cepat minum. " kata Elia

Reyhan pun menurut meminum obat tersebut, karena dia percaya Elia memang seorang dokter yang pandai.

" Berbaring dan tidurlah lagi, setelah berkeringat akan membuatmu sedikit lega nantinya. " kata Elia, ia membereskan mangkuk kosong juga gelas ke dapur dan mencucinya.

Sesekali Reyhan membuka matanya mencari keberadaan Elia, dan ia melihat Elia masih sibuk di dapur, entah apa yang di masak olehnya.

Elia memeriksa suhu tubuh Reyhan yang sudah berangsur membaik, sesekali ia mengelap wajah dan leher Reyhan yang berkeringat.

Reyhan membuka matanya melihat Elia yang sedang mengelap keringatnya. Sesegera ia menutup matanya kembali agar tak terlihat Elia, jika ia sedang menatapnya.

Setelah dirasa semakin baik, Elia menyiapkan nasi lembek juga sayur sup yang ia masak tadi, agar Reyhan segera minum obat dan segera sehat.

Reyhan dapat melihat ketulusan Elia saat merawat dirinya, membuatnya kasian dan mengingat kejahatan yang ia lakukan pada Elia selama ini. Bahkan ia dengan sengaja memberi kamar kosong pada Elia agar mempersulit hidupnya. Reyhan merasa sangat menyesal dan malu saat ini.

Terpopuler

Comments

Bahrul Ulum

Bahrul Ulum

tuh kan.... gk cuma nasinya yg lembek, hati kakak juga mulai lembek el....

2024-05-16

0

Senajudifa

Senajudifa

hati2 jgn terlalu benci rey

2022-08-23

0

Ika Purnamasari

Ika Purnamasari

tinggal menunggu waktu Reyhan bucin ke Elia 😶

2022-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2 Bab. 2 Di khianati.
3 Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4 Bab. 4 Surat Undangan
5 Bab. 5 Restu
6 Bab. 6 Tercampakan
7 Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8 Bab. 8 Mizka bukan Farah
9 Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10 Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11 Bab. 11 Sampai di Jerman
12 Bab. 12 Kekesalan Elia
13 Bab. 13 Reyhan Sakit
14 Bab. 14 Menghindar
15 Bab. 15 Awal Mula
16 BAB. 16 Reyhan Marah
17 Bab. 17 Prestasi Elia
18 Bab. 18 Ketahuan
19 Bab. 19 Rencana Pindah
20 Bab. 20 Saling mengagumi.
21 Bab. 21 Perubahan
22 Bab. 22 Sedikit terbuka
23 Bab 23 Mengantar Elia
24 Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25 Bab. 25 Like Father Like Son
26 Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27 Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28 Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29 Bab 29 I'm Yours
30 Bab. 30 Pergi ke Kantor
31 Bab. 31 Kembali Pulang
32 Bab. 32 Diabaikan
33 Bab 33 Bertemu Mr Smith
34 Bab. 34 Pulang
35 Bab. 35 Perubahan
36 Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37 Bab 37 Sebuah Fakta 1
38 Bab. 38 Hamil 1
39 Bab. 39 Hamil 2
40 Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41 Bab 41 Terungkap
42 Bab. 42 Kritis
43 Bab. 43 Penyesalan Sean
44 Bab 44 Paula Gonzales
45 Bab. 45 Paula Gonzales 2
46 Bab. 46 Sadar
47 Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48 Bab. 48 Elia Pulang
49 Bab. 49 Kebangkitan Elia
50 Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51 Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52 Bab. 52 Semangat Elia
53 Bab. 53 Pria Terakhir
54 Bab. 54 Bimbang
55 Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56 Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57 Bab. 57 Gagal fokus
58 Bab 58 I want you to Love me like you do
59 Bab. 59 Masalah
60 Bab. 60 Sebuah Pesan
61 Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62 Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63 Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64 Bab. 64 Pertengkaran
65 Bab. 65 Pemaksaan
66 Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67 Bab. 67 Pecundang
68 Bab. 68 Masa Lalu
69 Bab. 69 Masa Lalu 2
70 Bab. 70 Melepas Kerinduan
71 Bab. 71 Puber kedua
72 Bab. 72 Bodyguard
73 Bab. 73 Bulan Madu
74 Bab 74 Kagum
75 Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76 Bab. 76 Hamburg
77 Bab. 77 Pengalaman Pertama
78 Bab. 78 Bertemu Kembali
79 Bab. 79 Kekhilafan
80 Bab. 80 Sadar
81 Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82 Bab. 82 Mizka dan Elwas
83 Bab 83 Di lamar
84 Bab. 84 Di tolak
85 Bab. 85 Rahasia Elwas
86 Bab. 86 Kecewa
87 Bab. 87 Diantara dua pilihan
88 Bab. 88 Pulang
89 Bab. 89 Apartemen Elwas
90 Bab. 90 Berkunjung Camer
91 Bab. 91 Kembali pulang
92 Bab. 92 Perjuangan Mizka
93 Bab. 93 Menikah
94 Bab. 94 Pulang Honey moon
95 Bab 95 Ending yang Bahagia
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2
Bab. 2 Di khianati.
3
Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4
Bab. 4 Surat Undangan
5
Bab. 5 Restu
6
Bab. 6 Tercampakan
7
Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8
Bab. 8 Mizka bukan Farah
9
Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10
Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11
Bab. 11 Sampai di Jerman
12
Bab. 12 Kekesalan Elia
13
Bab. 13 Reyhan Sakit
14
Bab. 14 Menghindar
15
Bab. 15 Awal Mula
16
BAB. 16 Reyhan Marah
17
Bab. 17 Prestasi Elia
18
Bab. 18 Ketahuan
19
Bab. 19 Rencana Pindah
20
Bab. 20 Saling mengagumi.
21
Bab. 21 Perubahan
22
Bab. 22 Sedikit terbuka
23
Bab 23 Mengantar Elia
24
Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25
Bab. 25 Like Father Like Son
26
Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27
Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28
Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29
Bab 29 I'm Yours
30
Bab. 30 Pergi ke Kantor
31
Bab. 31 Kembali Pulang
32
Bab. 32 Diabaikan
33
Bab 33 Bertemu Mr Smith
34
Bab. 34 Pulang
35
Bab. 35 Perubahan
36
Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37
Bab 37 Sebuah Fakta 1
38
Bab. 38 Hamil 1
39
Bab. 39 Hamil 2
40
Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41
Bab 41 Terungkap
42
Bab. 42 Kritis
43
Bab. 43 Penyesalan Sean
44
Bab 44 Paula Gonzales
45
Bab. 45 Paula Gonzales 2
46
Bab. 46 Sadar
47
Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48
Bab. 48 Elia Pulang
49
Bab. 49 Kebangkitan Elia
50
Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51
Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52
Bab. 52 Semangat Elia
53
Bab. 53 Pria Terakhir
54
Bab. 54 Bimbang
55
Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56
Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57
Bab. 57 Gagal fokus
58
Bab 58 I want you to Love me like you do
59
Bab. 59 Masalah
60
Bab. 60 Sebuah Pesan
61
Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62
Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63
Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64
Bab. 64 Pertengkaran
65
Bab. 65 Pemaksaan
66
Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67
Bab. 67 Pecundang
68
Bab. 68 Masa Lalu
69
Bab. 69 Masa Lalu 2
70
Bab. 70 Melepas Kerinduan
71
Bab. 71 Puber kedua
72
Bab. 72 Bodyguard
73
Bab. 73 Bulan Madu
74
Bab 74 Kagum
75
Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76
Bab. 76 Hamburg
77
Bab. 77 Pengalaman Pertama
78
Bab. 78 Bertemu Kembali
79
Bab. 79 Kekhilafan
80
Bab. 80 Sadar
81
Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82
Bab. 82 Mizka dan Elwas
83
Bab 83 Di lamar
84
Bab. 84 Di tolak
85
Bab. 85 Rahasia Elwas
86
Bab. 86 Kecewa
87
Bab. 87 Diantara dua pilihan
88
Bab. 88 Pulang
89
Bab. 89 Apartemen Elwas
90
Bab. 90 Berkunjung Camer
91
Bab. 91 Kembali pulang
92
Bab. 92 Perjuangan Mizka
93
Bab. 93 Menikah
94
Bab. 94 Pulang Honey moon
95
Bab 95 Ending yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!