Bab. 17 Prestasi Elia

Reyhan membanting pintu mobil sangat keras, mengagetkan Elwas yang sedang melamun menunggunya.

" Apa kamu hanya akan melamun memandangiku tanpa menyalakan mobil? " sentak Reyhan. Pagi ini mood Reyhan benar benar kacau. Sampai di kantor pun semua petinggi perusahaan harus kena semprot Presdir mereka. Tidak hanya itu Reyhan pun mengatur lembur bagi semua karyawan hari ini dengan di cecar tugas yang menekan.

" Apa kalian pikir MANDALA GROUP hanya menanggung beban hidup kalian dengan percuma, dimana dedikasi kalian semua. Tunjukan kemampuan kalian. " bentak Reyhan yang tidak puas dengan presentasi yang di buat salah satu manager disana.

" Jangan ada yang beranjak pulang sebelum menyelesaikan tugas kalian. " kata Reyhan dengan berdiri meninggalkan ruang rapat.

Reyhan sudah berada di ruang kerjanya, dia duduk di kursi kebesarannya.

" Elwas, apa menurutmu aku terlihat dewasa? " tanya Reyhan meminta pendapat asisten pribadi nya.

Sedangkan Elwas di buat serba salah harus menjawab bagaimana. Ia tidak tahu jawaban apa yang bisa membuat suasana hati Reyhan menjadi tenang seperti sebelumnya.

Elwas, apa kamu tuli? Aku bertanya apa aku terlihat dewasa atau tidak? " tanya Reyhan yang mulai emosi lagi karena melihat Elwas menatapnya tanpa menjawab pertanyaan nya.

" Iya benar Tuan, anda terlihat sudah dewasa. " jawab Elwas. Ia pikir mungkin Elia sedang mengatakan dia seperti anak kecil, jadi Reyhan marah sekarang ini. Padahal yang terjadi justru sebaliknya.

" Jadi kamu juga mengatakan aku terlihat tua begitu Elwas? " tanya Reyhan yang semakin tak terima dengan jawaban Elwas, bahkan ia langsung berdiri menghampiri Elwas.

" Tidak, bukan begitu Tuan. " jawab Elwas ketakutan, bahkan berjalan semakin mundur karena Reyhan berjalan menghampirinya.

" Jadi maksud kamu bagaimana? " tanya Reyhan dingin namun penuh penekanan.

" Anda terlihat tampan Tuan. " kata Elwas asal jawab saja.

" Benarkah? " tanya Reyhan mulai melunak.

" Sangat benar Tuan. Anda bisa melihat tampilan anda saat ini di depan cermin! " kata Elwas yang mulai tau jika Reyhan melunak di katakan tampan.

Reyhan menghampiri sebuah cermin besar yang memperlihatkan seluruh badan, dia berdiri di sana dan terseyum melihat dirinya yang memang terlihat tampan.

*

*

*

Berbeda dengan suasana hati Reyhan, hari ini Elia terlihat lebih bersemangat, ia melihat jam dinding menunjukan pukul sembilan pagi. Hari ini dia akan melakukan sebuah presentasi dengan menunjukan sebuah peluncuran krim terbaru untuk membuat wajah bersih dan glowing.

Elia sangat percaya diri, karena sebelum dia memperlihatkan untuk bahan presentasi ia sudah mencoba di wajahnya seminggu terakhir ini, dan menurutnya menunjukan hasil yang maksimal.

Dia melakukan presentasi dengan berkelompok, dan jumlah anggota kelompoknya ada empat, lima bersama dirinya. Dengan tiga wanita dan dua diantaranya laki laki.

Hasil presentasi nya di terima baik oleh dosen mereka, bahkan ia di tawarkan akan di rekrut di perusahaan kosmetik salah satu juri di sana. Namun Elia menolak, ia masih ingin berkarya dan memperbaiki semuanya dulu baru memikirkan cara pemasaran nantinya.

" Bagus sekali kak. Tak rugi aku ikut kelompokmu, bahkan sekarang aku bisa langsung bekerja dengan mereka setelah kelulusan nanti. " kata ruby salah satu temannya yang ingin ikut kerja di perusahaan kosmetik ternama itu. Semua temannya berencana akan masuk di perusahan besar itu, namun tidak dengan Elia. Dalam moto hidupnya ia ingin menciptakan peluang usaha bagi seseorang, bukan ia yang mengharapkan peluang usaha dari seseorang.

" Kalian juga harus bekerja keras. Jangan pernah berbangga hanya dengan satu prestasi. " Elia memperingati.

" Siap kak ! " kata Ruby dengan memberi hormat, yang di susul tawa keempat kawannya.

" Bagaimana jika kita merayakan keberhasilan kita dengan makan di resto ternama di sini. Bukankah kita hanya tinggal melewati satu semester lagi. Karena kita lolos naik dua level sebelumnya." tawar Endrew salah satu teman lelakinya yang di setujui semua kawannya.

" Elia..... ! " teriak Rabel yang melihat kehadiran Elia dan kawan kawannya. Memang hari ini Elia dan kawan kawan melaksanakan uji presentasi di Rumah sakit tempat Rabel bekerja, dan mereka bertemu tanpa sengaja di sini.

" Rabel...! Ternyata kamu bekerja di rumah sakit ini? " tanya Elia

" Kau itu, ingat diriku jika hanya perlu bantuan saja. " kata Rabel

" Maaf Rabel. Aku terlalu sibuk dengan penelitian. " jawab Elia

" Bagaimana jika kita makan siang bersama. Aku akan mentraktir kalian semua, depan rumah sakit ini ada sebuah kafe. " kata Rabel

" Aku tak minat di kafe kak, kami akan makan di Resto ternama untuk merayakan keberhasilan kami yang langsung masuk semester terakhir. " kata Ruby berbangga.

" Bagaimana jika kamu gabung. Sayang jika niat baikmu mentraktir kami diabaikan. Benarkan teman. " gurau Elia

Rabel hanya tersenyum, melihat tingkah Elia yang masih tetap sama, selalu menyusahkan namun selalu membahagiakan dirinya.

" Baiklah, siapa takut. Mentraktir kalian di hotel ternama pun, tidak akan menghabiskan gajiku sebulan. " jawab Rabel dengan angkuhnya.

" Tunggu sebentar, apa kamu akan menggunakan jubah kebesaranmu itu, dengan mentraktir kalian. Dan jangan beralasan jika dompetmu tertinggal saat akan membayar. " kata Elia yang melihat Rabel masih menggunakan jas dokter putihnya,lengkap dengan stetoskop yang melingkar di lehernya.

Rabel tertawa melihat kebodohannya sendiri.

" Ini karena efek terlalu bahagia, bisa jalan dengan tuan putri. " kata Rabel dengan menoel dagu Elia.

" Tunggu sebentar. " kata Rabel dengan masuk kembali keruangannya.

" Kak... ternyata gebetan kakak tampan juga. Kenapa tak bilang jika pacarnya kerja di sini? " tanya Ruby yang dilanjutkan pertanyaan gurauan dari keempat temannya itu berkelanjutan dengan memojokan hubungan Rabel dengan Elia.

" Dia hanya teman baik ku, saat aku menempuh pendidikan kedokteran. Jangan percaya dengan tipu dayanya, dia itu playboy. " jawab Elia yang ternyata di dengar Rabel karena dia sudah kembali diantara mereka.

" Itu dulu. Sekarang playboy itu sudah insaf. " kata Rabel mengedipkan satu matanya kepada Ruby membuat gadis yang baru beranjak dewasa itu merasakan bunga bermekaran di matanya.

" Jangan dengarkan dia. Aku masuk di universitas ini saja karena campur tangan salah satu pacarnya. " jawab Elia santai, yang membuat hati Ruby sedikit tercubit.

" Jika kamu selalu mengatakan aku playboy seperti itu, lama lama temanmu ini jadi bujang lapuk yang tidak ada yang mau menikah denganku. " protes Rabel di sela perjalanan mereka menuju parkiran.

" Aku mau kak. " kata Ruby polos

Elia dan keempat kawannya menepuk jidat bersamaan. Karena percuma memperingati Ruby panjang lebar jika hatinya sudah terbutakan pesona dari seorang dokter Rabel.

" Benarkah, bagaimana kalo kita penjajakan pacaran? " gurau Rabel yang langsung di timpuk oleh Elia.

" Jangan macam macam dengan anak gadis orang. " kata Elia ketus.

" Iya... Ampun Elia ! Kita hanya akan berteman. Iya kan Ruby, kita hanya berteman, selesaikan dulu kuliahmu, dan setelah itu baru kita menikah. " jawab Rabel dengan tertawa.

Kini Ruby mengerti jika Rabel memang dokter yang suka bercanda. Dan kata kata manisnya tadi hanya sebuah candaan.

Dokter Rabel

Bagaimana ??? Kira kira tampan mana Dokter Rabel dengan Om Reyhan ??? 🤔🤔🤔. Jangan lupa like dan gift yang banyak untuk semangat author terus berkarya ya....🥰🥰🥰. SALAM MANIS UNTUK KALIAN AND HAPPY READING ❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Jane Hutagalung

Jane Hutagalung

mukanya laki-an Reyhan /Grin/

2024-05-12

0

Nani Rodiah

Nani Rodiah

aku suka wajah dr Rabel

2024-04-24

0

Koirun Nikmah

Koirun Nikmah

ok

2023-05-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2 Bab. 2 Di khianati.
3 Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4 Bab. 4 Surat Undangan
5 Bab. 5 Restu
6 Bab. 6 Tercampakan
7 Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8 Bab. 8 Mizka bukan Farah
9 Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10 Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11 Bab. 11 Sampai di Jerman
12 Bab. 12 Kekesalan Elia
13 Bab. 13 Reyhan Sakit
14 Bab. 14 Menghindar
15 Bab. 15 Awal Mula
16 BAB. 16 Reyhan Marah
17 Bab. 17 Prestasi Elia
18 Bab. 18 Ketahuan
19 Bab. 19 Rencana Pindah
20 Bab. 20 Saling mengagumi.
21 Bab. 21 Perubahan
22 Bab. 22 Sedikit terbuka
23 Bab 23 Mengantar Elia
24 Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25 Bab. 25 Like Father Like Son
26 Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27 Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28 Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29 Bab 29 I'm Yours
30 Bab. 30 Pergi ke Kantor
31 Bab. 31 Kembali Pulang
32 Bab. 32 Diabaikan
33 Bab 33 Bertemu Mr Smith
34 Bab. 34 Pulang
35 Bab. 35 Perubahan
36 Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37 Bab 37 Sebuah Fakta 1
38 Bab. 38 Hamil 1
39 Bab. 39 Hamil 2
40 Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41 Bab 41 Terungkap
42 Bab. 42 Kritis
43 Bab. 43 Penyesalan Sean
44 Bab 44 Paula Gonzales
45 Bab. 45 Paula Gonzales 2
46 Bab. 46 Sadar
47 Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48 Bab. 48 Elia Pulang
49 Bab. 49 Kebangkitan Elia
50 Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51 Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52 Bab. 52 Semangat Elia
53 Bab. 53 Pria Terakhir
54 Bab. 54 Bimbang
55 Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56 Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57 Bab. 57 Gagal fokus
58 Bab 58 I want you to Love me like you do
59 Bab. 59 Masalah
60 Bab. 60 Sebuah Pesan
61 Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62 Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63 Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64 Bab. 64 Pertengkaran
65 Bab. 65 Pemaksaan
66 Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67 Bab. 67 Pecundang
68 Bab. 68 Masa Lalu
69 Bab. 69 Masa Lalu 2
70 Bab. 70 Melepas Kerinduan
71 Bab. 71 Puber kedua
72 Bab. 72 Bodyguard
73 Bab. 73 Bulan Madu
74 Bab 74 Kagum
75 Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76 Bab. 76 Hamburg
77 Bab. 77 Pengalaman Pertama
78 Bab. 78 Bertemu Kembali
79 Bab. 79 Kekhilafan
80 Bab. 80 Sadar
81 Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82 Bab. 82 Mizka dan Elwas
83 Bab 83 Di lamar
84 Bab. 84 Di tolak
85 Bab. 85 Rahasia Elwas
86 Bab. 86 Kecewa
87 Bab. 87 Diantara dua pilihan
88 Bab. 88 Pulang
89 Bab. 89 Apartemen Elwas
90 Bab. 90 Berkunjung Camer
91 Bab. 91 Kembali pulang
92 Bab. 92 Perjuangan Mizka
93 Bab. 93 Menikah
94 Bab. 94 Pulang Honey moon
95 Bab 95 Ending yang Bahagia
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2
Bab. 2 Di khianati.
3
Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4
Bab. 4 Surat Undangan
5
Bab. 5 Restu
6
Bab. 6 Tercampakan
7
Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8
Bab. 8 Mizka bukan Farah
9
Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10
Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11
Bab. 11 Sampai di Jerman
12
Bab. 12 Kekesalan Elia
13
Bab. 13 Reyhan Sakit
14
Bab. 14 Menghindar
15
Bab. 15 Awal Mula
16
BAB. 16 Reyhan Marah
17
Bab. 17 Prestasi Elia
18
Bab. 18 Ketahuan
19
Bab. 19 Rencana Pindah
20
Bab. 20 Saling mengagumi.
21
Bab. 21 Perubahan
22
Bab. 22 Sedikit terbuka
23
Bab 23 Mengantar Elia
24
Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25
Bab. 25 Like Father Like Son
26
Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27
Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28
Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29
Bab 29 I'm Yours
30
Bab. 30 Pergi ke Kantor
31
Bab. 31 Kembali Pulang
32
Bab. 32 Diabaikan
33
Bab 33 Bertemu Mr Smith
34
Bab. 34 Pulang
35
Bab. 35 Perubahan
36
Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37
Bab 37 Sebuah Fakta 1
38
Bab. 38 Hamil 1
39
Bab. 39 Hamil 2
40
Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41
Bab 41 Terungkap
42
Bab. 42 Kritis
43
Bab. 43 Penyesalan Sean
44
Bab 44 Paula Gonzales
45
Bab. 45 Paula Gonzales 2
46
Bab. 46 Sadar
47
Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48
Bab. 48 Elia Pulang
49
Bab. 49 Kebangkitan Elia
50
Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51
Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52
Bab. 52 Semangat Elia
53
Bab. 53 Pria Terakhir
54
Bab. 54 Bimbang
55
Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56
Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57
Bab. 57 Gagal fokus
58
Bab 58 I want you to Love me like you do
59
Bab. 59 Masalah
60
Bab. 60 Sebuah Pesan
61
Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62
Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63
Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64
Bab. 64 Pertengkaran
65
Bab. 65 Pemaksaan
66
Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67
Bab. 67 Pecundang
68
Bab. 68 Masa Lalu
69
Bab. 69 Masa Lalu 2
70
Bab. 70 Melepas Kerinduan
71
Bab. 71 Puber kedua
72
Bab. 72 Bodyguard
73
Bab. 73 Bulan Madu
74
Bab 74 Kagum
75
Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76
Bab. 76 Hamburg
77
Bab. 77 Pengalaman Pertama
78
Bab. 78 Bertemu Kembali
79
Bab. 79 Kekhilafan
80
Bab. 80 Sadar
81
Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82
Bab. 82 Mizka dan Elwas
83
Bab 83 Di lamar
84
Bab. 84 Di tolak
85
Bab. 85 Rahasia Elwas
86
Bab. 86 Kecewa
87
Bab. 87 Diantara dua pilihan
88
Bab. 88 Pulang
89
Bab. 89 Apartemen Elwas
90
Bab. 90 Berkunjung Camer
91
Bab. 91 Kembali pulang
92
Bab. 92 Perjuangan Mizka
93
Bab. 93 Menikah
94
Bab. 94 Pulang Honey moon
95
Bab 95 Ending yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!