Bab. 12 Kekesalan Elia

Elia hanya tersenyum kecut tanpa menjawab apa yang di ucapkan Reyhan. Dia sudah terbiasa dengan mulut pedas suaminya sekarang ini.

Elia ingin membereskan barang barang yang ia bawa. Namun ia bingung harus menempati kamar yang mana. Di apartemen ini memang ada dua kamar, namun ia tak mau salah masuk sebelum di intruksikan oleh pemiliknya.

" Gunakan kamar samping dapur. " hanya itu yang di ucap Reyhan, ia sendiri masuk ke dalam kamar miliknya.

Betapa terkejutnya Elia, karena kamarnya belum terisi sesuatu apapun alias masih kosong. Elia ingin sekali meraung raung mencakar suaminya. Namun ia menarik nafas dalam dan membuangnya secara perlahan.

" Sabar Elia...... Orang sabar memang sering di tindas ! Tunggu saja pembalasan yang akan datang ! " kata Elia menyemangati diri sendiri. Karena ia sangat lelah, dia memutuskan untuk tidur di sofa terlebih dahulu, barulah ia akan memesan beberapa perlengkapan kamar, bagaimanapun Elia sudah pernah tinggal di Jerman saat meraih gelar dokter dulu, jadi tidak sulit mencari furniture nantinya.

Tak menunggu waktu lama Elia sudah terbang kealam mimpi, namun harus terjeda karena Reyhan menciprati wajahnya dengan air mineral yang di minum Reyhan.

Elia yang gelagapan pun segera terbangun mendapati bajunya yang basah.

" Kamu itu sebenarnya maunya apa sih kak? Jika kamu tidak ingin di usik jangan mengusik orang lain. " kesal Elia

" Aku lapar. Harusnya sebagai istri kamu mempersiapkan makanan untuk ku. " jawab Reyhan santai. Reyhan memang sengaja membuat Elia tak nyaman agar dia tidak betah dan meminta kembali ke Indonesia dengan sendirinya. Karena orang tua Reyhan akan lebih mendengarkan Elia dari pada dirinya sekarang ini.

" Kamu lapar. Ngomong dong. " kata Elia tanpa membantah.

Ia melihat kulkas ternyata sudah penuh dengan sayuran. Di lihat ada mie kering di dalam lemari dapur. Ia pun masak dengan serius, sedang Reyhan memperhatikan Elia memasak, takut jika Elia berbuat curang.

Satu porsi mie sangat menggoda di hidangkan Elia.

" Sudah selesai, makanlah. " kata Elia lalu beranjak ke kamarnya.

Reyhan menghirup aroma mie itu, membuatnya tidak tahan ingin segera memakan, diambil sendok dan disuapkan ke dalam mulutnya.

" Elia.......! " teriak Reyhan saat merasakan mie yang di buat Elia sangat pedas bahkan membuatnya jadi tersedak dan kepanasan di hidungnya.

Reyhan menepuk nepuk dadanya yang terasa sesak, dan mengeluarkan airmata karena hidungnya terasa terbakar. Dia berlari ke kulkas dan mencari botol minum namun ternyata botol itu sudah kosong semua, dia teringat jika Elia sengaja memasak mie dengan air minum di kulkas.

" Sial... Kenapa aku sampai tak menyadari kelicikan rubah kecil itu. " gumam Reyhan

Dia menggedor gedor pintu kamar Elia, namun seakan tuli, jangankan membuka,menjawab pun Elia tidak lakukan.

Akhirnya Reyhan memutuskan pergi, dengan menutup pintu sekuat mungkin.

" Brak.....! "

Elia di kamar tertawa membayangkan wajah Reyhan yang merah padam.

" Berani menganggu singa tidur, rasakan pembalasannya. " kata Elia menuju kamar mandi untuk mandi.

Elia memutuskan pergi mencari furniture kamarnya, dia mengunjungi satu toko ke toko yang lain yang di rasa cocok untuknya. Hingga ia menemukan yang di rasa pas, lalu membayarnya. Tak terlalu sulit untuk Elia, karena pada dasarnya Elia sudah sering hidup sendiri, sejak ia kuliah ia tak mau lagi tinggal satu atap dengan kakaknya, dengan alasan tak mau menjadi beban kakaknya.

Elia memberi arahan pada pengantar furniture itu, setelah selesai dia masih memberikan uang tip pada pengantar itu, sebelum pergi.

Elia memandang kamarnya yang di rasa sangat cocok dengan pilihannya.

" Begini lebih baik. " ia telentang di ranjang lalu tertidur lagi.

Kepala Elia sangat berat untuk bangun, saat mendengar bunyi bel apartemen yang berbunyi berulang dan tak beraturan.

Elia meraih ponselnya dan melihatnya.

" Jam satu. Siapa malam malam mengganggu selerti ini. Apa mungkin Reyhan. Jika ia kenapa tak langsung masuk saja. " gumam Elia

Dia keluar dan mengintip pintu , memang benar Reyhan. Elia pun membuka pintu dan langsung di timpa tubuh Reyhan.

" Apa apaan ini. " teriak Elia yang terhuyung jatuh karena tak kuat menahan beban berat yang mendadak.

" Elia.... Kamu itu sangat menyusahkan aku. Kenapa kamu menjatuhkan aku heh? " ceracau Reyhan dengan menunjuk nunjuk wajah Elia, karena sekarang ia berada diatas tubuh Elia.

Dengan secepat kilat Elia mendorong tubuh Reyhan, lalu berdiri. Dia menutup pintu dan pergi membiarkan Reyhan masih tergelatak di lantai.

" Bau alkohol. Aku tak menyangka jika kak Reyhan suka minum minuman keras. Jauh dari yang ku bayangkan selama ini. " gumam Elia terus berjalan menuju kamarnya, namun harus terhenti karena Reyhan sudah ambruk lagi di punggungnya.

" Kamu itu merepotkan sekali sih kak. Kenapa kamu selalu membuatku semakin muak melihatmu. " kata Elia sambil mendorong Reyhan menjauh.

" Elia... harusnya aku yang bicara seperti itu. Karena kamu semakin membuatku muak " ucap Reyhan namun tangannya menggerayangi tubuh Elia.

Reyhan mencium leher jenjang Elia, dan meninggalkan tanda bekas di sana. Bahkan Reyhan sekarang memeluk Elia sangat erat. tangan Reyhan masuk kedalam baju Elia, dan bergerilya mencari sensasi. Pikiran sehat Reyhan sudah terkontaminasi dengan alkohol sehingga mempengaruhi pikiran kotornya untuk bekerja.

Elia mencoba memberontak, ia tak mau kejadian itu, terualang untuk kedua kali nya. Ia bersusah payah untuk melepaskan pelukan Reyhan yang mengungkungnya. Elia menyikut perut Reyhan, hingga ia kesakitan.

Elia segera berlari menuju kamarnya lalu menutup, namun tenaga Reyhan masih besar bisa mendorong pintu yang akan di tutup Elia. Reyhan mendorong tubuh Elia masuk ke dalam kamar. Elia berupaya mendorong tubuh Reyhan sekuat tenaga dan berhasil sampai Reyhan terjatuh karena pintu kamar mandi yang ikut terbuka tak kuat menahan beban tubuh Reyhan.

Elia mengambil selang shower dan membawa kehadapan Reyhan. Dia menyemprotkan tepat di wajah Reyhan hingga gelagapan.

" Elia hentikan.... Elia.... " pinta Reyhan sedikit sadar karena terkena air yang dingin.

" Jangan merepotkan aku kak. " kata Elia membuang selang shower itu begitu saja.

Dia keluar membuatkan susu hangat untuk Reyhan, bagaimana pun ia tidak tega melihat Reyhan kedinginan.

Elia memutar bola mata malas saat mendapati Reyhan justru sedang tertidur di lantai kamar mandi.

" Jika aku hanya mengingat kamu yang selalu menyakiti aku kak, aku tak sudi membantumu. Tapi jika aku mengingat orang tuamu yang sangat menyayangiku, terasa aku anak durhaka karena menyiksa anaknya. " omel Elia namun ia membantu Reyhan bangun. Karena beban Reyhan sangat berat, ia tak sanggup jika memapahnya sampai ke kamarnya, akhirnya Elia memutuskan akan menidurkan Reyhan di ranjang miliknya.

" Kamu tahu, harusnya kamu tidur di lantai malam ini. Karena kamu begitu tega memberiku kamar yang kosong. Karena aku wonder woman, maka kamu boleh numpang di ranjangku. Tapi ingat hanya satu malam saja. " cerocos Elia terus, walau sadar Reyhan tak mendengarkan, namun sedikit mengeluarkan unek unek membuatnya sedikit melegakan kekesalan nya terhadap Reyhan.

Hay readerku....🥰🥰🥰

Terima kasih sudah mengikuti baca jejak novel ke tiga ku. Minta Like kalian di setiap episodenya kalau boleh serakah di kasih gift juga tambah semangat authornya....😀😀😀

Love you my Reader.......😘😘😘

Terpopuler

Comments

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

jangan terlalu baik elia ntar kamu jatuh cinta duluan

2024-05-13

0

Jane Hutagalung

Jane Hutagalung

kapok.

2024-05-12

0

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Dari pertama baca dah like trs🤣

2022-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2 Bab. 2 Di khianati.
3 Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4 Bab. 4 Surat Undangan
5 Bab. 5 Restu
6 Bab. 6 Tercampakan
7 Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8 Bab. 8 Mizka bukan Farah
9 Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10 Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11 Bab. 11 Sampai di Jerman
12 Bab. 12 Kekesalan Elia
13 Bab. 13 Reyhan Sakit
14 Bab. 14 Menghindar
15 Bab. 15 Awal Mula
16 BAB. 16 Reyhan Marah
17 Bab. 17 Prestasi Elia
18 Bab. 18 Ketahuan
19 Bab. 19 Rencana Pindah
20 Bab. 20 Saling mengagumi.
21 Bab. 21 Perubahan
22 Bab. 22 Sedikit terbuka
23 Bab 23 Mengantar Elia
24 Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25 Bab. 25 Like Father Like Son
26 Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27 Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28 Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29 Bab 29 I'm Yours
30 Bab. 30 Pergi ke Kantor
31 Bab. 31 Kembali Pulang
32 Bab. 32 Diabaikan
33 Bab 33 Bertemu Mr Smith
34 Bab. 34 Pulang
35 Bab. 35 Perubahan
36 Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37 Bab 37 Sebuah Fakta 1
38 Bab. 38 Hamil 1
39 Bab. 39 Hamil 2
40 Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41 Bab 41 Terungkap
42 Bab. 42 Kritis
43 Bab. 43 Penyesalan Sean
44 Bab 44 Paula Gonzales
45 Bab. 45 Paula Gonzales 2
46 Bab. 46 Sadar
47 Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48 Bab. 48 Elia Pulang
49 Bab. 49 Kebangkitan Elia
50 Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51 Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52 Bab. 52 Semangat Elia
53 Bab. 53 Pria Terakhir
54 Bab. 54 Bimbang
55 Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56 Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57 Bab. 57 Gagal fokus
58 Bab 58 I want you to Love me like you do
59 Bab. 59 Masalah
60 Bab. 60 Sebuah Pesan
61 Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62 Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63 Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64 Bab. 64 Pertengkaran
65 Bab. 65 Pemaksaan
66 Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67 Bab. 67 Pecundang
68 Bab. 68 Masa Lalu
69 Bab. 69 Masa Lalu 2
70 Bab. 70 Melepas Kerinduan
71 Bab. 71 Puber kedua
72 Bab. 72 Bodyguard
73 Bab. 73 Bulan Madu
74 Bab 74 Kagum
75 Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76 Bab. 76 Hamburg
77 Bab. 77 Pengalaman Pertama
78 Bab. 78 Bertemu Kembali
79 Bab. 79 Kekhilafan
80 Bab. 80 Sadar
81 Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82 Bab. 82 Mizka dan Elwas
83 Bab 83 Di lamar
84 Bab. 84 Di tolak
85 Bab. 85 Rahasia Elwas
86 Bab. 86 Kecewa
87 Bab. 87 Diantara dua pilihan
88 Bab. 88 Pulang
89 Bab. 89 Apartemen Elwas
90 Bab. 90 Berkunjung Camer
91 Bab. 91 Kembali pulang
92 Bab. 92 Perjuangan Mizka
93 Bab. 93 Menikah
94 Bab. 94 Pulang Honey moon
95 Bab 95 Ending yang Bahagia
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2
Bab. 2 Di khianati.
3
Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4
Bab. 4 Surat Undangan
5
Bab. 5 Restu
6
Bab. 6 Tercampakan
7
Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8
Bab. 8 Mizka bukan Farah
9
Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10
Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11
Bab. 11 Sampai di Jerman
12
Bab. 12 Kekesalan Elia
13
Bab. 13 Reyhan Sakit
14
Bab. 14 Menghindar
15
Bab. 15 Awal Mula
16
BAB. 16 Reyhan Marah
17
Bab. 17 Prestasi Elia
18
Bab. 18 Ketahuan
19
Bab. 19 Rencana Pindah
20
Bab. 20 Saling mengagumi.
21
Bab. 21 Perubahan
22
Bab. 22 Sedikit terbuka
23
Bab 23 Mengantar Elia
24
Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25
Bab. 25 Like Father Like Son
26
Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27
Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28
Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29
Bab 29 I'm Yours
30
Bab. 30 Pergi ke Kantor
31
Bab. 31 Kembali Pulang
32
Bab. 32 Diabaikan
33
Bab 33 Bertemu Mr Smith
34
Bab. 34 Pulang
35
Bab. 35 Perubahan
36
Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37
Bab 37 Sebuah Fakta 1
38
Bab. 38 Hamil 1
39
Bab. 39 Hamil 2
40
Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41
Bab 41 Terungkap
42
Bab. 42 Kritis
43
Bab. 43 Penyesalan Sean
44
Bab 44 Paula Gonzales
45
Bab. 45 Paula Gonzales 2
46
Bab. 46 Sadar
47
Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48
Bab. 48 Elia Pulang
49
Bab. 49 Kebangkitan Elia
50
Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51
Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52
Bab. 52 Semangat Elia
53
Bab. 53 Pria Terakhir
54
Bab. 54 Bimbang
55
Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56
Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57
Bab. 57 Gagal fokus
58
Bab 58 I want you to Love me like you do
59
Bab. 59 Masalah
60
Bab. 60 Sebuah Pesan
61
Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62
Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63
Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64
Bab. 64 Pertengkaran
65
Bab. 65 Pemaksaan
66
Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67
Bab. 67 Pecundang
68
Bab. 68 Masa Lalu
69
Bab. 69 Masa Lalu 2
70
Bab. 70 Melepas Kerinduan
71
Bab. 71 Puber kedua
72
Bab. 72 Bodyguard
73
Bab. 73 Bulan Madu
74
Bab 74 Kagum
75
Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76
Bab. 76 Hamburg
77
Bab. 77 Pengalaman Pertama
78
Bab. 78 Bertemu Kembali
79
Bab. 79 Kekhilafan
80
Bab. 80 Sadar
81
Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82
Bab. 82 Mizka dan Elwas
83
Bab 83 Di lamar
84
Bab. 84 Di tolak
85
Bab. 85 Rahasia Elwas
86
Bab. 86 Kecewa
87
Bab. 87 Diantara dua pilihan
88
Bab. 88 Pulang
89
Bab. 89 Apartemen Elwas
90
Bab. 90 Berkunjung Camer
91
Bab. 91 Kembali pulang
92
Bab. 92 Perjuangan Mizka
93
Bab. 93 Menikah
94
Bab. 94 Pulang Honey moon
95
Bab 95 Ending yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!