BAB. 16 Reyhan Marah

Sampai larut malam Reyhan tak memejamkan matanya. Dia masih terus memandangi foto dengan pikiran yang menerawang kemana mana. Dia memutuskan pergi ke dapur untuk membuat secangkir teh susu untuk menghangatkan tubuhnya, setidaknya agar pikirannya menjadi sedikit jernih.

Lama Reyhan berhenti di depan pintu Elia, ia ingin melihat Elia sesaat, tapi ia takut jika Elia juga belum tidur seperti dirinya. Akhirnya Reyhan menarik kembali tangan yang terulur untuk memegang knap pintu. Ia memutuskan untuk tidak menganggunya, seperti Elia yang mengabaikannya. Reyhan melanjutkan ke dapur membuat secangkir teh susu hangat dan menyuruput nya sedikit demi sedikit.

Malam ini Elia merasakan panas di ruangannya, padahal ia sudah menyalakan ac, tapi tidak membuatnya tidur nyenyak justru membuat tenggorakan nya terasa kering, bahkan sebelumnya ia sudah beberapa kali bangun untuk minum, sampai air minum dalam botol yang ia selalu sediakan sebelum tidur habis sudah.

Elia mengeryipkan matanya, samar samar ia lihat jam dinding di kamarnya yang baru menunjukan pukul satu dini hari. Ia bangun dengan langkah gontai ia membuka pintu kamarnya dan dengan mata setengah terpejam ia meraba raba tempat kulkas, yang ia sudah hafal tempatnya.

Elia membuka pintu kulkas dan mengambil botol minuman. Ia berdiri di depan kulkas, dan meneguk air minum seteguk demi seteguk. Malam ini karena begitu panas, Elia hanya menggunakan tangtop dan celana pendek saja. Dan sebuah kebiasaan Elia jika tidur selalu tidak menggunakan bra. Karena dia seorang dokter, ia tahu jika tidur lebih sehat jika tak memakai bra. Sehingga terlihat jelas bentuk tubuhnya yang hanya terbungkus sebuah tangtop. Terlihat leher jenjang nya yang putih mulus terekpos dengan jelas. Reyhan yang menatap pemandangan indah milik istrinya itu pun hanya bisa menelan ludah kasar. Ia bahkan sekarang menyeka keringat yang tiba tiba keluar saat melihat Elia di depan kulkas sedang minum.

Posisi reyhan yang sangat dekat di kursi samping kulkas, dapat mengetahui jika sekarang ini Elia belum mengetahui keberadaan nya.

" Apa sekarang kamu sedang berusaha menggodaku, dengan keluar memakai pakaian seperti itu? " tanya Reyhan.

Elia yang terkejut, menyemburkan minuman dalam mulutnya ke wajah Reyhan secara tidak sengaja. Elia benar benar tidak mengira jika sekarang ini Reyhan sedang berada di dapur bersamanya. Karena dalam pemikiran Elia sekarang baru pukul satu, pasti Reyhan sedang terlelap.

Reyhan terbangun membersihkan wajahnya yang basah, sedang Elia yang ketakutan Reyhan marah mencoba ikut membersihakan wajah nya. Terlihat jelas dada Elia tanpa bra itu membuat Reyhan sangat sesak di buatnya. Ia mendorong Elia menjauh darinya. Bagaimana pun Reyhan orang berpendidikan, ia tidak ingin melakukan kesalahan yang sama dengan Elia, dengan sebuah paksaan. Ia akan melakukan hal seperti itu atas dasar sebuah rasa cinta.

Reyhan pergi menuju kamarnya tanpa sepatah kata pun, meninggalkan Elia yang berdiri mematung, menatap punggung Reyhan sampai hilang tertutup pintu.

Elia melihat penampilannya saat ini, ia benar benar malu pada dirinya sendiri. Kenapa begitu bodohnya ia keluar begitu saja tanpa menggunakan pakaian penutup, atau rompi tidur.

Elia ikut masuk ke dalam kamarnya, di sana ia sedikit sakit hati dengan ucapan Reyhan yang mengatakan sedang menggodanya.

" Sudahlah, aku baik ataupun buruk, selalu saja buruk di mata kak Reyhan. " gumam Elia yang kembali memejamkan matanya untuk tidur kembali. Malam ini ia pun juga sudah terlalu larut malam tidur nya, ia sibuk mengerjakan tugas dan penelitian penelitian yang ia bawa pulang. membuatnya sangat mudah untuk tidur.

Berbeda dengan Reyhan, dia sangat tersiksa yang membayangkan tubuh Elia yang ia pikirkan hanya anak kecil, ternyata memiliki postur tubuh yang ideal. Sangat pas untuk dinikmati, eh di lihat. Eh maaf Author nya nglantur.

Setelah tiga minggu sama sekali tidak melihat Elia, Reyhan dapat mengetahui perubahan wajah Elia, yang semakin imut, dan menggemaskan.

" Aku rasa dia semakin cantik. Apa di belakangku dia merias diri. " gumam Reyhan. Dia membaringkan tubuhnya di ranjang. Bahkan ia tersenyum sendiri saat membayangkan kembali Elia berdiri di hadapannya sangat dekat sedang meminum air, dadanya yang sedikit kerangkat, membuat Reyhan semakin sesak memikirkan sendiri.

" Aku tak bisa dengan mudah tertarik padanya. Aku harus membalas sakit hatiku terhadap kakaknya. Bagaimana pun Aldo sudah menghancurkan hatiku begitu saja, dia sudah merebut orang yang ku cintai begitu saja. " Reyhan menyakinkan dirinya dan membuang jauh pikirannya.

Namun mulutnya berkata seperti itu, tapi matanya yang terpejam masih terlihat jelas wajah Elia yang semakin terawat dan cantik.

Reyhan kembali membalik badannya dan mencoba untuk tidur kembali.

Elia sudah selesai menyiapkan sarapan pagi untuk Reyhan, ia bersiap membawa sarapannya ke dalam kamar, Namun karena ia kesiangan atau Reyhan yang terlalu pagi bangun, sudah berdiri di depan kamar tidur Elia, dan menghadangnya.

" Kenapa kamu selalu sarapan di dalam kamar? Apa kamu takut aku mengambil porsimu. " kata Reyhan dengan merebut nampan sarapan Elia dan menaruhnya di sebrang tempat sarapan untuknya yang sudah tersedia.

Elia yang sudah terlanjur basah ketangkap pun hanya bisa pasrah untuk ikut sarapan bersama di meja dapur.

Elia sibuk makan tanpa mau memperhatikan Reyhan, jika ia menatap nya, Elia takut jika di katakan mencuri pandang. Jadi Elia memutuskan untuk lebih baik tidak menatap Reyhan sama sekali.

" Kamu itu makan seperti sapi. Tapi tubuhmu sangat kurus dan kecil seperti orang kurang gizi. " kata Reyhan yang melihat Elia terus memasukan makanan ke dalam mulutnya tanpa jeda. Padahal Elia sedang berusaha secepat mungkin menghabiskan sarapannya agar segera pergi dari ruangan itu.

Elia menatap Reyhan dengan mulut yang penuh. Dia dapat melihat mata Reyhan yang cekung seperti orang kurang tidur.

" Dari pada kak Reyhan sibuk mengurusi hidupku, lebih baik kak Reyhan urus kesehatan kakak, makan yang banyak ! agar kak Reyhan tidak sakit. Jangan tidur terlalu malam, itu membuatmu terlihat semakin tua. Lihatlah matamu sudah seperti panda, seperti paman yang sudah mempunyai cucu lima. Aku bahkan malu memperkenalkan pada teman temanku jika kamu suamiku. Pasti mereka akan mengira jika kamu hanya pamanku. " kata Elia cuek. Dia berdiri membereskan makanan yang habis membawanya ke wastafel dan mencucinya. Setelah selesai ia kembali ke kamarnya tanpa permisi meninggalkan Reyhan yang sudah merasakan panas di dadanya mendengar penuturan istrinya. Reyhan memakan lahap semua sarapan yang di hidangkan Elia, Sampai ia merasakan sesak di perut nya, seperti tidak mampu menampung jumlah makanan yang di masukan kedalamnya.

Reyhan meninggalkan bekas sarapan di meja begitu saja. Ia mengambil tas kerja dan berangkat, sebelum keluar ia membanting pintu dengan sangat keras, berharap Elia tahu, jika dirinya sedang marah. Tapi sayangnya Elia mendengarkan musik di telinga dengan mengerjakan tugas. Sehingga seberapa kuat Reyhan membanting, Elia tidak mendengarkan.

HAPPY READING ❤️❤️❤️

JANGAN LUPA LIKE SETIAP EPISODENYA YA,, AGAR AUTHOR SEMANGAT DAN RAJIN UP... SALAM MANIS UNTUK KALIAN READER...🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

MFay

MFay

Bagus, katanya g'cinta ya maklum definisi cinta, benci dan cinta tipis ya setipis tisu apa 🤭

2024-03-18

0

Erhana Djaniwantini

Erhana Djaniwantini

seruuuuuu

2023-08-31

0

Senajudifa

Senajudifa

kapok lu

2022-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2 Bab. 2 Di khianati.
3 Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4 Bab. 4 Surat Undangan
5 Bab. 5 Restu
6 Bab. 6 Tercampakan
7 Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8 Bab. 8 Mizka bukan Farah
9 Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10 Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11 Bab. 11 Sampai di Jerman
12 Bab. 12 Kekesalan Elia
13 Bab. 13 Reyhan Sakit
14 Bab. 14 Menghindar
15 Bab. 15 Awal Mula
16 BAB. 16 Reyhan Marah
17 Bab. 17 Prestasi Elia
18 Bab. 18 Ketahuan
19 Bab. 19 Rencana Pindah
20 Bab. 20 Saling mengagumi.
21 Bab. 21 Perubahan
22 Bab. 22 Sedikit terbuka
23 Bab 23 Mengantar Elia
24 Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25 Bab. 25 Like Father Like Son
26 Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27 Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28 Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29 Bab 29 I'm Yours
30 Bab. 30 Pergi ke Kantor
31 Bab. 31 Kembali Pulang
32 Bab. 32 Diabaikan
33 Bab 33 Bertemu Mr Smith
34 Bab. 34 Pulang
35 Bab. 35 Perubahan
36 Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37 Bab 37 Sebuah Fakta 1
38 Bab. 38 Hamil 1
39 Bab. 39 Hamil 2
40 Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41 Bab 41 Terungkap
42 Bab. 42 Kritis
43 Bab. 43 Penyesalan Sean
44 Bab 44 Paula Gonzales
45 Bab. 45 Paula Gonzales 2
46 Bab. 46 Sadar
47 Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48 Bab. 48 Elia Pulang
49 Bab. 49 Kebangkitan Elia
50 Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51 Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52 Bab. 52 Semangat Elia
53 Bab. 53 Pria Terakhir
54 Bab. 54 Bimbang
55 Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56 Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57 Bab. 57 Gagal fokus
58 Bab 58 I want you to Love me like you do
59 Bab. 59 Masalah
60 Bab. 60 Sebuah Pesan
61 Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62 Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63 Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64 Bab. 64 Pertengkaran
65 Bab. 65 Pemaksaan
66 Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67 Bab. 67 Pecundang
68 Bab. 68 Masa Lalu
69 Bab. 69 Masa Lalu 2
70 Bab. 70 Melepas Kerinduan
71 Bab. 71 Puber kedua
72 Bab. 72 Bodyguard
73 Bab. 73 Bulan Madu
74 Bab 74 Kagum
75 Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76 Bab. 76 Hamburg
77 Bab. 77 Pengalaman Pertama
78 Bab. 78 Bertemu Kembali
79 Bab. 79 Kekhilafan
80 Bab. 80 Sadar
81 Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82 Bab. 82 Mizka dan Elwas
83 Bab 83 Di lamar
84 Bab. 84 Di tolak
85 Bab. 85 Rahasia Elwas
86 Bab. 86 Kecewa
87 Bab. 87 Diantara dua pilihan
88 Bab. 88 Pulang
89 Bab. 89 Apartemen Elwas
90 Bab. 90 Berkunjung Camer
91 Bab. 91 Kembali pulang
92 Bab. 92 Perjuangan Mizka
93 Bab. 93 Menikah
94 Bab. 94 Pulang Honey moon
95 Bab 95 Ending yang Bahagia
Episodes

Updated 95 Episodes

1
Bab. 1 Pelampiasan Dendam
2
Bab. 2 Di khianati.
3
Bab. 3 Korban Jadi Tersangka
4
Bab. 4 Surat Undangan
5
Bab. 5 Restu
6
Bab. 6 Tercampakan
7
Bab. 7 Rubah Kecil Yang Licik
8
Bab. 8 Mizka bukan Farah
9
Bab. 9 Elia Oliveira Baretto
10
Bab. 10 Jerman I ' m coming !
11
Bab. 11 Sampai di Jerman
12
Bab. 12 Kekesalan Elia
13
Bab. 13 Reyhan Sakit
14
Bab. 14 Menghindar
15
Bab. 15 Awal Mula
16
BAB. 16 Reyhan Marah
17
Bab. 17 Prestasi Elia
18
Bab. 18 Ketahuan
19
Bab. 19 Rencana Pindah
20
Bab. 20 Saling mengagumi.
21
Bab. 21 Perubahan
22
Bab. 22 Sedikit terbuka
23
Bab 23 Mengantar Elia
24
Bab 24 Pengantin Baru yang sudah lama
25
Bab. 25 Like Father Like Son
26
Bab. 26 Reyhan Tersiksa
27
Bab. 27 Elia Istri yang Menggemaskan
28
Bab. 28 Sebuah Asa Menjadi Rasa
29
Bab 29 I'm Yours
30
Bab. 30 Pergi ke Kantor
31
Bab. 31 Kembali Pulang
32
Bab. 32 Diabaikan
33
Bab 33 Bertemu Mr Smith
34
Bab. 34 Pulang
35
Bab. 35 Perubahan
36
Bab. 36 Masa lalu Reyhan
37
Bab 37 Sebuah Fakta 1
38
Bab. 38 Hamil 1
39
Bab. 39 Hamil 2
40
Bab. 40 Sebuah Fakta 2
41
Bab 41 Terungkap
42
Bab. 42 Kritis
43
Bab. 43 Penyesalan Sean
44
Bab 44 Paula Gonzales
45
Bab. 45 Paula Gonzales 2
46
Bab. 46 Sadar
47
Bab. 47 Jangan Panggil Ibu
48
Bab. 48 Elia Pulang
49
Bab. 49 Kebangkitan Elia
50
Bab. 50 Mengejar Cinta Yang Ditinggalkan
51
Bab. 51 Bertemu Ulat Bulu
52
Bab. 52 Semangat Elia
53
Bab. 53 Pria Terakhir
54
Bab. 54 Bimbang
55
Bab 55 Kedatangan Reyhan.
56
Bab. 56 Tuan Muda Yang Tak tahu Malu
57
Bab. 57 Gagal fokus
58
Bab 58 I want you to Love me like you do
59
Bab. 59 Masalah
60
Bab. 60 Sebuah Pesan
61
Bab. 61 Sepenggal Kisah Mizka
62
Bab 62 Sepenggal Kisah Mizka 2
63
Bab 63 Sepenggal Kisah Mizka 3
64
Bab. 64 Pertengkaran
65
Bab. 65 Pemaksaan
66
Bab. 66 Pengakuan Reyhan
67
Bab. 67 Pecundang
68
Bab. 68 Masa Lalu
69
Bab. 69 Masa Lalu 2
70
Bab. 70 Melepas Kerinduan
71
Bab. 71 Puber kedua
72
Bab. 72 Bodyguard
73
Bab. 73 Bulan Madu
74
Bab 74 Kagum
75
Bab. 75 Pagi yang Cerah untuk Cinta yang Indah
76
Bab. 76 Hamburg
77
Bab. 77 Pengalaman Pertama
78
Bab. 78 Bertemu Kembali
79
Bab. 79 Kekhilafan
80
Bab. 80 Sadar
81
Bab. 81 Mizka Dan Rabel
82
Bab. 82 Mizka dan Elwas
83
Bab 83 Di lamar
84
Bab. 84 Di tolak
85
Bab. 85 Rahasia Elwas
86
Bab. 86 Kecewa
87
Bab. 87 Diantara dua pilihan
88
Bab. 88 Pulang
89
Bab. 89 Apartemen Elwas
90
Bab. 90 Berkunjung Camer
91
Bab. 91 Kembali pulang
92
Bab. 92 Perjuangan Mizka
93
Bab. 93 Menikah
94
Bab. 94 Pulang Honey moon
95
Bab 95 Ending yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!