Happy Reading ❤️
Raya berlari dengan cepat diare koridor sekolah dengan tumpukan buku dipelukannya.
Hingga tanpa sadar ia menabrak seseorang, membuat miris buku berhamburan di lantai.
"awssss anj-" mengusap pantatnya yang mendarat sempurna dilantai.
"jalan pake mata" ketus seseorang yang tak lain Aksa.
"jalan pake kaki bukan mata, ya kalo mata gue jalan di lantai emang gue setan" sahut Raya sambil memungut buku buku dilantai.
"ada aja jawaban lo" Aksa berjongkok tapi bukan buat membantu.
"elo ngapain jongkok kalo gak bantuin gue" tanya Raya dengan nada ketus dan sinis.
"seneng aja liat lo kesiksa gini, lumayan pahala buat gue seneng pagi pagi" jawab Aksa, ingin sekali Raya melempar tumpukan buku itu kewajah Aksa namun ia berpikir sejenak.
"kalo gue lempar, entar calon pacar gue jelek" batin Raya.
"lebih baik lo bantuin gue, itung itung latihan jadi calon pacar" terus memungut buku hingga selesai kemudian berdiri.
Aksa mengambil buku di pelukan Raya, membuat Raya tersenyum namun sebentar saja berubah menjadi terkejut.
Karena Aksa dengan santai membuang semua buku itu ke lantai bawah yang ada kolam kecil air pancur.
Dan naas semua buku itu tenggelam tanpa sisa sedikit pun.
"LO GILA APA GIMANA HAHHH" teriak Raya di koridor.
"turunin suara lo kalo ngomong sama gue" sarkas Aksa memperingatkan.
"gue ingetin ya Sa, karena gue suka sama lo bukan berati lo berhak injak injak gue. Oke fine kalo lo mau nyiksa gue tapi jangan libatin teman teman gue" menarik kerah seragam Aksa kemudian mendorongnya.
"temen temen lo harus nanggung akibat dari ulah lo" sahut Aksa.
"lo gabut atau otak lo ketinggalan sampe gak bisa mikir, hah! Percuma pinter kalo lo gak bisa ngehargain orang Aksa" menunjuk nunjuk dada Aksa.
"gue.gak.peduli"
"prik lo" kembali mendorong Aksa.
Raya naik kepembatas koridor pantai dua, ia menarik nafas dan...
Brukk
"RAYAAAAAA" teriak semua orang di bawah meliah Aksi Raya yang luar biasa.
"awssss" ringis Raya melihat kearah lututnya.
Raya melompat dari pantai dua, ia meringis karena lututnya lecet namun tak di hiraukan.
Melihat aksi gila didepan matanya membuat jantung Aksa berdegub kencang dan membatu, apalagi melihat lutut Raya terus mengeluarkan darah segar.
"ck. Bangsat" umpat Aksa melengos dari koridor.
***
"awwwwww.... Sakit bego" teriak Raya yang berada di ruang UKS.
"belagu lo jadi cewe, mana main lompat dari lantai dua lagi" omel Dea.
Rania hanya diam menyaksikan perdebatan teman temannya.
"biar praktis" sahut Raya.
Dengan sengaja Dea menekan luka Raya "Akkhhhh... Anj- lo mau nyiksa gue" pelik Raya kesakitan.
"ada tangga Ray, kenapa mesti lompat. Mau ngeprank malaikat izrail lo" sungut Dea.
"kalo ada yang susah kenapa mudah" kilah Raya menatap ke arah lain.
Saking gemasnya dengan santai Rania menyiram betadin keluka Raya.
"ANJIRRRRRRR SAKIT ASYUUUUU" teriak terkeras Raya.
"sakit kan, gitu juga Ray sakitnya kita berasa spot jantung denger lo lompat dari lantai dua" kini giliran Rania yang memarahi Raya.
"gue, gue, gue cuma bleng aja Ran makanya gitu" sahut Raya sedikit takut tatapan Rania yang mematikan.
"untung cuma luka Ray, coba kalo parah tulang atau mati atau pala lo bocor. Gimana Raya, gimana" omel Rania terus menerus.
"gue gak sengaja Ran jangan ngomel dong" lirih Raya sambil menakutkan jari jemari miliknya sendiri.
"makanya lo mikir Raya, mikir. Kalo perlu lo pentong dulu tuh kepala Aksa baru turun bukan lompat begoo" Rasa amat gemas dengan Raya, berasa ingin di gantung di tiang bendera.
"iya iya... Maaf gue bikin lo pada khawatir. Gue takut lo semua marah ama gue" Ucap Raya tertunduk.
Dea dan Rania menghampiri Raya dan Memelukny dengan erat.
"mending kehilangan buku Raya dari pada sahabat" sahut Dea.
"gue lebih sayang lo Ray dari pada buku buka kita yang kecebur" lanjut Rania yang bersuara.
"thanks bestie ku" Raya terharu memiliki teman seperti mereka walau otaknya sama seperti nya.
Brakk
Batingan pintu terdengar keras di ruang UKS.
"Abang" panggil Raya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments