RUA| 07

Happy Reading ❤️

Segerombolan pemuda tengah asik menghisap sebatang rokok ditangan mereka.

Dengan pakaian sekolah yang acakan acakan para pemuda itu dengan santainya duduk di bawah pohon rindang.

Pletakk

Batu kecil menghantam salah satu anggota pemuda itu. Mereka mencari asal batu itu namu malah tak menemukan apa pun.

Pletakkk

Pletakkk

Pletakkk

Pletakkk

Empat batu bertubi tubi menghantam tubuh mereka, kecil namun sungguh menyakitikan.

"woyy keluar lo, berani main sembuyian lo" teriak pemuda berantimg anting anting tak jelas.

"liat ke atas woy, gue nih yang ngasih kalian batu dari neraka" teriak gadis itu dari atas pohon yang cukup tinggi, dengan muka mengejek ia memegang ketapel.

Tak lama ia mengeluarkan panah kecil dan tertuju pada mereka.

"gila tu cewe bawa panah njir" para pemuda itu terkejut bukan main.

"bukannya itu cewe kemarin yang lo gangguin" tanya salah satu pemuda pada laki laki beranting itu.

"sial, gue kira bakalan takut tu cewe tau nya malah balas dendam. Cih"

"jangan kira lo pada gue bakalan takut ama kalian ya, sekarang terima pembalasan gue" ia membidik panah alias kayu timpul namun ujungnya telah di beri jarum berisi racun.

Cakkk

Cakkk

Cakkk

Cakkk

Satu persatu semua anggota pemuda itu terpanah dan jatuh pingsan, gadis itu segera turun dengan wajah bangga.

"makanya gak usah gangguin gue, Raya di lawan kan lo pada yang sakit" Raya mengelengkan kepalanya seolah ikut sedih melihat keadaan mereka.

Jangan ditanya kemampuan memanah Raya amat bagus hanya saja ia gunakan saat saat terancam saja.

"gue punya kejutan sebelum kalian pada bangun" dengan senyum liciknya, mengeluarkan tali dari dalam tas milikinya.

Dengan bersenandung Raya mengikat ke tujuh pemuda itu disebuah pohon besar dan terkenal angker.

"la la la la... Aku senang sekali, la la la la... Amat senang sekali" sambil bernyanyi dengan sekuat tenaga ia mengingat mati tali itu agar tak mudah dibuka.

"hah selesai" sambil membersihkan tangannya.

"wait, satu lagi say " ia mengoleskan lipstik merah dan eyeshadow pada mereka.

Jangan lupa sebelum mengingat Raya dengan santai nya meculuti mereka, hanya tersisa boxser saja.

Raya pun melapisi boxser itu dengan boxser lagi tapi berwarna Pink bergambar barbie.

...

...

...( Contoh make up karya Raya 😭)...

"selamat menikmati hari yang menyenangkan" meninggalkan ke tujuh laki laki yang terikat.

Tak lupa ia telah menyebarkan foto mereka dan langsung saja menjadi viral dengan cepat.

Saat para pemuda itu bangun dikagetkam dengan penampilan mereka dan banyak orang bergembira memfoto mereka.

***

"pelipis sama bibir lo kenapa lebam Ray" tanya Dea sambil mengecek wajah Raya dengan teliti.

"gelud ama anak geng bego" sahut Raya sambil melepaskan tangan Dea diwajahnya.

"lo gak takut?" tanya Rania.

"nggak sih tapi mereka nyerang pas gue gak bawa Senjata"

"senjata?" bengong Dea dan Rania.

Raya langsung mengeluarkan senjata yang ia maksud yakni, Ketapel, panah kecil, pistol mainan dan semprotan merica.

"ini mainan bocah ahahhaha" Ejak Dea.

"senjata bocah yang dapat melindungi diri ini woy" sahut Raya tak terima ejekan Dea.

"emang lu kemana mana bawa ini" Rania mengecek satu satu Senjata Raya.

"gak cuma itu sih, cuma males aja gue bawa"

Nico mendatangi kelas adiknya dengan membawa susu coklat dan roti ditangan nya.

"sarapan, lo pagi pagi udah ilang aja" Nico menyerahkan susu dan roti itu.

"ada kerjaan rahasia" menyedot susu yang di berikan oleh Nico.

"makan yang banyak, jangan sakit kayak kemarin" Nico mengusap rambut Adiknya.

"aaaaa bang Nico sayang banget sama Raya y" tanya Rania meleyot melihat tingkah Nico.

"kalo dia gak ada, gak ada yang bisa bantuin gue ngebully bokap "

Dari arah pintu Aksa tersenyum remeh menatap Raya seolah merendahkan.

"murahan" celos Aksa kemudian melewati kelas Raya dengan santai.

"udah balik sono" Raya mengusir Nico dengan cepar

" jaga kesehatan lo jangan lupa minum obat nya " Nico mencium Kening adiknya kemudian meninggalkan kelas itu.

Jangan lupa like, Coment dan vote ya biar aku update terus ceritanya❤️

Apa yang mau kalian katakan buat:

...Raya...

...Aksa...

...Nico...

...Reynan...

...Aiden...

...Alam...

...Aldi...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***