RUA| 18

Happy Reading ❤️

"elo seriusan masih mau balas dendam Sa, sedangkan dia aja susah banget lo bikin takut" tanya Nico.

"serius gue, sampe tu cewe nangis darah baru gue puas" sahut Aksa.

"jangan terlalu kejam sama cewe atau lo yang bakalan kena batunya" kini Reynan kembali bersuara mewanti wanti tindakan sahabatnya yang mudah sekali marah.

"masa bodo, rasa malu yang gue dapetin harus dia rasain juga. Kalo perlu bakalan jadi pengalaman terburuk buat dia" Aksa menyeringai dengan penuh senang.

"gue gak yakin lo bisa bikin tu cewe bar bar nyesel, kalo pun nyesel lo bakalan nyembah nyembah permohonan maaf dia" celetuk Aldi sambil menatap Aksa dengan tampang mengejek.

"nggak sudi gue nyembah ketu cewe"

"gak usah ngejaged gitu sa, yang ada entar lo puja puja" Alam menambahkan ucapan Aldi setuju dengan pemikin sahabat somplak ya.

"gue aja sa yang buaya darat gini demi Alex gak berani mainin cewe sumpah, modal gombal doang kagak berani seriusan takut nyakitin anak orang" jelas Aldi, benar adanya Aldi adalah salah satu teman yang suka ngegombal namun tak berani berpacaran.

"semua nasehat bener Sa, mending lo berhenti sebelum lo nyesel banget. Lagian tu cewe juga usahanya bagus deketin lo gak kayak cewe lain modal badan" jelas Aiden siapa tau bisa membuka otak batu milik Aksa.

"gue tetap pada rencana awal" sahut Aksa.

"dendem banget lo ama tu cewe, kayak gimana sih tu cewe sampe bikin lo gini" tanya Nico.

"cantik, manis, somplak dan nauzubillah tapi pinter" sahut Aiden.

"kalo lo kena karma, gue orang pertama yang ngetawain elo paling keras" ucap Reynan kemudian meninggalkan gudang yang mereka jadikan markas saat jamkos.

"Reynan sensian mulu bahas tu cewe" Alam Menatap kepergian Reynan.

"demen kali" celetuk Aldi.

Entah batin Aksa terasa panas mendengar Reynan menyukai Raya, seharusnya ia tak peduli tapi terasa amat mengusik.

***

Raya berjalan gontai kearah kursi karena baru menyelesaikan jam olahraga.

"gila Ray lo hebat banget mainnya" pekik Rania kemudian memeluk Raya.

"biasa aja, gak usah lebay lo" menoyir kening sahabatnya.

"emang dari dulu lo bisa ya Ray" tanya Dea sambil menegak minuman botol yang barusan ia pesan pada temannya.

"sering ikut kejuaraan gue tapi berhenti gak di lanjutin" jawab Raya merampas minuman Dea.

"astagfirullah minuman gue maimunah" Dea mengelengkan kepalanya.

"emang kenapa lo berhenti" tanya Rania.

"beralih ke panah gue" sahut Raya.

"gila lo Raya punya bakat kok ditutupin sih" pekik Rania menepuk nepuk pundak Raya.

"anj- gue lagi minum" umpat Raya.

"hehehe sorry" Rania cengengesan sambil menatap Raya yang sudah memasang tampang sangar.

Hingga sebuah bola basket menggelinding kearah kaki Raya dan sahabatnya.

"lempar Ray" teriak Aiden

Raya menatap datar teman teman Aksa termasuk Aksa sendiri.

"males" sahut Raya.

"males apa gak bisa"

Raya membuang nafasnya kasar dan mengambil bola basket kemudian berjalan kearah lapangan basket.

Dengan santai dari jarak jauh Raya melempar bola basket dan tepat masuk Kedalam ring membuat teman teman Aksa melotot kaget.

"bedain males sama gak bisa" sindir Raya meninggalkan lapangan itu dan berjalan menuju ruang ganti.

Saat Diperjalanan tangan Raya di tarik dan mulutnya dibekap. Tubuhnya diseret menuju ruangan sepi dan sedikit sempit.

"siapa lo" teriak Raya saat tangan kekar itu terlepas dari mulutnya.

"gue" sahut suara Bariton yang amat dikenali oleh Raya serta aroma mint yang menguar dari tubuh laki laki itu.

"ngapain lo bawa gue ke tempat beginian" tanya Raya sewot dan sedikit waspada.

Langkah laki laki itu mendekati tubuh Raya hingga terhimpit kedinding .

Cup

Sebuah kecupan yang berubah jadi ******* yang memabukan bagi laki laki itu apalagi Raya di perjalanan tadi habis minum susu.

Yang tadi manis semakin manis "mmpphhtt L-lepas Sa" Raya mendorong tubuh Aksa, namun tubuh kekar itu tak bergeming hingga....

BUGHH

"Akhhhhh,, sialan"

Raya menendang aset berharga milik Aksa membuat empunya mengerang kesakitan, Raya tersenyum licik dan meninggalkan Aksa yang mengerang kesakitan sendirian di ruangan itu.

"mampus" batin Raya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***