RUA| 06

Happy Reading❤️

Dengan jaket kulit yang melekat di tubuhnya kini Aksa menaiki motornya.

Hingga sebuah tangan mengulurkan benda yang disita sejak tadi.

"dompet sama hape lo nih" Reynan memberikan benda penting tersebut pada sahabatnya.

"kok bisa di elo" tanya Aksa.

"sebenernya.."

"kenapa gak lo bilang anj-" umpat Aksa pada sahabatnya.

"bukan gak bilang, cuma lo aja duluan kebawa emosi sampe bikin drama gitu" Reynan menatap sinis pada Aksa karena tindakannya yang amat keterlaluan.

"ck. Alasan" sambil memasukkan dompet dan hape ya pada saku celana.

"minta maaf lo sama Raya" nasehat Reynan pada Aksa namun tak dihiraukan sama sekali oleh laki laki didepannya.

"gak ada kata minta maaf dalam kamus gue" sahut Aksa sambil menghidupkan motornya.

"jangan sampe ucapan lo jadi boomerang" kemudian meninggalkan Aksa dengan tampang kesal menatapnya.

"ck. Gak bakalan sudi gue minta maaf sama cewe genit kayak dia" Batin Aksa kemudian menjalankan motornya.

Saat keluar gerbang Aksa melihat Raya duduk dihalte.

"Aksa" Raya memanggil Aksa dan menghampirinya.

Aksa tak menjawab "gue nebeng lo ya, gue takut. Pakai gue juga basah" menunjukan pakaiannya yang basah.

"ada kaki, pulang sendiri. Gak usah ganjen" sentak Aksa.

"plis Sa, gue nebeng ya. Gue beliin deh minya motor lo"

"gak, motor gue bakalan kotor kalo lo ikut" sarkas Aksa dengan ketus.

Raya memundurkan langkahnya dan sedikit tersenyum, meninggalkan Aksa yang mematung karena tak ada jawaban lagi dari gadis itu.

Raya kembali duduk dihalte sambil mengayunkan kakinya, memakai handsed agar menghibur dirinya.

***

Nina memekik kaget melihat Raya yang pulang dengan keadaan basah kuyup dan sedikit lebam sudut bibir dan pelipisnya.

"RAYAAAA" Nina langsung menghampiri putrinya yang berjalan dengan lunglai.

Mendengar teriakan istrinya Adam langsung turun dan kaget melihat keadaan Raya.

"M-mamah" lirih Raya dengan suara yang amat halus.

Adam buru menghampiri putri kecilnya dan seketika itu pula tubuh Raya ambruk dipelukan sang papa.

"heyy sayang... Bangun nak" Adam menepuk pelan pipi Raya.

Nina sudah menangis melihat keadaan putrinya "Mas... Raya kenapa mas" dengan isak tangisnya membeli kening Raya yang terdapat lebam.

"kita bawa Raya ke kamar dulu, kamu hubungin dokter" perintah Adam langsung menggendong putrinya menuju kamar.

Nina langsung menelepon dokter, kemudian mengganti pakaian Raya sambil menitikan air mata.

Tak lama dokter pun datang, di samping Raya ada Nina. Sedangkan Adam berdiri memantau dan Nico yang baru mendengar kabar adiknya hanya bisa menggenggam tangan yang dingin itu.

"Raya mengalami kekerasan, terdapat beberapa lebam di wajahnya. Karena faktor kekerasan itu membuat dia sedikit terguncang, usahakan jika siluman nanti untuk meminum obatnya" jelas dokter.

Nina membekap mulutnya, sedangkan Nico mencium tangan adiknya dengan amat sayang.

"tumben banget de, lo sakit gini. Gak seru ah gak ada yang abang kerjain" mengusap pelan rambut Raya.

Adam mengantar dokter hingga keluar rumah dan kembali mengecek keadaan Raya.

"putri papa kok bisa gini sih, biasanya badas gak pernah kalah kalo adu gelud" mencium kening putrinya.

"mas perasaan Raya gak pernah gini, ini pertama kalinya dia kayak gini mas. Aku takut mas takut banget" Adam memeluk istrinya menenangkan wanita itu.

"shutttt kita pasti bakalan jaga Raya sayang, kamu yang tenang ya" mengusap punggung istrinya dengan lembut.

"kita makan yuk, biar nanti ada tenaganya jagain Raya. Kalo kita lemes entar di bakalan ceramahin kita secara massal" canda Adam.

Nina menganggukan kepalanya sambil mengajak Nico juga untuk. Makan, sungguh makan kali ini tak ada semangat.

Biasanya selalu ada kegaduhan yang diciptakan gadis tengil itu, tapi sekarang hanya sepi dan sepi.

Yang biasa berebutan makanan kini tak ada karena gadis manis itu masih terlelap dan belum sadarkan diri.

Tepat jam 12.06 Raya membuka matanya secara perlahan, sambil memegang kepalanya yang terasa sakit.

Mengingat kejadian tadi rasa mengepalkan tangannya "awas aja lo pada, gue bakalan balas" Raya mengambil senjata ampuhnya melawan berandal berandal yang dulu pernah mengganggunya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!