RUA| 03

Happy Reading ❤️

"assalamualaikum umat manusia" teriak Raya memasuki rumahnya dengan keadaan seragam yang sudah keluaran, rambut yang sedikit kusut.

"waalaikumsalam, astagfirullah anak gelandang mana nih" sang ayah dengan tampang songong nya pura pura kaget.

"astagfirullah ayah siapa sih, mulutnya laknut sekali" bersiap dengan sepatu yang akan melayang bebas menghantam wajah Adam.

"mahhhh,, yang mama lahirin anak cewe tapi kok bentukan sifatnya kayak dakjal" teriak Adam sambil melindungi diri nya menggunakan bantalan sofa.

"papa dakjal nya, kan papa yang bikin Raya"

"astagfirullah, istifar nak sebelum mulut kamu papa ruqiyah ke rumah sakit jiwa"

"sini gak pah, Raya pengen nampol papa menggunakan sepatu baru Raya" kembali mengejar Adam hingga ia terjungkal oleh kain kuning.

"bwahahha rasain.. Durhaka sih sama anak" ejek Raya alih alih membantu papa nya.

"yahhhh kok papa rusakin sih, Nico susah payah bikinnya" sungut Nico, abang Raya. Anak pertama Adam.

"yaelah bang, lagian ngapain sih nyimpan nyimpan ginian. Mau jadiin rumah kita tempat dedemit"

Adam menabrak semua dekorasi keris yang Nico beli, ia menatanya seperti tempat perdukunan.

...

...

"cape tau gak pah, Nico cape. Cape banget loh"

"kesurupan keris abal abal ni bocah" Adam menatap jengah anaknya.

Raya terkekeh geli "pesugihan aja yok, Raya nungguin lilinya. Papa sama abang jadi BABI ngepet ya" Raya sengaja menekan kata babi.

"BABI nya gak usah diteken juga bocah" sahut Adam.

"papa yang ngerusakin gak cape apa, aku yang gini cape banget lohh pah"

"ngelawak ni bocah"

"oke oke fine, papa dah beliin Nico keris. Thank you, tapi yakin ikhlas" lanjut niko.

"dihh ngapa ni abang gue"

"Terus ini apa pah! Oncom itu apa? Namanya selalu papa sebut dalam setiap wattsapp niko" niko memperlihatkan foto paparnya memegang oncom kesukaannya.

"bahkan papa berkali kali suruh niko beli oncom yang niko gak tau harus beli di mana pah" pura pura menangis.

"perasaan tadi waras waras aja anak gue" Adam mengerutkan kening nya.

"ohh gak cuma itu, papa juga suruh Nico beliin cimol. Is paking cimol enak"

"terus papa bawa dia makanan sate dipinggir, is my dreams pah. Not her, my dream" sambil menunjuk kearah Raya.

"saraf lo bang" Dengan santainya menggeplak kepala Nico.

"uanjrottt... Sakit bego" umpat Nico.

"alhamdulillah Setannya udah keluar pah"

"pinter anak papa usir setan, entar kita buka channel pengusir setan GILA" mengelus pucuk kepala Raya.

"papa sama ade somplak" sungut Nico kemudian masuk kekamarnya, membuat dua manusia tanpa tampang dosa itu tertawa keras.

***

Kini Raya celingak celinguk mencari sosok pangeran pujaanya.

Dengan pita merah yang menghias rambut dan ditangan ya memegang kotak bekal.

Saat sosok yang telah lama dinanti muncul, Raya langsung mengejar nya dengan kekuatan penuh.

"Aksa" panggil ya.

Aksa menoleh dan memutar bola matanya dengan malas.

"ihhh Aksa kok gue dicuekin sih"

"pepet terus ampe mampos" ejek Aldi sambil bersiul.

"gue gak balapan ngapain pepet pepet" ujar Raya menatap Aldi.

"maksud si babu kodok adalah deketin terus si Aksa ampe dapat" Alam memperjelas.

Raya mengangguk "makanya ngomong yang jelas, belajar bahasa pasti gak pernah lulus"

"wahhh ni bocah ngajak gelud" Aldi mengambil ancang ancang ingin menjitak Raya.

Namun aksinya tak sempat terlaksana saat Reynan menarik kerah bajunya.

"gak boleh kasar sama cewe"

"heheh sorry Rey, becanda doang gue mah" Reynan menggelang kepalanya.

Dengan masih fokus utama dengan segera Raya memberikan kotak bekal itu didepan Aksa.

"apaan"

"buat lo"

"gak butuh"

Melewati Raya dengan tatapan datarnya. Namun Raya tetaplah Raya ia terus memaksa Aksa.

"gue cape cape masak buat lo"

"gue gak minta"

"terima ya plishh" terus menyodorkan kotak bekal.

"enggk ya enggak"

"plishh"

Burghh

Aksa memukul pintu kelasnya dengan kuat tepat disebelah Raya, membuat Raya menelan salivanya.

"lo bisa bahasa manusia kan, enggak ya enggak"

Bukan takut Raya fokus pada tangan berotot milik Aksa, karena kagum tanpa sadar ia memegang tangan Aksa yang mengeluarkan urat.

"is Maizing" pekik Raya.

Prangg

Kotak bekal itu terhempas dengan kuat dilantai, membuat semua orang melotot termasuk Raya.

"kalo lo gak mau nerima kasih aja buat temen lo, gak usah buang buang makanan anj- banyak orang susah ngais makanan di bak sampah dan lo dengan santainya membuang rezeki yang udah dikasih tuhan. BEGO LO" sarkas Raya.

Teman teman Aksa terdiam menatap keberanian gadis didepan Aksa dan lebih ajaib kata katanya yang benar benar menusuk membuat sang Aksa ketua geng diam tak berkutik.

Gimana gaes, yakin cuma Raya doang yang Absurd? Udah taukan otaknya nular dari siapa 😂🤣

Mau lanjut jangan lupa vote, like dan coment gaes. ❤️❤️❤️❤️

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!