Mulai Nyaman

"Kamu percaya Cinta pada pandangan pertama Nam?"

"Gimana yah, pandangan pertama kan lebih ke fisik, tapi kalau aku sendiri lebih suka kenal orangnya dulu"

"Aku percaya Nam, semenjak kenal wanita ini"

"Pasti wanitanya sangat menarik" Aku mengigit bibirku kelu

"Ternyata ada wanita yang dia suka, makanya nam nggak usah ngarep deh, palagi baru kenal ini"  Aku memarahi diri sendiri di dalam hati. 

Galang menggangguk "tapi sayangnya dianya masih ragu dan susah untuk percaya laki-laki,  jadi akunya mesti hati-hati banget deketinnya"

"Gimana kalau nyoba jalan sama aku Nam,  maksudku aku mau tunjukkin ke kamu hubungan sama lawan jenis itu nggak mesti bikin sedih Nam,  siapa tahu setelah ini kamu bisa lebih terbuka sama lawan jenis. Tapi maaf kalau aku terdengar lancang mengurusi kehidupan pribadimu" Galang terdengar ragu

" Pacaran sama kamu? " Dheg! Pertanyaanku sendiri membuat Jantungku berdebar kembali

" Bukan pacaran yang jadian terus serius,  tapi aku mau ngajakin kamu untuk ngerasain lagi hal-hal indah yang terlewat sama kamu beberapa tahun ini"

Aku terdiam memikirkan tawaran Galang

"Kita akan berhenti kalau kamu ngerasa nggak nyaman,  pokoknya kamu bilang misal ternyata rasanya aneh atau gimana jadi kita bisa omongin lagi"

" Kalau aku setuju,  kita mulainya gimana? "

" Sebenarnya kita kan sudah mulai ini,  kapan terakhir kali kamu jalan sama lawan jenis yang bukan sahabat atau saudara? "

"Sudah lama bangeti sih"

" Rasanya gimana?  Nggak seburuk itu kan kalau dibawanya santai?,  maksudku hubungan baru memang nggak melulu bakalan pacaran,  tapi mau kenal sama orang baru dan bersenang-senang sedikit kan nggak bikin sakit Nam" Galang memandangku dengan muka kalem

Aku terdiam hanya mengangguk dan memandangi orang yang berlalu lalang dihadapanku

"Kenapa?  Kok diem lagi? "

"Nggak seburuk itu sih,  apa karena aku nggak ngerasa kayak terburu-buru yah? Maksudku seperti laki-laki lain yang tidak benar-benar memberiku waktu untuk mengenal terlebih dahulu mereka sebelum menyatakan perasaannya"

"Nah mungkin saja, Nanti kamu juga bisa cerita apa saja,  dan kapan saja tentang apapun,  kerjaan kamu,  temen yang nyebelin atau apalah ke aku"

"Hahaha aku jadi inget jaman sekolahan dulu ada namanya HTS-an"

"Apa itu? "

"Hubungan Tanpa Status,  teman tapi mesra hahaha"

"Owh hahahaha tapi masalah mesra atau nggak yah tergantung kamu aja, tapi seru kan"

"Well  dulu itu sering tuh gitu, nggak berarti suka beneran, cuman pengin fun aja tanpa baper. Kalau mulai Baper biasanya berhenti"

"Nah itu tahu"

"Sudah lama nggak, kasihan yang laki sih,  biasanya mereka suka beneran dan tentu saja saya melarikan diri hahaha"

"I bet you did,  hahaha tapi aku rela kok sekalian pengin tahu kamu seperti apa, karena menurutku menarik"

"Berasa kayak ditembak hahahaha"

"Hahahaha masak?  Kedengaran begitu?

Aku menggangguk

"Aku ke toilet bentar yah,  jangan kabur yah hahaha"

"Iyahh hahaha"

Dalam benakku aku mulai mencerna keadaan ini "kita lihat saja nanti, aku ingin menikmati kedekatan ini, aku merasa nyaman tapi takut bergerak lebih jauh,  tapi dia punya gebetan gimana dong?  Entahlah dia juga aneh kenapa malah ngajakin yang aneh begini,  mestinya dia gebet cewek itu kan yah,  bukan urusanku sih yah. Tapi kalau akhirnya dia jadian sama cewek itu dan ninggalin aku yang sudah sayang gimana? Aku pasti bakalan sakit lagi.kayaknya kali ini aku yang bakalan baper"

Saat aku sibuk dengan pikiranku, ada sosok laki-laki mendekat dan duduk disebelahku yang tentu saja membuatku kaget,  lelaki itu ternyata Ricky

"Nami apa kabar? " Sapa Ricky

"Hi ...hai Ricky,  sama siapa?" Aku berkata sambil terkaget-kaget.

" Hmm aku boleh minta nomor WA kamu,  dah lama nggak ngobrol sama kamu. Kamu masih aja yah cantik Nam, aku kangen banget"

"Duh itu lagi"

"Cepetan nomormu berapa? "

Tiba-tiba ada suara Wanita yang cempreng dan sok manja memanggil dari kejauhan mendekat dengan langkah cepat

"Hubby!!! Sayang!!! kok disini,  dia siapa?!  Dicariin dari tadi! " Dia terlihat kesal

"Iyah ini aku nggak sengaja ketemu teman kuliah"

Setelah mendekat,  si wanita yang kemungkinan besar istrinya yang seperti yang diceritakan Beni seorang sosialita memandangiku naik turun dengan muka penuh dengan kecemburuan.

"Yuk balik sayang,  mau ketemu Rita kan bentaran jam 8 di Westin aku mesti nyalon dulu" Si wanita berbicara dengan Ricky sambil mengusap rambut dan lengannya

"Kenalin dulu ini Nami Sayang"

"Nami" Aku menjulurkan tanganku,  si wanita menyentuh tanganku seadanya, rasanya seperti ditepuk saja tanpa menyebutkan namanya  dan kemudian dia menggesekkan kedua tangannya seperti menyatakan kita nggak selevel

Aku terperangah dan tersenyum masam

"Maaf yah lama " Tiba-tiba Galang sudah kembali

Aku menarik tangannya,semoga dia menangkap sandiwara ini

"Ini teman kuliahku dulu Bli" Aku memperkenalkan Ricky pada Galang

"Hi Saya Galang calon suaminya Nami"  Sahut Galang dengan mantap sambil tangannya melingkar dipinggangku dan dagunya menempel diatas kepalaku.

Aku kaget mendengarnya, pinggangku terasa hangat, sambil berusaha menampilkan senyuman  sangat bahagia

"Saya Ricky ini istri saya Bunga"

"Hi Saya Bunga" Si wanita tersenyum sumringah melihat Galang dan menjulurkan tangannya, baru kusadari Galang terlihat sangat menawan dikondisi seperti ini"

Ditambah pikiranku yang tiba-tiba kacau saat mendengar Galang menyebut dirinya calon suamiku,  aku ingin sekali bersembunyi dengan perasaan campur aduk ini.

"Kalau begitu saya pulang duluan yah, senang ketemu kamu lagi Nam" Ricky berkata dengan raut muka kecewa

"Iyah Ricky hati-hati dijalan" Aku menyahut dengan santai

"Mari" Kata siwanita yang hanya memandang Galang dengan senyum menggoda

Mereka pun berlalu

Aku melepas tangan Galang dari pinggangku "Udahan orangnya udah pergi"

Galang melepas tangannya dan giliran mengacak gemas rambutku yang tergerai dengan kedua tangannya

Aku memutar mataku lalu memperbaiki rambutku dan tentu saja mencoba menata perasaanku yang makin berantakan.

"Itu siapa?" Tanyanya

"Ricky?  Anak orang kaya bapaknya punya saham hotel chain internationalllll, yang rajin ngajakin jalan,  rajin telepon,  yang pamer ini itu,  mau beliin ini itu ck gitu deh"

"Cieeee kenapa nggak mau,  ganteng,  kaya? "

"Anaknya nggak asik,  coba deh ajakin ngobrol,  nggak nyambung. Mana selera humornya parah hahaha nggak tahan aku mana barusan maksa minta nomorku"

"Hahahah trus kamu manggil aku apa tadi Bli? Sounds sexy to me,  kamu harus manggil aku Bli mulai dari detik ini"

" Hadohhhh" Aku mengeluh

"Eh aku besaran dari kamu 4 tahun loh"

"Ih bodo amat hahahaha"

"Hahahaha jangan-jangan kamu manggil Ricky bli yah?  Cieee yang nyesel nggak jadi sosialita juga" Goda Galang

" Hahaha apa sih, istrinya emang sosialita sih tapi norak banget, bener kata Beni,  sombong banget "

" Cie Bli Ricky"

" Jijik" Aku memekik berbisik kearah Galang

"Nggak bole gitu nanti suka beneran loh"

"Eh dia tadi mandangin kamu loh dengan pandangan menggoda"

"Ricky?  Ih ogah hahaha"

"Istrinyalah, Hahahaha udah ah nggak usah bahas Ricky"

"Panggil Bli dong yang halus kayak tadi itu"

Aku menghela nafas "Bli Galang yuk pulang" Sahutku dengan nada manis manja yang disengaja

"Hahaha duh senengnya aku"

Galang menarik tanganku lembut masih dengan tawanya yang nyaring

Kita beranjak dari tempat duduk tadi menuju parkiran,  tangan Galang masih menggenggam tanganku

"Kita kemana Nam,  Bumi sudah pulang belum?  Ini sudah jam 5  sore" Galang melihat jam di pergelangan tangannnya

Aku melihat handphone ku "kakakku belum ada info sih"

"Bentar Mau makan malam di mana? "

" Aku ngikut Bli aja"  Sahutku menggoda Galang

" Hahaha beneran deh  gemes, cuman dipanggil Bli aja aku jadi pengin ngajakin makan malam di Restaurant yang dapat Michelin hahaha"

"Aku pikir mau ngajakin nginep dihotel yang  kayak Ricky punya, viewnya pantai, bangun- bangun dikasih breakfast on Bed hahahaha"

"Ohh belum apa-apa sudah bandingin aku sama lelaki impianmu itu,  kamu berselingkuh hahaha"

Aku terbahak mendengar candaan Galang

"Ngomong-ngomong nggak papa kan kalau aku megang tanganmu kayak begini setiap kita jalan?  Rasanya Nyaman"

Aku mengangguk sembari berjalan beriringan

"Aku juga nyaman,  aku suka tanganmu hangat Galang " Aku membathin sendiri

Episodes
1 Hujan sore ini
2 Malam bersama Om Beni
3 Malam bersama Om Beni Part. 2
4 Rencana Tabanan
5 Rencana Tabanan 2
6 Villa Jepun Cendana
7 Bertemu masa lalu
8 Mulai berulah
9 Kejadian tak terduga
10 Bersama Won Bin lokal
11 Bersama Won Bin lokal 2
12 Doa Galang
13 curhat ke Ibu
14 Dewi, rujak dan plecing
15 Pengakuan Galang
16 Mengantar Galang
17 Mengantar Galang 2
18 Mulai Nyaman
19 Diinterogasi Beni
20 Tempat yang romantis
21 kenangan di Ubud
22 Alasan Nami
23 Ancaman
24 Mulai Suka
25 Dia ke rumah
26 Lapangan Puputan
27 Undangan
28 Berangkat kerja bareng
29 Bertemu keluarga di Ubud
30 Gung Biang
31 Semua menjadi jelas
32 Dia cemburu
33 Ada yang menunggu
34 Kiriman dari pacar
35 Pertengkaran pertama
36 Pertengkaran pertama 2
37 Mie kuah spesial
38 Tyson ternyata Ganteng
39 Ternyata dia suami orang
40 Rasanya sakit
41 Es buah untuk hati yang lemah
42 Akhirnya aku tahu
43 Aku lelah
44 Tiket Konser
45 Bertemu dengan sahabatnya
46 Beni dan Galang bertemu
47 Rencana Beni
48 Perjalanan menuju Konser
49 Terlanjur cinta
50 Ada Serigala
51 Galang sakit
52 Galang sakit 2
53 Jari tengah
54 Pak Sudira
55 Pak Sudira 2
56 Dompet orang lain
57 mengembalikan Dompet
58 makan malam (tidak) romantis
59 Orang itu datang
60 Makanan Jepang
61 Aku, kamu
62 Hari yang melelahkan
63 Syarat dari Dira
64 Janji Dito
65 Bon appetit ma cherie
66 Satu hari yang Indah
67 Satu hari yang indah 2
68 Satu hari yang indah 3
69 nyatanya Satu hari yang buruk
70 Hari yang berat
71 Kelakuan Dira dan motor itu
72 Rencana sementara
73 Undangan
74 Resign
75 Ancaman
76 Diantar Beni
77 you look so lovely, baby
78 Tatapanmu
79 Candle Light Dinner
80 Nyonyah Dharmawan
81 Kabur
82 nekat
83 Rumah Renon
84 Selamat tinggal Dira
85 Goldie
86 Rambut ash blue
87 Parfum
88 Pamit
89 Cerita Galang
90 Calon Istriku Spiderman
91 Surat
92 Manly
93 film horor
94 Es krim
95 serius
96 makan siang
97 Galang masak
98 Orang tuanya datang
99 Pertama kali, end!
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Hujan sore ini
2
Malam bersama Om Beni
3
Malam bersama Om Beni Part. 2
4
Rencana Tabanan
5
Rencana Tabanan 2
6
Villa Jepun Cendana
7
Bertemu masa lalu
8
Mulai berulah
9
Kejadian tak terduga
10
Bersama Won Bin lokal
11
Bersama Won Bin lokal 2
12
Doa Galang
13
curhat ke Ibu
14
Dewi, rujak dan plecing
15
Pengakuan Galang
16
Mengantar Galang
17
Mengantar Galang 2
18
Mulai Nyaman
19
Diinterogasi Beni
20
Tempat yang romantis
21
kenangan di Ubud
22
Alasan Nami
23
Ancaman
24
Mulai Suka
25
Dia ke rumah
26
Lapangan Puputan
27
Undangan
28
Berangkat kerja bareng
29
Bertemu keluarga di Ubud
30
Gung Biang
31
Semua menjadi jelas
32
Dia cemburu
33
Ada yang menunggu
34
Kiriman dari pacar
35
Pertengkaran pertama
36
Pertengkaran pertama 2
37
Mie kuah spesial
38
Tyson ternyata Ganteng
39
Ternyata dia suami orang
40
Rasanya sakit
41
Es buah untuk hati yang lemah
42
Akhirnya aku tahu
43
Aku lelah
44
Tiket Konser
45
Bertemu dengan sahabatnya
46
Beni dan Galang bertemu
47
Rencana Beni
48
Perjalanan menuju Konser
49
Terlanjur cinta
50
Ada Serigala
51
Galang sakit
52
Galang sakit 2
53
Jari tengah
54
Pak Sudira
55
Pak Sudira 2
56
Dompet orang lain
57
mengembalikan Dompet
58
makan malam (tidak) romantis
59
Orang itu datang
60
Makanan Jepang
61
Aku, kamu
62
Hari yang melelahkan
63
Syarat dari Dira
64
Janji Dito
65
Bon appetit ma cherie
66
Satu hari yang Indah
67
Satu hari yang indah 2
68
Satu hari yang indah 3
69
nyatanya Satu hari yang buruk
70
Hari yang berat
71
Kelakuan Dira dan motor itu
72
Rencana sementara
73
Undangan
74
Resign
75
Ancaman
76
Diantar Beni
77
you look so lovely, baby
78
Tatapanmu
79
Candle Light Dinner
80
Nyonyah Dharmawan
81
Kabur
82
nekat
83
Rumah Renon
84
Selamat tinggal Dira
85
Goldie
86
Rambut ash blue
87
Parfum
88
Pamit
89
Cerita Galang
90
Calon Istriku Spiderman
91
Surat
92
Manly
93
film horor
94
Es krim
95
serius
96
makan siang
97
Galang masak
98
Orang tuanya datang
99
Pertama kali, end!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!