Villa Jepun Cendana

Akhirnya hari Jumat yang ditunggu datang juga. Aku sejak pagi jam 5 sudah bersiap-siap. 

Hapeku berbunyi, suara pak Jati terdengar nyaring "mba saya sudah dekat jembatan, setelah jembatan belok kanan trus ada pertigaan kekanan kan?" 

" Iyah pak bener, nomor 3 yah pak kanan jalan pagar merah hitam," Sahutku masih takjub karena pak Jati bisa menemukan alamat rumahnya dengan cepat, padahal dia memberi tahu alamatnya hanya lewat SMS semalam. 

Jemputan sopir kantor sudah datang sekitar pukul 7 pagi ini.  Akupun bergegas ke pintu depan dengan menenteng tas kecil Dan tas ransel yang berisi pakaian dan perlengkapan untuk seharian penuh ditempat acara. 

Aku melihat sekeliling rupanya, bli Putu sudah berangkat sejak tadi, rajin sekali kakaku itu. Bape mengantar meme ke pasar seperti biasa. 

Aku menutup pintu gerbang dengan cepat dan menguncinya seperti biasa. 

"Pagi pak Jati" Sapaku sambil membuka pintu mobil kantor, setelah meletakkan tasku aku duduk dengan nyaman di kursi belakang. 

"Pagi mba Nami"

"Sudah sarapan pak?" Tanyaku lagi sambil membenahi tas bawaanku agar tidak miring dan terjatuh pada saat mobil berbelok. 

" Sudah mba, tiang dibelikan soto sapi kesukaan tiang sama istri tadi pagi,sudah langganan dari muda dulu" Cerita pak Jati dengan mimik muka ceria dan bergerak tangkas mengemudikan mobil jenis SUV !ini. 

"Wah enak dong pak,  saya barusan sarapan pisang sama roti pak,  gak pengin yang berat- berat"

"Saya harus dapet nasi mba pagi-pagi, kalau gak bisa lemas saya hahaha " Pak Jati tertawa renyah saya pun juga jadi ikut tertawa

"Orang Indonesia banget yah pak,  harus kena nasi,  tapi Pak Jati hebat loh bisa tahu alamat rumah saya sekali diberitahu"

"Saya dulu punya teman dekat rumahnya mba Nami tapi sudah lama tidak pernah lewat situ lagi, semenjak teman saya pindah sekitar 15 tahun lalu,  makanya saya tahu daerah situ"

"Oh,  teman bapak laki-laki apa perempuan" Godaku iseng

"Hahahaha mba Nami bisa saja,  laki-laki lah mba"

"Becanda pak hehehe"

"Mba Nami ternyata seru juga,  dikantor kan lebih sering diam"

"Iyah saya kan terhitung masih pegawai baru pak baru 3 bulan, tapi lama-lama jadi kebiasaan diam pak"

"Oh gitu mba,  tapi lebih seru kalau akrab sama teman kantor mba,  semua orangnya baik mba walaupun teman sebelah mba suka ketus kan yah tapi gak ada niatan jahat kok,  saya kan sudah lama kenal semuanya " Timpal pak Jati dengan penuh keyakinan

"Iyah pak, nanti juga cair sendiri pak hehehe"  

" Oh iyah kalau tidak salah dari lembaran jadwal selesai acara sekitar jam 10 yah,  mba pulang sama siapa kan lumayan jauh itu,  masuk- masuk jalan kecil juga. Saya kan diinfo bos untuk menghantar salah satu temannya bos karena sopirnya sedang pulang kampung" Tanya pak Jati dengan nada khawatir dan logat Bali yang kental. 

"Oh saya pulangnya sama pak Dito,  beliau kan tidak ikut menginap karena besok paginya harus mengejar pesawat ke Taiwan untuk pameran weding tiga hari lagi pak,  bukannya pak Jati yang akan menghantar ke Bandara? "

"Iyah bener mba, mungkin karena rumah kalian searah makanya mau nganter yah kan, Pak Dito jarang banget mau menghantar pegawai pulang mba" 

"Mungkin saja pak,  seingat saya memang beliau  tinggal didaerah pemogan yah pak" Sahutku sambil menerka-nerka apa ini memang kesengajaan beliau atau apa tapi sudahlah yang terpenting dia bisa pulang dengan selamat malam ini. 

Perjalanan berjalan dengan lancar,  macet yang menjadi kekhawatiran pak Jati tidak terjadi,  dan setelah pembicaraan singkat tadi karena masih mengantuk, akibat tidak bisa tidur sampai dini hari akupun tertidur lelap sepanjang sisa perjalanan. 

"Mba Nami! Mba Nami!  Sudah sampai nih kita"!!  Seru pak Jati untuk membangunkan aku. 

Aku beringsut bangun dari lelapku dan sedikit terperanjat " Duh saya ketiduran yah pak"? 

"Pasti begadang yah semalam tidurnya nyenyak sekali,  tadi hujan deras loh mba, pasti jadi lebih enak tidurnya hehehe" 

"Aduh jadi malu saya pak hehehe" Ujarku sambil langsung turun dan membawa tas perlengkapan yang kubawa sejak tadi. 

"Kalau begitu saya tinggal dulu yah mba, mau ke sekitar kota Tabanan ada titipan yang perlu diambil lagi barusan pak Dito telepon, nanti didalem cari pak Made kalau ada perlu apa-apa,  pak Made yang mengurus villa ini" Sahut pak Jati

"Iyah pak Dito juga bilang saya harus bertemu pak Made, kalau begitu bapak hati- hati di jalan,  Terimakasih banyak pak"

"Iyah mba sama-sama" Sahut pak Jati dan bergegas berlalu masuk ke mobil kembali. 

Aku mengusap mataku dan membenahi ikatan rambutku, pun bergegas masuk kedalam villa.

Pemandangan villanya tidak jauh berbeda dari foto yang sempat dikirim Pak Dito,  lobby yang minimalis dengan sentuhan modern terpadu dengan sedikit budaya bali terlihat dari pajangan hiasan patung kayu berbentuk siluet wanita bali dan beberapa lukisan penari bali,  beserta foto hitam putih dari beberapa staff dan alam sekitar villa, cat tembok berwarna alam dengan warna perpaduan coklat muda dan coklat tanah,  suara gemericik air kolam,  dan wangi jasmine dari dupa.

Suasana tenang yang menyenangkan. Terlihat beberapa orang berlalu lalang dilobby villa,  sepertinya dari vendor. 

Segera aku mencari pak Made yang menjaga villa tersebut, sambil melihat kanan dan kiri pool garden yang tampak sudah mulai dihiasi dengan rangkaian bunga,  meja dan kursi cantik berselendangkan kain chiffon putih. Para staff vendor yang digunakan untuk acara ini terlihat sedang sibuk bekerja. 

Terlihat seorang bapak-bapak bapak berumur sekitar 50 tahun berjalan dengan tergesa mendekat kearahku

"Selamat pagi mba,  saya Pak Made" 

"Pagi pak Made saya Nami" Aku menyambut salaman tangannya. 

"Saya sudah mendapat informasi dari pak Dito,  katanya ada beberapa staff kantor beliau yang datang lebih awal sekitar jam 09.00 pagi"

"Iyah pak saya harus mengawasi pemasangan dekorasi dan mungkin sedikit membantu persiapan disini,  saya taruh tas dan berganti bajunya nanti dimana yah pak? "

"Ruangan mba dan yang lainnya ada dilantai dua,  lewat sini mba" Sahut pak made sambil berjalan cepat untuk menunjukkan ruangan yang dimaksud

"Ini mba tempatnya, kalau ada apa-apa nanti panggil saya saja mba,  saya mau ada yang dikerjakan dulu dibelakang" Kata pak Made lagi 

"Oh baik pak Made Terima kasih"

Setelah aku meletakkan tas pakaianku,  bergegas aku menuju ke pool Garden villa tersebut,  kubuka kembali lembar gambar dekorasi yang menjadi tanggungjawabku sambil sesekali kucocokkan dengan dekorasi yang telah terpasang. "Mba Nami!!  Selamat pagi! " Panggil seseorang perempuan dari belakangku.

Perempuan itu tersenyum ramah, dengan dua lesung pipi yang terlihat jelas. Perawakannya sedang berkulit putih bersih, sangat menarik.

Episodes
1 Hujan sore ini
2 Malam bersama Om Beni
3 Malam bersama Om Beni Part. 2
4 Rencana Tabanan
5 Rencana Tabanan 2
6 Villa Jepun Cendana
7 Bertemu masa lalu
8 Mulai berulah
9 Kejadian tak terduga
10 Bersama Won Bin lokal
11 Bersama Won Bin lokal 2
12 Doa Galang
13 curhat ke Ibu
14 Dewi, rujak dan plecing
15 Pengakuan Galang
16 Mengantar Galang
17 Mengantar Galang 2
18 Mulai Nyaman
19 Diinterogasi Beni
20 Tempat yang romantis
21 kenangan di Ubud
22 Alasan Nami
23 Ancaman
24 Mulai Suka
25 Dia ke rumah
26 Lapangan Puputan
27 Undangan
28 Berangkat kerja bareng
29 Bertemu keluarga di Ubud
30 Gung Biang
31 Semua menjadi jelas
32 Dia cemburu
33 Ada yang menunggu
34 Kiriman dari pacar
35 Pertengkaran pertama
36 Pertengkaran pertama 2
37 Mie kuah spesial
38 Tyson ternyata Ganteng
39 Ternyata dia suami orang
40 Rasanya sakit
41 Es buah untuk hati yang lemah
42 Akhirnya aku tahu
43 Aku lelah
44 Tiket Konser
45 Bertemu dengan sahabatnya
46 Beni dan Galang bertemu
47 Rencana Beni
48 Perjalanan menuju Konser
49 Terlanjur cinta
50 Ada Serigala
51 Galang sakit
52 Galang sakit 2
53 Jari tengah
54 Pak Sudira
55 Pak Sudira 2
56 Dompet orang lain
57 mengembalikan Dompet
58 makan malam (tidak) romantis
59 Orang itu datang
60 Makanan Jepang
61 Aku, kamu
62 Hari yang melelahkan
63 Syarat dari Dira
64 Janji Dito
65 Bon appetit ma cherie
66 Satu hari yang Indah
67 Satu hari yang indah 2
68 Satu hari yang indah 3
69 nyatanya Satu hari yang buruk
70 Hari yang berat
71 Kelakuan Dira dan motor itu
72 Rencana sementara
73 Undangan
74 Resign
75 Ancaman
76 Diantar Beni
77 you look so lovely, baby
78 Tatapanmu
79 Candle Light Dinner
80 Nyonyah Dharmawan
81 Kabur
82 nekat
83 Rumah Renon
84 Selamat tinggal Dira
85 Goldie
86 Rambut ash blue
87 Parfum
88 Pamit
89 Cerita Galang
90 Calon Istriku Spiderman
91 Surat
92 Manly
93 film horor
94 Es krim
95 serius
96 makan siang
97 Galang masak
98 Orang tuanya datang
99 Pertama kali, end!
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Hujan sore ini
2
Malam bersama Om Beni
3
Malam bersama Om Beni Part. 2
4
Rencana Tabanan
5
Rencana Tabanan 2
6
Villa Jepun Cendana
7
Bertemu masa lalu
8
Mulai berulah
9
Kejadian tak terduga
10
Bersama Won Bin lokal
11
Bersama Won Bin lokal 2
12
Doa Galang
13
curhat ke Ibu
14
Dewi, rujak dan plecing
15
Pengakuan Galang
16
Mengantar Galang
17
Mengantar Galang 2
18
Mulai Nyaman
19
Diinterogasi Beni
20
Tempat yang romantis
21
kenangan di Ubud
22
Alasan Nami
23
Ancaman
24
Mulai Suka
25
Dia ke rumah
26
Lapangan Puputan
27
Undangan
28
Berangkat kerja bareng
29
Bertemu keluarga di Ubud
30
Gung Biang
31
Semua menjadi jelas
32
Dia cemburu
33
Ada yang menunggu
34
Kiriman dari pacar
35
Pertengkaran pertama
36
Pertengkaran pertama 2
37
Mie kuah spesial
38
Tyson ternyata Ganteng
39
Ternyata dia suami orang
40
Rasanya sakit
41
Es buah untuk hati yang lemah
42
Akhirnya aku tahu
43
Aku lelah
44
Tiket Konser
45
Bertemu dengan sahabatnya
46
Beni dan Galang bertemu
47
Rencana Beni
48
Perjalanan menuju Konser
49
Terlanjur cinta
50
Ada Serigala
51
Galang sakit
52
Galang sakit 2
53
Jari tengah
54
Pak Sudira
55
Pak Sudira 2
56
Dompet orang lain
57
mengembalikan Dompet
58
makan malam (tidak) romantis
59
Orang itu datang
60
Makanan Jepang
61
Aku, kamu
62
Hari yang melelahkan
63
Syarat dari Dira
64
Janji Dito
65
Bon appetit ma cherie
66
Satu hari yang Indah
67
Satu hari yang indah 2
68
Satu hari yang indah 3
69
nyatanya Satu hari yang buruk
70
Hari yang berat
71
Kelakuan Dira dan motor itu
72
Rencana sementara
73
Undangan
74
Resign
75
Ancaman
76
Diantar Beni
77
you look so lovely, baby
78
Tatapanmu
79
Candle Light Dinner
80
Nyonyah Dharmawan
81
Kabur
82
nekat
83
Rumah Renon
84
Selamat tinggal Dira
85
Goldie
86
Rambut ash blue
87
Parfum
88
Pamit
89
Cerita Galang
90
Calon Istriku Spiderman
91
Surat
92
Manly
93
film horor
94
Es krim
95
serius
96
makan siang
97
Galang masak
98
Orang tuanya datang
99
Pertama kali, end!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!