Di apartemen Dito.
Terlihat muka Galang sedih sekaligus galau yang teramat sangat sambil memperhatikan layar telepon genggam milik sahabatnya sejak sekolah menengah umum, Dito.
“Jadi dia lagi jalan sama teman laki- lakinya dit? Aku kok gak yakin mereka hanya teman, Mana Ada hanya teman lawan jenis, ngajak jalan sampai malam banget di malam minggu terus jalannya kemana gak jelas” dumel galang panjang lebar
“Cie… cemburuuuu belum pacaran kok sudah cemburu hahahaha” ledek Dito geli
“ Biasanya aku nggak begini dit, kenapa jadi ngebet gini yah? Apalagi setelah ketemu Nami berkali- kali dikantormu jadi berasa langsung sayang” Galang terlihat murung
“ Mungkin apa yang kamu cari selama ini ternyata ada pada Nami semua lang, padahal kamu ngobrol aja nggak pernah, kok bisa sayang hahaha “ ledek dito
Galang meninju pelan lengan Dito yang sedang duduk santai.
“ Iya yah dit, mau nyapa aja aku nggak berani. yang keluar malah senyum aja, my bad. Deg-degan parah.Aku mesti gimana dit, langsung samperin aja Kali yah, tapi Kita Kan belum kenalan resmi, apalagi mau pacaran, kesel nih aku !” Sahut Galang resah
“Hahaha galang- galang aku dah pernah bilang kalau suka sama Nami kamu dari awal samperin aja, gak usah pakai sok malu- malu gitu, anaknya juga to the point kok” ledek Dito lagi
Dengan helaan nafas panjang galang menyahut lagi “karena to the point itu aku takut gak bisa deket sama dia, aku mesti bisa kenalan resmi sama dia dit”
“Tapi aku yakin kok dia keluarnya memang sama teman, orangnya gak aneh- aneh. Mungkin lagi bosen trus pengin jalan aja, gak usah kesel. Cewek kayak Nami temennya pasti banyak” ujar dito penuh kesabaran
“ Iyah sih, dia bahkan gak tahu aku siapa waktu dia naik bus. Aku sengaja ikut naik. payungnya ketinggalan pun aku balikin tapi dia biasa saja gak kaget”
“ Oh pantesan kamu ngilang dari kantorku tadi sore terus balik setengah jam kemudian. Lama- lama kamu bisa jadi stalker loh!.aku jadi khawatir, kok bisa dia nggak ngenalin kamu yah?” selidik Dito
“ Salahku juga pake masker sama kacamata hitam” gerutu Galang sambil menunduk
Seketika Dito tertawa terbahak- bahak… “hahahaha aduh jelas dong dia nggak tahu itu kamu”
sambil meredakan tawa kerasnya tadi dito berujar lagi “ ya sudah, gini aja hari jumat dua bulan lagi, minggu ke tiga kalau nggak salah tanggal 27 kan wedding anniversary orang tuaku, yang handle acaranya anak buahku semua, termasuk nami kebagian sibuk. Besok pagi aku meeting sama anak-anak dikantor. Acaranya kan di Villa Tabanan kemungkinan dia nggak bawa mobil jadi ada kesempatan buat ngajak pulang bareng, gimana?”
Dito terlihat bersemangat
“ Dia kesana sama siapa? Jangan- jangan sama teman yang diajak malam mingguan ini lagi, nggak mungkin kan dia kesana sendiri “
“ Dia kemungkinan besar bakalan berangkat sama pak Jati, sopir kantor. Karena aku suruh standby dari pagi sekitar jam 10 untuk menangani persiapannya. Nggak mungkin lah dia naik motor pagi-pagi ke sana, jauh banget nggak tahu alamat sama sekali. Nanti saat pulang aku bakalan bilang yang anterin Nami itu aku. tapi aku bisa aja alasan mesti buru- buru kemana gitu nggak bisa nganterin pulang, jadi bisalah kesempatan buat kamu."
“ Aku suka nih kalau begini “ ujar Galang sambil tersenyum manis dan disahut dengan nafas yang melengos dari Dito .
"Mestinya sih sebelum nganter dia pulang nanti, bisa ngobrol -ngobrol dululah kalian pas acara berlangsung, masak nggak bisa?! " tantang Dito lagi
Galang hanya bisa mengusap tengkuknya dengan muka khawatir.
"Hahahaha Galang... Galang ... " Dito tergelak sambil menepuk bahunya.
--------------
Keesokan Pagi hari di kantor.
Meeting untuk acara Golden wedding orang tua pak Dito pun dilanjutkan pagi ini, rencana kerja sedang dibagikan pak Dito ke semua pegawai tidak terkecuali aku.
Aku membaca rencana kerja tersebut yang isinya semua tentang event penting ini.
Mulai Dari waktu acara, rundown acara sampai pada pembagian seksi acara telah ditentukan oleh Pak Dito.
“Selamat pagi semua, semangat yah Hari ini, saya bagikan rencana kerja untuk event golden wedding anniversary orang tua saya dua bulan lagi, Saya mendahului membuat rencana kerja event ini Karena saya tahu kalian sedang sibuk bulan ini dan bulan depan. Acara ini sangat spesial buat saya terutama, karena ini pertama kalinya saya menangani acara untuk orang tua saya. Bisa dibilang ini kejutan untuk mereka.
Saya juga sudah membagi pekerjaan kalian untuk event ini. Bisa dilihat di kertas yang saya bagikan"
“Ok dibahas satu- satu yah, tentang tempatnya itu di Villa Jepun cendana, daerah Tabanan, mungkin Ada beberapa yang sudah tahu, yang belum bisa disearch digoggle maps, Ada Instagramnya juga yah"
"Karena event kita lagi padat-padatnya urusan katering saya serahkan ke Bu Ida nanti dibantu asistennya Nami dan Nami juga mengurus persiapan dekorasi. Nanti saya kasih kalian kartu nama supplier yang akan kita pakai. Pak Jiwa di bagian pengisi acara termasuk MC kita pakai yang biasa kita gunakan di acara Wedding kita. Kalau orangnya punya jadwal hari itu artinya Pak Jiwa bisa menghubungi yang lain lagi. Nanti saya kasih informasinya.
Yang bertanggung jawab dari pagi di tempat acara untuk persiapannya saya serahkan ke Nami, sedangkan yang lain bisa dilihat tugasnya masing-masing dan bisa datang ke tempat acara mulai pukul 10 pagi. Nanti masalah menu dan hiasan dekorasi meeting langsung sama saya yah Ida dan Nami”
Kenapa saya tidak memakai wedding Coordinator dan anak-anak yang biasa menangani wedding kantor kita? Pasti ada yang bertanya-tanya??! "
"Saya memang mau kalian yang sekali-sekali handle pekerjaan ini untuk pengalaman saja. Karena event wedding di kita untuk beberapa bulan ini memang sedang full. Siapa yang bisa nanti dateng ke acara ini silahkan yah, kalau bisa.
Untuk masalah undangan dan lain-lain saya bahas sebentar lagi"
“Baik pak” Sahut semua hampir berbarengan.
“ Oh Iyah yang merasa tidak ada kendaraan atau tidak ada yang mengantar langsung koordinasi dengan pak Jati yah, tapi pulangnya mungkin saya yang antar sampai Denpasar atau saya sewakan minibus, Tegas Dito lagi
“Baik pak “ Sahut semua staff
Meeting pembagian tugaspun berjalan dengan lancar. Begitu meeting tersebut selesai semua staff bubar kecuali Ida dan Nami yang masih harus membahas beberapa hal.
“Ida dan Nami kita bahas dekorasi yah, Ibu saya suka warna putih, jadi kita pakai mawar dan kala lily, sedikit standing flower disini, disini dan disini, center piece disini” Kata pak Dito sambil menandai sebuah gambar pool garden di villa tempat acara dilaksanakan…
Sekitar 30 menit kemudian meeting pun usai, aku segera menghubungi supplier dekorasi yang ditunjuk pak Dito untuk rencana bertemu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments