Tampak dari kejauhan Nami kembali ke meja
"Udahan? Berangkat sekarang aja takut keburu sore, biasanya kuta dah mulai macet" Sahutku
“Bentar Nam, liat ini Galang masih asik makan”
Aku memandang Galang yang makan dengan lahap
“Gimana kerjaan barumu Nam? “
“Biasa aja sih Wik banyak penyesuaian karena beberapa hal aku belajar lagi kan”
Aku asyik mengobrol dengan Dewi, beberapa saat kemudian Galang telah selesai dengan makanannya.
"Yuk udah selesai, Dewi saya berangkat dulu yah pinjem Nami " Galang berkata sambil mengangkat jempolnya
"Acara kita harus kepotong gini wik, aku titip motorku yah"
"Iyah kapan-kapan bisa bareng lagi Nam, hati-hati dijalan kalian " Seru Dewi dengan senyum manis
Aku memeluk Dewi "dah Dewi"
Dewi mengangguk dan mengedipkan matanya
Dewi memandang mereka sampai keduanya masuk kedalam mobil.
"Kita kemana dulu? " Tanya Galang sesampai didalam mobil
"Yang paling deket kemana? " Tanyaku kembali
" Mall Bali Galeria aja kali yah? "
" Boleh, eh tahu gini kan tadi bisa pake sendal yang lain mana nggak dandan" Aku bersungut-sungut
" Aku bangun kesiangan tadi sekitar jam 11, langsung mandi nah itu barusan makan pagi sekaligus siang jadi baru bisa ngabarin siang, kamu nggak dandan aja masih cantik " ?
" Jadi ngerasa nggak enak kamu pulang kemaleman gara-gara nganter saya pulang mana ketiduran" Aku berkata dengan nada penyesalan
" Nggak papa Nami aku senang bisa bantu kamu"
"Untungnya tadi saya mesen Tipat sama rujaknya nggak yang pedes banget seperti biasa, kamunya nggak sarapan kan bisa kacau perutnya kalau langsung kena pedas"
"Tahu darimana aku nggak suka makanan pedas?"
"Nggak tahu sih feeling aja, biasanya yang suka pedas kalau dikasih yang pedasnya sedikit langsung protes, kalau protes bisa minta tambah cabai gampang, nah kalau nggak protes pasti biasanya memang nggak suka pedas jadi aman hehehe"
" Pantes yah Bumi masih suka sama kamu sampai sekarang, laki-laki kalau ngobrol sama kamu lama-lama jadi sayang tahu nggak sih"
Aku memandangnya takjub "kamu nge-gombal yah? Hahaha" Aku terbahak
"Hahahaha gombal banget yah?" Sahutnya sambil ikut terbahak
Terdengar bunyi nada dering hapeku nyaring, kuambil dari dalam tasku dan melihat siapa yang menelpon. Terpampang "bli putu" Disana "tumben nelepon " Aku bergumam dan menjawab telepon itu segera.
" Yah *bli? " (Kakak dalam bahasa Bali)
" Dije? ( dimana?)Terdengar suara kakak laki-lakiku sedikit berbisik
"Di Jalan sama temen mau cari buku di Galeria"
"Ada Bumi dirumah, kamu pulang jam berapa? aku sih sudah bilang kamu kal teka peteng (akan pulang malam)"
" Bilang aja gak tahu aku pulang jam berapa, males aku jak jeleme to ( sama orang itu)"
" Kalian deket lagi? "
"Sing ye nagih balikan, tapi yang be sing demen jak ye (nggak, dia minta balikan tapi aku sudah gak suka sama dia) "
" Hmm Ooo"
"Emek dije? Nawang ye teka? (Ibu dimana? Tahu dia datang?)"
" Nawang tapi judes loh emek mare, "nak engken gus? Adi tumben ngalih Nami uli dibi! " Suara bli Putu terdengar lucu menirukan meme yang kesal ( tahu, tapi judes loh ibu tadi, “ gimana nak? Kok tumben nyari Nami dari kemarin??) " Hahaha trus ngidih pelih ye, juari! (dia minta maaf, muka tebal!) "
"Ihhh pang be ye ditu, men ye be mulih mare yang nyak mulih" ( Ih biarin ajalah dia disitu, kalau dia sudah pulang baru aku pulang)
"Seken sing nyak? (beneran nggak mau?) nambah ganteng loh dia hahaha"
" Seken lah enak gen teka-teka nagih balikan, ganteng? masih l*l*kne nu besik hahaha" (Benerlah enak aja datang- datang minta balikan, ganteng? Juga kelaminnya satu) Aku terbahak dibarengi kakakku diseberang sana yang terbahak keras sekali dan aku lupa ada Galang disebelahku yang tiba-tiba ngakak sambil geleng-geleng. Aku memandangnya sambil menutup mukaku menahan malu
"Eh itu kok ada suara laki-laki ketawa, kata Ibu kamu keluar sama Dewi? "
"Iyah tadinya, tapi ini ada temen ketemuan di tempat makan tadi sama Dewi, temenku minta dianterin Beli sesuatu jadi aku ngikut temenku, Dewi pulang sendiri"
"Cie.. Kok jadi mencurigakan begini? Temen apa demen (suka) ? Hahahaha ajak nak e main kerumah kayak abege aja backstreet-an" Goda bli putu
" Hahahaha apa sih, beneran temen"
"Lebih dari temen juga nggak papa, kan aku seneng dengernya, sudah terlalu lama kamu jomblo, Ganteng Nam?, gantengan mana sama Bli Bumi? " Goda bli putu lagi
" Idih dia lagi, udah ah nanti deh ngobrolnya"
Terdengar bli Putu tertawa terbahak.
Aku mengalihkan pertanyaan aneh kakakku
" Ya sudah, nanti aku kabarin lewat chat dah " Kata bli putu lagi
"Iyah, pokoknya kalau dia belum pulang aku nggak mau pulang"
"Nah (iya) , Hati-hati yah salam buat Bli yang disebelah hahahaha" bli Putu mematikan teleponnya.
"Ck biasa deh kakak yang aneh" Gumamku sendiri
Aku mendekap hapeku diatas pangkuanku lalu mengarahkan tanganku ke arah radio, ku tekan-tekan tombolnya untuk mencari siaran yang cocok dengan seleraku, terdengar lagu Sheila on 7 dengan judul film favorit mengalun dengan riangnya.
"Apanya tadi besik (satu) "? Tanya Galang tiba-tiba dengan nada menggoda
Aku tersenyum geli
"Bumi yang kerumah?" Tanyanya lagi
"Iyah barusan kakak telepon katanya dia mau nungguin sampai aku pulang, pakai acara minta maaf lagi sama ibuku, memangnya lebaran pake maaf-maafan" Aku mengomel.
"Hahahaha ada - ada aja kamu yah, trus kamu mau aku antar pulang sekarang? "
"Nggak, biarin aja dia disitu, sampai dia pergi baru aku pulang, males ketemu dia, nanti setelah dapat bukunya, anterin aku kerumah Dewi aja" Aku menggerutu
"Kalau begitu aku temenin deh sampai dia pulang gimana? "
"Kamu nggak sibuk? Besok Senin loh? "
"Kan besok Seninnya, sekarang kan masih hari Minggu" Sahutnya kalem
"Kita kemana setelah dapat bukunya?"
" Hmm entaran deh pikirin, kamu bete yah? " Tanyanya lagi
" Kesel aja ngapain coba dia dateng ke rumah, dia pikir ibuku nggak tahu apa yah?
"Ibumu gimana? "
"Katanya sih tadi rada dijutekin, tapi tetep mau nunggu biarin ajalah"
"Segitunya yah dia, kalau aku nggak salah dia malah sudah tunangan loh! "
"Oh iyah bagus kalau begitu, mestinya kan nggak ganggu hidup orang lain lagi. Padahal sudah jelas aku bilang kalau kita nggak ada hubungan apa-apa lagi, awas aja tunangannya dateng marah-marah keaku" Cerocosku dengan geram
Galang tersenyum " Kalau dia ganggunya keterlaluan, kasih tahu aku yah, biar kamu nggak ngadepin orang ini sendirian lagi kayak kemarin itu"
"Iyah" Jawabku lemas
"Tuh kan gara-gara laki-laki lain kamu bete, nggak kasian sama won bin ganteng iini loh" Galang menggoda untuk membuatku tersenyum
Aku tersenyum geli "ya deh nggak kesel lagi"
"Gitu dong"
"Kok jadi Aku kamuan sih kita, perasaan tadi masih saya ? "Aku menoleh kearah Galang
" Yah nggak apa - apa,malah kesannya kita dah akrab banget yah " Sahut Galang sambil tersenyum senang.
" Eh iya kenapa ngajakin aku, nggak punya teman atau pacar gitu? " Tanyaku iseng
"Teman ada tapi penginnya keluar sama kamu, pacar? Lagi usaha nyari yang serius, makanya pelan-pelan dulu"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments