⚠️Area wajin sajen ya sobat ..😏
🐿️ happy reading 🐿️
🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞
“kau kenapa lagi Stella?” Tanya Haruka yang masih berada di rumah sakit itu karena pacar nya belum datang menjemput.
“kau jangan pura-pura tidak tahu Haruka. Masalah bulanan.” Ujar Stella.
“datang bulan? Stok beras habis? Uang listrik belum bayar? Pulsa telpon mu habis?$^%*&(%&%#%^$....” Stella langsung menyumpal mulut Haruka.
Haruka langsung menyingkirkan tangan Stella.
“Kau apa-apaan sih Stella?” tanya Haruka sewot lalu membuka tas nya untuk mengambil liptik dan kaca.
“Kau itu semua hal kau sebutkan! Kau buka saja aib ku semua nya!” Tukas Stella sambil pasang wajah kesalnya.
“Habisnya masalah bulanan mu banyak, Stella!! Yang mana satu?!” Sebut Haruka.
“Ihh.. itu masalah si Arjun! Dia itu tiap bulan ngajakin aku nonton mid night! Dan ini sudah ke enam puluh kalinya aku menolak ajakannya. Kan tidak mungkin aku selalu menolak ajakan nya setiap bulan Haruka.” Seru Stella yang tersandar di kursi jaga nya.
“Kau saja yang tidak peka! Coba kau beri saja yang Arjun minta pasti setiap bulan dia tidak akan mengajak mu untuk nonton mid night lagi.” Ucap Haruka sambil terkekeh.
“memangnya apa yang di minta sama si Arjun?” Tanya Stella dengan wajah lugunya.
Jujur, Stella benar-benar tidak tahu apa maksud perkataan Haruka. Selama ini Arjun tidak pernah minta apapun pada Stella. Jadi mendengar Haruka yang mengatakan bahwa Stella seharusnya memberikan apa yang Arjun minta wajar jika Stella menjadi bingung.
“kau ini benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu Stella??” Seru Harus dengan wajah jengkel, bagaimana bisa sahabatnya ini menyandang status pacar seseorang jika tidak tahu hal in sama sekali.
“Aku benar-benar tidak paham maksud mu Haruka?! Aku harus memberi apa pada Arjun agar dia tidak mengajak ku setiap bulan nonton film roman di bioskop tengah malam.” Tanya Stella dengan sorot mata yang serius menunggu jawaban dari Haruka.
“Sini! Cepat kemari!! Biar aku bisikkan!” Sebut Haruka.
Dengan lugu nya Stella pun menggeser kursi nya dan mendekatkan telinga nya ke Haruka.
“cepat katakan apa yang harus aku berikan?” Ulang Stella bertanya.
Haruka pun geleng-geleng kepala dan menghela nafasnya sebelum dia membisikkan jawabannya pada Stella.
“Kau harus memberikan sesuatu yang di bawah sana pada Arjun. Aku yakin setelah itu Arjun pasti tidak akan pernah mengajak mu untuk nonton film roman lagi tengah malam.” Jawab Haruka dengan roman serius nya.
“Sesuatu di bawah sana?”Ulang Stella, dengan wajah yang masih bingung.
“Iya.. ! Sesuatu di bawah sana!” tegas Haruka.
“Sepatu ini maksud mu? Tapi bukannya Arjun juga punya sepatu seperti ini? Mengapa dia masih menginginkan milik ku? “ Tanya Stella yang langsung mendatangkan murka Haruka.
“Bukan itu Oon!! Maksud ku itu VIRGIN .. “ jawab Haruka dengan suara yang super keras hingga para perawat yang duduk di seberang mereka yang sedang memeriksa para pasien IGD harus menoleh pada kedua dokter itu.
“kau!” geram Haruka sebab karena Stella, Haruka jadi pusat perhatian.
“hehe...” Stella hanya merespon amarah Haruka dengan senyum ala close up nya.
“Apa kau paham sekarang maksud ku dokter STELLA TAHER?!” Ujar Haruka dengan menekan setiap silabel pada kalimat itu.
Dan Stella pun menggeleng pelan. “Hah? Aku masih tidak paham Haruka.” Jawabnya dengan wajah polos nya.
“FIX!! Gue percaya lo masih virgin!” Seru Haruka yang sudah pakai lo gue sama Stella. Biasanya mereka tidak menggunakan kata Lo Gue jika di area rumah sakit demi menjaga marwah mereka berdua sebagai seorang dokter. Tapi kalau di luar rumah sakit maka mereka sangat fasih pakai lo gue.
“Ya, emang gue masih Virgin! Eh maksud nya aku memang masih virgin.” Stella langsung memperbaiki kata-katanya.
“What?” Serius Stella?” tanya Haruka yang tidak percaya kalau Stella benar-benar masih virgin. Saking terkejutnya mendengar fakta yang mengezut kan ini Haruka bahkan sampai berdiri.
Memang Haruka tahu Stella membatasi gaya pacarannya dengan Arjun, tapi kalau fakta Stella masih Virgin, ini adalah pertama kalinya Haruka ketahui.
“Iya!” Jawab Stella dengan wajah lempengnya.
“Saat lampu senter udah di temukan ini, kamu masih virgin, Stella?” Tukas Haruka dengan nada di E minor.
“Iya! Harus berapa kali aku bilang aku itu masih VIRGIN!!” Ujar Stella dengan suara lantang, dan sekali lagi menarik perhatian para perawat yang ada di depan mereka.
“ya tuhan! Pantas saja Arjun mengajak mu nonton film roman yang tayang tengah malam.” Seru Haruka sembari berjalan ke arah pintu keluar.
“Hei!! Haruka tunggu!! Tunggu!!” Seru Stella sambil mengejar Haruka.
Tapi sayangnya Stella tidak melihat Haruka lagi.
Stella yang masih di landa rasa penasaran dengan statemen terakhir Haruka tadi pun akhirnya memutuskan untuk mengejar Haruka.
Stella berlari cepat keluar dari pintu IGD. Saking cepatnya, Stella tidak sengaja bertabrakan dengan dua orang pria yang bertampang bule.
Salah satu bule, marah-marah pakai bahasa Italia, yang kalau di artikan dalam bahasa Indonesia kira-kira bunyinya seperti ini.
“Dasar tidak punya mata! Sudah jelas ini area IGD main lari-larian! Tidak melihat kiri kanan.”
Stella yang memang kebetulan menguasai beberapa bahasa langsung membalas perkataan si bule dengan sopan. “Maaf tadi saya sedang terburu-buru mengejar teman saya, jadi saya tidak melihat kalau anda dan teman anda berjalan masuk ke arah dalam IDG. Mari saya bantu anda ke dalam untuk mendapatkan perawatan.”
Stella melihat sepertinya tangan pria ini terluka.
Tapi pria itu dengan arogan menepis tangan Stella dan mengajak temanya untuk masuk ke dalam.
Stella tidak mau cari ribut. Dia pun mengikuti orang itu dari belakang karena Haruka yang dikejar pun sudah caw dengan cowoknya.
Pria bule itu merasa kalau dirinya diikuti oleh cewek menyebalkan tadi. Pria itu pun berhenti dan menatap tajam pada Stella.
“apa kau tidak ada kerjaan lain?” Ujar pria bule yang ngomong nya udah gak bule.
Stella clingak clinguk ke kiri dan ke kanan lalu berkata sambil menunjuk ke arah dirinya sendiri,
“kau sedang bicara dengan ku?” tanya nya dengan wajah polos nya.
Teman si pria bule pun sampai mingkem menahan agar tawa nya tidak keluar. Karena kalau sampai keluar, dia bisa jadi sasaran amukan si pria bule.
“Ya tentu saja aku bicara dengan mu!” Sentak si pria bule. “memang nya ada orang lain yang berdiri di belakang ku selain diri mu?” Ujar dengan penuh emosi.
“Ada! Satpam!” Jawab Stella dengan polosnya sambil menunjuk satpam yang duduk satu lurusan dengan diri nya dan pria bule itu.
Pria bule itu sampai menggeretakan giginya karena menahan amarah yang sudah sampai ke ubun-ubunnya.
Sudah jelas saat ini dadanya sedang menahan sakit lima tusukan akibat keributan di area kekuasaannya, eh sesampai nya di rumah sakit, bukannya langsung mendapat perawatan malah harus berhadapan dengan wanita gila yang memakai baju dokter.
Pria bule itu memandangi Stella dari atas lalu turun ke bawah kemudian naik ke atas lagi. Kemudian dia tersenyum mengejek ke arah Stella.
“ cih, kalau sampai wanita gila ini adalah benar-benar dokter disini bukan pasien yang kabur dari rumah sakit jiwa, maka aku bersedia semua luka ku ini di jahit tanpa haru di bius.” Gumamnya yang sengaja dengan suara keras agar Stella mendengarnya.
“OK, FIX!” Ujar Stella lalu berjalan melewati pria bule itu.
Pada saat mereka berpapasan Stella berhenti dan memandangi wajah ketus pria itu sambil berteriak kepada perawat yang ada di ruangan itu.
“ Perawat, tolong bawa bapak ini ke tempat tidur pasien. Kita perlu menjahit luka nya TANPA BIUS!!”
😱😱😱
Alamaaaak Stella!! diam terlihat santai, sekali bergerak membantaaai... amppuun steeelllaa.....😱Kak UPe langsung kabur, tadi mau cek kesehatan jari jempol yang udah mulai kribo ini😂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Wahyu tampan sempurna
hari gini masih ' Virgin 😙 apa katanya
2024-10-19
1
Fareza Gmail.Com
gak pernah gagal ketawa ma novel kak upe 😂😂😂
2024-10-11
0
Trisna
Stella sabar om bulenya lagi PMS
2024-04-05
3