⚠️ingat.. cinta itu tumbuh tanpa ada yang tahu ya kawan...😉
🐿️ happy reading 🐿️
🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞
“Apa teman mu ini selalu pemarah seperti ini tuan Danil?” Seru Stella ketus sembari mengusap-usap keningnya.
“tidak selalu! Hanya sesekali saja...” Jawab Danil.
“Bagaimana? Kita pergi sarapan sekarang?” Danil mencoba menyelamatkan dirinya dari pertanyaan Stella yang lainnya.
“hah? Sarapan! Kau benar! Ini sudah waktu nya sarapan! Ayo kita sarapan!” Seru Stella yang sudah tidak merasakan sakit lagi di kening nya karena kata sarapan yang baru saja di dengarnya dari Danil.
Danil, Stella dan Haruka pun ingin keluar untuk sarapan. Namun saat mereka akan meninggalkan ruang itu-
“Aku ikut!!” Seru Lefrand (yang berikutnya akan kita panggil David Hardata saja ya kengkawan) sambil menanggalkan infus nya.
“Tapi kau kan belum pulih!!” seru Stella, yang masih teringat betapa tidak stabil nya detak jantung pria keras kepala ini.
“Aku bosan di kamar.”Ujar David.
“Bosan? Kau itu baru satu malam di kamar rumah sakit ini! dan sudah bilang bosan?” Seru Stella, jengah sambil melipat tangannya.
“Pokoknya aku mau ikut! Aku tidak ingin sendirian di kamar ini!” David terus memberika alasan pada Stella agar dia bisa ikut. David ingin melihat keadan sekeliling rumah sakit ini.
“ada untungnya aku terluka tadi malam dan di rawat di rumah sakit ini! rupanya anak Mr.A ada disini! Jika anak itu sudah aku temukan maka akan mudah untuk memaksa Mr.A keluar dari tempat persembunyiannya.” Ujar David yang mengemban tugas untuk mencari seorang dark scientis yang kabur dari organisasi mereka.
Stella dan Haruka saling berpandangan. Sebenarnya tidak menyalahi aturan jika pasien ini ingin berjalan-jalan keluar kamarnya mengingat luka di tubuhnya hanya lah sebatas luka luar saja. Artinya luka itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya, ya tapi tetap membutuhkan perawatan.
“Ya sudah!! Kau boleh ikut!” ujar Stella yang kembali ke tempat David untuk membantu David duduk dan merapikan pakaian David sebelum David keluar.
“kau mau apa lagi?” tanya David yang kembali panik ketika Stella menyentu pakaian yang dipakai nya.
“astaga!!! Bapak David Hardata yang terhormat!!! Ujar Stella dengan sebuah senyum yang dia paksakan di wajahnya,
“aku hanya ingin merapikan pakaian mu saja!! Kenapa kau selalu berteriak setiap kali aku menyentuh pakaian mu atau kulit mu! Seingat ku semalam aku menyentuh mu kau tidak berteriak seperti ini!” Seru Stella tidak habis pikir.
“Semalam itu aku di bius!! Mana ada yang terasa setelah itu!!” gumam David dalam hati nya.
“Atau jangan-jangan!! Kau takut sama perempuan ya pak David?” Goda Stella sambil mencowel-cowel dada David.
Wajah David pun kembali memerah karena ulah Stella yang luar prediksi itu.
“Dasar dokter gila!!!” umpat David dalam hati sembari menepis tangan Stella.
“Kalau sekali lagi kau menyentuh ku maka aku akan –“
“akan apa?” Tantang Stella memotong omongan David.
“Apa kau akan membuat ku di pecat! Tolong lah, please jangan main-main dengan pekerjaan seseorang saat ini. Asal kau tahu, sangat sulit untuk mencari kerja akhir-akhir ini!” Tukas Stella lalu meninggalkan David.
Stella tidak suka mendengar David yang mentang-mentang adalah orang kaya, main ancam, pecat...pecat saja pada kaum misqueen seperti dirinya.
“Ambilkan aku kursi roda!” seru David, yang kembali membuat langkah Stella terhenti.
“Kursi roda?” Ulang Stella untuk memastikan apa yang dia dengar, benar adanya.
“Iya, kursi roda!! Kau tidak berharap aku berjalan dengan kaki ku kan?” Debat David.
“Aku tidak pernah memaksa mu berjalan dengan kaki mu! Bahkan sangat bagus jika kau bisa berjalan dengan tangan mu!” Stella mendebat kembali David.
🌞🌞🌞🌞
hai.. selamat hari senin... jangan lupa sajen di perkuat ya sobat...
dan bantu booming like dan komen ya .. biar karya Tulalit's Doctor ini Up dan masuk di laman depan NT.🙏🙏
sehat..sehat terus semua nya....😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Sita Sit
kerennn
2024-11-24
0
Sita Sit
ayahnya Stella kah ,makanya gak izinin Stella jd dokter
2024-11-24
1
Ney Maniez
🤦♀🤦♀🤭🤭
2023-01-16
2