⚠️Ingat Like dan Komen itu gratis..
🐿️ happy reading 🐿️
🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞🌞
“Iya, kursi roda!! Kau tidak berharap aku berjalan dengan kaki ku kan?” Debat David.
“Aku tidak pernah memaksa mu berjalan dengan kaki mu! Bahkan sangat bagus jika kau bisa berjalan dengan tangan mu!” Stella mendebat kembali David.
“Kau!!” tunjuk David ke arah Stella dengan jari telunjuknya.
“Apa? yang aku katakan benar kan!! Lagi pula, kau itu luka ringan di dada, dan kaki mu sehat wal afiat! Lalu untuk apa kau minta diambilkan kursi roda!” Ujar Stella yang mulai kehilangan keramahannya. Dia mulai berbicara sambil berteriak pada David.
“Karena aku mau. Titik!” jawab David dengan wajah super menyebalkan.
Stella yang sudah teramat lapar sudah malas berdebat dengan bule sengak ini akhinya menelpon perawat untuk mengantarkan sebuah kursi roda ke kamar si bule.
Dan sesaat kemudian...
“Dokter Stella ini kursi roda nya.”Ujar si perawa yang datang tak lama setelah Stella telpon.
“Terima kasih ya..” jawab Stella pada perawat itu.
“Sama-sama dokter cantik.” Ujar si perawat dan permisi dari ruangan tempat Stella dan yang lain berada.
Stella mendorong kursi roda itu ke dekat David, dan dengan pandangan malas meminta David turun dari tempat tidur dan pindah ke kursi roda.
“Bapak David Hardata, kursi roda mu sudah datang. Silahkan kau pindah dari tempat tidur itu ke kursi roda ini.” pinta Stella dengan senyuman terpaksa.
“Aku tidak bisa pindah sendiri kesana! Apa kau lupa! Aku ini adalah pasien yang baru saja menjalani operasi tadi malam?” Ujar David sambil tersenyum smirk pada Stella.
“Kalau kau tahu kau itu habis operasi ....! mengapa kau masih juga ingin berjalan-jalan keliling rumah sakit!!!” Ujar Stella sambil merapatkan semua gigi putihnya saking geramnya dengan bule gila di depannya.
“karena aku ingin!” jawabnya membuat Stella rasanya ingin menjahit ulang semua luka di dada pria itu tanpa bius.
“Ehemm!” dehem Stella sambil menarik nafas panjang. Mencoba untuk kembali menjadi dokter yang profesional
“baiklah... !” ujar Stella, dengan wajah ramah sesuai dengan SOP rumah sakit nya.
“tuan Danil, bisa kah kau membantu ku menurunkan BAPAK-BAPAK ini dari tempat tidur itu? Sepertinya aku membius nya hingga ke kaki semalam mengakibatkan KAKI NYA TIDAK BISA DI GERAKKAN HINGGA PAGI INI!! tekan Stella sambil menatap David dengan sorot mata yang di tajamkan.
“baiklah..” jawab Danil sambil tersenyum.
Danil tahu sahabatnya sedang mengerjai dokter cantik ini, meski dia tidak tahu ada modus apa di balik semua keisengan sang sahabat.
“Tidak! Aku tidak ingin Danil yang membantu ku! Aku ingin dokter yang telah mengoperasi ku yang membantu ku! Kalau perlu seharian ini aku ingin kau yang menjaga ku!” Ujar David seenaknya.
“Tidak!! Aku tidak mau!! Lagi pula Shift tugas ku sudah habis!! Aku tidak ada alasan untuk menjaga mu.” Tolak Stella dengan wajah kesal.
“akan ku bayar seratus juta jika kau menjaga ku dari pagi ini sampai malam nanti.” Ujar David dengan senyum sombongnya.
“Seratus juta?” ulang Stella dengan logo dollar di kedua bola mata nya.
“Aku setuju tuan David Hardata. Tapi dengan catatan, pembayaran di lakukan diawal.” Jawab Stella dengan nada yang sangat ramah. Sungguh berbeda dengan Stella lima detik yang lalu.
Haruka yang melihat tingkah absurb sahabatnya kalau sudah berhubungan dengan uang, cuma bisa tepok jidat.
Sedangkan Danil hanya bisa melirik Stella dan David bergantian. Entah mengapa Danil merasa kedua orang ini akan terikat rantai kapal takdir kehidupan yang akan teramat sulit untuk mereka berdua lepaskan.
🌞🌞🌞
ingat bantu booming like ya...😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 216 Episodes
Comments
Sita Sit
berat amat perumpamaannya niel
2024-11-24
0
M N S
tuan krab🤣
2024-11-20
0
Trisna
hehehe gas Stella.
hidup itu butuh uang
2024-04-05
3