11. Rencana(2)

Suara mobil terparkir di halaman membuat hati Cindy berdesir. Ia ingat perasaan yang sama dengan kekasihnya dulu hampir sama. Tidak ini gila..!!! Abaikan Cindy !!! Batinnya. Dia berdiri mengikuti langkah sang suami bersamaan terdengar suara nyaring putrinya.

" Omaa...", Suara pekikan dari kedua anak gadisnya. Begitu riang nya kedua nya menyambut sang nenek yang lama tak bertemu. Berpelukan dan berciuman penuh kasih. " Bagaimana kabarmu mom?", Sapa Reynald seraya memeluk sang mama.

" Oooh... i miss you ", Wanita paruh baya itu memeluk sang putra tinggi mereka hampir sama dengan nya, sedangkan Cindy hanya memandangi dari jauh. " Dia kah..?", Tanyanya tersendat Reynald hanya mengangguk. " Kemarilah swetie... Cindy kan?", Ujarnya sambil merentangkan tangan.

Cindy berjalan dengan hati-hati dan mata berkaca-kaca, terharu? ya...dia terharu, ada rasa gugub dan takut. Takut ditolak...gugub harus bertindak bagaimanapun dia belum mengenal watak wanita yang sudah menjadi mertuanya.

" Oh...cantik nya. Pantas putra ku begitu semangat dan kukuh memperistrimu..." , Ujar nya sambil membelai Surai hitam di kepalanya. Di tangkupnya wajah kecil itu dengan kedua tangan yang sedikit keriput dan mencium pipinya." Peluk momy honey..", Titahnya. Cindy menghambur memeluk nya dengan tersedu tampa suara. Evelyn sang ibu menatap kedua putranya bingung. Demikian juga semua orang disana saling bertatapan, bingung.

Mama Evelyn mengurai pelukan Cindy dan menunduk menatap menantunya. " Kenapa sayang?", Tanya mama Evelyn. " Aku hanya terharu mom... aku sudah lama tidak di peluk ibu... aku rindu...", Katanya malu malu.

"Ya Tuhan. Kau ini benar-benar menggemaskan.!!", Di cubitnya manja pipi menantunya itu. Ambressio dan Reynald bernafas di lega lain halnya anak-anak mereka cemberut pura pura merajuk.

" Apa momy akan berebut nenek dengan aku?" , Sungut Sarah. Di ikuti anggukan Revalia. Ha... ha... meledaklah tawa semuanya. Mereka duduk di ruang keluarga,minum teh sebelum makan malam, Saling bercerita dan bercanda. " Sayang katanya kau yatim piatu. Kapan mereka meninggal? Coba kau ceritakan?", Pinta mama Evelyn.

" Mereka kecelakaan saat aku kelas tiga sekolah tingkat pertama. Dan aku tinggal sendiri dengan maid yang bekerja bertahun tahun sebelum papa mama meninggal. Papa bekerja di RCC Company salah satu manager keuangan pada saat itu."

" Dan ia juga punya usaha sampingan cafe kerjasama dengan om Ferguson, dan mama suka menjahit dia punya usaha menjahit di rumah, langganan kami dari kompleks tempat tinggal kami juga ada yang dari kenalan-kenalan tetangga.

Aku belajar menjahit dari Sekolah dasar, karena sangat unik aku belajar menyulam otodidak juga dari mama." " Sapu tangan sulaman itu kau yang membuatnya?", Tanya mama Evelyn. " Iya mom. Buku seni merajut mama aku simpan sampai sekarang. Dan aku suka." Jawab Cindy seadanya.

"Kau tahu relasi kami bertambah khususnya dari negara Asia, mereka menghargai kerajinan seperti ini. Mom, bangga padamu. Mereka memuji sulamanmu." Jawabnya antusias.

Karena Reynald mengirimkan Kain bersulam , juga Mantel Musim dingin yang ada sulaman motif bunga anggrek. Sebagai ganti kunjungan seorang menantu. Cindy hanya sekedar membuatnya tidak di sangka sang suami mengirimkan nya sebagai hadiah.

Karena sang suami hanya bicara orangtuanya tinggal agak jauh dan tidak bisa berpergian. Sejak itu ia tidak bertanya tanya lagi takut tersinggung atau tidak nyaman nantinya. Ambressio hanya menatap Cindy menyimak tanpa ingin terlibat pembicaraan. Reynald juga memperhatikan hal itu.

Tak lama maid memberitahukan hidangannya sudah siap di sajikan. Mereka bersama datang mengelilingi meja makan dan bersantap. Mama Evelyn mengangguk angguk, tanda menyukai masakannya.

Masakan olahan rumahan yang nikmat. Tidak kalah dengan resto, batin mama Evelyn seraya menatap sang mantu. Cindy adalah gadis Asia tubuhnya mungil wajahnya imut seperti anak remaja dengan kulit bersih. Dia yang wanita saja tertarik dan gemas melihat ekspresi imutnya tadi apalagi putranya Reynald, batinnya bermonolog.

" Oma suka ? " Tanya Sarah. Mama Evelyn hanya mengangguk dan tersenyum. "Ini semua .... momy yang masak. Maid hanya memanaskan saja." Revalia menjelaskan. "Oma tahu itu!! Daddymu sudah cerita", Serunya.

Cindy menoleh ke arah Reynald dan menyentuh tangannya. Reynald ganti membalas dengan meremasnya lembut. Ambressio lagi lagi memperhatikan dan ia hanya tersenyum kecut. "Sadar, hei Ambressio dia sudah menjadi milik orang !!!", Perintah hatinya.

Sesudah makan malam anak-anak langsung naik ke atas dan Cindy mengikuti mereka. Dia harus mengecek tugas sekolah dan menemani belajar anaknya. " Dia wanita baik dan polos serta jujur dan setia jagalah dia dengan baik ", Titah mama Evelyn.

"Pasti mam", Jawab Reynald. Sang mama pamit istirahat karena letih perjalanan tadi. Kini hanya Ambressio dan Reynald duduk di tepi kolam dengan wine. " Bagaimana Firma mu?", Tanya Renald basa-basi . " Sejauh ini semua lancar lancar saja. Cukup sibuk dengan clien dan berbagai kasus yang menantang", Ujar Ambressio.

" Ada polise asuransi yang minta investigasi ulang kasus kecelakaan pegawai RCC Company yang meninggal kurang lebih 5th lalu. Ada kejanggalan. Uang yang di gelontorkan sangat banyak. Dan investigasi lapangan baru mengetahui itu kecelakaan rekayasa."

" Pemilik police asuransi memang meninggal, tetapi yang mengambil police asuransi itu orang lain. Ferguson...nama depannya Dahnil Ferguson. Apakah itu kenalan Cindy? Bukannya ayahnya pegawai RCC Company ?? itu kan company milik keluarga kita kan?", Tanya Ambressio.

" Aku juga baru mengetahui saat kita makan bersama barusan. Apa kau selidiki saja secara detail nya nanti aku akan bertanya lagi dengan Cindy. Bukankah itu waktu yang sama dengan Meninggalnya Amalia? Pegawai yang mati itu.. aku ingat Daddy pamit padaku hendak ke pemakaman karyawannya yang meninggal karena kecelakaan." Terang Reynald sedikit melamun. " Benarkah...?? Sungguh kebetulan takdir menggariskan kaliyan terikat tali merah itu istilah di Cina.." Jawab Ambressio tergelak.

Reynald membesar bola matanya pura pura kesal di ledek sang adik. Tidak lama dia pun pamit pulang setelah menghabiskan satu gelas wine nya.

Di tempat lain.. Cartwright sudah memasang perangkap untuk Ambressio. Dia sudah mencari cari celah di keluarga besar Cassiedy. Jadwal Reynald dia ketahui dari istri pegawai RCC Company yang menjadi selingkuhannya dan Cindy ia mengetahui tentang wanita itu dari adiknya Celine, juga Ambressio.

Dia mengikutinya sendiri, infonya dari Axel yang dia kutip sembunyi sembunyi. Tampa mereka ketahui. Akan ada rencana yang membuat ketiganya terikat balutan hitam, ya dendam Cartwright yang rasakan sangat besar. Baginya, ia di jebloskan di penjara karena hutang judi dan badannya babak belur di hajar Reynald sebelum masuk bui. Dia pikir adik iparnya itu mau membantunya nyatanya hanya makian dan siksaan yang di dapat.

"Rasakan kado terindahmu Reynald Cassiedy", Serunya dengan tawa membahana di kamar apartemennya. Tawa yang sangat mengerikan jika mendengarnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!