2. Hasrat yang tertahan

Cindy keluar dari rumah di halaman depan Sammy sudah berdiri di samping SUV luxury range yang biasa dipakai ke kantor atau hang out dengan sahabatnya Lucy. Mobil langsung meluncur ke butik yang terletak pusat kota dekat dengan Mall terbesar di kota A .

" Pagi nona ..." sapaan para karyawannya dia jawab dengan senyuman. "Nona, gaun yang dipesan Nona Shania sudah tahap finishing mohon di cek ulang. Pesanan ..." Cindy mendengarkan penjelasan asistennya rincian dan detail dari pemesanan clien butik juga pemesanan bordir dan kain beserta detail yang dibutuhkan.

Ia melihat lihat sketsa yang diinginkan clientnya, tak lama setelah sang asisten diam setelah laporannya ia pun bangkit menuju ruangan besar tempat pembuatan gaun gaun tersebut. Diruang halper ia meneliti detailnya dan membandingkannya serta mengecek ulang dengan teliti. Dia juga melanjutkan ke tempat gadis-gadis penjahit. "Ok .. bagus. Kerja yang sempurna weekend ini kita ke cafe Astro untuk merayakan proyek Nona Shania dan Nyonya Hars.

Good job!" , Cindy mengacungkan jempol ke karyawannya. "Khusus keamanan diganti uang ditambahkan nanti pas terima gaji, " lanjutnya tepuk tangan riuh dari karyawan bersuka cita dengan kabar tersebut . Tak lupa Cindy menemui para clientnya yang memerlukan bantuan pendapat nya. Dia juga melihat gaun dan dress yang di estalase, memantau para pekerjanya dari jauh.

Di ruangan pribadi , Cindy merenung. Kata-kata sang suami terngiang di kepalanya. Apa dia menginginkan pernikahan sesungguhnya? batin nya. Apakah dia akan mengajak bercinta layaknya pasangan suami isteri yang normal? Akankah hal itu terjadi? Bodohnya dia dulu menerimanya saja karena terpesona ketampanan dan kecantikan sang anak.

Apa karena dia murahan yang mudah terpikat dan terpukau, sehingga menerimanya tampa menyelidiki siapa jati diri sang suami. Cindy benar-benar terpikat pesona sang suami. Dia selalu mengenakan pakaian yang seksi untuk mengambil hatinya. Namun sang suami hanya terdiam, asyik dengan kegiatan nya sendiri . Terkadang dia malu pada diri sendiri seolah-olah dia seperti wanita xxxxx yang merayu pelanggan.

Tubuhnya kaku seperti patung setiap kali sang suami mencium keningnya saat pergi dan pulang ke rumah. Karenanya dia terhipnotis dan selalu mendambakan belaian sang suami. Dan beberapa bulan terakhirnya dia berubah, mulai menciumi nya di pipi, untuk setiap kali dia membantu atau melayaninya walau itu hanya mengambilkan air minum.

Karena suntuk Cindy memutuskan pergi ke cafetaria tak jauh dari butiknya bertemu dengan Lucy. Mereka mengobrol dan makan makanan favoritnya. Di tempat lain. Reynald masih menyimak presentasi pegawainya menjelaskan detail phonsel serta fitur aplikasinya.

Reynald memainkan benda pipih tersebut dan terkadang memutar dan membolak balikkan phonsel tersebut. Ya, Sammy selalu memberikan laporan kegiatan Cindy. Saat ini wanitanya sedang di cafetaria dengan Lucy sedang makan siang. Senyuman manis di bibirnya mengembang. Para staf kantor berbisik-bisik melihat ekspresi wajah sang CEO. Rapatnya pun usai, Reynald berjalan beriringan menuju ke ruangan.

Para karyawan yang berpapasan dengan sang boss terperangah karena senyuman kecilnya. Di ruangannya Reynald membaca semua berkas dan laporan tiap-tiap bagian divisi. Serta email yang masuk. Reynald mengerjakan pekerjaan yang menumpuk di hari itu juga. Daffa sang asisten setia menemani.

POV. REYNALD

Konsentrasinya buyar mengingat kejadian sarapan tadi.. ia makin gemas dengan ekspresi istrinya. Kelinciku yang manis imut yah itu julukan pas buat dia. Ia begitu menggemaskan dan menggoda ia selalu menggunakan jaket bulu menutupi badannya jika keluar ruangan.

Sammy selalu membidiknya diam-diam dan mengirimnya semua kegiatan istrinya. Jika di dalam ia mengenakan kardigan tipis menutupi lekuk kemolekannya.

Hanya aku yang melihat pinggang rampingnya, dan bentuk mata sipit dengan iris hitam bulat, dan satu lagi dia doyan makan. Tampa beban takut BB naik, dia enjoy menikmati semua jenis makanan biarpun berkarbo atau pun berminyak.

Dadanya lagi juga Cup 40 sungguh di luar nalar, parahnya dia suka gaun tidur bertali spaghetti dengan belahan dada rendah dengan punggung terlihat putih. Arhhgg... gemas sekali melihat mulut mungilnya membuka lebar mendengar pertanyaan dari Sarah ku" kapan mom punya adek bayi?".

Segera ku berikan ciumanku, aku sudah tidak tahan lagi. Rencana akan ku bawa dia ke Cina dan Indonesia nanti untuk promosi dan launching Phonsel pintar produksi pertamaku untuk kejutan dia, aku sengaja merahasiakan pernikahan ini dan membeli rumah kecil pinggiran kota. Dan terpaksa putriku berangkat lebih awal karena jarak sekolah lebih jauh dari jarak rumah lama.

Istriku gadis yatim piatu dia ditinggal selingkuh calon suaminya di detik-detik terakhir akad nikah yang akan dilaksanakan. Hebatnya dia dengan tenang mengembalikan cincin tunangannya ke orang tuanya dan berlalu hanya mengucapkan " Maaf paman putramu sudah tidak mencintaiku lagi, aku rasa tidak perlu dilakukan pernikahan ini."

Aku tahu dari Lucy sahabatnya dan para pegawai hotel saat asistenku menyelidiki identitas istriku dulu. Mereka berpacaran sejak sekolah menengah atas hingga ke perguruan tinggi. Mereka mengambil kejuruan yang berbeda namun masih intens bertemu dan berkomunikasi. Dan entah kenapa lelaki itu terpikat oleh wanita ketiganya.

Awal pertama aku melihatnya. Aku terhipnotis dengan parasnya yang ayu ...dia berjalan ke arah kami. Awalnya kupikir dia sedang syuting atau foto prawedd untuk pesta pernikahan, anehnya tak ada kru yang mengiringinya atau orang di sekitarnya. Kemudian dia duduk di bangku taman central park dengan diam, dengan bersandar tangan satu di tangan kursi dia menangis tampa perduli sekelilingnya.

Tampa suara, tampa teriakan drama histeris. Hanya punggungnya yang bergetar hebat, Sarah yang sedang bermain sepatu roda melihatnya dan menghampirinya. Gadis kecilku itu selalu peduli . Tangannya menyentuh punggungnya dia pun mengangkat kepala, tampa bicara putri kecilku menghapus air mata nya.

Dia bukannya tenang akan tetapi tangisnya kembali pecah di bahu mungil Sarah dan masih juga tak ada suara." Its ok, semua akan baik-baik saja", hiburnya . "Thanks you", bisiknya tak bersuara . Kami (Revalia dan aku) hanya berdiri tak jauh dari mereka. Dapat merasakan apa yang dialaminya.

Karena Sarah lah kami dapat menikah. Dia menginginkan wanita itu(Cindy) menjadi momy nya, aku pun tak menolak karena aku terpesona pada pandangan pertama, setelah sekian lamanya aku menduda ini pertama kali nya aku tertarik pada lawan jenisku. Aku ingin merengkuhnya dan tidak ingin melepaskan.

Selesai menata berkasnya Reynald meregangkan otot-otot tubuhnya. Dia melirik jam di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul enam petang dia pun bergegas keluar dari ruangan nya. Daffa melihat nya dan mengangguk hormat ia pun berlalu menuju parkiran mobil di basecamp perusahaan. Mobilnya meluncur menujunya ke kediamannya. Dia rutin pulang sebelum makan malam. Karenanya dia selalu berusaha untuk memberikan waktu kepada keluarganya.

Amalia Cartwright almarhum istri Reynald.

Penampilan Cindy jika si rumah.

Sarah Amalia Cassiedy dan Revalia Cassiedy

Reynald Cassiedy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!