Cindy berjalan menuju ruangan semua pegawai menyapa dan dia ter senyum dan mengangguk dia hanya dapat menundukkan kepalanya. Bisa apa, dia malu gara-gara ulah suami dia menjadi pusat perhatian. Akh, malunya ...
" Nona ada tamu yang ingin bertemu dengan anda", Flora sang asisten menelponnya lewat sambungan intercom." Suruh dia masuk!", Titahnya.
Seorang wanita tinggi dengan baju seksi kurang bahan masuk ke ruangan Cindy dengan kasar dia duduk dan menatap sinis padanya. Lihatlah dia pikir siapa dirinya sungguh tidak ada sopan-sopan-nya, batinnya bermonolog.
"Ada yang dapat kami bantu, Nona..?", Sapanya menggantung karena dia tidak mengenali orang di depannya. " Celine Cartwright. Panggil aku Celine..apa kau tidak tahu aku model?", Jawabnya ketus.
"Maaf ..Saya sungguh belum mengenali anda nona Celine. Butik kami baru melayani orang-orang sekitar sini dan mereka istri-istri atau wanita karier yang tinggal di kota ini. Butik ku ini baru beberapa bulan ku rintis nona", jelasnya. " Dan saya hanya mengikuti tren mode fashion bukan kolom gosip. " Lanjutnya.
"Langsung saja. Apa hubunganmu dengan Reynald Cassiedy? Mengapa dia mencium mu, apa kau wanita simpanannya? Asal kau tahu saja dia adalah tunangan ku. Kita bertunangan di NY. Keluarga besar kami adalah saksinya.", Celine mencecarnya.
Saat ini posisi Celine masih duduk dengan kaki diangkat satu dengan tatapan intimidasi. " Dia menghilang, bukan ! Lebih tepatnya pergi tampa pesan selama beberapa bulan ini. Kupikir hanya perjalanan bisnis, aku bahkan mengira dia memindahkan putri-putrinya di asrama sesuai rencana kita bersama", jelasnya.
Cindy hanya diam, tangannya mengepal di pangkuannya walau tersenyum, dia kesal. Siapa wanita ini ? Apa benar dulu Reynald mempunyai kekasih? Kenapa melibatkan anak-anak dalam kebohongan.
Hatinya bertanya-tanya aku sudah pergi dari kota NY untuk menghindari masalah, kini datang lagi masalah lain. Harusnya dia menyelidiki dulu identitas suaminya. Harusnya dia tak gegabah hanya karena suka dan jatuh cinta dengan para gadis cilik itu, ia buta tentang Daddy mereka. Oh God.
" Maaf nona, hubunganku dengannya seperti apa sebaiknya kau perjelas sendiri dengannya. Aku tidak bisa memberi jawaban apapun. O, ya mohon bijaklah disini aku juga korban", jawab Cindy. Ya, korban penipuan, batinnya. "Baiklah, kau ku lepaskan. Kau tahu dimana kantornya?", lanjutnya.
" Maaf sayangnya tidak! Kami hanya bertemu di satu tempat dan segala aktivitasnya aku sungguh tidak mengetahui apapun tentangnya bahkan keluarganya.", Jawab Cindy seadanya. Karena itulah kebenaran, mereka bertemu di suatu tempat, hingga menikah.
Dan sekarang ia pun masih sama, hanya mengetahui keberangkatan dan kepulangan Reynald yang selalu tepat waktu. Celine bangun dari duduknya dan berlalu. Cindy menghela nafas lega. Bagaimana dia ceroboh ini terbiasa hidup sendiri dia juga merasa ganjil saat menikah hanya di catatan sipil.
Tampa keluarga hanya assisten dan sopirnya yang hadir di pestanya. Kepalanya berdenyut hatinya sakit bagaimana jika benar wanita itu tunangannya, bagaimana dengan aku? Anak-anak pasti mereka mengetahui sesuatu . Ya jemput mereka ajak jalan-jalan dan tanyakan semuanya. Ya semudah itu! Semangat Cindy, kau pasti bisa.
Dia pun bangkit dan keluar dari butiknya " Ke sekolah anak-anak Sammy", Titahnya begitu duduk di dalam mobil. Ini weekend jadi mereka bebas ekstra kurikuler ataupun bimbel. "Kenapa anak-anak tidak pernah bertanya tentang Oma opa? Dan tidak ada album keluarga hanya foto kecil di nakas ,itu hanya foto momy mereka.
Dasar bodoh!! Pantas Alex Ferguson itu menyelingkuhi aku, aku memang wanita bodoh. runtuknya dengan membentur-benturkan kepalanya bagian belakang dengan memejamkan mata. Sammy mengernyit, melirik istri boss nya sedang dalam keadaan tidak bagus. Tadi saat ke toilet di butik ia berpapasan dengan Celine Cartwright, keluarga mendiang istri bos nya itu menyita waktu Reynald dengan segala drama yang berkepanjangan.
Dia sudah mengirim pesan dengan Daffa tapi belum ada jawaban. Celine tidak mengenalinya karena dia tidak pernah berurusan secara langsung. Saat ini dia mengetahui bossnya sudah tidak nyaman dan aman. Ia sudah mengatur siasat pengecohan agar tidak di buntuti, Untung dia tidak menyewa tenaga ahli..ini pasti mudah dan menyenangkan. Seulas senyum tipis remeh dia melirik mobil Celine.
Mereka menuju ke sekolah Sarah lalu dilanjutkan ke sekolah Revalia. " Nyonya", Sammy memanggil pelan istri bossnya. Cindy tergagab seperti linglung, "Kita sudah sampai Nyonya ". Lanjut Sammy dengan sopan. " Terima kasih", ia pun turun. Bergabung dengan para orang tua atau wali yang menjemput di sekolah itu.
Banyak bisik-bisik dari yang menjemput di sana, mungkin hanya dia yang berwajah Asia. Jadi mudah di kenali. "Momy.." seru Sarah berlari menubruknya hampir terjatuh. "Aku seneng momy jemput aku, apa kita jalan-jalan?" tanyanya berbinar ceria. Rambut yang dia ikat dua di samping tadi pagi masih rapi..hanya sulur anak rambut 1-2 yang tidak terikat karena panjangnya tidak sama. " Kau tahu maksud momy?" Tanya Cindy bingung.
Sarah mengangguk dan berkata," jika momy menjemput pasti akan jalan-jalan ", Jelasnya seraya merangkul lengan momy mereka masuk ke mobil. Benarkah? Putriku saja hafal kebiasaan ku. Padahal kita baru beberapa bulan bersama. Benar-benar keluarga cerdas,batinnya. Tak lama mereka di sekolah Revalia dan sama dengan adiknya mereka tahu keinginanku .
Mereka menuju Mall. Dan mereka ke tempat bermain anak, setelah lelah di ajaknya mereka ke food court, memesan makanan yang mereka sukai, Sammy duduk di meja yang agak jauh. Suasana hari itu ramai karena akhir pekan dan bersamaan dengan jam makan siang kantor.
Cindy sempat ber singgungan dengan seorang pria berpenampilan kasual, terlihat dia seperti pekerja kantoran, " Akh..maaf. " saat Cindy lengannya membentur punggung pria itu. Seorang pria muda dengan postur sama dengan Reynald, tunggu ! Dia mirip...apa ini versi mudanya? Oh,God sangat tampan. " Nona kau baik-baik saja?" , Tanya balik pria itu. Cindy mengerjab. " Ya..ok, sekali lagi maaf". Lelaki itu hanya tersenyum dan mengangguk.
Bergegas Cindy berjalan ke arah putrinya duduk. Mereka pun langsung menyantap ayam goreng favorit orang sejagat. Diseberang tempat Cindy duduk lelaki yang ditabraknya duduk disana. Menatap Cindy yang bersenda gurau dengan ceria. "Bro kenapa lama ? Hei..lihat apa Lo?", seorang pria berpotong cepak dengan gaya pakaian yang sama menatapnya bingung.
"Sepertinya ada yang kena asmara tuh", Bisik Kevin. Ke telinga teman sebangkunya ia menoleh ke belakang, " Eh..itu mak-mak lagi.." Gerutu Xander. " What's..." Kedua orang disamping dan depannya menatap nya shock. " Tuh, lelaki itu body guard /mungkin sopirnya. Tapi sopir ya Kebagusan tuh, liat bodynya yang tegab sixpack gitu. Tadi kami berjalan beriringan pria itu di belakang mereka bertiga, menahan lift, mengikutinya coba apa peran dia? Jika suami gak sekaku itu dan sopan banget" Jelasnya panjang lebar.
Lelaki yang duduk di depan Xander adalah Ambressio adik Reynald suami Cindy. Mereka tak saling mengetahui tapi tak sengaja baru saja bertemu. Ambressio menatap terpesona wanita cantik di depannya. "Kalau berteman tak ada larangan kan", Gumamnya. Kedua temannya spontan menengadah menatapnya aneh.
Ambressio Cassiedy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments