Youra atau Youna?
Youna
Kenapa Erland? Kenapa kamu setega itu samaku?
Erland
Youna, maafin aku. Aku ga bermaksud begitu. Aku serius, Youna. Tolong maafin aku.
Youna
Ga, hiks... Kamu jahat Erland! Aku benci sama kamu!
Youna
Mulai sekarang, aku berharap kita ga akan bertemu lagi!
Erland
Ga, Youna. Jangan ngomong gitu...
Erland terbangun dari tidurnya. Ternyata adegan yang dilihatnya tadi itu cuma mimpi. Ia pun menghela nafasnya dan berpikir sejenak.
Erland
( Youra? Sebentar! Tapi jelas - jelas itu Youna. )
Erland
( Kenapa aku selalu merasa ga asing sama Youna? Dan kenapa aku juga merasa bersalah sama dia? )
Erland
( Tapi tempat itu, adalah tempat terakhir kali aku ketemu sama Youra. )
Erland
( Sebenarnya... Tadi itu Youna? Atau Youra? )
Erland
( Apa maksud mimpiku sebenarnya? )
Erland melemparkan bantal yang ada di ranjangnya lalu ia mengacak - acak rambutnya dan mendudukkan kepalanya.
Kepalanya terasa sakit karena saat ini ada terlalu banyak pertanyaan yang terlintas di pikirannya.
Dan mirisnya lagi dia tidak bisa menemukan satupun jawaban untuk pertanyaan - pertanyaan itu.
Setelah cukup tenang Erland pun membuka ponselnya untuk melihat jam, yang ternyata sudah menunjukkan pukul 05.50 pagi.
Ia kemudian bangkit dan mulai bersiap untuk pergi bekerja.
Keluarga Alexander sedang menyantap sarapan mereka. Tak lama kemudian Al pun bersuara.
Alexander
Papa dengar Youna sakit. Kamu ga jenguk dia?
Shin
Jangan gitu, Erland. Kalian kan udah saling kenal. Siapa tau kalian jadi cocok nantinya. Jenguk dia gih!
Tiba - tiba Erland teringat dengan mimpinya tadi pagi. Ia pun akhirnya merasakan ada sesuatu yang janggal.
Erland
( Kenapa aku baru teringat sekarang? Kalau di pikir - pikir lagi, ternyata wajah mereka berdua memang agak mirip. Mungkinkah... )
Erland
( Aku harus pastikan sendiri! )
Erland
Yaudah, ma. Aku bakal jenguk dia.
Shin
Serius? Kamu mau? Syukurlah...
Alexander
Kali ini jangan membuat kesalahan, Erland.
Erland hanya mengangguk. Pikirannya sudah mantap dan sangat ingin bertemu dengan Youna untuk memastikan sendiri tentang rasa curiganya terhadap Youna.
Siang harinya, pukul 14.30
Meski cuaca tampak mendung tapi Erland tetap menepati janjinya. Ia pulang kerja lebih awal dan berkunjung ke rumah Youna.
( Ting tong! )
Lia yang sedang bersantai di ruang tamu tiba - tiba mendengar bel rumah yang berbunyi.
Lia
Hm? Siapa itu? Bi, bukain pintunya ya!
Pelayan berlari dan membukakan pintu untuk tamu yang datang. Tak lama kemudian Erland pun muncul.
Lia
Erland? Halo... duduk gih!
Erland pun berusaha ramah dan duduk di hadapan Lia.
Bagaiamana pun juga dia harus berpura - pura akrab untuk bisa masuk ke rumah ini dan melancarkan aksinya.
Lia
Kok tumben kamu dateng. Ada urusan apa nih?
Erland
Itu... Aku kemari mau jenguk Youna, tante.
Lia
Oh... serius? Pengertian banget sih kamu.
Erland
Ini tante, Erland bawain stroberi buat Youna. Mama bilang stroberi bagus untuk penderita anemia.
Sekeranjang penuh berisi stroberi itu akhirnya mendarat di tangan Lia.
Sebenarnya Erland membelinya karena disuruh sama Shin. Tapi untungnya itu sangat membantu bagi Erland untuk mengakrabkan diri dengan Lia.
Lia
Wah... kebetulan! Youna suka banget sama stroberi. Makasih banyak ya Erland.
Erland
( Youra juga suka banget sama stroberi... )
Lia
Kamu mau minum teh dulu?
Erland
Ah ga tante, ga usah repot - repot.
Erland terlihat clingak - clinguk mencari sesuatu.
Lia
Kamu cari siapa Erland? Cari Youna ya?
Erland
I-iya tante. Youna ada?
Lia
Ada kok di kamarnya. Mungkin lagi tidur siang.
Erland
( Duh... gimana ngomongnya... )
Lia
Kamu boleh ke kamarnya kok kalo mau.
Lia
Tentu saja, kenapa engga?
Erland
( Ini kesempatan bagus! )
Lia akhirnya mengantarkan Erland ke lantai atas hingga berhenti tepat di depan pintu kamar Youna.
Lia
Tante tinggal dulu ya. Kalo perlu sesuatu panggil aja tante.
Erland
Iya tante, makasih.
Lia
( Semoga aja Youna ga marah. )
Lia akhirnya beranjak kembali ke ruang tamu meninggalkan Erland berdua saja dengan Youna.
Erland meraih gagang pintu dan membukanya perlahan.
Di dalam sana kedua matanya menangkap sesosok gadis yang sejak tadi dicarinya masih dalam keadaan tertidur lelap.
Kakinya melangkah masuk kemudian ia menutup kembali pintu kamar tersebut.
Perlahan Erland mendekati ranjang, wajahnya mendekat.
Ia menatap setiap inci dari wajah cantik Youna, berusaha menemukan kemiripin antara Youna dengan Youra.
Erland
( Ternyata benar, mereka berdua punya banyak kemiripan. )
Erland
( Siapa kau sebenarnya? Kenapa kau selalu saja mengganggu pikiranku? )
Erland mengalihkan pandangannya yang kali ini bergerak mengelilingi kamar.
Ia terus berusaha menemukan bukti - bukti kuat untuk menjawab rasa kecurigaannya.
Pandangannya kemudian terhenti menatap nakas yang berada di sebelah ranjang Youna. Diraihnya laci tersebut dan dibukanya perlahan.
Awalnya memang tidak ada yang aneh, sampai akhirnya dia menemukan sebuah kalung yang sangat dikenalinya.
Sebuah kalung cantik tampak tertata rapi di dalam kotaknya. Diambilnya kalung tersebut dan ia perhatikan dengan seksama.
Erland
( Ka- kalung ini? )
Jangan lupa =
❀ Gift
❀ Like
❀ Vote
❀ Komen
❀ Subscribe
Maaciii><
Comments
💎𝑨𝒍𝒍𝒆𝒕𝒉𝒂 𝓻𝓹
Jahat bener tuh om joongki!!
2022-02-04
15
🚩ZEAN
Ayah macam apa kaya gitu_-
Up thor!!!!
2022-02-01
14
Peri lucukk💐
Gak berasa aku baca ini sambil nangis 😭
Tega bener sih tuh tuan Xion🔪
2022-02-01
15