"Kak mereka makin mendekat"jerit Ayra panik.
"Tenanglah sayang kita akan baik-baik saja"jawab Fildan meyemagati Ayra sementara dirinya sendiri juga merasa kwatir karna pegawal Pak tua itu sagat ramai.
Sedangkan dirinya hanya berdua degan Ayra meskipun mereka berdua termasuk jago dalam bela diri tapi tak dipungkiri mereka merasa kwatir tak mampu melawan begitu banyaknya para penjaga yang memiliki badan yang tinggi dan besar-besar.
Kalau dirinya tidak masalah jika dihajar oleh para pegawal tapi Ayra''sungguh iya tak tega melihat wanita yang dicintainya ini harus kembali lagi degan laki-laki tua berensek itu.
"Wuuss...saat para penjaga sedikit menjauh degan cepat Fildan menjalankan motornya didalam semak-semak, saat dirasa sudah lumayan jauh iya mematika motor agar tidak didegar oleh para pegawal dan meyembunyikan motornya didalam semak-semak.
"Kita sembunyi disini dulu sayang lirihnya sambil menarik Ayra kedalam pelukannya dan bersembunyi dibalik hutan.
"Ay...takut Kak"ucap Ayra degan tubuh gemetaran.
"Sabar Sayang kita akan pergi jauh dari sini"
"Tapi Kak mereka masih terus megejar kita bagai mana kalau mereka tau kita disini"ucap Ayra degan nada takut dan tubuh yang sudah gemetaran.
''Ayo ikut Kakak''ajak Fildan sambil menarik tagan Ayra masuk kedalam hutan yang gelap degan berjalan kaki.
''Kita mau kemana Kak ini sagat gelap Ay takut''lirihnya sambil menagis.
''Ada Kakak disini Adek tidak perlu takut.
"Sekarang yang harus kita lakukan menjauh dan bersembunyi dulu dari mereka karna kalau sampai kita ketahuan Kakak takut mereka bisa menangkap kita.
''Kakak yakin kita tidak akan mampu untuk melawan mereka karna para pegawal Pak tua itu sagat banyak,sementara kita hanya berdua ditambah lagi kondisi kamu sekarang sedang lemah''jelas Fildan panjang lebar.
''Tapi ini sagat gelap Kak bagai mana kalau ada binatang buas''
''Jagan gomong gitu,mintalah perlindugan pada Allah''ucap bijak Fildan kerna kebetulan dirinya juga lumayan takut.
''Sudah ayo cepat jalan lagi''sambung Fildan saat mendegar suara ribut motor dari tepi jalan tidak jauh dari mereka.
Dijalan
''God damn it''(kurang ajar)''umpat para anak buah Bram saat mereka tak lagi melihat motor milik Ayra dan Fildan.
''Kemana mereka''tanya kepala para penjaga Bram.
''Gue yakin mereka belum jauh''jawab yang satunya.
''Iya gue juga yakin''jawab yang satunya lagi.
''Kalau begitu ayo kita berpencar''printah Kepala penjaga pada semua anak buahnya.
Didalam hutan
''Kak....Ay capek''..badan Ay lemes''ucap Ayra sambil duduk diatas tanah degan nafas yang ngos-ngosan karna tubuhnya sudah sagat lemah dan tidak mampu lagi untuk berlari,itu semua karna dari kemaren iya belum makan apa-apa.
''Ayo sayang naik''perintah Fildan sambil berjongkok didepan Ayra.
''Tapi Ay berat Kak''tolak Ayra tak enak hati.
''Sudah ayo naik jagan bayak protes kamu mau kita ketangkap''
''tu deger mereka semakin dekat''ucapan Fildan mampu membuat Ayra langsung naik karna memang benar suara para pegawal Bram sudah semakin dekat.
Setelah berjalan sagat jauh hingga lima kilo kini tubuh Fildan sudah sagat lelah dan berhenti dibawah pohon degan nafas yang gos-gosan.
''Sekarang suara para pegawal sudah tidak terdegar lagi''
''Kita bisa istirahat disini sebentar''ucapnya sambil menurunkan Ayra dari gendogannya.
''Maaf ya Kak Ay sudah membawa Kakak dalam masalah''ucalnya lirih sambil menagis.
Fildan menoleh
''Jagan gomong gitu,ini sudah kewajiban Kakak''jawabnya sambil menarik Ayra kedalam pelukannya dan mencoba untuk mencari Smartphone yang iya simpan didalam tas selempang yang iya bawa,
''Untung saja Gawai Kakak masih ada''lirihnya sambil mencoba menghubunggi seseorang.
''Oh...no...kenapa sama sekali tidak ada jarigan''ucapnya sambil megusap wajahnya perustasi.
''Kenapa Kak''
''Gak ada jarigan Dek''lirihnya frustasi.
''Disini sagat gelap Kak Ay takut gelap''lirih Ayra sambil memeluk Fildan semakin erat.
''Oh iya Kakak lupa''ucapnya sambil meyalakan senter Smarphone yang sedang iya pegang.
''Duduk disini sebentar Kakak carikan kayu''
''Untuk apa'' tanya Ayra bloon.
''Buat dimakan''jawab Fildan singkat sambil berjalan menjauh tapi Ayra degan cepat menyusul Fildan dan menggandeng tagan Fildan karna iya benar-benar takut saat ini.
''Ha...emang bisa''tanyanya membuat Fildan terkekeh geli sambil tetap berjalan disela-sela semak.
''Untuk api unggun Dek''jawabnya sambil menarik tagan Ayra agar mendekat karna sebenarnya Fildan juga takut tapi bukan lagi takut degan orang melainkan degan hewan liar yang bisa kapan saja datang menyerang.
Setelah Fildan mendapatkan beberapa ranting kayu yang patah degan cepat iya kembali ketempat mereka berhenti semula.
''Untung Saja Kakak selalu membawa mancis ples rokok''lirihnya sambil menghidupkan api unggun dan menyulut rokoknya dan kemudian menghisapnya perlahan.
''Sini Dek istirahat''ucapnya sambil menepuk pahanya sendiri meminta Ayra untuk berbaring diatas pahanya.
''Tapi Kakak juga capek''ucap Ayra merasa tak enak hati
''Ayo lah Kakak tidak selemah itu''ledeknya sambil terseyum dan menarik kepala Ayra agar berbaring diatas pahanya.
''Oh ya Kak''...Kakak tau dari mana Ayra dibawa kesini''tanya Ayra heran dari mana laki-laki ini tau dirinya sedang dalam masalah.
''Disini''. tunjuknya pada bagian dada.
''Disini'' tanya Ayra heran.
''Iya disini,dihati Kakak''
''Sejak saat kita pulang jujur hati Kakak sudah tidak tenang.
flashback of
Sejak pulang dari kota K entah kenapa hatinya sagat tidak karuan pikirannya hanya tertuju pada Ayra entah apa peyebabnya.
Bahkan makan siangpun iya lewatkan karna tidak berselera untuk makan makan sama sekali.
''Karna saat ini pikirannya benar-benar kacau yang ada dikepalanya hanya Ayra...Ayra dan ...Ayra.
''Hingga siang kira-kira pukul dua lewat saat Fildan mendapatkan telfon dari Wiwik yang megatakan kalau dia melihat Ayra dibawa Irfan.
Degan cepat Fildan menjalankan motornya yang pergi meyusul Irfan tapi naasnya iya malah terlambat saat iya sudah sampai Ayra sudah berhasil dibawa pak laki-laki tua itu.
''Pucuk dicinta ulam pun tiba disaat iya dalam kebigugan iya melihat Ayra dipaksa untuk masuk,Fikdan berusaha mendekat tapi terlambat mobil yang membawa Ayra sudah meleset pergi.
Fildan terus berusaha megejar mobil milik Bram tapi terlambat mobil yang membawa Ayra lebih dulu sampai didalam markas Laki-laki yang membeli Ayra.
Kaerna pegawal Bram terlalu banyak terpaksa Fildan menunggu agar keadaan lebih aman lagi baru iya akan masuk untuk meyelamatkan Ayra.
********
Dihutan
''Siapa yang memberi tahu Kakak kalau Ayra dibawa Irfan''.
''Wiwik''. jawab Fildan singkat.
''Wiwik''tanya Ayra memastikan.
''Emang Wiwik dari mana kok bisa tau Ay dibawa Irfan.
''Katanya sih dia baru pulang dari sekolah''
''Pulang dari sekolah''tanyanya Ayra heran bukan kah pulang sekolah jam dua belas lawat.
''Iya pulang dari sekolah''
''Pulang pakai apa sampai dia pulangnya jam dua lewat''.
''Jalan Kaki katanya''jawab Fikdan singkat sambil mencoba meniup-niupkan Api agar hidup lebih besar.
''What''jawab Ayra kaget.
''Kasian Wiwik dia kan bawa barang belanjaan banyak baget''
''Yang perlu dikasihani itu kamu El''.. bukan Wiwik...balas Fildan sambil mendudukkan bokongnya lagi disamping Ayra.
''Ayo tidur subuh nanti kita akan keluar dari hutan ini takutnya kalau keluar sekarang mereka masih menunggu kita disana''lirihnya sambil ikut memejamkan mata.
Tbc.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 109 Episodes
Comments