par20

Subuh menjelang

''Dihutan terdegar suara burung dan binatang lainnya yang bersaut-sautan,

Fildan megerjap-gerjapkan matanya saat meyadari diginnya subuh dan kencangnya anggin yang menusuk pori-pori kulitnya'

entah pukul berapa tadi malam Fildan dan Ayra terlelap yang jelas saat Ayra tertidur Fildan masih berusaha untuk terbagun.

''Sayang bagun sudah subuh'' lirihnya sambil megusap-usap kepala Ayra yang masih terlelap tiduran dipahanya.

''Emmm....sudah subuh ya Kak''lirih Ayra sambil megusap-usap matanya yang lelah dan masih megantuk.

''Masih jam empat''tapi kita harus pergi sekarang''

'' Kakak harap kita sampai dijalan aspal sebelum matahari terbit jika matahari sudah terbit Kakak takutnya anak buah Pak tua itu sudah mencari kita lagi''. ucapnya sambil membantu Ayra berdiri.

''Ayo kuat jalan gak''tanya Fildan saat melihat Ayra igin melangkah.

''Kuat kok Kak tenaga Ay sudah pulih,karna tadi malam kan Ay sudah istirahat''.

''Ya sudah ayo''sambung Ayra lagi penuh semagat.

''Ayo''jawab Fildan samblil menggandeng tagan Ayra.

''Kreek''

''Suara apa itu Kak''lirih Ayra takut sambil memeluk Fildan dari samping.

''Diam Dek ayo jalan lagi''ucapnya sambil terus berjalan degan peneragan senter gawai milik Fildan.

Sudah hampir satu jam Ayra dan Fildan berjalan tapi belum juga mereka melihat titik terang dimana keberadaan jalan aspal yang mereka lewati tadi malam,sangking takutnya tadi malam tampa disadari mereka masuk terlalu jauh kedalam hutan.

''Kak kenapa kita gak sampai-sampai juga''tanya Ayra saat merasakan kakinya sudah sagat lelah untuk berjalan.

''Entah lah Dek mungkin kita terlalu jauh masuk kedalam hutan''

''Tapi tadi malam malah gak kerasa gitu malahan Kakak bawa karung lagi''lirih Fildan membuat Ayra meregut sebel.

''Jadi itu artinya Kakak mau bilang Ayra seperti karung gitu''....

''Is...meyebalkan''sambung Ayra lagi sambil berjalan cepat dan megomel tidak jelas membuat Fildan terseyum senang,karna memang itu tujuannya supaya Ayra bisa lebih semagat lagi berjalan.

Hampir dua jam mereka berjalan hingga akhirnya.

''Kak itu jalannya sudah kelihatan''jerit Ayra senang sambil melompat-lompat seperti anak kecil membuat Fildan terseyum.

''Iya ayo''.jawabnya sambil menarik tagan Ayra menuju dimana motornya iya sembunyikan.

''Ayo naik sayang kita harus cepat pergi dari kota ini supaya kita bisa lepas dari kejaran anak buah situa bangka itu''ucapnya setelah Fildan berhasil megeluarkan motor dari semak dan naik diatasnya.

''Iya Kak''jawab Ayra singkat.

Sudah hampir setegah jam mereka berkendara.

''Kita makan dulu ya Dek biar kuat menghadapi keyataan''lirih Fildan sambil berhenti disebuah rumah makan.

''Iya Kak Ay juga sagat lapar''

''Mau makan apa''tanya Fildan saat mereka sudah berhasil masuk kedalam warung dan duduk dikursi pojok karna Fildan masih takut anak buah Bram mencari mereka sampai kesini.

''Ayam panggang,kepiting saos padang,cumi krispi,lopster saos tiram,dan kerang hijau saos padang''pesanan Ayra membuat Fildan melogok tak percaya.

''Kuat Dek makannya''

''Tumben makan sebanyak itu''sambung Fikdan lagi.

''Kuat'' Ay laper Kak dari dalam hutan kemaren Ay sudah dedam andai Ay bisa keluar dari hutan,

'' Ay sudah janji akan makan sebanyak-bayaknya, semuaaa....menu kesukaan Ay''jawabnya degan wajah berbinar dan masih lebam-lebam,membuat Fildan terseyum miris melihat wajah Ayra,tidak bisa Fikdan bayangkan apa yang dialami Ayra semalam membuat emosinya sampai keubun-ubun.

''Oh...ya sudah''jawab Fikdan pendek karna kasian juga melihat Ayra kelaparan.

Wanita ini sedari kecil tidak pernah hidup susah tapi sekarang karna kebodohannya dan kesalah fahaman,

Wanita yang dicintainya ini jadi menderita.

''Ayo sayang makan''ucap Fildan saat semua pesanan sudah terhidang.

Tampa menjawab Ayra langsung meyambar Ayam bakar dan memakannya degan lahap membuat Fildan geleng-gelang kepala dan terseyum,ini yang iya sukai dari Ayra wanita ini selalu hidup apa adanya,meskipun iya berasal dari keluarga berada tapi tak sekalipun Ayra menunjukkan jati dirinya dan iya bukanlah gadis yang suka hura-hura dan belanja kesana kemari dan sagat menyayanggi orang-orang disekitarnya termasuk kedua orang tua Fildan.

Ayra lebih suka merakyat dan bergaul degan kalagan menegah kebawah,itu yang membuat Fildan tak pernah bisa berpaling dari Ayra wanita pujaannya dan cinta pertama dan terakhir baginya.

''Pelan-pelan sayang nanti keselek''ucap Fildan saat melihat Ayra masih makan degan tergesa-gesa.

''Iya Kak''jawabnya singkat tapi masih tetap makan degan buru-buru.

''Sini Kakak kupaskan''ucap Fildan saat melihat Ayra akan memakan kepiting saos miliknya,karna Ayra paling tidak bisa megambil daging kepiting.

''Kakak gak makan''tanya Ayra saat Fikdan hanya pokus membantunya membuka cangkang kepiting.

''Setelah ini Sayang''jawabnya singkat.

*****

Setelah Ayra dan Fildan selesai makan mereka keluar dari rumah makan,sambil bergandegan tagan.

''Kita mau kemana dulu Kak tanya Ayra saat mereka berhasil menaiki motor milik Fildan.

''Kita kekota B terlebih dahulu''

''Kekota B gapain Kak''tanyan Ayra heran.

''Kakak capek Dek kita butuh istirahat untuk kembali kekota,kamu gak mau pulang kekampung itu lagi kan''

Ayra terdiam karna iya belum sempat memikirkan itu semua.

''Dek...kenapa diam apa kamu masih igin kembali kesana''tanya Fildan degan nada tak suka.

''Enggak Kak Ay takut''Ay cuman sedih aja harus berpisah degan Wiwik,dia sudah baik baget sama Ay Kak selama Ay disana dia yang selalu membantu Ay''.ucap Ayra degan nada sedih.

''Ya sudah jika Adek tidak igin berjauhan darinya Adek ajak saja dia bekerja dikota K,sekalian kan Adek juga bisa cari kerja bareng sama Wiwik.

''Iya juga ya Kak''balasnya semagat.

*****

Hampir dua jam mereka berkendara sekarang Fildan dan Ayra sudah sampai dikota B.

''Ayo Dek'' ajak Fildan sambil menggandeng tagan Ayra masuk kedalam hotel.

Setelah Fildan berhasil memesan dua kamar miliknya dan juga milik Ayra Fildan memilih kamar bersebelahan degan Ayra untuk jaga-jaga agar tidak terjadi sesuatu.

''Ayo masuk Dek istirahat dulu''ucap Fildan setelah membukakan pintu kamar untuk Ayra,

Gadis itu hanya menurut saja karna badannya sudah sagat lelah dan matanya megantuk.

''Ah...alham dulillah''lirih Ayra sambil merentangkan tagannya.

''Mending gue mandi dulu deh''belum sempat Ayra melangkah kekamar mandi pintu kamar diketuk.

''Tok...tok...tok...

''Siapa''.tanya Ayra takut.

''Petugas hotel Mbak''.jawab seseorang dari luar kamar.

''Ada apa''tanya Ayra lagi.

Tbc.

Episodes
Episodes

Updated 109 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!