"Terimakasih sudah menolong aku. Dan maaf sudah buat kotor baju kamu dan... wanita kamu Mas."
Sresh
"Eum.. Dia bukan wanitaku." Jawab Arsel yang hampir membuat Arin percaya.
"Tidak masalah kalau kamu punya wanita lain Mas... aku juga sadar diri aku siapa." Jawab Arin sambil tersenyum namun nampak dipaksakan.
Arsel terdiam mendengar kalimat dan senyum itu keluar dari bibir mungil nan manis Arin.
Sekali lagi dia merasa bersalah. Hatinya tidak enak sama sekali.
"Kamu... cemburu?." Ucap Arsel asal. Ini karena rasa bersalahnya dia harus mengatakan hal yang bodoh. Arin menatap Arsel bingung. Dia bingung, karena dari yang dia dengar kalau sosok suaminya ini adalah pria kejam dan berdarah dingin, dengan wajah datar dan angkuh. Lalu? Kenapa Arsel mengatakan kalimat tidak wajar itu kepadanya? Apakah Arin salah memberi sarapan kepada suaminya tadi pagi?.
"T-tidak kok. Lagi pula wajar kalau pria punya istri lebih dari satu." Jawab Arin dan itu membuat hati keduanya tertusuk mendengar setiap kalimat yang terlontar dari Arin.
"Hmm...Maaf kalau tadi kamu melihat aku dengan Veni. Dia anak rekan bisnis aku, jadi itu hanya tentang kerjasama bukan karena hal lain." Satu deretan kalimat berupa penjelasan masalah terucap begitu saja dari mulut Arsel. Mungkin kalau lelaki itu sadar apa yang barusan dia katakan, mungkin Arsel akan menuju ke tong sampah dan memasukkan kepalanya kedalam sana untuk menutupi malu dan hal konyol yang ia ucapkan sedaritadi.
...***...
"Yey Mama pulang." Seru Aris senang, namun wajah Arsel sangat kusam dikarenakan anak imutnya sudah lupa akan keberadaan dirinya semenjak Arin berada dirumah mereka.
"Jadi papa dilupain?." Ujar Arsel sok marah dengan bibir yang dimajukan. Arin yang melihat terkekeh dengan tingkah lucu keluarga kecilnya, mungkin baginya sementara?.
"Oh ya Alis lupa sama Papa." Satu kalimat itu membuat hati Arsel tertusuk, dia sudah tertohok beberapa kali karena kalimat dari anak dan istrinya.
Mereka saat ini ada dirumah keluarga besar Alexanran. Rumah besar dan megah yang membuat siapa saja iri.
"Aris ingatnya sama siapa dong?." Tanya Keinar berusaha memancing.
"Mama." Jawab bocah itu enteng. Arsel terdiam, dia masih termengu.
"Haha sini biar sama Mama." Ujar Arin sambil merentangkan tangannya agar Aris berpindah dan masuk kepelukan Arin.
"Kalian tidur disini aja ya." Pinta Keinar. Yang tinggal dirumah besar ini bukan cuma sepasang suami-istri paruh bayah itu, tukang kebun, supir, satpam dan juga para pelayan.
Tapi juga ada Adik Arsel yang sudah menikah sejak masuk kuliah semester ke-2. Ada Tante Arsel. Berbeda dengan Arsel yang memilih untuk tinggal dirumah sendiri.
"Tapi-."
"Pokoknya harus tidur disini! Urusan kerja itu bisa nanti nanti." Tegas Keinar memaksa yang akhirnya kedua pasangan halal itu mengiyakan.
"Yaudah sana kalian mandi dulu nanti kalian turun untuk makan malam." Suruh Keinar, namun Arin tampak berpikir.
"Arin bantu Mama masak boleh?." Tanya Arin, Keinar tertawa pelan mendengar anak menantunya itu.
"Yaudah ayo." Ajak Keinar dan wanita beda usia itu berjalan menuju dapur yang sudah ada keluarga Alexanran berjenis kelamin wanita. Dan para pria sedang duduk santai sambil menunggu makanannya saja tanpa niat membantu.
Memang tidak ada pembantu yang mengurusi atau mencampur tangan urusan dapur, keluarga Alexanran lah yang memasak sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Erma Wahyuni
kasihan arinnya thor
2021-03-10
1
Fera yui
hhmm awal yg bagus wlo ada salah paham
2020-09-09
5