Tidak tersasa hari yang ditunggu tiba juga. Hari ini adalah hari sepesial untuk keluarga Alexanran, hari dimana ada pria yang akan mengucapkan kata sakral dengan balasan kata 'sah' oleh para tamu undangan.
Tamu hanyalah keluarga besar Alexanran serta keluarga Arin, tidak ada orang luar yang diundang.
Arin sedaritadi gugup saat Arsel mengucapkan kalimat itu, takut takut akan terjadi hal yg tidak diinginkan. Nyatanya acara lancar dan Arin kini telah -sah- menjadi istri Arsel.
Arin mencium punggung tangan Arsel sesuai instruksi dari si penghulu. Dan begitu pula Arsel yang diperintah mencium dahi Arin.
Sepasang suami - istri baru ini sudah berada dikamar,mengistirahatkan tubuh mereka. Canggung, menguasai sekitaran keduanya. Tidak ada yang bicara maupun bergerak dari tempat masing-masing.
Arin, dia sudah tidur terlentang dikasur dengan memejamkan matanya. Sedangkan Arsel masih sibuk dengan pekerjaannya di kantor, dia masih duduk disofa dengan memainkan laptop yang berisi data data perusahaan.
Tidak terasa waktu Zuhur tiba, Arin menuju kamar mandi dengan membawa handuk juga pakaian ganti berupa piyama berwarna oranye.
Butuh lumayan waktu lama untuk Arin mandi, pasalnya banyak perhiasan menjuntai dihijab yang dia kenakan.
Arin keluar dengan memakai piyama berlengan panjang dan menggeraikan rambut sepinggangnya yang masih basah. Mata ekor Arsel masih setia melihat gerak gerik istri barunya itu.
Arsel hanya diam saja saat Arin menatap balik dirinya.
"Hmm... T-tuan tidak s-sholat?." Tanya Arin gugup, dia tidak tau harus memanggil siapa suaminya. Arsel hanya menggeleng sebagai jawaban. Seingat Arsel dia terakhir sholat saat sebelum berpacaran dengan Mama kandungnya Aris.
Arsel tetap melihat gerak gerik Arin saat sholat dengan khusyuk, dia sudah lupa bagaimana sholat. Dia harus kembali belajar jika ingin melakukan shalat bersama Arin. Ayolah Arsel masih tau malu
Arin selesai dengan sholatnya, ia hanya tinggal berdoa kepada yang maha kuasa agar rumah tangganya terus berjalan hingga maut memisahkan. Dia tidak mau ada kata -cerai- sama sekali.
"Tuan tidak m-mandi?." Tanya Arin kepadan Arsel.Dia menengok dan langsung mengangguk tanda menyetujui. Dia menutup laptopnya dan berjalan menuju handuk yang bertepatan melewati Arin yang sedang mengemasi alat sholatnya.
Arin dan Arsel saat ini berada dirumah orangtua Arin. Dan kamar Arin sangat kecil membuat Arsel tidak betah. Apalagi kasurnya hanya cukup untuk satu orang namun masih dapat dinaiki oleh dua orang yang berbadan kecil.
"Jangan panggil Tuan." Ujar Arsel saat berhenti tepat ditelinga istri kecilnya itu.
"I-iya." Jawab Arin lirih sekaligus gugup, dia menunduk dalam dengan jantung yang berdetak cepat. Arsel melangkah melanjutkan tujuannya tadi yang sempat tetunda.
Arin kini sedang mengemasi bajunya ke dalam koper yang lumayan besar. Dia membawa gamisnya dan hanya menyisakan 3 gamis serta hijabnya dilemari yang akan dia tinggali.Arin juga membawa baju rumahnya dan seluruh pakaian dalam.
Dia hanya meninggalkan pakaian yang lumayan seksi dilemari yamg usang itu. Dia lupa dengan baju Arsel yang masih ada diluar, dia mengambil kerudung instan, dan langsung merapikannya. Dengan cepat Arin mengambil baju itu meninggalkan sebentar pekerjaannya.
Ceklek
Dimana Arin, pekerjaannya belum selesai. (Batin Arsel)
Dia membuka lemari pakaian dan membeku saat melihat banyak baju yang lumayan seksi disana.
Tidak disangka ya, Arin juga punya baju seperti ini. Aku kira bajunya gamis semua. Bagaimana kalau dia memakai baju baju ini?. Ini terlalu seksi untuk dia. (Batin Arsel)
"M-mas."Panggil Arin tanpa sadar. Dia langsung menghampiri suaminya dengan pakaian Arsel yang masih dia bawa. Arin memaksa untuk menutup lemari yang tengah dipandangi oleh Arasel sedari tadi.
Arsel hanya diam menatap Arin meminta jawaban atas apa yang dilihatnya tadi. Sedangkan Arin didepannya hanya cengar cengir tidak jelas.
"Apa ini?."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 182 Episodes
Comments
Retno Anggiri Milagros Excellent
Baku ganti to..
2023-12-02
0